Kebahagiaan Ken

   Pulang dari rumah kak Finly aku membawa banyak jajanan kampung. Kak Finly memang selalu menepati janjinya untuk membuatkan jajan yang banyak. Aku berencana berbagi untuk Ken dan orang tuanya. Apalagi aku tahu ibu Ken sangat menyukai jajanan kampung.

   Aku tiba di kost sudah siang. Ku hubungi Ken untuk datang karena ada jajan yang akan aku berikan sekalian ada yang harus aku bicarakan dengan Ken. Sambil menunggu Ken datang aku beristirahat sejenak sambil memainkan HP.

   Sore hari akhirnya Ken datang. Dari bunyi motornya aku sudah tau Jika itu Ken. Segera ku bukakan pintu dan mempersilahkan nya masuk. Aku tersenyum bahagia menyambutnya. Baru beberapa hari tak bertemu dengannya membuatku sangat merindukannya.

   "Yang,mana jajanan bagianku yang di kirim kak Finly ?" Baru saja tiba,Ken sudah menodong meminta jajan yang di buat Kak Finly khusus untuknya.

   "Itu di kotak Yang,sudah aku pisah sama punya ibu. Nanti titip kasih ibu ya ?" ku tunjuk dua kotak jajan yang sudah tersimpan rapih dekat rak piring mini yang ku miliki.

   "Oke siap tuan Putri ! Tapi,sebelum itu,aku ingin makan bagian ku dulu." Dengan wajah binar Ken membuka kotak berisi jajan. Ken sama seperti ibunya sama-sama menyukai jajanan kampung.

   Aku tersenyum senang melihat Ken sangat menyukai jajanan yang dibuat kak Finly. Terlihat Ken makan tanpa ingin berbicara seperti biasanya. Ia benar-benar fokus pada jajan di depannya saat ini.

Ku lirik kotak jajan yang di pegang Ken. Isinya masih separuh. Sepertinya Ken sudah mulai kenyang,ku lihat ia mulai menutup kembali kotak jajan yang sedari tadi ia nikmati isinya. Ku rasa aku harus segera memberitahu Ken saat ini perihal diriku yang sudah telat haid dua Minggu.

"Yang." Panggil ku takut-takut

"Iya,ada apa Yang? Wajahnya ko tegang banget si Yang ?" Ken mengerutkan Kening saat menatapku. Aku masih terdiam memikirkan kata-kata yang tepat untuk bicara.

"Kamu kenapa si Yang ? Bicara aja,ngga usah bingung gitu."

" Aku udah telat haid dua Minggu Yang." Dengan sekuat tenaga akhirnya ku utarakan kekuatiran ku pada Ken.

"Benarkah?" mata Ken terlihat berbinar bahagia. Sungguh di luar pemikiran ku. Awalnya aku pikir Ken akan terkejut dan takut. Eh,malah sekarang ia terlihat sangat bahagia.

"Iya Ken."Aku mengangguk pasti meyakinkan bahwa apa yang baru saja aku katakan tidaklah bohong.

"Syukurlah. Mudah-mudahan beneran hamil Yang."

"Oke,tunggu di sini Yang,aku sekarang ke apotik beli test pack. Aku benar-benar ingin tau hasilnya."

Ken bergegas menyambar kunci motor dan langsung berjalan keluar menghidupkan motor tanpa menunggu respon dariku.

Aku hanya melongo melihat Ken yang begitu antusias. Sungguh respon darinya sangat berbeda dengan apa yang aku pikirkan. Aku tersenyum bahagia,ternyata Ken tak main-main dengan semua perkataannya.

Setelah beberapa menit menunggu,akhirnya Ken pulang. Ia membawa pulang satu plastik putih kecil yang ku tebak pasti berisi test pack.

"Yang,aku mau kamu testnya sekarang. Aku ingin tahu hasilnya." Ken menyerahkan plastik putih yang ia bawa dan mendorongku agar segera melakukan test kehamilan.

Tanpa banyak protes aku segera masuk ke dalam kamar mandi dan mulai menggunakan test pack yang di beli Ken. Hatiku deg-degan tak karuan. Keringat dingin mulai membahasi keningku. Tanganku gemetar memegang strip test pack. Apapun hasilnya tetap saja membuatku ketakutan. Jika positif hamil aku takut menghadapi Paman dan Bibi terutama,kemudian sanksi sosial dari tetangga yang akan julid padaku. Kemudian apabila hasilnya negatif berarti aku mengecewakan Ken. Ah,serba salah pikirku.

Dan....akhirnya hasilnya Aku Positif hamil. Aku bahagia sekaligus takut yang kurasakan. Namun aku akan segera memberitahu Ken. Langkah selanjutnya biar kan Ken yang memutuskan.

Aku segera keluar dari kamar mandi. Ken sudah sangat gelisah menunggu ku dari tadi. Ku lihat ia mondar-mandir sampai ketika aku keluar ia segera menghampiri.

"Gimana Yang hasilnya ?" Ken terlihat tegang menunggu ku berbicara.

Tak menjawab pertanyaan Ken,segera ku sodorkan strip hasil test yang ku pegang. Ken segera meraih strip dari tanganku. Ia terdiam sejenak,namun aku tak tahu apa ia pikirkan.

"Dua garis artinya positif hamil kan Yang?" Ternyata Ken terdiam karena bingung.

Aku hanya mengangguk terdiam. Namun tanpa ku sadari Ken langsung memeluk dan mencium ku . Ia sangat bahagia. Aku pun merasakan hal yang sama meski terselip sedikit rasa takut dalam hati.

"Ya udah Yang,mulai sekarang harus semakin berhati-hati. Jangan banyak pikiran. Makan yang teratur." Ken mulai lagi menasihati ku. Aku rasa setelah ini Ken akan semakin posesif padaku.

" Untuk sementara,aku akan mencari waktu yang tepat guna memberitahu ayah dan Ibu. Kamu ngga usah kepikiran ayah dan ibu. Aku Yakin mereka dengan senang hati menyambut kabar bahagia ini."

"Iya,tapi tetap saja aku takut Ken. Nanti aku dikira wanita seperti apa sampai hamil di luar nikah seperti ini. Aku takut ibu tak respect lagi sama aku karena hal ini." Ya,aku memang takut ibu Ken tak menyukai ku lagi setelah kejadian ini.

"Tidak Yang,Ibu tak akan seperti itu. Aku tau ibu sangat menginginkan cucu saat ini. Kamu tau sendiri Yang,usia bapak sama ibu sudah tak muda tak lagi. Sudah waktunya untuk menimang cucu." Ken menenangkan ku dengan memberitahu ku bahwa orang tuanya sudah lama sangat menginginkan hadirnya seorang cucu.

"Baiklah,aku juga akan mencari waktu yang tepat untuk berbicara pada Paman dan Bibi ku. Tapi aku takut Ken,kamu tau sendiri kerasnya Paman. Aku takut nanti Paman marah dan naik tangan padaku karena merasa malu aku hamil di luar nikah."

"Jika sampai Pamanmu berbuat hal seperti itu,aku akan membelamu Yang. Kamu jangan takut,masih ada pihak berwenang yang saat ini akan melindungi kita saat mendapat perlakuan tak adil. Nanti aku akan mengantarmu sambil berjaga-jaga jika terjadi sesuatu hal yang tak diinginkan,aku nanti menunggumu di rumah kak Finly aja."

Akhirnya aku merasa tenang dengan kata-kata Ken. Aku juga merasa setuju dengan perkataannya. Aku akan mencari waktu untuk berbicara jujur pada Paman dan Bibi. Jika mereka menolak ku,ada Ken yang akan tetap mendukungku. Lagian,aku tak sepenuhnya salah melakukan hal ini. Niat awalku baik,mengenalkan Ken pada mereka namun di persulit. Baiklah kini aku mengambil keputusan sendiri.

Aku tak akan perduli apapun perkataan orang lain. Sudah waktunya aku berumah tangga. Aku tak mau ambil pusing dengan hal-hal lain yang akan menggangu keputusan yang ku ambil. Dan aku sungguh tak menyesal,akan ku jalani apapun yang terjadi ke depannya karena ini adalah pilihanku.

Episodes
1 BAB 1 Bertengkar Dengan Paman
2 Bertemu Calon Mertua
3 Pembicaraan Serius Dengan Calon Mertua
4 Membawa Ken Bertemu Paman dan Bibi
5 Memilih Ken
6 Ken Selingkuh
7 Kejujuran Ken
8 Apakah Itu Tania ?
9 Perjuangan Ken Memperbaiki Hubungan
10 Ke Pantai Bersama Ken
11 POV KEN 1
12 POV KEN 2
13 POV TANIA
14 Niat Yang Tak Direstui
15 Ke Rumah Paman dan Bibi Bersama Ken
16 TANIA
17 Tak Ingin Menyesal
18 Kecurigaan Kak Finly
19 Kebahagiaan Ken
20 POV KEN
21 POV KEN
22 Satu Masalah Terselesaikan
23 Berkata Jujur Pada Paman dan Bibi
24 Menanti Hari Pernikahan
25 Pernikahan
26 POV Paman
27 Di Rumah Mertua
28 Delsi Hamil
29 Delsi dan Ridwan
30 Delsi dan Ridwan 2
31 Berbelanja Bersama Mertua
32 Kehidupan Delsi yang Baru
33 Kehidupan Delsi di Rumah Mertua
34 Berbelanja
35 Di Rumah Sakit
36 Putri Yang Cantik
37 Delsi dan Tekadnya
38 Ayah Mertua Delsi Yang Baik
39 Delsi Ingin Pulang
40 Pulang ke Rumah Orang tua
41 Kinly Kembali ke Rumah
42 Riana
43 Dirga Dwijaya
44 Bertemu Tania Lagi
45 Pak Darmawan Mencurigai Ridwan Berselingkuh
46 Hasil Penyeledikan Mata-mata
47 Kemarahan Pak Darmawan
48 Tindakan Tegas Pak Darmawan
49 Ridwan Melamar Pekerjaan
50 Pak Darmawan Menemui Riana
51 Ridwan dan Riana Putus
52 Ridwan Menyesal
53 Ridwan Ingin Bertemu Delsi
54 Ridwan Menemui Delsi
55 Ridwan Mencari Cara Meluluhkan Delsi
56 POV Kinly
57 Pengumuman .......
58 Permintaan Maaf Mama Mertua Delsi
59 Ide Ridwan
60 Dukungan Mertua Untuk Ridwan
61 Delsi Memaafkan Ridwan
62 Ridwan dan Delsi Berbaikan
63 TAMAT
Episodes

Updated 63 Episodes

1
BAB 1 Bertengkar Dengan Paman
2
Bertemu Calon Mertua
3
Pembicaraan Serius Dengan Calon Mertua
4
Membawa Ken Bertemu Paman dan Bibi
5
Memilih Ken
6
Ken Selingkuh
7
Kejujuran Ken
8
Apakah Itu Tania ?
9
Perjuangan Ken Memperbaiki Hubungan
10
Ke Pantai Bersama Ken
11
POV KEN 1
12
POV KEN 2
13
POV TANIA
14
Niat Yang Tak Direstui
15
Ke Rumah Paman dan Bibi Bersama Ken
16
TANIA
17
Tak Ingin Menyesal
18
Kecurigaan Kak Finly
19
Kebahagiaan Ken
20
POV KEN
21
POV KEN
22
Satu Masalah Terselesaikan
23
Berkata Jujur Pada Paman dan Bibi
24
Menanti Hari Pernikahan
25
Pernikahan
26
POV Paman
27
Di Rumah Mertua
28
Delsi Hamil
29
Delsi dan Ridwan
30
Delsi dan Ridwan 2
31
Berbelanja Bersama Mertua
32
Kehidupan Delsi yang Baru
33
Kehidupan Delsi di Rumah Mertua
34
Berbelanja
35
Di Rumah Sakit
36
Putri Yang Cantik
37
Delsi dan Tekadnya
38
Ayah Mertua Delsi Yang Baik
39
Delsi Ingin Pulang
40
Pulang ke Rumah Orang tua
41
Kinly Kembali ke Rumah
42
Riana
43
Dirga Dwijaya
44
Bertemu Tania Lagi
45
Pak Darmawan Mencurigai Ridwan Berselingkuh
46
Hasil Penyeledikan Mata-mata
47
Kemarahan Pak Darmawan
48
Tindakan Tegas Pak Darmawan
49
Ridwan Melamar Pekerjaan
50
Pak Darmawan Menemui Riana
51
Ridwan dan Riana Putus
52
Ridwan Menyesal
53
Ridwan Ingin Bertemu Delsi
54
Ridwan Menemui Delsi
55
Ridwan Mencari Cara Meluluhkan Delsi
56
POV Kinly
57
Pengumuman .......
58
Permintaan Maaf Mama Mertua Delsi
59
Ide Ridwan
60
Dukungan Mertua Untuk Ridwan
61
Delsi Memaafkan Ridwan
62
Ridwan dan Delsi Berbaikan
63
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!