Kaisar meletakkan cangkir tehnya dan mengumumkan bahwa Qi Lily kini menjadi pemenang di Ujian pertama.
Banyak Putri Bangsawan yang kagum, Bahkan dengan terangnya mengagumi Qi Lily. Sedangkan Yun Fei terlihat kusut wajahnya, Bahkan ia merasa kesal dan marahh..
Ujian pertama sudah selesai, Dan Qi Lily dapatkan satu poin dari satu ujian. Setelah itu di lanjutkan kembali Ujian kedua yaitu Ujian Memanah yang di laksanakan di lapangan belakang Istana Kekaisaran.
Yun Fei dan Selir Sun terlihat terkejut mendengar Ujian yang kedua, Mereka sangat kebingungan karena informasi yang mereka dapat adalah ujian Sastra setelah membuat teh. Tetapi mereka salah, Bahkan beebanding terbalik.
"Kenapa Ujian memanah? Bukankah Bibi Sun bilang jika akan ada Ujian Sastra?". Batin Yun Fei.
Mereka di antar para pelayan menuju tempat ujian, kini Qi Lily terlihat di kelilingi banyak Putri Bangsawan sedangkan Yun Fei tidak .
"Kenapa Ujian memanah". Gumam Yun Fei.
"Memang ujian memanah, Jangan bilang kau tidak latihan .. Ck, awal saja sombong . Tahunya kau tidak tahu urutan ujiannya". Ucap Peserta lain.
"Kau tahu urutan ujiannya?". Tanya Yun Fei..
"Tentu saja, Kaisar Muda yang mengumumkan Urutan Ujiannya. Apa kau tidak memperhatikan, Ck sudah ku duga.. Mentang mentang ada orang dalam dan kau bisa lolos dengan mudah.. Ck.. Menjijikkan".
"Awas saja Kau Ya,". Ucap Yun Fei geram.
Mereka pun akhirnya sampai di lapangan tempat memanah, dan lagi lagi Kasim mengumumkan peraturan dan aturan dalam ujian.
"Setiap Nona mendapat lima anak panah, paling banyak anak panah mengenai papan target maka akan menjadi yang tertinggi dan akan menjadi pemenang. Nilai tertinggi jika kalian berhasil mengenai tepat di tengah tengah papan target, tetapi bukan berarti setiap garis tidak ada nilainya. Ada tetapi mempunyai nilai berbeda.". Jelas kasim itu.
Setelah itu Lima orang lima orang maju untuk ujian memanah, Qi Lily mendapat giliran terakhir dan Yun Fei mendapat Giliran nomor dua atau kelompok kedua.
Mereka satu persatu memulai memanah, Banyak yang keluar dari target karena sebagian besar dari mereka hanyalah seorang Putri bangsawan tanpa ada belajar Seni Bela Diri. Tetapi ada juga yang mengenai papan target walaupun tidak tepat tengah target tetapi paling tidak mereka mencetak nilai.
Yun Fei sangat gugup pasalnya ia tidak bisa memanah sama sekali, karena selama ini dia hanyalah seorang gadis manja di keluarga Yun. Apalagi informasi yang ia dapatkan sangat sangat tidak cocok dengan ujian kali ini .
Yun Fei mengangkat busur panahnya dengan gemetaran, ia sangat gugup bahkan tidak percaya diri sama sekali.
Sedangkan di sisi lain Qi Liky terlihat menikmati pertunjukkan.
"Suba... Lihatlah hasilnya menandatangani perjanjian dengan Master sistem. Sungguh membuahkan hasil". Gumam Qi Lily.
"Tentu saja Nona, Yun Fei Yun Fei itu akan malu karena sudah sombong di awal. Apalagi Selir Sun yang selalu menatap nona dengan penuh meremehkan". Sahut Suba.
"Kalau begitu bagaimana kalau kita jaili mereka". Ucap Qi Lily.
"Apa kau kurang puas Nona?". Tanya Suba.
"Tentu saja, di kehidupanku dulu mereka melebihi saat ini. Maka dari itu aku harus membalasnya mulai sekarang". Jawab Qi Lily.
"Baiklah Nona, aku akan membantumu".
"Suba hentikan waktu...".
"Sistem waktu berhenti..".
Qi Lily pun berjalan menuju tempat Yun Fei memanah, yang kini bersiap melepas anak panahnya. Namun Qi Lily dengan jailnya memutar arah anak panah beserta busurnya menuju ke Selir Sun yang melihat di tepian tak jauh dari lapangan tempat memanah .
"Oke sudah selesai... Feifei.. semangat". Ucap Qi Lily kemudian kembali ke posisi semula.
"Kau memang sangat jahil Nona.. ". Sindir Suba.
"Tentu saja, itu belum seberapa dari apa yang mereka lakukan di Kehidupanku sebelumnya. Suba hidupkan waktu". Jawab Qi Lily.
"Baiklah Nona.. Waktu hidupkan". Ucap Suba kemudian waktu kembali berjalan seiring dengan panah Yun Fei yang melesat ke arah Selir Sun sehingga membuat semua orang berteriak panik.
Dan Jlebbb... Anak panah dari Yun Fei berhasil mengenai pantat Selir Sun yang berusaha berdiri akan pergi dari tempat itu.
Hening.... Semua terdiam tidak ada yang memulai atau berbisik sekalipun.
Yun Fei terlihat mematung karena terkejut, kenapa anak panahnya bisa ke arah Sang Bibi padahal tadi dia sudah mengarahkan ke papan target .
"A Fei... Kau ini bagaimana sihh!!! Kenapa malah di arahkan ke Bibi!!". Teriak Selir Sun sehingga membuat gelak tawa orang orang pecah.
"Ini... Ini... itu.. tidak .. bibi.. aku tidak bermaksud .. Agghh kenapa bisa belok sih". Ucap Yun Fei.
"Awas kau ya, setelah ujian kau harus menghadapku". Sahut Selir Sun kemudian segera pergi meninggalkan tempat tersebut.
"Pasti Qi Lily si J*l*ng itu ,, ya pasti dia.. Tapi ... jika aku menuduhnya sekarang apakah ada yang percaya padaku... Ahh Sudahlah, juga tidak mungkin dia. Seorang Kultivator saja tidak bisa memberhentikan waktu". Batin Yun Fei.
"Maaf Yang Mulia , saya tidak bermaksud...". Yun Fei ingin meminta maaf namun Selir Agung sudah mengangkat tangan tanda dia tidak ingin mendengar alasan apapun.
"Kau gagal, kau bisa melanjutkan ujian selanjutnya. Untuk ujian memanah kau bisa mundur saja, Biar kelompok selanjutnya yang maju". Ucap Selir Agung.
"Baik Yang Mulia". Jawab Yun Fei sambil menunduk menahan malu.
Ketika melewati kumpulan para gadis yang juga peserta hari itu, mereka dengan terang terangan mengejek kebodohan Yun Fei tanpa takut jika Yun Fei ada di pihak Selir Sun. Tahunya mereka adalah Kaisar saja dan Selir Agung tidak berpihak dengannya.
Kini giliran kelompok Qi Lily yang maju, Dengan anggun namun tenang Qi Lily maju mengambil busur panah yang sudah di siapkan. Ia memilih busur yang tidak terlalu besar atau kecil, kemudian petugas di sana memberikan masing masing lima anak panah kepada setiap gadis.
Setelah selesai, Mereka pun bergantian menembakkan panah mereka hingga tiba giliran Qi Lily.
Dengan fokus yang baik Qi Lily pertama tama mengambil satu anak panah untuk pemanasan, Dan Jlebb... Anak panah itu berhasil mengenai tengah papan target hingga mengundang sorakan orang orang .
Ternyata di sisi lain ada seorang gadis juga yang mahir memanah, dia pun juga mengenai tengah tengah target dan mereka kembali bersorak.
Pertandingan sengit antara Qi Lily dan gadis paling ujung itu membuat gadis lain memilih mundur karena mereka tahu siapa pemenangnya, pasti salah satu dari gadis itu .
Qi Lily Menembakkan lagi dan lagi lagi tepat di tengah papan target, Tak mau kalah gadis di ujung pun sama halnya dia juga mengenai papan target tepat di tengah.
Hingga panah keempat, tidak ada yang meleset satupun dari kedua gadis itu. Qi Lily pun mengarahkan kembali anak panah terakhirnya, Ia masih sangat tenang tanpa ada kata gugup sedikitpun. Mata elangnya bak sebuah teropong yang bisa melihat dengan jelas target sejauh itu. Dengan pasti ia melepas anak panah terakhirnya, semua orang terlihat gugup apakah anak panah terakhir itu akan sama hasilnya atau tidak.
Belum juga anak panah Qi Lily sampai di papan target, Gadis di ujung pun juga melepaskan anak panah terakhirnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Yunita Widiastuti
next
2023-11-19
0
Putri rahmaniah
up lagi
2023-11-19
0
IndraAsya
lanjut
2023-11-19
0