.
.
Malam itu mereka benar-benar makan daging harimau. Entah bagaimana Lithera bisa mengalahkan harimau itu dengan pedangnya. Walaupun ukuran tubuh harimau itu bisa di bilang berkali-kali lipat lebih besar dari ukuran tubuhnya.
Pagi harinya Lithera sudah merasa jauh lebih baik. Walaupun dia masih berada di tubuh barunya, dia mulai bisa menerimanya.
"Ini lebih baik daripada mati, kan?" Ucapnya seraya berjalan ke arah cermin
"Siapa sebenarnya 'Lithera' ini?" Wulandari memandangi wajahnya dari cermin retak yang tergantung di dinding kamarnya. Dia mengingat bagaimana dia bisa bergerak dengan cepat menghindari serangan harimau dan juga bisa menggerakkan pedangnya begitu akurat untuk menyayat harimau besar itu dengan sangat mudah.
"Apa aku semacam pendekar? Atau semacamnya? Mungkin aku memiliki kekuatan super seperti Spiderman dan kawan-kawannya..." Gumamnya seraya terus menatap wajahnya di cermin.
"Waaah, tidak heran dia hidup di tengah hutan seperti ini tanpa rasa takut. Itu karena dia tidak perlu khawatir, mengingat dia sangat kuat untuk bisa melindungi dirinya dan anak-anaknya." Lithera duduk di tepi tempat tidurnya. Dia masih tidak percaya dia hidup di antah berantah, di tempat yang sama sekali tidak dia ketahui. Bukan hanya itu, dia bahkan tidak bisa bertanya pada siapapun.
"Sepertinya aku harus keluar dari hutan ini untuk mengetahui dimana aku berada saat ini. Mungkin saja akh bisa kembali ke tempat di mana 'Wulandari' tinggal."
"Aku bahkan sama sekali tidak memiliki uang... Bagaimana Lithera bisa hidup seperti ini! Bukankah keterlaluan sekali untuk tidak berjuang mati-matian mencari uang! Sialan! Bisa-bisanya dia hidup santai dengan hanya makan daging harimau setiap hari! Tidakkah kamu seharusnya berjuang keras untuk membeli rumah di kota besar?! Setidaknya pikirkan untuk membeli pakaian bagus! Aku bahkan harus menyikat banyak toilet untuk bisa makan! Tega-teganya dia tidak memiliki uang sepeserpun! Itu kejahatan!!!" Lithera menghela nafasnya kesal setelah puas mengeluarkan kekesalannya.
"Waaah! Aku masih belum terbiasa dengan warna rambut ini dan mata ini, begitu juga dengan warna rambut biru milih Ashley dan Vion." Lithera mengusap rambutnya seraya terus memperhatikannya, "bagaimana warna rambut kami berwarna-warni seperti ini. Apa Lithera termasuk dalam suku tertentu di tempat ini?"
"Dan pakaian ini... Pakaian macam apa ini?" Lithera melihat ke tubuhnya sendiri. Di mana dia memakai pakaian yang sangat sederhana namun berlapis-lapis, "ini bukan seperti pakaian jaman dulu ataupun pakaian adat dari manapun. Ini seperti pakaian yang di pakai oleh orang biasa di sebuah kerajaan yang ada di manhua yang sering aku lihat di salah satu situs terkenal. Ini juga bisa di bilang mirip dengan pakaian yang di pakai pelayan di kerajaan Inggris jaman dulu." Lithera menghembuskan nafasnya dengan kasar, "sepertinya aku terlalu banyak pikiran! Aku bahkan berfikir aku adalah commoner" Desahnya pasrah.
"Mama..." Lithera tersentak saat mendengar suara Ashley memanggilnya.
"Iya Ashley, apa kamu butuh sesuatu?" Tanya Lithera dengan senyuman lebarnya.
Ashley mungkin terlihat seperti anak kecil pada umumnya. Tapi sebenarnya dia berfikir jauh lebih dewasa dari yang terlihat.
"Makanan sudah siap, ma." Jawabnya, "ayo kita makan bersama. Vion sudah menunggu di luar." Ashley menarik tangan Lithera agar segera mengikutinya.
Sesampainya di sana, Lithera melihat Vion yang sedang membakar daging harimau sisa semalam di luar rumah. Lithera juga melihat Ashley yang sedang menjemur potongan daging harimau untuk di keringkan.
"Sepertinya kita tidak perlu khawatir kelaparan untuk beberapa hari kedepan." Ucapnya seraya duduk di sebelah Vion. Kemudian mengambil potongan daging yang sudah matang, dan dengan cepat memasukkan ke dalam mulutnya.
"Mmmm... Sangat enak!" Walaupun hanya di bakar begitu saja, rasanya cukup enak di lidahnya, "ayo! Ashley, kamu juga harus makan." Lithera tersenyum lebar pada Ashley yang segera datang mendekatinya.
Mereka bertiga makan bersama dengan bahagia tanpa memikirkan apapun.
Setelah selesai, Lithera bersiap untuk pergi berkeliling hutan, dia ingin tahu apa yang bisa dia temukan di sana. Mungkin saja dia bertemu dengan seseorang yang bisa dia ajak bicara.
"Aku harap aku tidak bertemu dengan harimau atau semacamnya..." Ucapnya seraya mengambil pedang panjangnya untuk di bawanya. Dia harus berjaga-jaga kalau-kalau nantinya dia bertemu dengan harimau atau hewan buas lainnya dalam perjalanannya.
"Mama pergi berburu lagi? Kita masih punya banyak makanan, bukan?" Tanya Ashley saat melihat Lithera bersiap-siap.
"Mmm... Aku hanya ingin berkeliling. Siapa tahu aku dapat sesuatu yang berguna." Jawab Lithera, "kalian berdua harus tetap di rumah. Jangan keluar dari rumah sampai aku kembali. Kalian mengerti?" Ashley dan Vion menganggukkan kepala mereka.
"Mama, bawakan buah delima yang ada di tepi sungai. Sepertinya sudah banyak yang matang." Pinta Vion dengan begitu menggemaskan.
"Sungai?" Lithera mengernyitkan keningnya. Dia sama sekali tidak tahu apa ada sungai di tempat itu atau tidak. Dia juga tidak tahu di posisi mana sungai itu berada.
"Ah... Tentu saja!" Jawabnya dengan cepat. Walaupun dia tidak tahu di mana sungai itu berada. Tapi dia yakin, kalau dia bisa menemukannya.
"Mama berangkat sekarang. Kalian ingat baik-baik ucapan ku tadi, jangan keluar dari rumah. Mengerti?"
"Mengerti ma..." Jawab Ashley dan Vion secara bersamaan.
"Anak pintar!" Lithera menjatuhkan ciuman di pipi Ashley dan Vion secara bergantian. Setelah itu dia melambaikan tangannya pada mereka berdua sebelum dia keluar dari rumahnya.
"Jadi, dimana sungai itu berada?" Tanya Lithera pada dirinya sendiri. Dia mencoba untuk mendengarkan suara aliran air sungai, agar dia bisa mencari tahu dimana posisi sungai itu berada.
"Jika aku mengikuti arah aliran air sungai... Mungkin saja aku akan menemukan pemukiman nantinya..." Ucapnya seraya terus berjalan ke arah yang bahkan tidak dia ketahui.
Lithera tersenyum lebar saat matanya melihat air jernih yang mengalir tidak jauh dari tempatnya berdiri.
"Waaah... Benar-benar ada sungai di dekat sini." Ucapnya senang. Dia juga melihat pohon delima yang sudah masak begitu banyak, "Vion dan Ashley akan sangat senang saat aku membawa pulang buah yang sangat banyak ini." Lithera segera berjalan mendekati pohon delima. Namun belum juga sampai di sana, dia terkejut saat melihat di bawah pohon delima ada seseorang yang sedang terduduk dengan banyak luka di tubuhnya.
"Gosh! Dia mengejutkanku!" Mendengar suara Lithera pria dengan banyak luka itu juga terkejut. Dia dengan cepat mengarahkan belatinya ke arah Lithera. Seakan-akan mengerti adanya bahaya, tangan Lithera juga bergerak dengan cepat mengarahkan pedangnya ke arah pria itu.
"Sepertinya kamu yang akan mati terlebih dulu, tuan!" Ucap Lithera dengan senyuman puasnya.
Lithera melihat wajah pria yang penuh luka, dia hampir tidak bisa melihat wajahnya karena darah hampir menutupi seluruhnya. Hanya rambutnya yang berwarna merah menyala yang bisa di lihat, dan tatapan matanya yang merah darah pekat terlihat begitu dingin dan tajam ke arahnya. Lithera bisa melihat dengan sangat jelas, betapa mengerikannya tatapan itu. Namun sepertinya tubuh Lithera sama sekali tidak bereaksi. Seolah-olah dia sudah sangat terbiasa menghadapi tatapan mematikan seperti itu.
Lithera kembali fokus pada rambut merah menyala yang di miliki pria di depannya.
'sepertinya tempat ini memang di huni oleh orang-orang dengan rambut berwarna-warni.'
"Hei rambut merah! Aku tidak peduli siapa kamu. Aku hanya ingin mengambil buah dari pohon ini, tapi kamu justru mengarahkan belatimu padaku, aku tidak bisa menerimanya." Ucap Lithera seraya mengarahkan pedangnya ke arah di mana buah delima matang berada.
Begitu juga dengan pria terluka itu, dia juga mengikuti arah pedang panjang Lithera yang mengarah ke atas pohon delima.
"Pomegranate." Lithera tersenyum lebar sembari mengambil salah satu buah delima dengan pedangnya.
Swosssshhh
Lithera terkejut saat tiba-tiba dia merasakan seseorang yang menghampirinya dan menyerangnya dengan sangat cepat, namun entah bagaimana Lithera dengan cepat bisa menanganinya. Dengan cepat tangannya bergerak untuk menahan serangan pedang yang datang entah dari mana.
Lithera terkejut dengan kemampuannya sendiri, "sepertinya Lithera memang bukan manusia biasa" gumamnya.
Lithera terkejut saat melihat di hadapannya, ada dua pria dan satu wanita. Dimana dua pria itu tengah mengarahkan pedangnya padanya dan berhasil dia tangkis, dan seorang wanita yang entah sedang melakukan apa untuk menyerangnya.
"Apa mereka musuh Lithera?" Tanya Lithera dalam hatinya, "tapi sepertinya bukan. Lithera bahkan hidup jauh dari manusia lain, kenapa dia harus memiliki musuh? Binatang buas sudah cukup menjadi musuhnya kenapa dia harus bermusuhan dengan manusia juga?!" Lithera menghembuskan nafasnya dengan frustasi.
"Waaah... Ini benar-benar membuat frustasi. Bukankah ini berlebihan, ini bahkan baru kedua kakinya aku memegang pedang. Tapi aku sudah harus menghadapi hal semacam ini? Bukankah kalian terlalu menilai tinggi tentang ku!" Teriak Lithera kesal.
"Apa yang wanita gila ini katakan?!" Desis pria berambut orange.
"Wanita gila?! " Lithera menyibakkan rambutnya ke belakang dengan tangannya, "dasar kepala jeruk Mandarin! Beraninya mengatakan aku wanita gila! Melihat kepala mu saja sudah membuat ku kehilangan akal, da sekarang kamu menyebutku dengan sebutan itu. Padahal aku sedang berusaha sekuat tenaga ku untuk menahan diri agar tetap 'sehat'. Hhaa!" Lithera menghembuskan nafasnya dengan kasar, "bukankah kamu sudah sangat keterlaluan!"
Mendengar itu orang-orang yang ada di sana terdiam sesaat dengan ekspresi wajah kebingungan mereka. Namun setelahnya kepala orange kembali mengangkat pedangnya dan mengarahkannya pada Lithera.
"Omong kosong apa yang kamu bicarakan!!!" Teriaknya marah.
Lithera hanya menghela nafasnya dengan pasrah.
"Kalian tidak akan pernah mengerti walaupun aku menjelaskannya. Kalian terlalu bodoh untuk itu." Jawabnya dengan santai dan pasrah.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Dede Mila
lanjut
2024-05-17
0
Loli
Bagus Lhitera omelin ajj tuh orang dngn bhasamu biar mereka g mudeng...😁😁
2024-02-08
2
Ddyat37 Del*
makin kesini semakin seru thot lanjuttttt semanggatttttt
2024-01-25
2