Qi Lily pun akhirnya selesai membersihkan diri dan bersiap untuk makan malam. Rasanya perutnya meronta ronta minta diisi , Karena dari siang dia tidak makan apapun.
Setelah selesai makan malam, datanglah kedua kakaknya dan Ayah tercinta.
"Lily, Kau sudah agak sehat?". Tanya Qi Liam.
"Lily sehat kakak, Lihatlah Lily makan sangat banyak kali ini". Jawab Qi Lily sembari menunjukkan piring makan malamnya yang sudah habis.
"Baguslah, jika Kau sudah sehat. Lalu bagaimana Tanganmu?" Tanya Qi Liam Lagi.
"Kalian duduklah terlebih dahulu, Baru aku akan ceritakan sebenarnya". Jawab Qi Lily.
Setelah mereka berempat duduk , Qi Lily oun mulai menjawab Pertanyaan Qi Liam kembali.
"Lenganku sudah tidak terlalu sakit kak, Tenang saja".
"Baguslah Nak, Ayah sangat khawatir padamu".
"Terimakasih Ayah , Kakak. Kalian selalu menjadi tempat terbaik . Hmm Aku rindu Ibu Ayah...".
"Pasti Ibumu juga merindukanmu di atas sana Lily, Ayah dan Kakak kakakmu pun juga sama merindukannya". Ucap Tuan Qi.
"Apa Ayah tidak ingin mempunyai Istri atau selir?". Tanya Qi Lily.
"Tidak Lily, Ibu Kalian adalah Cinta pertama dan Terakhir Ayah. Ayah Tidak berniat menduakannya walaupun dia sudah tidak ada di dunia ini". Jawab Tuan Qi samb menerawang jauh kedepan.
"Ayah, Maaf...". Ucap Qi Lily.
"Untuk?".
" Karena Kelahiranku, Ibu harus pergi meninggalkan kita".
"Adik, Semua bukan salahmu. Semua adalah Takdir... Kematian ibu bukan karenamu tetapi karena Yang Maha sudah menghendaki". Ucap Qi Liam.
"Benar , Adik jangan terlalu di pikirkan... Kau adalah pengganti Ibu , Kau adalah Harta kami selain Ibu. Kami tidak menyalahkan mu okey". Sambung Qi Houcun.
"Dengarkan apa Kata Kakakmu, Kau tidak perlu menyesali seperti itu". Ucap Tuan Qi.
"Terimakasih Kalian semua memang terbaik". Ucap Qi Lily sambil sedikit meneteskan air mata.
"Di Kehidupanku dulu, Ayah kau menikahi Perempuan jahat itu dan membuat semuanya berubah. Kau membenciku bahkan Para Kakakku, Hanya Nenek yang baik. Aku harus membuat Ayah menikahi wanita yang baik bukan dengan Bibi dari Yun Fei". Batin Qi Lily.
"Lalu kenapa kau bisa terinjak kuda seperti itu Lily?". Tanya Tuan Qi.
"Apakah kalian akan percaya padaku?". Tanya Qi Lily balik.
"Tentu saja Sayang". Jawab Tuan Qi dan diangguki kedua kakaknya.
Qi Lily mengambil nafas panjang kemudian menceritakan semuanya kepada Keluarganya.
"Jadi Yun Fei mengajakku ke pusat kota awalnya, Karena melihat Rombongan Kaisar dia mengajakku melihat. Tapi, saat sudah sampai di kerumunan paling depan entah sengaja atau tidak dia mendorongku hingga terjatuh di depan kuda Kaisar Muda. Dan tanganku terinjak kuda itu, Tapi aku percaya Yun Fei tidak sengaja. Tapi orang orang yang melihat berkata lain". Jelas Qi Lily.
"Bukankah Yun Fei adalah sahabatmu Lily?". Tanya Liam.
"Ya, Memang...". Jawab Qi Lily sambil tertunduk menahan air mata.
"Apakah Kaisar menyaksikannya juga Lily?" . Tanya Tuan Qi".
Qi Lily Pun mengangguk lemah, Takut semuanya tidak percaya.
"Jika orang lain menilai dia sengaja, Berarti memang sengaja. Kau kan berjalan di depannya... Sungguh Kurang ajarr Yun Fei itu". Ucap Qi Liam yang mengetahui sang adik sedikit ketakutan.
"Benar kata Kakakmu Lily, Sebaiknya kau jauhi Yun Fei agar kau baik baik saja. Jika itu terjadi yang ke dua kalinya, Ayahmu ini tidak akan diam Saja Lily".
"Terimakasih Ayah".
"Ingat, Jika kau diganggu Yun Fei atau orang lain katakan kepada Kakakmu ini". Sahut Qi Houcun.
"Terimakasih Kakak".
" Lily, kau beristirahatlah, Ayah dan kakakmu akan kembali ke kamar masing masing. Kau bisa beristirahat karena ini sudah malam. Jika kau sudah sembuh besok ikut ayah ke acara Ulang Tahun Bibi Sun Mei". Ucap Tuan Qi.
"Baik Ayah, Kalian beristirahatlah".
"Tentu saja Adik, Selamat malam". Sahut Qi Liam.
Mereka pun meninggalkan Qi Lily sendirian, Qi Lily pun kembali ke ranjang untuk beristirahat.
"Suba, Besok adalah Acara ulang tahun Bibi Sun Mei. Itu adalah Wanita jahat yang menjadi ibu tiriku di kehidupanku lalu. Di ingat ingay, Nanti ketika acara pesta ulang tahun Wanita itu mengajak Ayah menari. Dan aku melihat sendiri wanita itu menaburkan sesuatu di wajah ayah sehingga ia terpesona, Apakah kau tahu apa itu Suba?". Tanya Qi Lily.
"Kemungkinan itu Bubuk Asmara, Berbeda dengan Afrodisiak Nona. Bubuk Asmara adalah bubuk yang membuat orang jatuh cinta padanya, Biasanya tang membuat Bubuk itu adalah orang yang ahli dalam sihir. Apa kau tahu siapa Nona?".
"Tidak, aku tidak tahu karena keluarga ibu Yun Yi itu memang terkenal tidak bosa belajar Sihir".
"Berarti kemungkinan dia membelinya".Ucap Suba.
"Masuk akal, Lalu apa kau punya Solusi Suba agar ayah tidak jatuh cinta pada Wanita itu?".
"Nona, Kau kan pandai sihir dan kultivasi. Kau bisa membuat bubuk untuk membenci keluarga itu kan.. Di tambah kau bisa mengalirkan Kekuatan internal Positif ke Ayah dan kedua kakakmu".
"Benar, Jika aku memberikan Kekuatan internal ketika mereka tidur apakah besok masih ada efeknya?". Tanya Qi Lily.
"Tentu saja, Karena mereka bukan Kultivator, Jadi efek tersebut bisa bertahan lama kurang lebih Tujuh hari". Jawab Suba.
"Baiklah, Kalau begitu aku akan memulainya Suba".
Qi Lily pun mendatangi satu persatu kamar kakak dan Ayahnya, Menunggu mereka benar benar tertidur. Setelah tertidur Qi Lily pun menyalurkan kekuatan internal positifnya kepada Mereka bertiga. Setelah selesai, tepat tengah malam ia pun segera kembali ke kamarnya untuk membuat Ramuan yang di sarankan Suba.
...
Pagi harinya, Qi Lily yang hanya tertidur sebentar kini sudah terbangun. ia mberesi barang barang semalam yang ia gunakan untuk membuat bubuk benci tak terlihat.
Setelah semuanya selesai, Ia segera mandi dan berdandan karena hari ini adalah acara pesta Sun Mei Bibi dari Yun Fei atau adik dari Sun Yan atau selir Sun.
"Pagi Ayah". Sapa Qi Lily sambil tersenyum.
"Pagi sayang, Wahh.. Anak Papah cantik sekali...".
"Apa sudah mirip dengan ibu?".
"Tentu saja, Kau memang mirip dengan ibumu sayang". Puji Tuan Qi.
"Tentu ayah, dengan aku berpakaian seperti ini untuk mengingatkanmu dengan Ibu. Hufhh di kehidupan lalu aku hanya bisa mengikuti diam diam acara ulang tahun ini karena malu mendapat masalah yang banyak, Kali ini aku sendiri yang akan menghentikan bahkan mengganti semua". Batin Qi Lily.
"Lily, Ini benar benar kau? Lihatlah kau terlihat persisi seperti ibu". Puji Qi Houcun dari kejauhan yang kemudian menghampiri Qi Lily dan sang Ayah..
"Kak Houcun, mungkin ini kebetulan saja".
"Tidak adik, Kau memang salinan Ibu Kita". Sahut Qi Houcun.
"Benar, Kau adalah harta kami yang sangat berharga tau". Sahut Qi Liam.
"Heheh makasih".
"Sudah, Ayo kita berangkat. Acaranya akan di mulai sebentar lagi kan". Ucap Tuan Qi.
"Baik Ayah". Jawab semuanya.
Setelah memasuki kereta kuda, Qi Lily segera mengeluarkan Bubuk Yang ia Buat semalam. Ia sengaja menaburkan banyak di dalam kereta, Untung saja tidak terlihat jadi semua tidak akan curiga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Efendi Siantar
wkwk...
ayah jadi papah...
gak papah kali yah....
wkwkwk
lanjut thor, semangat
2024-03-22
0
Yunita Widiastuti
🍊
2023-11-17
2