Terpesonanya Majikan

"Ini ga seperti yang anda lihat pak Theo, saya memang mengerjakan kue sudah sejak lama. Dan ada pesanan yang harus saya kerjakan sampai beberapa hari ini. Maaf!"

"Tidak perlu berbelit belit, jika datang besok pagi. Saya akan berikan semuanya! Atm ini bisa kamu gunakan. Mulai saat ini kamu adalah tanggunganku, meski pernikahan kita masih rahasia."

Deg ..

Bukan soal bayaran, tapi pikiran Arini benar benar rapuh untuk semua ini. Apalagi biaya Ardan yang harus ia lakukan sampai besok lusa, dimana ia juga khawatir jika Ardan di rawat jalan.

"Maaf saya begitu lancang pak, saya tidak bisa menerimanya kecuali .." terdiam Arini.

"Kecuali apa ..? Katakan!"

Arini terdiam, sebenarnya kesempatan jika ia minta syarat saat ini, meski nanti di anggap lancang.

"Apa saldo di atm ini lebih dari 30 dollar, sesuai syarat, kerugian atas pernikahan dadakan terjadi."

Deg ..

"Bagaimana bisa kau bicara lancang?"

"Sesuai tawaran anda saat itu! 30 ribu dollar, anda juga telah menyalahi aturan dengan pasal, dimana kontrak bekerja harusnya 3 bulan di awal, jika anda yang memecat maka itu sebagai bentuk kompensasi. Lagi pula kesalahan saya belum jelas anda buktikan ..."

"Tapi besoknya kan kau kembali, itu bukan pemecatan resmi."

"Tetap saja, karena anda menekan saya tanpa menjelaskan, dan andai bukan saya yang hadir dalam pernikahan mantan anda itu. Sudah pasti pernikahan itu tidak terjadi kan. Anda pasti malu karena menikahi saya, bagaimana pekerja lain tahu jika saya adalah istri anda yang hanya seorang pengasuh."

Wajah Theo penuh kekesalan, dimana pengasuh di depannya ini berlaga dan penuh persyaratan, memang gaji yang ia tawarkan naik jadi 30 ribu dollar, dan salah dia juga karena memecat tanpa bukti yang membuat perjanjian yang ia berikan jadi salah kaprah. Apalagi kejadian tak terduga di pesta pernikahan mantan, yang menyebabkan dirinya menikahi Arini karena emosi tak ada pilihan.

Theo pun membalikan badan, meski nafas kesal sudah tersirat di wajahnya dengan berkata.

"Jam 6 .. tidak terlambat!"

Arini yang tadinya berdebar, ia sedikit senyum karena permintaannya di terima. Padahal jelas ia hanya modal keberanian saja, yang menurutnya memang ia tidak menyalahi aturan dalam bekerja.

Arini beringsut duduk, jadi ada kemungkinan Ardan masih akan tetap menjalani perawatan meski entahlah, pikiran sang majikan mungkin akan berbeda pandangan terhadapnya.

"Atm itu, gunakanlah sesukamu. Kau bisa beli apa yang kau inginkan, anggap uang tutup mulut pernikahan rahasia kita. Tapi tetaplah seperti biasa besok!" lirih Theo dan pergi.

Ucapan Theo, bagai senyuman indah dan dewa penyelamat. Yang bagi Arini, ia bisa menggunakan atm itu untuk biaya Ardan di rawat di rumah sakit.

***

Esok harinya, dimana kali ini nampak sekali raut wajah Theo kesal, dimana waktu sudah pukul 7 pagi, membuat dirinya yang ingin berangkat ke monaco berfikir buruk terhadap pengasuhnya.

"Lo mikirin apa .. Bukannya bersiap, jam sepuluh kita harus di bandara loh." ujar Wisnu, yang mengecek barang barang.

"Cch .. Bisa bisanya gue nurut sama persyaratan pengasuh gila."

"What .. Pengasuh gila? Seperti apa yang lo bilang tadi ..?"

'Iya .. Pengasuh gila, yang bikin gue penasaran bakal digunakan apa atm black gue nanti.' batin Theo senyum.

"Gue rasa elo yang aneh, lo kesel bilang gila. Tapi ga jawab malah senyum senyum sendiri pertanyaan gue. Dasar aneh, gue rasa lo harus ke psikiater." sambar Wisnu.

Theo tak menanggapi ucapan Wisnu yang menurutnya ia kesal. Theo pun segera meraih jasnya, dimana kali ini mereka turun ke bawah tangga, dimana kali ini terlihat seluruh meja makan penuh, layaknya makanan 4 sehat 5 sempurna, bahkan terlihat Dio dan Mina sedang dipakaikan celemek.

'Ayo Mina sayang .. Mbak janji enggak akan lama disini, sampai bibi datang. Mbak janji ga akan marah apapun yang akan kalian adukan, tugas mbak Arini hanya sementara sampai Dady kalian kembali, dan bibi kembali.' ingatan Mina dan Dio kali ini membuatnya diam.

Theo dan Wisnu pun duduk, melihat anak anak yang senyum dan membalikan piringnya. Dimana Arini juga menyendok kan nasi beserta sayur, tak lupa merapihkan piring untuk Theo, menyediakan nasi ke hadapan Theo, yang membuat Wisnu diam seribu basa melihat semua hal aneh di depan matanya.

Setelah itu, Arini pun masih mode berdiri, memotong beberapa buah, sebagai desert.

"Selamat sarapan .."

Arini kembali ke dapur, dimana mata Wisnu sebentar sebentar melirik Theo, yang kali ini melahap makan, dan terdiam dengan seribu basa.

"Kenapa .. Terpesona?" tanya Wisnu.

Gleuk ..

Hap ..

Wisnu pun ikut makan, dimana satu lahapan, membuatnya kembali melahap lagi, bahkan ketiga kalinya ia senyum. Sebab tahu apa yang membuat Theo diam seribu basa.

"Makanannya cukup lezat, ini sih bintang 10 kalau ada, bukan bintang 5, lo bilang masakannya ga enak, boleh gue coba sup ikan gurame nya?"

Hm .. Mata Theo tak bisa berkutik ia pun ikut menyendok.

"Maafkan kami Dady, sebenarnya kami belum pernah makan masakan mbak Pengasuh .." lirih Mina, dengan wajah menunduk.

Theo menoleh ke anak anak, dimana Wisnu kali ini senyum melihat ekspresi tak senang sahabatnya itu.

"Kalau gitu habiskan sarapan kalian ya, Dady tidak ingin bicara atau marah marah di meja makan! Dan bersikap baiklah lebih sopan pada yang lebih tua, termasuk mbak Arini, yang membantu kalian saat Dady tidak ada!"

"Baik Dady."

Theo kembali melahap sarapannya.

Sementara Arini ia sempat mendengar ucapan Theo, yang meminta anak anak berlaku baik padanya, entah kenapa sikap itu membuatnya senyum sendiri.

Dan saat di dapur ia menelpon seseorang, dimana tak sadar seseorang di belakangnya berdiri.

"Kamu sedang apa?" tanya Theo.

"A-aku .. Baru saja .. " hampir melepas gelas, karena kaget, tapi keburu di raih oleh Theo.

"Maaf mengejutkan, jangan melamun saat bekerja, jika ada hal yang sulit kamu pikirkan. Bicaralah!"

Theo yang membuka kulkas, ia melihat ponselnya berdering. Dan notif itu lagi lagi dari rumah sakit. Hal ini membuat Theo ingin menyempatkan ke rumah sakit, namun terbentur jadwal padatnya ke monaco.

"Ada yang ingin kamu katakan?" tanya Theo.

"Tidak ada .. Hanya saja saya akan pergi sebentar boleh?"

"Hm .. Lakukanlah jika itu penting, tolong utamakan keamanan anak anak di rumah. Jangan tinggalkan mereka berdua saja! Saya titip anak anak. Bicaralah jika kamu ingin katakan sekarang?!"

"Tidak .. Ini sudah cukup. Terimakasih." lembut suara Arini, membuat mata Theo yang meneguk air putih masih memandang wajah Arini, hal itu membuat Arini semakin gugup di tatap intens seperti itu, seperti pria yang ingin memakannya saja.

"Saya akan siapkan koper anda. Permisi!"

Hah ... Theo pun dibuat gemas, tingkah Arini yang malu, gugup saat ia goda membuat sebuah kelucuan di hari ini.

'Sungguh sulit di percaya, tingkahnya bisa membuat saya tertawa sekarang.' Theo pun kembali pergi.

BERSAMBUNG ...

💥 Happy Reading All .. 💥

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

tryssabar

2024-04-05

0

obiz

obiz

bisa ae kang ngibul nikahin udah suka pastinya

2023-11-20

0

Usi gonzales

Usi gonzales

itu namanya jatuh cinta burung beo😏 nasib yang baca sendirian senyum menggila

2023-11-19

0

lihat semua
Episodes
1 Pemilik Rs Terbaru
2 Mencari Bantuan Uang
3 Informasi Pengasuh
4 Kemarahan Theo
5 Diterima Nya Arini
6 Di Persulit Anak Anak
7 Aduan Sang Bocah
8 Membenci Arini
9 Melunasi Kasbon Dengan Syarat
10 Menikahi Pengasuh Dadakan
11 Pasangan Di Rahasiakan
12 Permintaan Theo
13 Terpesonanya Majikan
14 Kebenaran Asal Usul Arini
15 Kesabaran Setipis Tisue
16 Ke- Cu - Pan Liar
17 Mengenalkan Keluarga Baru
18 Membahagiakan
19 Menuju Penang
20 Akhirnya Yang Di tunggu
21 Gurney Paragon
22 Sikap Yang Aneh
23 Hadiah Kecil
24 Theo Berencana
25 Salah Sangka
26 Wanita Lain Mengacau
27 Sosok Bibi Ran
28 Baby Sister Itu
29 Seperti Perangko
30 Mencoba Bicara
31 Bisikan Amel Paling Gila
32 Peti Rahasia
33 Menjemput Anak Anak
34 Treatment Keluarga
35 Pria Jepang Itu
36 Nafkah Liar
37 Amel Mencurigakan
38 Ryuu Datang
39 Ada Apa Dengan Istriku
40 Kebahagiaan Kita
41 Ternyata Istriku
42 Mengikuti Suami
43 Rasa Nyaman
44 Padam Has rat-t
45 Salah Tingkah
46 Menggoda Suami Mu
47 Godaan Mantan
48 Berkelahi Dengannya
49 Permintaan Ryuu
50 Gudang Rahasia
51 Nyatanya Istriku Milioner
52 Bertemu Teman Gila
53 Gara gara si hijau
54 Theo Bertindak
55 Siapa Wanita Itu
56 Gara Gara Delay
57 Bertemu Mereka
58 Kedatangan Keluarga Baru
59 Kamar Baru Terindah
60 Sesuatu Itu
61 Ke Tempat Berbahaya
62 Gudang Perkelahian
63 Pesan Buruk
64 Theo Selamat
65 Permintaan Maaf
66 Sweet Di Mobil
67 Buku Harian Wisnu
68 Kedatangan Wisnu
69 Sikap Aneh Istriku
70 Pelayan Bunga Salah
71 Pemakaman
72 Hening
73 Ternyata Suamiku
74 Kejutan Anak Anak
75 Menyakiti Hati Ku
76 Ardan Marah
77 Theo Berusaha
78 Sikap Aslinya
79 Ardan Menghilang
80 Tidak Benar
81 Curigai Bibi
82 Kedatangan Dua Tamu Istimewa
83 Hampa
84 Dua Pria Beradu
85 Menikung Theo
86 Ujian Kembali
87 Ketetapan Sang Pencipta
88 Ardan Ingin Pulang
89 Perubahan Istriku
90 Wisnu Panik
91 Hasrat Padam
92 Maafkan Aku Mas!!
93 Kado Suamiku
94 Kedatangan Theo
95 Memberi Pelajaran
96 Kabar Bahagia
97 Menuju Rumah Sakit
98 Aku Harus Apa
99 Harapan Hidup
100 Menculik Arini
101 Mencari Istriku
102 Logistik Rahasia
103 DIA ALANA
104 Ditangkapnya Wisnu
105 Kebucinan Hakiki
106 Seperti Malam Pengantin
107 Hari Bahagia
108 Meminta Maaf
109 Penthouse Baru
110 Diskusi Hati
111 Happy Ending
112 Bonus Chapter 1
113 Bonus Chapter 2
114 Bonus Chapter 3
115 Bonus Chapter 4
116 Bonus Chapter 5
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Pemilik Rs Terbaru
2
Mencari Bantuan Uang
3
Informasi Pengasuh
4
Kemarahan Theo
5
Diterima Nya Arini
6
Di Persulit Anak Anak
7
Aduan Sang Bocah
8
Membenci Arini
9
Melunasi Kasbon Dengan Syarat
10
Menikahi Pengasuh Dadakan
11
Pasangan Di Rahasiakan
12
Permintaan Theo
13
Terpesonanya Majikan
14
Kebenaran Asal Usul Arini
15
Kesabaran Setipis Tisue
16
Ke- Cu - Pan Liar
17
Mengenalkan Keluarga Baru
18
Membahagiakan
19
Menuju Penang
20
Akhirnya Yang Di tunggu
21
Gurney Paragon
22
Sikap Yang Aneh
23
Hadiah Kecil
24
Theo Berencana
25
Salah Sangka
26
Wanita Lain Mengacau
27
Sosok Bibi Ran
28
Baby Sister Itu
29
Seperti Perangko
30
Mencoba Bicara
31
Bisikan Amel Paling Gila
32
Peti Rahasia
33
Menjemput Anak Anak
34
Treatment Keluarga
35
Pria Jepang Itu
36
Nafkah Liar
37
Amel Mencurigakan
38
Ryuu Datang
39
Ada Apa Dengan Istriku
40
Kebahagiaan Kita
41
Ternyata Istriku
42
Mengikuti Suami
43
Rasa Nyaman
44
Padam Has rat-t
45
Salah Tingkah
46
Menggoda Suami Mu
47
Godaan Mantan
48
Berkelahi Dengannya
49
Permintaan Ryuu
50
Gudang Rahasia
51
Nyatanya Istriku Milioner
52
Bertemu Teman Gila
53
Gara gara si hijau
54
Theo Bertindak
55
Siapa Wanita Itu
56
Gara Gara Delay
57
Bertemu Mereka
58
Kedatangan Keluarga Baru
59
Kamar Baru Terindah
60
Sesuatu Itu
61
Ke Tempat Berbahaya
62
Gudang Perkelahian
63
Pesan Buruk
64
Theo Selamat
65
Permintaan Maaf
66
Sweet Di Mobil
67
Buku Harian Wisnu
68
Kedatangan Wisnu
69
Sikap Aneh Istriku
70
Pelayan Bunga Salah
71
Pemakaman
72
Hening
73
Ternyata Suamiku
74
Kejutan Anak Anak
75
Menyakiti Hati Ku
76
Ardan Marah
77
Theo Berusaha
78
Sikap Aslinya
79
Ardan Menghilang
80
Tidak Benar
81
Curigai Bibi
82
Kedatangan Dua Tamu Istimewa
83
Hampa
84
Dua Pria Beradu
85
Menikung Theo
86
Ujian Kembali
87
Ketetapan Sang Pencipta
88
Ardan Ingin Pulang
89
Perubahan Istriku
90
Wisnu Panik
91
Hasrat Padam
92
Maafkan Aku Mas!!
93
Kado Suamiku
94
Kedatangan Theo
95
Memberi Pelajaran
96
Kabar Bahagia
97
Menuju Rumah Sakit
98
Aku Harus Apa
99
Harapan Hidup
100
Menculik Arini
101
Mencari Istriku
102
Logistik Rahasia
103
DIA ALANA
104
Ditangkapnya Wisnu
105
Kebucinan Hakiki
106
Seperti Malam Pengantin
107
Hari Bahagia
108
Meminta Maaf
109
Penthouse Baru
110
Diskusi Hati
111
Happy Ending
112
Bonus Chapter 1
113
Bonus Chapter 2
114
Bonus Chapter 3
115
Bonus Chapter 4
116
Bonus Chapter 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!