Merasa ada yang aneh dengan suasana kamar itu, Qi Lily segera berganti pakaian secepat mungkin. Namun bau aneh yang semakin menyengat tiba tiba tercium kembali sehingga membuatnya pingsan.
Tak lama kemudian langkah kaki itupun semakin mendekat, kemudian menendang keras pintu kamar tempat Qi Lily berganti pakaian.
Bruggh....
Terlihat sosok gadis yang sudah berganti pakaian sedang pingsan di dekat ranjang, Orang itupun segera menggendongnya dan menidurkannya di ranjang.
"Yang Mulia, terimakasih sudah mau datang ". Ucap Jinna.
"Sama sama, Wang Min jaga pintu depan jangan sampai ada orang yang memasuki tempat ini.. aku akan membantu Nona Muda Qi menetralkan racunnya". Perintah Kaisar Muda.
"Baik Yang Mulia". Jawab Wang Min.
"Jinna namamu kan?".
"benar Yang Mulia".
"Sekarang tugasmu pegang dan dudukan badan Nonamu, aku akan menyalurkan energi internalku ke tubuhnya untuk menghilangkan racun ini".
"Baik Yang Mulia ". Sahut Jinna.
Sebelumnya, sebelum Kaisar Muda menemukan Qi Lily....
Jinna yang awalnya ada yang janggal dengan pelayan itupun kini terlihat menguping pembicaraan Nonanya dan Pelayan itu.
Jinna terlihat terkejut setelah mendengar pernyataan pelayan itu, Iya tahu Siapa Nona muda Yun yang di maksud. Tentu saja Yun Fei, ia berjalan kesana kemari menunggu Pelayan itu keluar . Hingga akhirnya pelayan itu benar benar keluar dan Jinna menghadangnya.
"Tunggu, Jangan pergi". Ucap Jinna.
"Ada apa lagi, nonamu sudah menyuruhku pergi". Jawab Pelayan itu dingin, berbeda dengan tadi saat berhadapan dengan Qi Lily yang ketakutan.
"Ternyata bersandiwara ya.. baiklah lihat saja akan kubalas kau". Batin Jinna.
"Aku tahu bukan Nona Muda Yun yang menyuruhmu bukan?". Sindir Jinna .
Pelayan itu sedikit terkejut mendengar sindiran Jinna, namun sebisa mungkin ia menutupinya . Walaupun masih ada kegugupan yang terlihat.
"Tidak, memang nona Yun yang menyuruhkuu". jawab pelayan itu dengan santainya.
Namun tiba tiba Bugg...
Pelayan itu pingsan , Wang Min dan Kaisar Muda pun telah berdiri di belakang Pelayan itu.
"Yang , Yang Mulia...". Ucap Jinna.
"Tidak perlu menunduk, Aku tahu dari awal pelayan ini tidak beres. Sudah di tanyakan kepada kepala pelayan tapi tidak ada pelayan seperti dia, Dan Wang Min sudah mengurus semua". Jawab Kaisar.
"Maksud Yang Mulia?".
"Pelayan ini sudah membius nonamu , bahkan tak tanggung sedikit meracuninya. Tak hanya itu, saat tadi aku mengikuti kalian ada tiga lelaki kekar sudah di siapkan di dalam kamat. Aku tahu itu jebakan jadi bawahanku sudah mengatasinya". Jelas Kaisar Muda itu.
"Terimakasih Yang Mulia, Terimakasih.. ". Ucap Jinna.
"Tahan dan aku akan membantu mengeluarkan racunnya".
Jinna pun menahan tubuh Qi Lily kemudian Zhang Zixin menyalurkan energi internalnya untuk mendetoks racun di dalam diri Qi Lily.
Tubuh Qi Lily bergetar hebat ketika energinya menyatu dengan energi Kaisar muda itu, keringat dingin pun ikut keluar dengan derasnya. Begitupun Jinna yang memegangi tubuh Sang Nona yang juga penuh dengan peluh. Hingga akhirnya Qi Lily memuntahkan darah hitam dari mulutnya sehingga mengenai pakaian Kaisar.
"Tunggu Nonamu terbangun, aku akan bilang ayah agar ujian di undur beberapa waktu". Ucap Kaisar Muda kemudian dia segera pergi meninggalkan Jinna dan Qi Lily yang tengah tertidur .
"Baik Yang Mulia".
Setelah Kaisar muda itu pergi tak lama kemudian Qi Lily pun terbangun.
"Jinna....". Panggil Qi Lily dengan nada serak.
"Ya Nona, Akhirnya kau sadar Nona". Jawab Jinna kemudian membantunya bangun dan mengusap sisa peluh di wajah Qi Lily.
"Aishhh.. kepalaku berat sekali...". Ucap Qi Lily sambil memegangi kepalanya.
"Kalau masih sakit tidurlah sebentar nona, Ujian selanjutnya masih di undur beberapa jam lagi".
"Ishh .. Jinna... tapi aku sudah terlalu lama di sini.. Dannn (Suara perut lapar) ... Aku laparr". Rengek Qi Lily.
"Astaga Nona... Aku lupa mengambil beberapa makanan untukmu, kita sudah melewati jam makan malam". Ucap Jinna merasa bersalah.
Belum sempat Qi Lily menjawab datanglah sekelompok pelayan istana berjajar dengan rapi sambil membawa hidangan di tangan Masing masing.
"Salam Nona Muda Qi.Maaf Nona mengganggu, kami di perintahkan Yang Mulia untuk mengantarkan hidangan ini ke tempat Nona beristirahat karena Yang Mulia tau Nona melewatkan Jam makan siang". Ucap pelayan yang paling depan.
"Terimakasih, sampaikan terimakasih ku kepada Yang Mulia. Letakkan hidangannya di meja sana".
"Baik Nona".
Para Pelayan itupun satu persatu meletakkan hidangan, setelah selesai menata hidangan mereka pun segera pamit undur diri.
Karena sudah sangat lapar dan todak sabar, tanpa pikir panjang Qi Lily pun terbangun kemudian setengah berlari menuju meja makan tersebut.
Untung saja tidak terjatuh , mungkin itu batin Jinna.
"Jinna kita makan bersama". Ucap Qi Lily.
"Tapi Nona...".
"Kenapa? Bukankah kau juga melewatkan makan siangmu? Toh ini hidangan sangatlah banyak , aku tidak sanggup memakannya sendiri. Ini perintah Jinna... ". Ucap Qi Lily memaksa
"Tapi Nona...".
"Ssstyy tidak ada penolakan...".
Jinna pun akhirnya mengalah dan duduk di seberang meja Qi Lily, mereka berdua pun akhirnya makan siang bersama.
Di balik dinding atau di luar kamar tamu, terlihat Zhang Zixin tengah memperhatikan Qi Lily dengan Wang Min di sampingnya.
"Sungguh keindahan yang menyejukkan hati". Gumam Zhang Zixin.
"Memang Seperti Bidadari Yang Mulia". Sambung Wang Min.
Zhang Zixin yang terkejut karena Wang Min mendengar gumamannya bahkan menyahutnya kini dengan spontan menjitak kepala Wang Min sehingga terdengat suara mengaduh cukup keras.
Suara itu terdengar hingga dimana Qi Lily dan Jinna makan siang, dengan otomatis Zhang Zixin membungkam mulut Wang Min.
"Siapa disana?". Teriak Qi Lily sambil waspada namun tidak ada sahutan sama sekali.
"Jinna coba lihat ada apa di sana".
"Baik Nona"..
Jinna pun keluar melihat apa yang terjadi hingga menemukan sosok Kaisar muda dan Wang Min yang sedang di tutup mulutnya. Melihat Jinna keluar ,Kaisar muda itu memberi isyarat untuk Diam tidak memberitahu Qi Lily dengan bahasa isyarat yang cukup lucu. Jinna yang paham pun segera mencari alasan untuk di sampaikan Qi Lily.
"Ahh itu hanya pelayan yang terjatuh saja Nona.. tenang saja bukan hal yang perlu di takuti". Ucap Jinna sambil berjalan kembali.
"Ohh, ku kira apa..". Sahut Qi Lily kemudian melanjutkan makannya.
Zhang Zixin dan Wang Min bernafas lega , namun ia teringat ucapan Jinna yang menganggap mereka pelayan. Namun apa boleh buat dari pada ketahuan, betapa malunya nanti.
Setelah selesai makan siang Qi Lily meminta Jinna membantunya keluar dari tempat itu untuk berjalan jalan sambil menunggu ujian selanjutnya di mulai .
"Nona, tubuh Nona masih lemah.. Bagaimana kalau kita istirahat dulu saja". Ucap Jinna.
"Sstt aku baik baik saja, Aku hanya ingin berkeliling mencari udara segar Jinna.. Tidak jauh kok, di halaman depan saja ya".
"Baiklah kalau begitu Nona...".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Shinta Dewiana
wk..wk..wk....kaisar sih..main ngintip aja....di bilang pelayan kan
2024-05-15
0
IndraAsya
lanjut
2023-11-22
3
Yunita Widiastuti
nexttt
2023-11-21
1