Kemarahan Theo

Esok harinya, dikontrakan kecil Arini yang sudah selesai membuat kue, dan menitipkan kembali pada warung warung, Arini bergegas rapih rapih menemukan alamat yang Amel berikan.

"Duh tumben anter kuenya rapih Ar ..?" ujar ibu warung.

"Iya, bu habis dari sini saya mau melamar kerja, doain ya bu! kalau gitu saya balik lagi tiga hari kemudian ya bu, semoga kuenya laris."

"Amin .. Ya Arini semoga sukses ya, tapi jangan lama lama ya, soalnya kue bikinan kamu banyak yang suka dan beli di warung teteh. Tumben ini cuma 2 loyang aja?"

"Ehmm .. Iya teh Siti maaf! karena semalam Arini kesiangan. Makasih buat pujiannya, kalau gitu Arini langsung ya teh!"

"Hati hati Arini, semoga adik kamu cepat sembuh ya. Dan kalau keterima kerja, tetep anter kuenya kesini!"

Arini mengangguk dan senyum, hingga dimana ia memesan sebuah ojek ke alamat rumah yang ia berikan dalam kertas kartu nama.

"Ke alamat ini ya pak!"

"Siap neng."

Dan dalam beberapa jam kemudian, Arini yang turun dari ojek, ia memberikan satu lembar uang hijau, dimana menuju kompleks tersebut tidak bisa dimasuki sembarang kendaraan luar, harus butuh izin yang amat ketat. Maka Arini pun segera menemui pos satpam tersebut.

"Permisi pak, maaf mansion melati no 89, saya dapat dari teman yang pernah kerja disana dulu, bener lagi butuhkan pengasuh ya. Saya boleh masuk ke sana, karena saya mau melamar kerja."

"Udah 20 orang neng yang lamar, udah gak bisa kayaknya."

"Pak saya mohon pak, saya beneran dapat info dari Amel, yang pernah kerja disana belum lama, cuma dia sekarang kerja di malaysia. Ini foto teman saya namanya Amel."

"Oh .. Mbak Amel si pengasuh seksi itu ya, yang rambutnya pirang. Ya udah kalau gitu, serahin ktp mbaknya. Nanti kalau udah selesai ambil lagi disini!"

"Ktp saya ditahan pak, harus ya?" tanya Arini.

"Mau masuk ga neng, peraturan disini begitu. Wong kita juga kerja kok, semua yang di sana nih ktp nya saya sita."

Mendengar hal itu Arini pun mengangguk. Lalu setelah mengeluarkan identitas, maka Arini menuju perumahan no 89 diantar oleh security, dan Arini ikut antri di ujung barisan paling belakang, yang membuat Arini sejenak diam.

Satu wanita pun keluar dengan wajah kesal, melemparkan beberapa kertas, yang mana satu kertas segi empat tersebut terbawa angin, mengenai Arini dan jatuh di bawah kakinya. Arini pun mengambilnya dan membacanya.

"Gaji sepuluh juta? Ah, apa benar ini?" lirihnya, dan satu wanita disampingnya menoleh ke arah Arini dengan sinis.

"Misi gue duluan, belakang sono loh!" ujar seorang wanita lain yang melamar, menyelak barisan Arini, terdorong jadi paling belakang.

Teng ..

Teng ..

Pengumuman. .

[ Waktunya 30 menit lagi, yang gak kebagian wawancara di dalam pulang aja ya! Maaf, sebab bos kami sibuk. ] ucap penjaga mansion tersebut.

Arini yang sudah panas dingin, ia merasa dirinya tidak diberi kesempatan, dimana antrian masih panjang, dan waktunya sangat mepet.

Tin ..

Tin ..

Satu mobil mewah akan masuk, dan pelamar kerja yang berbaris menyingkir memberi ruang, dimana mata Arini menoleh ke arah mobil yang jendelanya terbuka sedikit, ada rasa penasaran dengan wajah dari samping tersebut, seolah Arini penasaran ingin tahu.

Mobil pun terbuka, dimana supir membuka satu pintu lainnya dan jalan lebih dulu, dimana Arini maju ke depan tak perduli dengan wanita lain yang mendesak, mendorong Arini. Sebab mata Arini terbesit pada pria berkemeja garis biru yang keluar paling belakang.

"Wis .. Wisnuuu .. " teriaknya lantang, yang mana semua pelamar kerja lain menoleh dan menyorak Arini seolah lancang.

"Dih .. Gajelas nih cewe, modus kayaknya sok kenal." ujar wanita gendut yang tadi mendorong Arini.

Wisnu .. Dia benar Wisnu .. ?! Senyum Arini, kala pria tersebut ikut menoleh dan melangkah ke arah keramaian pelamar kerja.

"Wisnu .." kembali memanggil.

"Kau .. Ar-Arini. Kamu ngapain disini?"

"Syukurlah kamu masih ngenalin aku, Wisnu bantu aku. Aku butuh dan mau melamar kerja menjadi pengasuh di kertas lembaran ini, dan ini kartu nama yang aku dapat dari Amel." jelasnya membuat Wisnu mengigit bibir dan rasa aneh, karena di depannya adalah Arini.

"Lo serius mau ngelamar kerja, jadi pengasuh? Kenapa bisa ..?" kembali Wisnu menegaskan.

"Hmmm .. Bantu gue please! Ceritanya panjang!"

"Ayo ikut gue masuk, nanti lo tunggu aja sampai gue kembali, gue anter lo ke orangnya, tapi nanti gue jelasin semuanya bagaimana kondisi disini!"

Wisnu menarik tangan Arini, dimana Arini bersyukur bisa masuk lebih dulu, meski terlihat curang dan tatapan pelamar kerja lain mungkin amat kesal.

Dan Arini menunggu beberapa saat di garasi, dimana satu wanita paruh baya memberikan satu kertas dengan syarat yang harus Arini baca dan pahami untuk ditanda tangani jika terpilih.

Mata Arini begitu nanar, ia menulis beberapa persyaratan dengan membacanya dengan detail.

'Astaga, syarat nomor 4, dan 2 ini berat banget. Huuftt .. Fokus Arini, yang utama adalah keterima kerja.' batin.

"Bu .. Ini saya sudah jawab semua pertanyaan disini, insyallah saya sabar dan telaten, saya juga merawat adik saya sejak bayi, jadi bekal itu yang saya punya dan katakan! Meski saya hanya lulus sma tapi saya pernah kuliah."

Deg ..

Yani sang ibu pembantu paling lama di rumah tersebut, menuju ruangan Theo, dimana majikan lah yang bisa menentukan siapa yang di terima sebagai pegawainya.

Sementara Wisnu kembali menemui Arini dan berbicara empat mata.

"Apa yang terjadi sama kamu Arini, kenapa mau melamar kerja jadi pengasuh?"

"Wis .. Lo percayakan sama gue, gue butuh buat Ardan. Kalau gue diterima, bantu gue biar gue bisa dapat uang dimuka, please!apalagi sejak .." terdiam.

"Gaji dimuka, belum kerja udah .. Tunggu tapi buat apa Arini?"

"Gue ga akan salah gunakan uangnya, tapi menyangkut hidup dan mati seseorang yang gue sayangi dan gue punya saat ini, gue rela kerja apapun yang penting halal. Please bantu gue! Gue sangat butuh pekerjaan ini karena gaji yang di tawarkan besar dan cukup buat biaya .." terdiam Arini.

Wisnuuu .. ( teriak seorang pria, yang membuat Wisnu kembali.)

"Gue coba bantu ya, tunggu disini sama beberapa seleksi data yang lain, yang penting lo udah isi semua yang tadi diminta kan?"

"Hmm .. udah."

Dan kali ini setelah agak lama, Wisnu merekomendasikan formulir nama Arini, meski Wisnu sedikit bingung dengan permintaan Arini meminta uang di muka.

"Siapa namanya Arini ..?" tanya Theo.

"Iya, dia juga bilang. Kalau keterima .. Minta kasbon 35 juta, buat .."

Prak ..

"Per- set- an .. Wanita matre, pasti dia mau menipu dengan kedok pengasuh. Coret aja, dia bukan kandidat! Cari yang lain!" ujar Theo, dimana Wisnu terdiam kaku.

Deg ..

BERSAMBUNG ...

💥 Happy Reading All 💥

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

tryssabar

2024-04-05

0

Usi gonzales

Usi gonzales

wkwkwk cuma dunia pernovelan baru mulai keterima kerja udah ngebon kagak nanggung lagi🤪

2023-11-19

2

Turisa

Turisa

tiap episode panjang tapi nagih loh.lanjut terus kak.

2023-11-06

0

lihat semua
Episodes
1 Pemilik Rs Terbaru
2 Mencari Bantuan Uang
3 Informasi Pengasuh
4 Kemarahan Theo
5 Diterima Nya Arini
6 Di Persulit Anak Anak
7 Aduan Sang Bocah
8 Membenci Arini
9 Melunasi Kasbon Dengan Syarat
10 Menikahi Pengasuh Dadakan
11 Pasangan Di Rahasiakan
12 Permintaan Theo
13 Terpesonanya Majikan
14 Kebenaran Asal Usul Arini
15 Kesabaran Setipis Tisue
16 Ke- Cu - Pan Liar
17 Mengenalkan Keluarga Baru
18 Membahagiakan
19 Menuju Penang
20 Akhirnya Yang Di tunggu
21 Gurney Paragon
22 Sikap Yang Aneh
23 Hadiah Kecil
24 Theo Berencana
25 Salah Sangka
26 Wanita Lain Mengacau
27 Sosok Bibi Ran
28 Baby Sister Itu
29 Seperti Perangko
30 Mencoba Bicara
31 Bisikan Amel Paling Gila
32 Peti Rahasia
33 Menjemput Anak Anak
34 Treatment Keluarga
35 Pria Jepang Itu
36 Nafkah Liar
37 Amel Mencurigakan
38 Ryuu Datang
39 Ada Apa Dengan Istriku
40 Kebahagiaan Kita
41 Ternyata Istriku
42 Mengikuti Suami
43 Rasa Nyaman
44 Padam Has rat-t
45 Salah Tingkah
46 Menggoda Suami Mu
47 Godaan Mantan
48 Berkelahi Dengannya
49 Permintaan Ryuu
50 Gudang Rahasia
51 Nyatanya Istriku Milioner
52 Bertemu Teman Gila
53 Gara gara si hijau
54 Theo Bertindak
55 Siapa Wanita Itu
56 Gara Gara Delay
57 Bertemu Mereka
58 Kedatangan Keluarga Baru
59 Kamar Baru Terindah
60 Sesuatu Itu
61 Ke Tempat Berbahaya
62 Gudang Perkelahian
63 Pesan Buruk
64 Theo Selamat
65 Permintaan Maaf
66 Sweet Di Mobil
67 Buku Harian Wisnu
68 Kedatangan Wisnu
69 Sikap Aneh Istriku
70 Pelayan Bunga Salah
71 Pemakaman
72 Hening
73 Ternyata Suamiku
74 Kejutan Anak Anak
75 Menyakiti Hati Ku
76 Ardan Marah
77 Theo Berusaha
78 Sikap Aslinya
79 Ardan Menghilang
80 Tidak Benar
81 Curigai Bibi
82 Kedatangan Dua Tamu Istimewa
83 Hampa
84 Dua Pria Beradu
85 Menikung Theo
86 Ujian Kembali
87 Ketetapan Sang Pencipta
88 Ardan Ingin Pulang
89 Perubahan Istriku
90 Wisnu Panik
91 Hasrat Padam
92 Maafkan Aku Mas!!
93 Kado Suamiku
94 Kedatangan Theo
95 Memberi Pelajaran
96 Kabar Bahagia
97 Menuju Rumah Sakit
98 Aku Harus Apa
99 Harapan Hidup
100 Menculik Arini
101 Mencari Istriku
102 Logistik Rahasia
103 DIA ALANA
104 Ditangkapnya Wisnu
105 Kebucinan Hakiki
106 Seperti Malam Pengantin
107 Hari Bahagia
108 Meminta Maaf
109 Penthouse Baru
110 Diskusi Hati
111 Happy Ending
112 Bonus Chapter 1
113 Bonus Chapter 2
114 Bonus Chapter 3
115 Bonus Chapter 4
116 Bonus Chapter 5
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Pemilik Rs Terbaru
2
Mencari Bantuan Uang
3
Informasi Pengasuh
4
Kemarahan Theo
5
Diterima Nya Arini
6
Di Persulit Anak Anak
7
Aduan Sang Bocah
8
Membenci Arini
9
Melunasi Kasbon Dengan Syarat
10
Menikahi Pengasuh Dadakan
11
Pasangan Di Rahasiakan
12
Permintaan Theo
13
Terpesonanya Majikan
14
Kebenaran Asal Usul Arini
15
Kesabaran Setipis Tisue
16
Ke- Cu - Pan Liar
17
Mengenalkan Keluarga Baru
18
Membahagiakan
19
Menuju Penang
20
Akhirnya Yang Di tunggu
21
Gurney Paragon
22
Sikap Yang Aneh
23
Hadiah Kecil
24
Theo Berencana
25
Salah Sangka
26
Wanita Lain Mengacau
27
Sosok Bibi Ran
28
Baby Sister Itu
29
Seperti Perangko
30
Mencoba Bicara
31
Bisikan Amel Paling Gila
32
Peti Rahasia
33
Menjemput Anak Anak
34
Treatment Keluarga
35
Pria Jepang Itu
36
Nafkah Liar
37
Amel Mencurigakan
38
Ryuu Datang
39
Ada Apa Dengan Istriku
40
Kebahagiaan Kita
41
Ternyata Istriku
42
Mengikuti Suami
43
Rasa Nyaman
44
Padam Has rat-t
45
Salah Tingkah
46
Menggoda Suami Mu
47
Godaan Mantan
48
Berkelahi Dengannya
49
Permintaan Ryuu
50
Gudang Rahasia
51
Nyatanya Istriku Milioner
52
Bertemu Teman Gila
53
Gara gara si hijau
54
Theo Bertindak
55
Siapa Wanita Itu
56
Gara Gara Delay
57
Bertemu Mereka
58
Kedatangan Keluarga Baru
59
Kamar Baru Terindah
60
Sesuatu Itu
61
Ke Tempat Berbahaya
62
Gudang Perkelahian
63
Pesan Buruk
64
Theo Selamat
65
Permintaan Maaf
66
Sweet Di Mobil
67
Buku Harian Wisnu
68
Kedatangan Wisnu
69
Sikap Aneh Istriku
70
Pelayan Bunga Salah
71
Pemakaman
72
Hening
73
Ternyata Suamiku
74
Kejutan Anak Anak
75
Menyakiti Hati Ku
76
Ardan Marah
77
Theo Berusaha
78
Sikap Aslinya
79
Ardan Menghilang
80
Tidak Benar
81
Curigai Bibi
82
Kedatangan Dua Tamu Istimewa
83
Hampa
84
Dua Pria Beradu
85
Menikung Theo
86
Ujian Kembali
87
Ketetapan Sang Pencipta
88
Ardan Ingin Pulang
89
Perubahan Istriku
90
Wisnu Panik
91
Hasrat Padam
92
Maafkan Aku Mas!!
93
Kado Suamiku
94
Kedatangan Theo
95
Memberi Pelajaran
96
Kabar Bahagia
97
Menuju Rumah Sakit
98
Aku Harus Apa
99
Harapan Hidup
100
Menculik Arini
101
Mencari Istriku
102
Logistik Rahasia
103
DIA ALANA
104
Ditangkapnya Wisnu
105
Kebucinan Hakiki
106
Seperti Malam Pengantin
107
Hari Bahagia
108
Meminta Maaf
109
Penthouse Baru
110
Diskusi Hati
111
Happy Ending
112
Bonus Chapter 1
113
Bonus Chapter 2
114
Bonus Chapter 3
115
Bonus Chapter 4
116
Bonus Chapter 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!