Hari demi hari telah berganti, Zhang Zixin pun sesekali menghampiri Qi Lily dan keluarganya yang masih dalam mode kultivasi. Tak ada kata bosan dari diri Zhang Zixin, semakin ia melihat wajah cantik Qi Lily semakin ia merasa jatuh lebih dalam kepada gadis itu.
Dan di sisi lain, Setiap hari Yun Fei pun tak hentinya mencarinya di Istana. Namun lagi lagi ia di hadang para penjaga karena perintah Zhang Zixin.
"Menyebalkan!! Kenapa coba susah sekali ingin bertemu dengannya". Gumam Yun Fei sambil melangkah pergi keluar istana dengan perasaan tak karuan.
Karena tidak membuahkan hasil ia pun memilih untuk pulang dari pada harus menemui Bibinya di istana yang hasilnya pun akan tetap sama.
...
Tiga hari berlalu... Mereka pun akhirnya menyudahi kultivasi mereka...
Bau badan karena kotoran yang keluar saat berkultivasi pun kini mulai tercium, Terutama pada Tuan Qi.
"Wahh bau sekali ternyata.. Adikk ini sebenarnya apa?". Tanya Houcun.
"B*d*hh.. apa kau tidak membaca buku pemberian Qi Lily, Jika kita selesai kultivasi sudah pasti akan bau apa lagi kita baru pertama kali pasti kotoran dan racun di tubuh kita akan keluar". Sahut Qi Liam sambil memukul dahi Qi Houcun.
"Bebarkah..". Tanya Qi Houcun heran.
"Iya kakak, itu berarti kotoran yang menyumbat dantian sudah keluar. Dan ajaibnya kalian akan terlihat lebih muda , segar bahkan lebih tampan jika kalian rajin berkultivasi dan pastinya kalian bisa hidup sampai ratusan tahun". Jawab Qi Lily.
"Wahh benarkah.. Kalau begitu ayah harus rajin agar bisa berumur panjang dengan wajah tampan.. sungguh idaman". Sahut Tuan Qi sambil bergaya, sehingga membuat anak anaknya tertawa bersama melihat kelakuan sang Ayah.
"Tentu ayah, mulai besok kita bisa berkultivasi setiap malam. Usahakan di alam terbuka seperti ini. Oh ya sebelum kita membersihkan diri, bisakah kalian menunjukkan kekuatan internal yang kalian hasilkan selama tiga hari berkultivasi?".
"Tentu saja adik... ". Jawab Qi Liam dan di angguki yang lainnya.
Mereka pun mulai duduk kembali dan memfokuskan energi mereka di telapak tangan masing masing.
Di tangan Tuan Qi terlihat Warna biru sedikit pekat yang artinya Sudah berada di warna biru tingkat menengah.
Qi Liam terlihat warna Biru pekat yang artinya sudah di tahap akhir sebagai kultivator berwarna biru.
Dan Qi Houcun terlihat Biru samar yang artinya baru di tahap awal warna biru.
"Kenapa aku yang paling rendah dari kalian". Rengekt Qi Houcun.
"Itu karena kau kurang jenius". Sahut Tuan Qi sehingga mengundang gelak tawa Qi Liam dan Qi Lily.
"Huhj menyebalkan...".
"Sudahlah Kak Houcun, Nanti kakak bisa berkultivasi lagi dengan rajin oke.. ". Ucap Qi Lily menengahi.
"Yalah, aku akan berkultivasi sesering mungkin agar bisa mengalahkan kalian.. Awass . ... Lihat saja". Ucap Qi Houcun sembari berpura pura marah.
"Sudah sudah, ayo kita membersihkan diri. Aku sudah tidak sabar ingin membersihkan badan.. Uhhh lengket sekali". Ucap Qi Liam.
Mereka pun segera pergi ke kamar masing masing untuk membersihkan diri karena bau di tubuh mereka sangat menyengat.
Tuan Qi mendapat kabar jika cutinya di tambahi , ia merasa sangat senang karena bisa berfokus belajar kultivasi dengan putrinya. Sebenarnya dia penasaran darimana Sang Putri mendapatkan buku buku itu dan bagaimana ia bisa berkultivasi bahkan seni beladiri, padahal setahunya putrinya itu tidak pernah keluar ataupun belajar dengan seseorang.
Karena tidak ingin ambil pusing, Tuan Qi pun mengubur semua pertanyaan itu. Yang terpenting satu keluarganya bisa belajar kultivasi walaupun sudah di bilang telat jika di umurnya sekarang. Namun ia bangga kepada Putrinya karena bisa Berkultivasi di kala zamannya sekarang sangat jarang seorang Kultivator.
....
Tiga minggu berlalu, mereka pun telah selesai masa cutinya dan harus kembali ke pekerjaan masing masing. Namun selama itu juga Qi Lily membantu kedua kakak dan ayahnya berkembang pesat yang sama sama sudah berada di Tahap Ungu awal.
"Terimakasih adik, kau memang terbaik.. Berkat kau kami bisa mencapai tahap kultivasi yang memuaskan...". Ucap Qi Liam.
"Sama sama... Dengan tahap dan tingkatan kalian saat ini , sudah cukup untuk menjaga diri jika ada orang jahat. Ingat, jika ada waktu luang kalian bisa berkultivasi sendiri tanpa bantuanku kak".
"Tentu saja adik, kalau begitu kami pamit dulu ya.. Kamu jaga diri baik baik ... ". Ucap Qi Liam .
"Iya Kak, Kalian juga... Hati hati...".
"Tenang saja, kami sudah kuat sekarang". Sahut Qi Houcun.
"Ingat kak, jangan menunjukkan kalian sekarang adalah kultivator...".
"Adik tenang saja.. Kami mengerti..". Kalau begitu kami berangkat..". Sahut Qi Liam
"Hati hati kak...".
Kedua kakaknya pun segera kembali ke perbatasan untuk kembali bertugas , Sedangkan Tuan Qi sudah kembali bertugas ke Istana sebagai Mentri Ritus kembali setelah sekian lama mendapat cuti.
Di Istana...
"Terimakasih kalian sudah mau hadir, Kalian para Mentri pasti tahu kenapa aku mengundang kalian untuk hadir bukan?".
"Tahu Yang Mulia...". Jawab Mereka bersama.
"Bagus, Hari pemilihan selir untuk Kaisar baru akan di laksanakan Lusa. Kuharap kalian sudah mempersiapkan semua". Ucap Kaisar Tua
"Tentu Yang Mulia, Saya sebagai Mentri Ritus sudah menyiapkan ujian untuk calon selir Yang Mulia". Ucap Tuan Qi.
"Bagus, kuharap yang lainnya sudah siap dengan Tugas masing masing". Ucap Kaisar Tua.
"Sudah Yang Mulia". jawab mereka serentak.
"Kalau begitu kalian boleh bubar sekarang".
Merekapun segera pergi meninggalkan Ruangan satu persatu, Begitupun Tuan Qi yang langsung pulang ke kediamannya untuk menyampaikan berita itu kepada putrinya.
Sesampainya di Rumah...
"Lily.. Lily...". Teriak Tuan Qi.
"Ada apa ayah teriak teriak...". Jawab Qi Lily.
"Maaf Sayang, Ayah hanya ingin berbagi berita baik".
"Pasti tentang pemilihan selir, Di kehidupanku lalu aku tidak bisa ikut karena ayah sibuk dengan istri baru dan reputasiku sedang buruk buruknya bahkan banyak luka di wajahku". Batin Qi Lily.
"Apa itu ayah?".
"Lusa adalah hari pemilihan selir, Usiamu yang sudah memasuki tujuh belas tahun sudah waktunya untuk menikah.. Karena Lily belum mempunyai pacar jadi.....".
"Iya ayah aku akan ikut......". Potong Qi Lily.
"Benarkah.. Syukurlah kau sudah tidak menolak lagi Lily". Jawab Tuan Qi senang.
"Untuk apa Menolak ayah, Toh yang di katakan Ayah memang benar jika aku belum mempunyai calon".
"Bagus bagus, Kalau begitu belajarlah.. Ingat Lusa sayang".
"Iya Ayah tenang saja". Jawab Qi Lily yang kemudian segera pergi meninggalkan Ayahnya sendiri.
"Seharusnya besok sebelum pemilihan selir, Nenek berkunjung ke rumah .. Karena reputasi ku kali ini baik baik saja mungkin Nenek hanya akan tinggal beberapa waktu saja, Tapi jika nenek ingin menetap pun tidak apa apa toh nenek selalu membelaku". Batin Qi Lily.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Ummy kalsum Ummy
kpn update thoor 🤔🙏
2023-11-18
2