Dua Minggu semenjak kejadian di villa,liburan kali ini aku memilih ke rumah kak Finly yang letaknya tak jauh dari rumah Paman dan Bibi. Sengaja tak pulang di rumah Paman dan Bibi,entah kenapa aku sangat ingin makan masakan kakak ku ini.
Sebelum berangkat terlebih dahulu aku mengabari kak Finly.
" Kak,hari ini aku ingin ke rumah." ku utarakan ke inginkan ku setelah menyapa kak Finly di telfon.
"Jam berapa datang ? biar kakak siapin makan.Sama Ken datangnya?" Kak Finly sangat antusias mendengar aku akan datang.
"Setelah ini aku langsung berangkat. Aku sendiri aja. Pengen nginap di rumah kakak satu malam aja sekalian mau makan masakan kakak."
"Baiklah kakak tunggu,kebetulan kakak iparmu sedang keluar kota beberapa hari. Kakak jadi punya teman buat curhat ni. Kamu ingin kakak masakin apa ? Biar nanti langsung di masak pas nyampe langsung makan." suara kak Finly sudah tak sabar menunggu kedatanganku.
" Aku pengen makan opor ayam kak,sama jajanan kampung apa saja aku sukah." segera ku sebutkan makanan yang akhir-akhir ini sangat ingin ku cicipi,dan hanya mau di masak oleh kak Finly. Aneh memang,namun aku berpikir keinginan ku ini mungkin karena efek sangat bosan dengan makanan di perkotaan.
"Oke,akan kakak masakin. Tapi beneran datang ya ? Takutnya nanti udah di masakin malah kamu ngga jadi datang."
"Beneran kak,setelah ini aku langsung berangkat. pakaian aja udah aku siapin dari tadi." Ucapku meyakinkan kak Finly. Aku tak ingin kak Finly gagal membuatkan semua makanan yang ingin aku makan.
"Matikan telfon nya sekarang,kakak mau ke pasar membeli bahan-bahan. Selain makanan yang kamu minta,kakak akan masakin masakan lain yang baru saja kakak pelajari dari YouTube." Tanpa menunggu jawaban ku kak Finly langsung mematikan telfon.
Sungguh bahagia aku memiliki saudara seperti kak Finly. Ia bagaikan pengganti sosok orang tua bagiku. Berbagai keinginanku sering ia penuhi. Apapun itu,asalkan ia mampu,maka akan diwujudkannya.
Kak Finly sangat pandai memasak. Berbeda dengan ku yang tak terlalu pandai dalam hal memasak. Itulah mengapa,saat berada di rumah Paman dan Bibi,jika ingin makan jajanan aku akan izin pada Paman dan Bibi untuk sekedar menginap sehari di rumah Kaka Finly. Namun dengan usaha sedikit ekstra baru bisa mendapatkan izin dari Paman dan Bibi. Aku tak mengerti jalan pikiran Paman dan Bibi,hanya untuk menginap di rumah saudara kandungku sendiri kadang tak di izinkan.
Dengan perasaan yang bahagia aku berangkat menuju ke rumah kak Finly. Sebelumnya Aku telah memberitahu Ken. Ia hanya mewanti-wanti ku agar menjaga kesehatan dan tak banyak pikiran. Ia ingin agar aku benar-benar hamil. Aku hanya mengiyakan,dalam hati aku berpikir tak mungkin aku bisa hamil dalam waktu yang singkat.
Akhir-akhir ini ku rasakan Ken sedikit posesif padaku. Sering memberikan perhatian dengan mengantarkan makanan dan menyuruhku agar tak terlalu capek. Alasannya hanya satu,yaitu agar kehamilanku benar-benar terwujud. Ia tak ingin hanya karena terlambat makan dan kelelahan aku tak jadi hamil. Entah sejak kapan Ken memiliki pengetahuan tentang program kehamilan. Namun tak ku pungkiri,aku merasa sangat bahagia dengan perhatian Ken meskipun aku tak yakin jika akan beneran hamil.
Perjalananku ke rumah kak Finly di penuhi perasaan bahagia mengingat perhatian Ken akhir-akhir ini. Tak terasa akhirnya sampai juga di rumah kak Finly.
"Yang di tunggu-tunggu akhirnya sampai juga." Kak Finly menyambutku dengan senyum bahagia.
Aku tersenyum senang mendapat sambutan hangat dari Kak Finly. Tak sia-sia kali ini aku memilih liburan di rumah kakak ku ini.
"Aku lapar kak." Turun dari motor aku bergegas masuk ke dalam rumah diikuti kak Finly yang langsung meraih tas ku dan diletakkan di kamar tamu yang sudah ia rapikan.
Setelah melepas sarung tangan dan mencuci tangan,aku segera ke meja makan. kak Finly benar-benar menyediakan apa yang ku minta.
"Kak,ayok dah kita makan bareng. Udah lapar banget ni." sambil mengajak kak Finly ku sendok nasi ke dalam piring. Rasa lapar yang tak tertahankan membuat ku tak lagi banyak basa basi bersama kak Finly. Apalagi saat berangkat tadi aku tak sempat sarapan.
" Kaka belum lapar Kin,kakak temani aja sambil cerita ya." Kak Finly mengambil tempat di samping kursi yang ku duduki.
Aku mengangguk pada kak Finly sambil mulai makan. Masakan kak Finly memang juara. Buktinya aku makan sangat lahap sambil sesekali merespon obrolan kak Finly yang tak terlalu ku simak dengan baik.
"Kin,makan mu kayak orang yang lagi hamil. Lihat kamu makan seperti ini,kakak jadi ingat waktu hamil pertama kali. Makan banyak dan banyak jenis makanan yang ingin kakak makan." Kak Finly menghentikan ceritanya yang lain dan mulai mengomentari ku. Terlihat ia mulai memperhatikan ku dengan seksama.
"Nggak mungkinlah kak,sepertinya tubuhku ingin bertumbuh lagi,makanya makannya makin banyak,hehehe."Candaku pada kak Finly,namun dalam hati mulai merasa kuatir. Sudah dua minggu aku telat haid sebenarnya. Namun aku tak begitu kuatir karena ku rasa itu hal wajar mungkin karena efek kelelahan atau hormon.
"Halah,umur mu sudah menginjak 29 tahun Neng,masa mau tumbuh lagi." Ledek kak Finly padaku.
"Anggap aja begitu kak,hehehe." Lagi aku berpura-pura bercanda agar tak terlihat jika saat ini aku mulai merasa kuatir dengan kecurigaan kak Finly.
"Kamu ngga ngerasa pusing atau mual?" Lagi kak Finly masih penasaran dan terus bertanya padaku.
"Ngga kak. Udah,ngga usah di pikirin kak. Aku ingin bersantai hari ini dan ingin makan masakan kakak sepuasnya sebelum balik ke kost."
"Yang penting dihabisin ya biar ngga mubasir. Nanti besok kakak bikin jajanan banyak biar ada bekal nanti di kost."
"Betul Kak,aku kebetulan sering merasa lapar tengah malam sekarang. Biar punya cemilan aku di kost. Bikin yang banyak kak." Aku bahagia kak Finly mau membuatkan jajanan banyak.
"Kak,aku ngantuk. Pengen tidur ni. Badanku rasanya sangat lelah." sambil berkata aku bangkit dari tempat duduk dan segera menuju kamar.
"Istirahatlah,nanti kakak bangunin biar ngga ketiduran sampai sore."
"Iya kak." jawabku sambil bergegas ke kamar tamu yang sudah kak Finly rapikan.
Di dalam kamar aku mulai memikirkan perkataan kak Finly. Jangan sampai aku beneran hamil. Sudah dua Minggu juga aku telat haid. Di tambah lagi nafsu makan ku semakin besar,serta ingin makan banyak berbagai jenis makanan. Ya sudah,besok saat tiba di kost aku akan membeli test pack.
Karena lelah akhirnya aku tertidur. Hingga ku dengar suara kak Finly membangunkan ku karena sudah magrib. Namun saat bangun, aku ingin makan yang manis-manis. Ku utarakan keinginanku pada kak Finly. Dan pastinya ia semakin curiga padaku.
"Ada yang aneh padamu Kin. Kakak rasa ada yang berubah dari mu." Kak Finly lagi mengungkapkan perubahanku yang mengganggunya.
"Ngga ada yang berubah kak,pikirkan hal lain,jangan terlalu memikirkan aku." Aku segera membujuk kak Finly dan ke dapur mencari jajanan. Aku benar-benar menginginkan makanan yang manis saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments