9. Kehidupan Sekolah

Darius duduk di kursi kantornya dengan punggung yang ia sandarkan di kursi, kepalanya terasa berat dan hatinya tak tenang.

Dia tidak pernah menyangka mendapat permintaan tak terduga dari putrinya kemarin, permintaan sederhana yang membuat gadis itu sangat sungkan saat mengatakannya.

Seakan dia takut mendapat penolakan dan takut jika keinginannya tak di kabulkan, padahal itu hanya keinginan untuk berkumpul bersama dengan keluarga yang utuh.

Masih bisa Darius bayangkan wajah putrinya saat mengatakan itu, dia terlihat putus asa dan berharap banyak. Begitupun wajah istrinya dan putra pertamanya, mereka tidak pernah menyangka dengan permintaan itu.

'Tolong, saat aku kembali nanti, aku ingin kita berkumpul sebagai keluarga, tidak apa meski hanya sebentar.'

Darius juga rasanya masih bisa mendengar nada bergetar dari ucapan yang di lontarakan putrinya itu.

"Apa yang membuatmu berfikir jika kita tidak akan berkumpul? Kita adalah keluarga." Darius bergumam, dia merasa putrinya itu sangat rapuh, tapi juga kuat di saat bersamaan.

Gadis itu terlihat memiliki trust issue pada keluarganya, dia seperti memiliki keyakinan jika keluarganya akan menolaknya dan mengabaikannya, gadis itu juga sering mengatakan hal-hal tak masuk akal.

Dia sering berkata jika mungkin suatu hari keluarganya akan membencinya dan lebih menyayangi Sabrina, dia juga bertanya kenapa Darius, Isabella dan Calvin sangat perhatian padanya.

Helaan nafas kembali terdengar, kali ini lebih berat dan dalam, membuat seseorang yang sendari tadi bersamanya menatap heran.

"Hei, bung! Kau baik-baik saja?" Suar beratnya terdengar menjengkelkan di telinga Darius.

"Baik, tapi juga tidak, entahlah." Jawabnya asal.

"Aneh melihatmu bersikap seperti itu."

"Memangnya kenapa? Aku juga manusia."

"Sejak kapan?"

Perempatan imajiner tampak jelas di wajah Darius, pria itu kemudian melemparkan bolpoin yang di pegangnya, "Jaga bicaramu, sialan!" Kesalnya.

"Bukan itu maksudku."

Darius menatap dengan tatapan bertanya pada rekan kerjanya itu, "Memangnya apa?" Tanyanya penasaran.

Tatapan orang itu bertemu dengan mata Darius yang menatapnya tajam. "Sejak kapan kau menemukan putrimu?"

Pertanyaan tak terduga itu membuat tubuh Darius kaku dan menegang sesaat, tatapannya berubah menjadi semakin tajam dan dingin. "Bagaimana bisa kau tahu?" Tanyanya penuh dengan intimidasi.

Orang itu mengangkat bahunya acuh, "Memangnya kau pikir aku tidak akan mengetahuinya?"

Darius menggeram kesal, tangannya mengepal dengan kuat. "Ricardo Rodriguez! Sebaiknya kau jawab dengan jujur, jika masih ingin keluar dari ruangan ini hidup-hidup!"

Orang yang di panggil Ricardo itu menatap tenang pada Darius yang terlihat sangat marah, dia bahkan dengan santai meminum kembali kopi yang tadi sempat ia abaikan.

"Tenang bung, kita berada di kubu yang sama, kau ingat?" Ujarnya dan melawan tatapan tajam Darius.

Darius berdecak kesal dan membuang mukanya, dia terbawa emosi, bagaimanapun juga informasi mengenai putrinya tidak boleh bocor ke dunia luar. Tidak sebelum dia menemukan siapa dalang di balik penculikan putrinya lima belas tahun yang lalu.

"Ku harap kau tutup mulut untuk hal ini." Darius menatap pada rekan kerja sekaligus sahabatnya itu.

Ricardo tersenyum miring, "Tentu." Ucapnya lalu berdiri dari tempatnya semula duduk.

"Aku akan pergi sekarang, urusan kita juga sudah selesai. Ingat, jangan terlalu bergerak mencolok." Ricardo berkata dengan serius dan di tanggapi anggukan serta deheman singkat dari Darius.

Sebelum keluar dari ruangan Darius, Ricardo berhenti di ambang pintu dan kembali menatap pada Darius, membuat pria itu mengangkat sebelah alisnya, "Ada yang lain?" Tanyanya.

"Tidak, hanya saja, kupikir kita akan menjadi besan, putra pertamaku dan putrimu sering kencan di beberapa cafe dan restoran."

Setelah mengatakan itu, Ricardo segera pergi dari ruangan dengan secepat kilat, meninggalkan Darius yang terdiam mencerna perkataan dari sahabatnya itu.

"Ricardo Rodriguez!"

Teriakan Darius menggelegar terdengar hingga sekretarisnya yang ada di luar terlonjak kaget, apakah ia seharusnya tidak datang dulu? Ada laporan penting yang harus dia sampaikan, tapi dia tidak mau kena amuk bosnya yang kejam, apa yang harus dilakukannya?

"Bagaimana bisa? Putriku? Dan anak dari baj*ngan itu?"

Tampaknya Darius sangat syok, dia bahkan tidak sadar jika sendari tadi sekretarisnya mengetuk pintu.

Tinggalkan Darius, mari beralih pada Luna yang masih berada di sekolahnya.

Luna belakang menjadi nama yang sering di sebutkan dari mulut para siswa dan siswi, mulai dari berita jika gadis itu melakukan lompat kelas untuk masuk SMA lebih cepat, gadis itu yang juga mendapat beasiswa penuh, dan berita terhangat saat ini, gadis jenius yang menjadi target bully kakak kelas.

Alasannya? Karena gadis itu menarik perhatian dari kekasih Selena Donnovan, putri tunggal dari pemilik pertambangan minyak terbesar di negara ini.

Selena di kenal sebagai gadis yang tidak akan cari ribut duluan jika dia tidak di usik, tapi dia tidak benar-benar baik, dia suka melakukan bullying dalam bentuk verbal, menghancurkan mental targetnya dan membuatnya depresi.

Kembali lagi pada Luna, kini gadis itu menjadi target selanjutnya Selena, gadis itu yang bahkan tidak mengetahui apa kesalahannya malah harus berurusan dengan tingkah menyebalkan Selena.

Seperti saat ini, tak ada angin tak ada hujan, bahkan cuaca cerah sangat indah, tapi Luna malah berdiri di tengah lapangan dengan keadaan berantakan.

Dari ujung rambut hingga ujung kaki, semuanya basah kuyup, belum lagi siswa siswi yang menontonnya di pinggir lapangan dengan saling tertawa.

"Heh, anak miskin!"

Luna merasakan bahunya di dorong sedikit kuat, dia lantas mendongak menatap kakak kelas yang tadi menyiramnya. Cantik, tapi hatinya tidak.

"Ya?" Luna menjawab dengan tenang.

"Lo tau kenapa lo jadi kayak gini?" Orang itu, Luna melihat nama di seragamnya bernama Nesha Azkia.

"Tidak." Lagi, jawaban tenang itu membuat Nesha kesal.

Selena berjalan mendekati Luna, tatapan mereka bertemu, suasana juga mendadak hening, para siswa dan siswi yang tadi saling tertawa dan berbisik juga diam.

"Karena gue baik, biar gue kasih tau alesan lo jadi kayak gini." Selena berhenti tepat di hadapan Luna, dengan jarak sekitar tiga puluh senti meter.

"Itu karena lo udah bikin Abian tertarik sama lo."

Luja terdiam. Tidak, bukan karena dia terkejut karena merasa dalam bahaya atau merasa melakukan kesalahan fatal, tapi dia terkejut karena ternyata alasannya sangat konyol dan bodoh.

"Gila." Lirih gadis itu dengan wajah jijik.

Selena yang berdiri dihadapannya tentu mendengarnya, "Apa lo bilang?" Tanyanya dengan menekan setiap katanya, wajahnya jelas menunjukkan jika dia marah.

Luna menatap dengan tenang, mengulurkan tangan kanannya dan menunjukkan jari tengah, "Kubilang, kau GILA!" Ujarnya dengan santai, tapi tidak dengan suasana sekitar yang langung chaos.

"Bangs*t lo!"

Selena hendak menampar Luna, tapi dengan sigap gadis itu menghindar dan menahan tangan yang hendak mengenainya.

"Yah, kau tidak pernah berbuah, baik dulu, ataupun sekarang." Luna berujar pelan, hingga hanya dia dan Selena yang mendengarnya.

Ya, dulu juga dia terlibat hal seperti ini, dan dengan kasus yang sama, dan orang yang sama juga.

"Kukatakan ini sekali, jangan menggangguku jika kau tidak ingin berakhir mempermalukan dirimu sendiri, senior."

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Diah Susanti

Diah Susanti

jadi ingat film gerhana, ada si poltak raja minyak dari medan

2024-02-17

0

✨imouto_sora"~

✨imouto_sora"~

😔

2024-01-08

1

Ymmers

Ymmers

Dirga apa Darius siy namanya?
ato Dirga Darius di satuin

2023-11-28

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kehidupan Pertama
2 2. Kembali
3 3. Membuat Sekenario
4 4. Panggung Untukmu
5 5. Satu Serangan Untuk Sabrina
6 6. Kencan?
7 7. Tumpahan Perasaan
8 8. Pulang?
9 9. Kehidupan Sekolah
10 10. Luke
11 11. Luapan Emosi
12 12. Hanya Kerabat
13 13. Bertaruh Dalam Permainan
14 14. Permainan Yang Semakin Intens
15 15. Panggung Yang Sempurna
16 16. Skandal
17 17. Siblings Time
18 18. Drama Kecil
19 19. Drama Kecil (2)
20 20. Teman Luke
21 21. Waktunya Untuk Pergi
22 22. Berkumpul
23 23. Maverick
24 24. Milikku Itu Gajah!
25 25. Kerandoman Keluarga Bellmore
26 26. Oke, Bongkar Aib Sendiri
27 27. Rumor
28 28. Berkelahi
29 29. Mimpi
30 30. Masalah Tidur Luna
31 31. Anggota Keluarga Bellmore
32 32. Keluarga Besar Bellmore
33 33. She's My Princess
34 34. The Blue Eyes
35 35. Karena Aku Percaya Kalian
36 36. Persiapan Berangkat Camping
37 37. Milan dan Mulan
38 38. Tiba Di Bumi Perkemahan
39 39. Kejadian Api Unggun
40 40. Sebuah Tawaran
41 41. Informan Terbaik
42 42. Kakak Sepupu
43 43. Efek Kupu-kupu
44 44. Efek Kupu-kupu (2)
45 45. Cenayang
46 46. Potensi
47 47. Alice Nyx Lionel
48 48. Milan dan Mulan (2)
49 49. Terungkap
50 50. Sebuah Harga
51 51. Marcellinus Bellmore
52 52. Rencana Mempublikasi
53 53. Pernyataan?
54 54. Be Mine
55 55. Denis Carl Rodriguez
56 56. Wanita Simpanan!
57 57. Gavin...
58 58. Gavin (2)
59 59. Aku Akan Menjadi Penjahatnya
60 60. Kakek, Mereka Berkata Kasar Tadi
61 61. Sebuah Tebakan
62 62. Operation, started!
63 63. Gas Lah!
64 64. Operasi Terakhir
65 65. Lima Bersaudara
66 66. Revenger
67 67. Kebebasan Gavin
68 68. Emotional Damage!
69 69. Badut
70 70. Aktor di Atas Panggung
71 71. Kenapa Harus Aku?
72 72. Alasannya
73 73. Stay With Me
74 74. Kehancuran Saputra
75 75. Hidup Bagai Di Neraka
76 76. Katakanlah
77 77. Like Father, Like Daughter
78 78. Circle-nya Bukan Main
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
Episodes

Updated 87 Episodes

1
1. Kehidupan Pertama
2
2. Kembali
3
3. Membuat Sekenario
4
4. Panggung Untukmu
5
5. Satu Serangan Untuk Sabrina
6
6. Kencan?
7
7. Tumpahan Perasaan
8
8. Pulang?
9
9. Kehidupan Sekolah
10
10. Luke
11
11. Luapan Emosi
12
12. Hanya Kerabat
13
13. Bertaruh Dalam Permainan
14
14. Permainan Yang Semakin Intens
15
15. Panggung Yang Sempurna
16
16. Skandal
17
17. Siblings Time
18
18. Drama Kecil
19
19. Drama Kecil (2)
20
20. Teman Luke
21
21. Waktunya Untuk Pergi
22
22. Berkumpul
23
23. Maverick
24
24. Milikku Itu Gajah!
25
25. Kerandoman Keluarga Bellmore
26
26. Oke, Bongkar Aib Sendiri
27
27. Rumor
28
28. Berkelahi
29
29. Mimpi
30
30. Masalah Tidur Luna
31
31. Anggota Keluarga Bellmore
32
32. Keluarga Besar Bellmore
33
33. She's My Princess
34
34. The Blue Eyes
35
35. Karena Aku Percaya Kalian
36
36. Persiapan Berangkat Camping
37
37. Milan dan Mulan
38
38. Tiba Di Bumi Perkemahan
39
39. Kejadian Api Unggun
40
40. Sebuah Tawaran
41
41. Informan Terbaik
42
42. Kakak Sepupu
43
43. Efek Kupu-kupu
44
44. Efek Kupu-kupu (2)
45
45. Cenayang
46
46. Potensi
47
47. Alice Nyx Lionel
48
48. Milan dan Mulan (2)
49
49. Terungkap
50
50. Sebuah Harga
51
51. Marcellinus Bellmore
52
52. Rencana Mempublikasi
53
53. Pernyataan?
54
54. Be Mine
55
55. Denis Carl Rodriguez
56
56. Wanita Simpanan!
57
57. Gavin...
58
58. Gavin (2)
59
59. Aku Akan Menjadi Penjahatnya
60
60. Kakek, Mereka Berkata Kasar Tadi
61
61. Sebuah Tebakan
62
62. Operation, started!
63
63. Gas Lah!
64
64. Operasi Terakhir
65
65. Lima Bersaudara
66
66. Revenger
67
67. Kebebasan Gavin
68
68. Emotional Damage!
69
69. Badut
70
70. Aktor di Atas Panggung
71
71. Kenapa Harus Aku?
72
72. Alasannya
73
73. Stay With Me
74
74. Kehancuran Saputra
75
75. Hidup Bagai Di Neraka
76
76. Katakanlah
77
77. Like Father, Like Daughter
78
78. Circle-nya Bukan Main
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!