Pernikahan Sma: SEANAGATHA

Pernikahan Sma: SEANAGATHA

part 1

Sean aldev arlots. Siswa SMA yang kini duduk di bangku kelas 12. Perusuh serta biang onar di sekolah. putra dari alana serta devan, mrs dan mr arlots.

Sean memiliki geng yang terkenal dan menjadi most wanted di sekolah. Oleh karena itu banyak wanita yang menggandrungi nya.

Bukan hanya dari segi mapan, wajah Sean yang tampan menjadi salah satu faktor ke famousan nya. Dengan otak yang cerdas meski jarang di gunakan untuk hal hal yang berbau positif.

Sean sudah biasa bolos bersama temannya. Kebolosan mereka di gunakan untuk bermain game di kantin.

Seperti sekarang, Sean serta kedua temannya tengah bolos dan bermain game di salah satu bangku kantin.

" Sat sat lo ke kiri yan. Temenin gue!" Teriak salah satu teman Sean yang bernama Jonathan pada rian.

" Ah anjing lo mah. Cuma mau nyampah gue sat". Pekik Rian kesal saat jonat menyampahnya dalam game.

" Anjing! Kok lo malah kabur si yan. Temenin gue lagi anjir. Gue gak akan nyampah tadi cuma gak sengaja". Pinta jonat sambil terus memenceti ponselnya.

" Ck. Diem sat! Lo semua berisik banget. Gue jadi gak pokus ngalahin lawan nih". Gerutu sean. Dirinya kesulitan konsentrasi akibat pertengkaran kedua temannya yang mengakibatkan heronya mati.

" Ah anjing. Mati kan!" Sean menghempaskan ponselnya pada meja. Hal itu membuat jonat serta Rian bungkam. Kalau sudah begini mereka akan takut kena amukan Sean.

Karena Hero yang Sean gunakan mati. Dan hal itu berakibat pada turet groupnya yang mengakibatkan mereka kalah. Padahal mereka hanya tinggal menghancurkan turet besar lawan.

" Kan kalah. Makanya lo berdua kalo main jangan kek anak sd yang rebutan robot dong. Kalahkan kita. Turun level nih". Kesal Sean pada kedua temannya.

Rian dan jonat meletakan ponselnya ke meja. Mereka pun menghela napas berat akibat kekalahan gamenya. Padahal mereka baru saja ingin menaikan level yang niatnya numpang pada Sean yang sudah jago. Eh malah turun.

" Udah lah bosen gue. Mending balik aja". Usul rian. Teman paling cengengesan di antara mereka.

" Cabut!". Sean berdiri sambil memasukan ponselnya ke saku celana abu abunya. Setelahnya dia melangkah dengan di dikuti kedua temannya.

Baru saja mereka berada di lorong kelas mereka di kejutkan dengan keberadaan seseorang yang sangat mereka kenal terutama Sean. Seseorang yang selalu menghukum mereka.

Agatha Evelyn. Ketua osis di sekolah mereka. Memiliki sikap galak dan tegas. Dan tak takut untuk menghukum siswa yang nakal seperti mereka bertiga.

Kini Agatha berdiri sambil berkaca pinggang. Matanya menatap tajam ketiga anak langganan hukumannya.

Tadi Agatha sedang melakukan patroli bergilir sesuai dengan yang sudah di jadwalkan. Dan kebetulan hari ini bagiannya melakukan patroli dan mendapati tiga anak tengah bolos sekolah.

" Kalian bolos lagi?" Tanya Agatha bosan pun tajam. Dia menatap satu persatu dia antara tiga orang itu. Meskipun tubuh mereka lebih tinggi dari pada dirinya.

" Ck. Kalian gak bosen apa bolos terus. Nyusahin sekolah mulu. Kenapa gak keluar aja sekalian." Seru alana dengan malas. bosan sekali dia berurusan dengan tiga orang itu.

" Ck. Lo bisa gak sih pura pura gak tahu aja kita bolos. Cape gue tiap hari kena hukuman dari lo". Ketus Sean.

" Iya tuh tha. Pura pura gak tahu ajalah Lo". Pinta Rian.

" Nggak bisalah. Salah kalian sendiri kenapa bolos sekolah. Kalau Nggak mau di hukum ya nggak usah bolos". Sarkas Agatha. Dia sudah memikirkan hukuman apa untuk ketiga cowok di depannya.

" Ck kita kerjasama ajalah tha. Kita bakal traktir Lo asal lo jangan hukum kita gimana?" Tawar Sean. Dia sedang malas untuk di hukum.

" Sebagai ketua osis yang baik. Gue gak mau!" Tegas agatha.

" Udahlah gausah nawar nawar. Gue udah kebal sama yang begituan. Sekarang pokoknya kalian bertiga duduk di lapangan ngadep bendera sampai istirahat. Kalau nggak gue akan laporin ke guru BK". Ancam Agatha.

Membuat ketiganya memberengut kesal. Masa harus duduk di depan bendera di tengah panas gini. Mana jam istirahat masih lama lagi. Bisa bisa kulit mereka gosong kerena terpanggang sinar matahari.

" Ck. Ngancem doang bisa lo. Coba yang lain". Tantang Sean.

" Oh nantangin. Oke gue laporin ke Bu Jenab" ucap Agatha sambil berancang ancang untuk pergi.

Sontak hal itu membuat kedua teman Sean berteriak. " Jangan!".

" Lo nggak perlu laporin kita ke Bu Jenab. Kita di hukum aja".

" Udah yan. Ayo kita nongkrong di tengah lapang". Ajak rian dengan wajah was was.

Dari pada di laporkan kepada guru BK yang pasti hukuman nya lebih berat, mending dia di hukum saja sekarang. Rian menarik paksa Sean yang ogah ogahan. Mereka pun duduk dan di tengah lapang sambil menghadap pada bendera.

" Ah bangsat. Panas banget cok. Nyesel gue bilang mau di hukum". Keluh Rian kala merasakan panas di kepalanya seperti terbakar.

" Emang Lo mau kita di hukum Bu Jenab?". Tanya jonat yang sedari tadi anteng mantengin bendera.

" Ya nggak lah. Tapi ini panas banget sat pala gue rasanya kek meledak". Rian memegangi kepalanya.

" Udah lah terima aja nasib". Celetuk jonat.

Sedangkan Sean hanya diam. Dia benar benar malas sekali untuk berdebat. Terlebih di tengah matahari terik begini.

Terpopuler

Comments

Ratnawati Syam

Ratnawati Syam

Kok Sean jd nakal gedenyab...kan masih nggemesin...biasa kalo awalnya hidup cuma sm ibunya...dia akan tumbuh menjadi anak yg cerdas, mandiri dan peka...kayak yg lain...

2024-01-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!