20. Teman Luke

Setelah keributan di kantin tadi, disinilah Luna dan Luke berakhir, di rooftop gedung kelas, mereka duduk bersebelahan di atas sebuah sofa, dengan Luna yang sibuk dengan makannya dan Luke yang sibuk dengan ponselnya.

Luna membersekan alat makannya ketika selesai, gadis itu kemudian menerima botol minum yang di sodorkan sang kakak.

"Aku udah selesai makan, sekarang kakak mau ngomong apa?" Tanya gadis itu dan menatap sepenuhnya pada sang kakak.

Luke manikkan alisnya, "Emang apa yang mau kakak omongin?" Tanya balik pria itu.

"Loh, terus tadi kakak ajak aku kesini mau apa? Aku kira kakak mau ngomongin sesuatu sama aku."

Luke menggelengkan kepalanya. "Enggak, kakak ajak kamu ke sini karena kakak mau berduaan sama kamu, emang gak boleh?"

"Enggak juga sih."

Luke terkekeh melihat wajah adiknya yang rumit, dia lalu mengambil nampan yang berisi alat makan sang adik, lalu menyimpannya di bawah sofa.

Pria itu lalu berbaring dengan paha Luna sebagai bantalan, dia menutup matanya dan menikmati elusan tangan Luna yang mengelus rambutnya dengan halus.

Tidak ada percakapan yang terjadi di anatara keduanya, tapi mereka tidak merasa canggung, malahan mereka menikmati keheningan itu.

Beberapa menit berlalu, Luke benar-benar tertidur, dan Luna juga masih tetap mengelus lembut rambut sang kakak, terlihat sangat jelas jika Luke tampak kelelahan, ada lingkaran hitam di bawah mata tajam pria itu.

Tapi tak lama ketenangan itu sedikit terusik karena kedatangan beberapa orang pria dengan suara yang lumayan keras, membuat Luna menoleh dan menatap tajam orang-orang itu.

"Tolong diam." Ucapnya sinis.

Orang-orang yang baru datang langsung diam tak berkutik, mereka diam bak patung menatap tak percaya ke arah dua kakak beradik itu, yang berada dalam posisi yang bisa membuat orang lain salah paham.

"Anj*r! Si Bos tidur?" Bisik salah satu dari mereka, dia memiliki suara sedikit cempreng.

"Gak bisanya dia tidur, apalagi di tempat terbuka kayak gini." Timpal pria degan tindik di telinga kanannya.

"Dia cewek yang beberapa minggu ini selalu di perhatiin sama si Bos bukan sih?" Tanya pria yang paling tinggi di antara mereka.

"Kayaknya iya, mereka pacaran?" Jawab pria dengan bandana di dahinya, diakhiri dengan pertanyaan juga.

"Ekhem-"

Deheman dari pria yang menjadi satu-satunya yang diam membuat mereka ikut diam, kemudian tersenyum canggung saat mendapati tatapan tajam dari Luna.

"Kubilang diam!" Gadis itu berujar sambil menekan di setiap katanya.

Serempak mereka langsung mengangguk dan mengalihkan pandangan dari si gadis dan orang yang mereka sebut Bos, Luke.

Orang-orang yang Luna yakini adalah teman dari kakaknya itu lalu duduk dengan beralasan karpet, mereka duduk tak jauh dari sofa tempat Luna dan Luke berada.

Tak berselang lama Luke terbangun, pria itu tampak terkejut dan langsung duduk dan menatap sekeliling. "Gue tidur?" Tanyanya dengan nada lirih entah pada siapa.

"Kakak?" Luke langsung menoleh saat mendengar pertanyaan khawatir itu.

"Berapa lama kakak tidur?" Tanya pria itu.

Luna melihat jam tangannya, "Sekitar sepuluh menit, kenapa?" Jawab gadis itu, lalu balik bertanya.

Luke menggelengkan kepalanya, "Gak papa, maaf kaki kamu pasti sakit." Ujar pria itu.

"Gak papa, kakak bisa tidur lagi kalo masih ngantuk."

"Enggak, gak papa."

Luke lalu mengelus puncak kepala adiknya dengan sayang, lalu berjalan menghampiri teman-temannya yang tengah sibuk dengan kegiatannya mereka masing-masing.

"Siapa tuh Bos? Kenalin bisa kali." Tanya pria dengan suara cempreng tadi.

Luke menatap tajam pada pria itu, dia lantas menghela nafas dan mengisyaratkan Luna untuk bergabung dengannya dan teman-temannya.

"Kenalin, adek gue."

Pernyataan Luke membuat teman-temannya terkejut, mereka menatap bergantian antara Luke dan Luna.

"Serius? Lu adopsi adek lagi?" Tanya pria dengan tindik tadi.

"Enggak! Nanti gue jelasin, sekarang kenalan aja dulu."

Mendengar hal itu, pria dengan tidak di telinganya tadi langsung nyerobot mengulurkan tangannya pada Luna. "Kenalin, Aa Teguh Wahyudi si paling ganteng." Ujarnya narsis.

Lune tersenyum kaku, dua hendak menjabat tangan Teguh, tapi langsung di halangan oleh Luke. "Gak usah jabat tangan, kenalan nama doang, nanti adek gue ketularan virus narsis lu!" Sarkasnya.

"Yaelah si Bos." Teguh berdecak kesal.

"Ah, Gue!" Pria dengan suara cempreng tadi berujar. "Nama gue Artio Nugroho, si yang paling cetar membahana." Lanjutnya.

Luna mengangguk dengan senyum yang masih sama, kini giliran pria dengan bandana yang memperkenalkan diri. "Nama gue Garvin Karsa, salam kenal."

"Kalo gue Gibran Adipradana, salam kenal." Pria yang paling tinggi tadi juga ikut memperkenalkan diri.

Luna menatap Gibran, "Kakaknya Gladisa?" Tanyanya, dan Gibran mengangguk.

"Nah kalo yang ini, namanya-"

"Killian Ashlen, salam kenal."

Artio menatap tak percaya pada temannya itu, dia tadi hendak memperkenalkannya, karena tahu jika Killian jarang berbicara jika dengan orang baru dia kenal, apalagi perempuan.

Tapi siapa sangka, lelaki yang dijuluki kulkas itu justru memperkenalkan dirinya dengan tenang.

"Oh, pertanda apakah ini?" Teguh berucap dengan nada julid, dia menatap Killian dengan alis yang di naik turunkan.

Sedangkan Killian hanya cuek dan kembali fokus pada ponselnya, hingga pertanyaan Luna membuat dirinya kembali beralih menatap gadis yang di bawa bosnya itu.

"Kakaknya Hera?" Tanya gadis itu, dan Killian hanya mengangguk.

Luna mengangguk dan menatap teman dari kakaknya, "Halo, namaku Lunaria, kalian bisa panggil aku Luna, salam kenal." Ujarnya.

"Salam kenal juga, Luna!" Pekik Artio semangat.

"Oh ini toh Luna yang sering di bicarain itu?" Semua menatap Garvin penasaran.

"Dibicrain? Maksud lo apa?" Tanya Luke dengan nada tak biasa.

"Itu loh, katanya ada anak beasiswa yang jadi perbincangan, dari yang katanya dia lompat kelas, jadi incaran kakak kelas, nolak si Abian di depan umum, sampe yang baru-baru ini, dia diaku jadi adeknya si Selena." Jelas pria dengan lesung pipi itu.

"Lah iya, baru sadar gue." Sahut Teguh.

Mereka lalu terdiam karena tidak mendapat respon apapun dari yang bersangkutan, Luna sendiri hanya diam karena dia tidak tahu harus bereaksi seperti apa, toh itu memang benar.

"Ekhem! Ngomong-ngomong, Luna udah punya pacar belum, nih?" Niat hati ingin mengalihkan pembicaraan, Teguh malah mendapat tatapan mematikan dari Luke.

Tapi Luna menggelengkan yang, "Aku gak ada niat buat jalin hubungan asmara sama siapapun, aku mau fokus sama belajar dulu." Jawaban gadis itu membuat Teguh kicep, sedangkan Luke tersenyum bangga.

Tak lama bel berbunyi, menandakan jika jam istrirahat telah berakhir, "Kak, aku mau ke kelas lagi, mau lanjut buat persiapan kemah nanti." Luna berpamitan dan langsung pergi setelah mendapat anggukan dari sang kakak, tak lupa membawa alat makan bekasnya tadi.

Luna berjalan semakin menjauh dari kakak dan teman-temannya, ekor matanya melirik pada salah satu dari teman sang kakak yang aktif mengobrol dan bercanda, gadis itu tersenyum miring dan bersenandung kecil.

"Target selanjutnya, di kunci."

Bersambung...

Terpopuler

Comments

✨imouto_sora"~

✨imouto_sora"~

Siapa?

2024-01-08

3

✨imouto_sora"~

✨imouto_sora"~

buset

2024-01-08

0

Nurmiahana Nana

Nurmiahana Nana

aduh siapa tuh kawan Luke yg jdi incaran Luna kasihan deh 😄

2023-12-08

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kehidupan Pertama
2 2. Kembali
3 3. Membuat Sekenario
4 4. Panggung Untukmu
5 5. Satu Serangan Untuk Sabrina
6 6. Kencan?
7 7. Tumpahan Perasaan
8 8. Pulang?
9 9. Kehidupan Sekolah
10 10. Luke
11 11. Luapan Emosi
12 12. Hanya Kerabat
13 13. Bertaruh Dalam Permainan
14 14. Permainan Yang Semakin Intens
15 15. Panggung Yang Sempurna
16 16. Skandal
17 17. Siblings Time
18 18. Drama Kecil
19 19. Drama Kecil (2)
20 20. Teman Luke
21 21. Waktunya Untuk Pergi
22 22. Berkumpul
23 23. Maverick
24 24. Milikku Itu Gajah!
25 25. Kerandoman Keluarga Bellmore
26 26. Oke, Bongkar Aib Sendiri
27 27. Rumor
28 28. Berkelahi
29 29. Mimpi
30 30. Masalah Tidur Luna
31 31. Anggota Keluarga Bellmore
32 32. Keluarga Besar Bellmore
33 33. She's My Princess
34 34. The Blue Eyes
35 35. Karena Aku Percaya Kalian
36 36. Persiapan Berangkat Camping
37 37. Milan dan Mulan
38 38. Tiba Di Bumi Perkemahan
39 39. Kejadian Api Unggun
40 40. Sebuah Tawaran
41 41. Informan Terbaik
42 42. Kakak Sepupu
43 43. Efek Kupu-kupu
44 44. Efek Kupu-kupu (2)
45 45. Cenayang
46 46. Potensi
47 47. Alice Nyx Lionel
48 48. Milan dan Mulan (2)
49 49. Terungkap
50 50. Sebuah Harga
51 51. Marcellinus Bellmore
52 52. Rencana Mempublikasi
53 53. Pernyataan?
54 54. Be Mine
55 55. Denis Carl Rodriguez
56 56. Wanita Simpanan!
57 57. Gavin...
58 58. Gavin (2)
59 59. Aku Akan Menjadi Penjahatnya
60 60. Kakek, Mereka Berkata Kasar Tadi
61 61. Sebuah Tebakan
62 62. Operation, started!
63 63. Gas Lah!
64 64. Operasi Terakhir
65 65. Lima Bersaudara
66 66. Revenger
67 67. Kebebasan Gavin
68 68. Emotional Damage!
69 69. Badut
70 70. Aktor di Atas Panggung
71 71. Kenapa Harus Aku?
72 72. Alasannya
73 73. Stay With Me
74 74. Kehancuran Saputra
75 75. Hidup Bagai Di Neraka
76 76. Katakanlah
77 77. Like Father, Like Daughter
78 78. Circle-nya Bukan Main
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
Episodes

Updated 87 Episodes

1
1. Kehidupan Pertama
2
2. Kembali
3
3. Membuat Sekenario
4
4. Panggung Untukmu
5
5. Satu Serangan Untuk Sabrina
6
6. Kencan?
7
7. Tumpahan Perasaan
8
8. Pulang?
9
9. Kehidupan Sekolah
10
10. Luke
11
11. Luapan Emosi
12
12. Hanya Kerabat
13
13. Bertaruh Dalam Permainan
14
14. Permainan Yang Semakin Intens
15
15. Panggung Yang Sempurna
16
16. Skandal
17
17. Siblings Time
18
18. Drama Kecil
19
19. Drama Kecil (2)
20
20. Teman Luke
21
21. Waktunya Untuk Pergi
22
22. Berkumpul
23
23. Maverick
24
24. Milikku Itu Gajah!
25
25. Kerandoman Keluarga Bellmore
26
26. Oke, Bongkar Aib Sendiri
27
27. Rumor
28
28. Berkelahi
29
29. Mimpi
30
30. Masalah Tidur Luna
31
31. Anggota Keluarga Bellmore
32
32. Keluarga Besar Bellmore
33
33. She's My Princess
34
34. The Blue Eyes
35
35. Karena Aku Percaya Kalian
36
36. Persiapan Berangkat Camping
37
37. Milan dan Mulan
38
38. Tiba Di Bumi Perkemahan
39
39. Kejadian Api Unggun
40
40. Sebuah Tawaran
41
41. Informan Terbaik
42
42. Kakak Sepupu
43
43. Efek Kupu-kupu
44
44. Efek Kupu-kupu (2)
45
45. Cenayang
46
46. Potensi
47
47. Alice Nyx Lionel
48
48. Milan dan Mulan (2)
49
49. Terungkap
50
50. Sebuah Harga
51
51. Marcellinus Bellmore
52
52. Rencana Mempublikasi
53
53. Pernyataan?
54
54. Be Mine
55
55. Denis Carl Rodriguez
56
56. Wanita Simpanan!
57
57. Gavin...
58
58. Gavin (2)
59
59. Aku Akan Menjadi Penjahatnya
60
60. Kakek, Mereka Berkata Kasar Tadi
61
61. Sebuah Tebakan
62
62. Operation, started!
63
63. Gas Lah!
64
64. Operasi Terakhir
65
65. Lima Bersaudara
66
66. Revenger
67
67. Kebebasan Gavin
68
68. Emotional Damage!
69
69. Badut
70
70. Aktor di Atas Panggung
71
71. Kenapa Harus Aku?
72
72. Alasannya
73
73. Stay With Me
74
74. Kehancuran Saputra
75
75. Hidup Bagai Di Neraka
76
76. Katakanlah
77
77. Like Father, Like Daughter
78
78. Circle-nya Bukan Main
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!