7. Tumpahan Perasaan

Di sebuah taman dekat dengan panti asuhan milik Yuni, Luna dan Calvin duduk lesehan di rerumputan, saling diam dan tak berniat untuk saling angkat bicara dalam waktu dekat.

Keheningan itu terlihat canggung, tapi tak meninggalkan rasa tak nyaman, hanya saling menikmati keterdiaman dan menatap pada pengunjung lain yang juga menikmati waktu mereka.

Calvin mengalihkan pandangannya pada Luna, gadis itu tampak menatap lamat pada keluarga yang menghabiskan waktu bersama dan tampak bahagia.

"Pulang, ya?" Itu adalah kata spontan yang di ucapkan pria itu, dia benar-benar ingin agar adiknya pulang dan mengisi tempat yang kosong di keluarganya.

Luna tampak tertegun sejenak, tapi dia lantas ikut menoleh pada Calvin dan menatapnya intens. "Tapi, kalian sudah memiliki pengganti, bukan?"

Calvin langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat, dia lantas menggenggam kedua tangan Luna dan membungkusnya dengan tangannya. "Tidak ada yang bisa menggantikanmu, baik dulu, sekarang, atau nanti." Ucapnya dengan serius.

"Tapi kalian tampak menyayanginya, kalian bahkan melupakanku."

Calvin kembali menggelengkan kepalanya, "Kami tidak pernah memberikan kasih sayang kami padanya, tidak sekalipun."

"Kau mungkin tidak, tapi orang tuamu berfikir hal yang berbeda."

Kali ini Calvin terdiam, memang benar adanya, jika kedua orang tuanya memberikan kasih sayang mereka pada Sabrina, tapi hanya sampai semua kebusukan gadis itu terungkap.

"Sebenarnya aku sudah tidak berharap lagi, aku cukup puas dengan tahu aku masih memiliki keluarga, aku lebih suka tetap tinggal di sini, daripada harus kembali bersama kalian, dan menjadi orang asing di sana."

"Tidak! Apa maksudmu menjadi orang asing? Kamu adalah keluarga kami, bagaimana kami bisa menganggapmu orang asing?" Calvin dengan cepat menyangkal pertakaan Luna, dia tidak mengerti kenapa gadis itu berkata hal yang tidak masuk akal.

'Tapi, itu lah yang kalian lakukan di masa lalu, walau kalian melakukan itu juga karena terpaksa.' Luna tidak bisa mengatakannya, dia hanya akan di anggap gila.

"Tidak bisakah kamu mempertimbangkan semuanya? Aku, dan adikku yang lain menunggumu, kami selalu menunggumu."

Luna menatap Calvin yang menundukkan kepalanya dengan aneh, menunggunya? Kenapa? Bukankah harusnya mereka bahagia bermain bersama Sabrina?

Tapi bukan itu saja yang aneh, sejak awal, semuanya terasa aneh. Darius dan Isabella juga bertingkah aneh saat pertama kali bertemu dengannya. di kehidupannya dulu, mereka hanya tersenyum dan memeluknya, tidak ada kata-kata hangat dan air mata.

Tapi sekarang, mereka bahkan memohon untuk dirinya kembali. Bahkan yang paling aneh adalah orang di hadapannya ini, dulu dia adalah satu-satunya orang yang sulit di dekati, dia yang paling minim berinteraksi dengannya, bahkan dia terkesan sangat menjauh darinya.

Tapi lihatlah sekarang, dia malah menangis dan menggenggam tangannya dan memohon untuk kembali. Semua menjadi sangat aneh, berbeda dengan masa lalu, sangat berbeda. Apa yang menyebabkan hal itu?

Seharusnya tindakannya tidak menimbulkan efek sebesar ini, karena dia hanya melakukan hal-hal kecil, itupun tanpa menyentuh keluarga Bellmore secara langsung. Jadi, apa yang menyebabkan semuanya berubah?

Luna memilih untuk tidak terlalu memusingkan hal itu, mungkin saja itu adalah efek butterfly yang di hasilkan dari perubahan yang di lakukannya.

Sekarang gadis itu fokus pada Calvin yang menunduk dengan punggung bergetar, menangis tanpa suara dan menggenggam erat kedua tangannya.

"Kakak."

Panggilan halus itu bagai mantra sihir, Calvin tersentak dan langsung mengangkat wajahnya, dan itu sontak membuat Luna langsung terkekeh kecil. Dia merasa geli karena pria yang seharusnya cukup usia untuk menikah itu kini malah terlihat konyol dengan jejak air matanya.

"To-tolong, sekali lagi."

Luna menatap tak mengerti pada perkatan Calvin yang terdengar ambigu, "Ka-kakak, panggil lagi." Jelasnya.

Luna mengerti, dia lantas tersenyum dan mengangguk. "Iya, kakak." Ucapnya dengan lembut, membuat Calviin langsung menarik Luna dalam pelukannya.

"Iya, adik. Ini kakak, kakakmu, dan kamu adikku. Maaf karena membuatmu menunggu lama, maaf karena tidak segera menemukanmu. Maaf... "

Luna diam, tapi tangannya tak bisa di cegah untuk membalas pelukan hangat milik Calvin. Bohong jika Luna bilang dia tidak bahagia, bohong jika dia bilang dia tidak kecewa, dan dia bohong jika dia bilang dia tidak ingin kembali pada keluarganya. Dia sangat menginginkan itu semua, semua yang telah di renggut darinya di masa lalu, dia menginginkan semua itu, dia memang serakah, dia akui itu.

Tapi, bukankah dia juga berhak atas itu? Dia tidak akan menjadi lebih serakah lagi, tapi tolong, hanya untuk yang satu ini saja, dia ingin bahagia bersama keluarganya.

"Kenapa baru sekarang? Kemana saja selama ini? Aku menunggu kalian, apa kalian membuangku? Apa kalian tidak menginginkanku? Aku selalu memikirkan itu, kenapa? Apa salahku?"

Kali ini giliran Calvin yang terdiam, dia mendengarkan semua keluh kesah dari adiknya, dia menjadikan dada dan bahunya sebagai sandaran dan tempat untuk melampiaskan.

Calvin tidak marah ketika bajunya basah oleh air mata Luna, dia juga tidak marah ketika gadis itu memukul dadanya dengan kuat, dia tidak akan marah, tidak akan pernah. Karena dia tidak memiliki hak untuk marah, dia tidak memenuhi tugasnya sebagai seorang kakak untuk bisa memarahi adiknya.

Tangan besar Calvin terus bergerak di punggung Luna untuk mengusap dengan lembut punggung bergetar itu, tangisannya sangat memilukan dan menyayat hati. Calvin tidak akan meminta lebih, dia tidak akan serakah untuk hak yang lain, tapi untuk yang satu ini, tolong jangan pernah pisahkan dia degan adiknya lagi, dia ingin menebus semua waktu yang telah terlewatkan, dia tidak ingin meninggalkan adiknya sendiri lagi, tidak lagi.

Terlarut dalam perasaan yang berkecamuk, kedua remaja itu tidak sadar menjadi pusat perhatian, para pengunjung menyaksikan betapa emosionalnya atmosfer di sekitar mereka, bahkan tanpa sadar ada yang meneteskan air mata, bahkan walau mereka tidak tahu apa yang terjadi di antara kedua remaja itu.

Tapi buka hanya para pengunjung yang menyaksikan hal itu, ada dua orang yang memperhatikan dari belakang tak jauh dari kedua remaja itu juga ikut bersedih. Mereka menatap kedua remaja, yang adalah anak mereka, saling berpelukan dan menumpahkan semua perasaan yang selama ini di bendung.

"Mas, aku ingin putri kita kembali, aku akan meminta maaf padanya dan memperbaiki semuanya. Kumohon, bawa dia kembali." Isabella menangis dalam pelukan Darius, hatinya sakit ketika mendengar jika putrinya merasa dirinya di buang, tak di butuhkan, dan tak di inginkan.

Dia juga menyesal telah memberikan kasih sayangnya pada anak lain, yang telah memberikan kekecewaan padanya, dia seharusnya tidak melakukan itu, tidak di saat putrinya sendiri bahkan belum di temukan.

Darius juga berfikir hal yang sama, dia tidak bisa membayangkan betapa hancurnya hati gadis kecil itu ketika mengetahui ada anak lain yang mengisi posisinya, sedangkan dirinya disini menunggu keluarganya datang menjemputnya.

"Ya, mari kita perbaiki semuanya, kita akan memulai semua dari awal."

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Ririn Santi

Ririn Santi

gak sadar sy pun menangis membacanya

2024-02-23

2

mr. rmayy

mr. rmayy

lah emangnya salah. yang salah kan adalah dari pilihan seseorang dan dari sikapnya. sama juga kyak kalian yang telah membuat pilihan yang salah untuk kedua kalinya ehm

2024-01-18

1

Rina Yuli

Rina Yuli

berkat tuan Rodriguez mungkin dia juga kembali ke masa lalu

2024-01-13

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kehidupan Pertama
2 2. Kembali
3 3. Membuat Sekenario
4 4. Panggung Untukmu
5 5. Satu Serangan Untuk Sabrina
6 6. Kencan?
7 7. Tumpahan Perasaan
8 8. Pulang?
9 9. Kehidupan Sekolah
10 10. Luke
11 11. Luapan Emosi
12 12. Hanya Kerabat
13 13. Bertaruh Dalam Permainan
14 14. Permainan Yang Semakin Intens
15 15. Panggung Yang Sempurna
16 16. Skandal
17 17. Siblings Time
18 18. Drama Kecil
19 19. Drama Kecil (2)
20 20. Teman Luke
21 21. Waktunya Untuk Pergi
22 22. Berkumpul
23 23. Maverick
24 24. Milikku Itu Gajah!
25 25. Kerandoman Keluarga Bellmore
26 26. Oke, Bongkar Aib Sendiri
27 27. Rumor
28 28. Berkelahi
29 29. Mimpi
30 30. Masalah Tidur Luna
31 31. Anggota Keluarga Bellmore
32 32. Keluarga Besar Bellmore
33 33. She's My Princess
34 34. The Blue Eyes
35 35. Karena Aku Percaya Kalian
36 36. Persiapan Berangkat Camping
37 37. Milan dan Mulan
38 38. Tiba Di Bumi Perkemahan
39 39. Kejadian Api Unggun
40 40. Sebuah Tawaran
41 41. Informan Terbaik
42 42. Kakak Sepupu
43 43. Efek Kupu-kupu
44 44. Efek Kupu-kupu (2)
45 45. Cenayang
46 46. Potensi
47 47. Alice Nyx Lionel
48 48. Milan dan Mulan (2)
49 49. Terungkap
50 50. Sebuah Harga
51 51. Marcellinus Bellmore
52 52. Rencana Mempublikasi
53 53. Pernyataan?
54 54. Be Mine
55 55. Denis Carl Rodriguez
56 56. Wanita Simpanan!
57 57. Gavin...
58 58. Gavin (2)
59 59. Aku Akan Menjadi Penjahatnya
60 60. Kakek, Mereka Berkata Kasar Tadi
61 61. Sebuah Tebakan
62 62. Operation, started!
63 63. Gas Lah!
64 64. Operasi Terakhir
65 65. Lima Bersaudara
66 66. Revenger
67 67. Kebebasan Gavin
68 68. Emotional Damage!
69 69. Badut
70 70. Aktor di Atas Panggung
71 71. Kenapa Harus Aku?
72 72. Alasannya
73 73. Stay With Me
74 74. Kehancuran Saputra
75 75. Hidup Bagai Di Neraka
76 76. Katakanlah
77 77. Like Father, Like Daughter
78 78. Circle-nya Bukan Main
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
Episodes

Updated 87 Episodes

1
1. Kehidupan Pertama
2
2. Kembali
3
3. Membuat Sekenario
4
4. Panggung Untukmu
5
5. Satu Serangan Untuk Sabrina
6
6. Kencan?
7
7. Tumpahan Perasaan
8
8. Pulang?
9
9. Kehidupan Sekolah
10
10. Luke
11
11. Luapan Emosi
12
12. Hanya Kerabat
13
13. Bertaruh Dalam Permainan
14
14. Permainan Yang Semakin Intens
15
15. Panggung Yang Sempurna
16
16. Skandal
17
17. Siblings Time
18
18. Drama Kecil
19
19. Drama Kecil (2)
20
20. Teman Luke
21
21. Waktunya Untuk Pergi
22
22. Berkumpul
23
23. Maverick
24
24. Milikku Itu Gajah!
25
25. Kerandoman Keluarga Bellmore
26
26. Oke, Bongkar Aib Sendiri
27
27. Rumor
28
28. Berkelahi
29
29. Mimpi
30
30. Masalah Tidur Luna
31
31. Anggota Keluarga Bellmore
32
32. Keluarga Besar Bellmore
33
33. She's My Princess
34
34. The Blue Eyes
35
35. Karena Aku Percaya Kalian
36
36. Persiapan Berangkat Camping
37
37. Milan dan Mulan
38
38. Tiba Di Bumi Perkemahan
39
39. Kejadian Api Unggun
40
40. Sebuah Tawaran
41
41. Informan Terbaik
42
42. Kakak Sepupu
43
43. Efek Kupu-kupu
44
44. Efek Kupu-kupu (2)
45
45. Cenayang
46
46. Potensi
47
47. Alice Nyx Lionel
48
48. Milan dan Mulan (2)
49
49. Terungkap
50
50. Sebuah Harga
51
51. Marcellinus Bellmore
52
52. Rencana Mempublikasi
53
53. Pernyataan?
54
54. Be Mine
55
55. Denis Carl Rodriguez
56
56. Wanita Simpanan!
57
57. Gavin...
58
58. Gavin (2)
59
59. Aku Akan Menjadi Penjahatnya
60
60. Kakek, Mereka Berkata Kasar Tadi
61
61. Sebuah Tebakan
62
62. Operation, started!
63
63. Gas Lah!
64
64. Operasi Terakhir
65
65. Lima Bersaudara
66
66. Revenger
67
67. Kebebasan Gavin
68
68. Emotional Damage!
69
69. Badut
70
70. Aktor di Atas Panggung
71
71. Kenapa Harus Aku?
72
72. Alasannya
73
73. Stay With Me
74
74. Kehancuran Saputra
75
75. Hidup Bagai Di Neraka
76
76. Katakanlah
77
77. Like Father, Like Daughter
78
78. Circle-nya Bukan Main
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!