Kejujuran Ken

Pagi aku terbangun dengan suasana hati yang tak bahagia. Semenjak semalam aku tau Ken berkhianat,aku seperti tak punya niat untuk bekerja. Rasanya ingin langsung menghampiri Ken dan berbicara dengannya. Namun apa mau di kata,bekerja adalah kewajiban yang harus aku lakukan. Aku harus tetap kuat. Tak ada yang akan membiayai hidup jika aku putus asa dan berhenti bekerja.

"Yang udah bangun ?" isi chat dari Ken. Aku abaikan. Rasanya aku malas basa basi dengannya saat ini. Inginku bertemu langsung dengannya dan bicara empat mata.

Mengabaikan chat dari Ken,aku berangkat kerja.

Di tempat kerja tak jarang aku melihat jam dan ingin segera pulang. Rasanya hari ini benar-benar lama dari hari biasanya.

Akhirnya tiba waktunya untuk pulang,aku sudah tak sabar ingin bertemu Ken.

Dari pagi Ken menghubungi ku,merasa aneh kenapa aku tak membalas chat nya. Ku balas nanti setelah pulang kerja akan langsung menemuinya. Ken hanya mengiyakan tanpa banyak bertanya lagi.

Tak mampir lagi ke kost,aku langsung memacu motorku ke tempat Ken,kebetulan Ken sedang berada di rumah peternakan. Sebelumnya ia sempat mengabari ku untuk langsung ke rumah peternakan.

Tiba di rumah peternakan kulihat Ken lagi sendirian duduk di rumah kecil yang sengaja di buat untuk bersantai. Ken sangat senang melihatku datang.

"Yang,kamu kenapa? Koq hari ini kamu aneh." ujar Ken menyambut ku untuk ikut duduk di sebelahnya.

"Ngga kenapa,aku hanya ingin bertanya sama kamu." kataku sambil menatap Ken dengan tajam.

Ken mengernyitkan kening kebingungan ketika melihatku menatapnya tajam penuh amarah,namun masih terkontrol.

"Aku ingin kamu jujur Ken,apa kamu selingkuh di saat aku masih di Bali ?" ku tekankan setiap kata yang ku ucapkan sambil ku tatap Ken dengan tajam tanpa mau mengalihkan pandangan sedikitpun. Aku tak ingin sedikitpun gerakan Ken ada yang terlewat dari pandanganku.

Mendapat pertanyaan seperti itu,Ken langsung terdiam. Sejenak ia langsung menurunkan pandangannya dan melihat jauh ke arah lain,tak berani menatap ku.

Sesaat kemudian terlihat Ken akan menjawab.

Namun jawaban Ken sungguh di luar apa yang aku pikirkan.

"Aku tak pernah selingkuh Kin." jawaban Ken masih tak mau jujur.

Mendengar jawaban Ken,aku semakin geram. Ingin rasanya aku membentak dan memukulnya. Hati ku rasanya seperti tercubit. Ternyata aku baru tau sisi lain dari pacarku yang selama ini aku banggakan. Pembohong,itulah sifatnya yang baru aku tahu saat ini.

Dengan tangan bergetar karena menahan marah dan tangis,ku perlihatkan isi DM semalam antara aku dan Tania.

"Lihat ini,apa kamu masih ngga mau jujur Ken?"

Ken menatap layar HP ku dengan terkejut. Ia terdiam menatapku.

Tiba-tiba Ken terduduk berlutut memohon padaku.

"Aku khilaf Yang,Aku minta maaf, Aku jujur sekarang padamu,aku memang sempat menjalin hubungan dengannya selama tiga bulan,tolong kita jangan berpisah. Aku tak akan mengulanginya lagi. Silahkan hukum Aku,atau jika kamu ingin menamparku,silahkan tampar aku.Aku siap menerima semuanya asalkan kamu mau memaafkan aku."

"Kamu bilang khilaf Ken? Saat berbuat apa pernah kamu memikirkan aku?

Aku tak habis pikir padamu Ken,apa maksudmu menyuruhku pulang meninggalkan pekerjaanku di sana sedangkan kamu sudah memiliki wanita lain di sini?" ku naikkan nada bicaraku lagi.

"Maafkan aku Yang,Tania yang terus mencari ku,aku sudah menghindar sampai mengganti nomor HP akan tetapi Tania terus mencari ku." Ken mulai menyalahkan Tania.Andaikan saja wanita yang bernama Tania berada di sini,mungkin makin seru mendengar Ken menyalahkannya.

Mendengar Ken bicara seperti itu,air mataku jatuh tanpa bisa ku tahan lagi.Ken ingin meraih dan memeluk ku,tapi Aku mundur tak ingin di sentuh Ken. Hatiku benar-benar sakit. Tak pernah terpikirkan oleh ku Ken akan tega berselingkuh.

Pantas saja selama di Bali,setiap meneleponku,Ken selalu minta izin untuk mengganti nomor hp. Mungkin ia ingin menjauh dari Tania,namun di cari terus oleh Tania.

Ku tatap Ken dengan air mata berlinang. Perasaanku benar-benar hancur. Ken hanya bisa menatap penuh rasa bersalah padaku. Ia tak berani lagi mendekat,melihatku menolak untuk di sentuh.

Tak perduli dengan Ken,segera ku raih kunci motor.

"Mau ke mana Yang?ayok kita bicara ,tenangkan dirimu dulu." Ken menarik lengan ku,mencegahku agar tak pergi.

"Biarkan aku sendiri dulu Ken,jangan banyak bicara.Aku tak habis pikir padamu ,kamu benar-benar tega padaku Ken." Ku tepis tangan Ken yang ingin merebut kunci motor.

"jangan coba-coba menghalangi ku Ken. Biarkan aku berpikir apa yang harus aku lakukan." Ancamku pada Ken agar tak mendekat.

"Baiklah,Aku akan membiarkanmu pergi,tapi tolong jangan berbuat hal di luar kendali.

Aku akan tetap menunggumu bicara setelah lebih tenang." Ken mencoba mengalah sambil membiarkan ku pergi.

Tak ku hiraukan kata-kata Ken yang menasihati ku agar tetap tenang.

Segera kutinggalkan Ken, ku hidupkan motor dan bergegas pulang ke kost. Sedikit ngebut aku tiba di kost. Bergegas masuk ke dalam dan mengunci pintu dari dalam.

Aku menangis sejadi-jadinya tanpa suara agar tak terdengar tetangga kost. Ku luapkan semua emosiku agar rasa sesak di dada berkurang. Tak perduli meskipun setelah ini mataku akan terlihat membengkak. Yang terpenting saat ini adalah aku merasa lega dari rasa sakit yang menyiksa.

Setelah puas menangis ku ambil HP yang sedari tadi berbunyi. Banyak pesan WhatsApp dari Ken. Ku abaikan pesan dari Ken,saat ini aku ingin menenangkan diri agar tak gegabah dalam mengambil keputusan.

Tanpa terasa karena terlalu lelah menangis aku tertidur sampai jam 10.00 malam. terbangun karena bunyi HP dan lapar.

Telpon masuk dari Ken,namun tak ku hiraukan. Aku masih belum mau bicara. Ku biarkan saja Ken menelpon ber kali-kali tanpa berniat sedikitpun untuk mengangkatnya.

Tanpa mau memikirkan yang lain lagi,segera aku ke dapur untuk menyiapkan makan malam bagi diriku sendiri.

Tanpa mau memikirkan yang lain lagi,segera aku ke dapur untuk menyiapkan makan malam bagi diriku sendiri.

Selesai makan,aku langsung duduk bersandar di tepi tempat tidur. Kembali pikiranku memikirkan Ken. Sepeninggalan aku tadi sore entah apa yang ia lakukan. Ah,kenapa aku masih perduli pikirku,biarkan saja dia mau berbuat apa aku tak ingin mau tau lagi.Aku sedang marah,kecewa pada Ken.

Memikirkan masalah bersama Ken,teringat akan Paman dan Bibi di rumah,sejenak aku berpikir mungkinkah ini karma karena menentang Paman dan Bibi? Akan tetapi pantang bagiku untuk menyerah. Aku tak ingin pulang kosong ke rumah Paman dan Bibi.

Terlintas di pikiranku saat ini ingin bekerja dan menabung. Jika Ken sudah tak bisa menjadi sandaran bagiku, serta Paman dan Bibi juga tak bisa mengerti aku,lebih baik aku balik ke Bali. Ya,aku berpikir untuk menetap kembali di Bali. Kemudian mencari kerja yang lebih bagus dan memulai hidup baru.

Akhirnya aku mendapatkan keputusan yang akan aku ambil. Sekarang tinggal fokus mencari uang. Hal ini tak akan ku beritahu Ken. Biarkan saja Ken dengan kehidupannya saat ini. Aku tak perduli. Aku kecewa padanya dan ingin pergi darinya.

Pagi-pagi sekali Ken sudah di depan kost ku. Saat membuka pintu aku terkejut melihatnya di depan pintu.

"Yang,kamu baik-baik saja?aku kuatir terjadi apa-apa padamu,kenapa pesanku ngga dibalas,telpon ngga di angkat?" Ken memberondong ku dengan banyak pertanyaan

Aku diam saja tak ingin menjawab Ken. Pintu ku buka,dan membiarkan Ken masuk.

"Yang,aku minta maaf. Tolong maafkan aku. Apapun yang kamu inginkan sekarang aku turuti. Silahkan pegang HP ku. Tak kan pernah lagi aku melakukan kesalahan yang sama. Aku benar-benar menyayangimu. Tolong maafkan Aku." Mohon Ken lagi padaku.

"Iya aku maafkan,tapi kita jangan terlalu dekat sekarang,aku masih ingin beradaptasi kembali untuk hubungan kita." bicara seperti ini pada Ken,akan tetapi dalam hati berbeda,biarkan saja sekarang iya merasa aku memaafkan kesalahannya,nanti setelah akan pergi baru aku putuskan hubungan dengannya.

Sesuai dugaan Ken sangat senang. Terlihat ia langsung tersenyum lebar menatapku.

"Aku janji Yang,tak akan pernah mengulangi kesalahan yang sama." kali ini Ken sampai berjanji padaku.

"Baiklah Ken,pulanglah aku ingin bersiap ke tempat kerja. Biarkan aku bersiap-siap ."

"Ok Yang,aku pulang sekarang,tapi janji nanti teleponku di angkat,chat ku di balas " sebelum pergi Ken menyuruhku berjanji.

"Iya,pasti aku balas." Hanya itu jawabanku pada Ken.

Akhirnya Ken pulang dengan hati yang gembira.

Aku punya rencana lain dalam menyikapi pengkhianatan ini.

Bersambung ...

Episodes
1 BAB 1 Bertengkar Dengan Paman
2 Bertemu Calon Mertua
3 Pembicaraan Serius Dengan Calon Mertua
4 Membawa Ken Bertemu Paman dan Bibi
5 Memilih Ken
6 Ken Selingkuh
7 Kejujuran Ken
8 Apakah Itu Tania ?
9 Perjuangan Ken Memperbaiki Hubungan
10 Ke Pantai Bersama Ken
11 POV KEN 1
12 POV KEN 2
13 POV TANIA
14 Niat Yang Tak Direstui
15 Ke Rumah Paman dan Bibi Bersama Ken
16 TANIA
17 Tak Ingin Menyesal
18 Kecurigaan Kak Finly
19 Kebahagiaan Ken
20 POV KEN
21 POV KEN
22 Satu Masalah Terselesaikan
23 Berkata Jujur Pada Paman dan Bibi
24 Menanti Hari Pernikahan
25 Pernikahan
26 POV Paman
27 Di Rumah Mertua
28 Delsi Hamil
29 Delsi dan Ridwan
30 Delsi dan Ridwan 2
31 Berbelanja Bersama Mertua
32 Kehidupan Delsi yang Baru
33 Kehidupan Delsi di Rumah Mertua
34 Berbelanja
35 Di Rumah Sakit
36 Putri Yang Cantik
37 Delsi dan Tekadnya
38 Ayah Mertua Delsi Yang Baik
39 Delsi Ingin Pulang
40 Pulang ke Rumah Orang tua
41 Kinly Kembali ke Rumah
42 Riana
43 Dirga Dwijaya
44 Bertemu Tania Lagi
45 Pak Darmawan Mencurigai Ridwan Berselingkuh
46 Hasil Penyeledikan Mata-mata
47 Kemarahan Pak Darmawan
48 Tindakan Tegas Pak Darmawan
49 Ridwan Melamar Pekerjaan
50 Pak Darmawan Menemui Riana
51 Ridwan dan Riana Putus
52 Ridwan Menyesal
53 Ridwan Ingin Bertemu Delsi
54 Ridwan Menemui Delsi
55 Ridwan Mencari Cara Meluluhkan Delsi
56 POV Kinly
57 Pengumuman .......
58 Permintaan Maaf Mama Mertua Delsi
59 Ide Ridwan
60 Dukungan Mertua Untuk Ridwan
61 Delsi Memaafkan Ridwan
62 Ridwan dan Delsi Berbaikan
63 TAMAT
Episodes

Updated 63 Episodes

1
BAB 1 Bertengkar Dengan Paman
2
Bertemu Calon Mertua
3
Pembicaraan Serius Dengan Calon Mertua
4
Membawa Ken Bertemu Paman dan Bibi
5
Memilih Ken
6
Ken Selingkuh
7
Kejujuran Ken
8
Apakah Itu Tania ?
9
Perjuangan Ken Memperbaiki Hubungan
10
Ke Pantai Bersama Ken
11
POV KEN 1
12
POV KEN 2
13
POV TANIA
14
Niat Yang Tak Direstui
15
Ke Rumah Paman dan Bibi Bersama Ken
16
TANIA
17
Tak Ingin Menyesal
18
Kecurigaan Kak Finly
19
Kebahagiaan Ken
20
POV KEN
21
POV KEN
22
Satu Masalah Terselesaikan
23
Berkata Jujur Pada Paman dan Bibi
24
Menanti Hari Pernikahan
25
Pernikahan
26
POV Paman
27
Di Rumah Mertua
28
Delsi Hamil
29
Delsi dan Ridwan
30
Delsi dan Ridwan 2
31
Berbelanja Bersama Mertua
32
Kehidupan Delsi yang Baru
33
Kehidupan Delsi di Rumah Mertua
34
Berbelanja
35
Di Rumah Sakit
36
Putri Yang Cantik
37
Delsi dan Tekadnya
38
Ayah Mertua Delsi Yang Baik
39
Delsi Ingin Pulang
40
Pulang ke Rumah Orang tua
41
Kinly Kembali ke Rumah
42
Riana
43
Dirga Dwijaya
44
Bertemu Tania Lagi
45
Pak Darmawan Mencurigai Ridwan Berselingkuh
46
Hasil Penyeledikan Mata-mata
47
Kemarahan Pak Darmawan
48
Tindakan Tegas Pak Darmawan
49
Ridwan Melamar Pekerjaan
50
Pak Darmawan Menemui Riana
51
Ridwan dan Riana Putus
52
Ridwan Menyesal
53
Ridwan Ingin Bertemu Delsi
54
Ridwan Menemui Delsi
55
Ridwan Mencari Cara Meluluhkan Delsi
56
POV Kinly
57
Pengumuman .......
58
Permintaan Maaf Mama Mertua Delsi
59
Ide Ridwan
60
Dukungan Mertua Untuk Ridwan
61
Delsi Memaafkan Ridwan
62
Ridwan dan Delsi Berbaikan
63
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!