5. Satu Serangan Untuk Sabrina

Saat ini adalah waktu istirahat untuk para pegawai cafe, Luna selama istirahat hanya menghabiskan waktunya di rest room, dia tengah memikirkan sekenario yang akan di buat selanjutnya. Yang pastinya akan mengguncang lawan dan membuatnya gelisah, pasti akan sangat menyenangkan.

Tok. Tok. Tok.

"Lun, kamu udah selesai istirahatnya?"

Luna dengan cepat memberekan barang-barangnya dan merapikan penampilannya, lalu membuka pintu dan mendapati rekannya yang telah menunggu. "Kak Amy." Luna berujar dengan senyuman manis, membuat Amy ikut tersenyum dan menangkup kedua pipi Luna.

"Udah istirahatnya? Atau masih butuh waktu lagi?" Tanya Amy dengan lembut.

Sejak setelah keributan tadi, Luna langsung di kerubungi para karyawan yang memang lebih tua darinya, mereka menanyakan bagaimana keadaan Luna dan apakah dia mendapat ancaman dari keluarga Bellmore. Luna yang di tanyai hanya tersenyum dan mengatakan bahwa dia baik-baik saja, dia hanya butuh sedikit istrirahat, dan akan kembali bekerja.

Para pekerja lain langsung mengizinkannya, dan bahkan beberapa dari mereka menyarankan Luna untuk pulang. Di cafe ini, Luna adalah pegawai paling muda, tapi keterampilannya sangat bagus dan tutur katanya sangat sopan, membuat para pekerja yang awalnya meremehkannya, kini berbalik jadi menyukainya dan selalu mendukungnya.

Mereka juga menyukai Luna karena gadis itu selalu cepat tanggap dan memberi respon dengan baik dan positif, bahkan para pengunjung juga sangat menyukai pelayanan Luna yang ramah dan terkesan sangat memanjakan. Gadis itu memiliki senyum alami yang dapat dengan mudah menarik perhatian, anak-anak yang datang bersama orang tua mereka juga terkadang suka bermain dan bercerita dengan Luna.

Hal itu tentu saja menjadi nilai tambah bagi Luna, walau baru bekerja kurang lebih satu bulan, gadis itu mendapat bayaran besar dan bonus, karena dirinya juga memberikan kontribusi untuk mengganti tema cafe yang sebelumnya, hingga kini cafe yang tadinya hanya ramai saat hari libur saja, kini setiap hari selalu ramai.

"Aku gak papa kak, aku mau lanjut kerja aja." Luna menjawab pertanyaan Amy dengan tak kalah lembut.

Amy hanya bisa pasrah dan mengangguk, dia setidaknya tahu jika Luna adalah tipikal anak yang tidak akan berhenti sebelum tujuannya tercapai, itulah yang dia lihat selama sebulan ini ia bekerja bersama Luna.

"Jangan terlalu memaksakan diri, oke?"

Luna mengangguk menanggapi ucapan Amy, lagi pula, dia masih harus bekerja agar dapat bertemu dengan target untuk sekenarionya yang selanjutnya.

***

Di sebuah mansion besar dengan style arsitektur bangunan eropa, seorang pria muda tengah duduk lesehan di karpet. Dirinya yang tengah anteng menontn siaran TV malah di kejutkan dengan suara berisik dari arah pintu utama mansion, dia lalu bergegas menuju ke sumber suara, saat sampai di sana, dia terkejut melihat kericuhan yang terjadi, bahkan ada kedua orang tuanya.

"Ma, Pa, ada apa ini?" Tanya pria muda itu, tatapannya jatuh pada gadis yang menangis sambil duduk bersimpuh di lantai.

"Dia membuat masalah lagi." Jawab sang Ayah, kemudian menatap putranya heran. "Bukankah kamu bilang tadi ada latih tanding?" Tanyanya.

"Di batalkan." Jawab anak itu. "Lagian, kenapa hama seperti dia masih harus kita tampung sih? Usir aja." Lanjutnya dengan ketus.

"Inginnya juga begitu." Sang Ayah membalas dengan nada malas.

"Sudah, kalian kembali sana sama kegiatan masing-masing!" Sang Ibu yang sendari tadi diam akhirnya angkat suara. "Dan kamu Sabrina, jangan harap bisa keluar dengan bebas lagi mulai sekarang!" Lanjutnya menatap tajam pada gadis yang bersimpuh.

Ya, gadis itu adalah Sabrina, dia tidak bisa berbuat apa-apa saat Ayah angkatnya menyeretnya pulang dari cafe tadi, dan bahkan dia mendapat tatapan dingin dari Ibu yang telah mengurusnya sejak kecil. Semuanya menjadi kacau sejak kejadian satu minggu lalu, kejadian yang membuat semua anggota keluarga yang menyayanginya berbalik membencinya dan mengabaikannya.

Sabrina telah di adopsi oleh keluarga Bellmore sejak umurnya tiga tahun, gadis itu menjadi satu-satunya putri dari keluarga Bellmore dan memperlakukannya dengan baik, dia bahkan selalu mendapatkan apapun yang di inginkannya, tapi satu minggu lalu, saat tiba-tiba semua keluarga di minta untuk berkumpul, di situlah titik balik hidupnya.

Seseorang mengirimkan satu paket surat, lengkap dengan sebuah dokumen pada keluarga Bellmore, dalam surat itu hanya tertulis jika semua kebenaran ada dalam dokumen yang telah dikirim bersama dengan suratnya. Saat dokumen di buka, ada beberapa lembar foto dan flashdisk, foto yang terlampir sangat tidak senonoh dan menjijikan.

Dimana di dalam foto itu, seorang gadis tengah bercinta dengan beberapa pria muda dan tua, dan setiap satu foto, gadis itu berganti partner, gadis dalam foto itu adalah Sabrina. Semua orang tentu saja terkejut, mereka sangat marah dan meminta penjelasan dari gadis itu. Sabrina tentu saja menyangkalnya, dia mengatakan jika itu pasti adalah hasil edian, dia berkata jika dia tidak pernah melakukan hal menjijikan itu.

Tapi kesaksiannya di bantah dengan video yang berada dalam flashdisk, video dengan durasi beberapa menit yang di ambil dari rekaman cctv dan video amatir yang di ambil oleh ponsel. Tapi yang paling mengejutkan adalah, gadis itu tetap menyangkalnya dan dengan kukuh mengatakan jika itu juga adalah editan.

"Dasar tidak tahu malu! Bagaimana bisa kau mengkhianati kasih sayang yang telah kami berikan?!" Sang nyonya Bellmore, Isabella menatap tak percaya sekaligus marah pada Sabrina, gadis yang telah ia besarkan seperti anaknya sendiri.

"Sejak awal aku memang sudah tidak menyukainya, tapi apa? Mama dan Papa malah tetap menerima gadis yang bahkan tidak di ketahui asal usulnya itu." Putra pertama, Calvin juga angkat bicara, sejak awal dia sudah tidak menyukai Sabrina, karena gadis itu bertindak seperti dia adalah pengganti adiknya yang hilang.

Bukan hanya Calvin yang tidak menyukai Sabrina, tapi adik-adiknya yang lain juga, mereka tidak suka jika ada orang asing yang sembarangan masuk keluarga mereka, apalagi mencoba untuk menggantikan saudari mereka yang hilang.

Yah, sejak kejadian itu, Sabrina di hukum untuk tidak keluar mansion selama dua minggu, dan semua fasilitasnya di sita, mulai dari mobil, rekening, uang jajan, dan tidak boleh lagi membawa teman-temannya datang ke mansion Bellmore.

Sabrina kini hanya diam termenung di kamarnya, dia tidak tahu siapa orang yang telah menyebarkan rahasia besarnya pada keluarga Bellmore, dia telah meminta bantuan pada orang-orang yang di kenalnya, tapi mereka tidak bisa menemukan dalang di balik semua ini. Gadis itu kemudian melihat sekeliling kamarnya, dia menggeram marah saat melihat keadaan kamarnya yang kecil,

Keluarga Bellmore memindahkan kamarnya yang dulu berada di lantai dua bersama anak-anak Bellmore yang lain, kini dia tinggal di lantai bawah bersama dengan para pekerja yang telah lama bekerja di sana. Dan kamarnya yang luas juga menjadi sangat sempit, tidak ada lagi baju dengan brand yang malah, tas dan sepatunya juga semua di sita.

Sabrina bersumpah, jika dia akhirnya menemukan orang yang telah menyebarkan rahasianya, dia akan membuat orang itu menderita!

***

Hachih!

"Tuan, anda baik-baik saja?"

Orang yang bersin barusan tersenyum dan menyimpan kembali saputangannya. "Saya baik-baik saja, nona Luna." Jawabnya pada gadis yang tengah berbincang menemaninya di sebuah lestoran.

"Haruskah kita sudahi saja obrolan kita?" Luna bertanya dengan khawatir, dia tidak bisa menahan orang penting ini untuk terus mengobrol bersamanya jika dia tengah tak enak badan.

pria itu menggelengkan kepalanya, "Tidak, mari kita lanjutkan." Tolak pria itu dengan baik.

"Baik kalau begitu, katakan saja jika anda merasa tidak nyaman, tuan."

Pria itu mengangguk dan menatap Luna dengan cukup intens, membuat gadis itu tak nyaman dan mengalihkan tatapannya pada laptop di hadapannya. "Tuan, maaf saya mengganggu waktu anda." Seorang bodyguard datang dan menunduk pada pria itu.

"Nyonya dan Tuan besar telah tiba di kediaman, mereka meminta agar anda segera pulang." Bodyguard itu melanjutkan perkatannya setelah mendapat izin dari sang tuan.

Pria itu mengangguk kemudian menyuruh bodyguard untuk kembali ke tempatnya, "Sepertinya kita selesai di sini saja dulu." Pria itu berujar dengan nada tak rela.

Luna mengangguk, dia lantas ikut berdiri saat pria itu berdiri, mengantarkan sampai ke luar restoran dan berkata, "Selamat jalan, terimakasih untuk waktu berharga anda, tuan Rodriguex."

Pria itu menggelengkan kepalanya, "Bukan Rodriguez." Sangkalnya.

Luna yang mengerti lantas sedikit mengangguk dan meralat perkataannya. "Tuan Albert."

Pria itu, Albert Ashborne Rodriguez. Dia tersenyum dan mengangguk, lantas berbalik dan masuk ke dalam mobilnya. "terima kasih juga untuk waktu anda, nona Luna. Dan sampai jumpa minggu depan, saya menantikan ide anda yang lain." Ujarnya sebelum masuk ke dalam mobil.

Luna mengangguk, dia melihat dengan tenang kepergian mobil Albert dan para bodyguardnya, senyum kecil yang lebih mirip seringaian lantas terukir di bibir itu. "Nantikan untuk panggung selanjutnya, Sabrina."

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Diah Susanti

Diah Susanti

brand yang malah🤔🤔🤔🤔

2024-02-17

0

mr. rmayy

mr. rmayy

ehm aihh malah berpindah deh nasibnya.

2024-01-18

1

mr. rmayy

mr. rmayy

widihhh puass bgett gw.

2024-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kehidupan Pertama
2 2. Kembali
3 3. Membuat Sekenario
4 4. Panggung Untukmu
5 5. Satu Serangan Untuk Sabrina
6 6. Kencan?
7 7. Tumpahan Perasaan
8 8. Pulang?
9 9. Kehidupan Sekolah
10 10. Luke
11 11. Luapan Emosi
12 12. Hanya Kerabat
13 13. Bertaruh Dalam Permainan
14 14. Permainan Yang Semakin Intens
15 15. Panggung Yang Sempurna
16 16. Skandal
17 17. Siblings Time
18 18. Drama Kecil
19 19. Drama Kecil (2)
20 20. Teman Luke
21 21. Waktunya Untuk Pergi
22 22. Berkumpul
23 23. Maverick
24 24. Milikku Itu Gajah!
25 25. Kerandoman Keluarga Bellmore
26 26. Oke, Bongkar Aib Sendiri
27 27. Rumor
28 28. Berkelahi
29 29. Mimpi
30 30. Masalah Tidur Luna
31 31. Anggota Keluarga Bellmore
32 32. Keluarga Besar Bellmore
33 33. She's My Princess
34 34. The Blue Eyes
35 35. Karena Aku Percaya Kalian
36 36. Persiapan Berangkat Camping
37 37. Milan dan Mulan
38 38. Tiba Di Bumi Perkemahan
39 39. Kejadian Api Unggun
40 40. Sebuah Tawaran
41 41. Informan Terbaik
42 42. Kakak Sepupu
43 43. Efek Kupu-kupu
44 44. Efek Kupu-kupu (2)
45 45. Cenayang
46 46. Potensi
47 47. Alice Nyx Lionel
48 48. Milan dan Mulan (2)
49 49. Terungkap
50 50. Sebuah Harga
51 51. Marcellinus Bellmore
52 52. Rencana Mempublikasi
53 53. Pernyataan?
54 54. Be Mine
55 55. Denis Carl Rodriguez
56 56. Wanita Simpanan!
57 57. Gavin...
58 58. Gavin (2)
59 59. Aku Akan Menjadi Penjahatnya
60 60. Kakek, Mereka Berkata Kasar Tadi
61 61. Sebuah Tebakan
62 62. Operation, started!
63 63. Gas Lah!
64 64. Operasi Terakhir
65 65. Lima Bersaudara
66 66. Revenger
67 67. Kebebasan Gavin
68 68. Emotional Damage!
69 69. Badut
70 70. Aktor di Atas Panggung
71 71. Kenapa Harus Aku?
72 72. Alasannya
73 73. Stay With Me
74 74. Kehancuran Saputra
75 75. Hidup Bagai Di Neraka
76 76. Katakanlah
77 77. Like Father, Like Daughter
78 78. Circle-nya Bukan Main
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
Episodes

Updated 87 Episodes

1
1. Kehidupan Pertama
2
2. Kembali
3
3. Membuat Sekenario
4
4. Panggung Untukmu
5
5. Satu Serangan Untuk Sabrina
6
6. Kencan?
7
7. Tumpahan Perasaan
8
8. Pulang?
9
9. Kehidupan Sekolah
10
10. Luke
11
11. Luapan Emosi
12
12. Hanya Kerabat
13
13. Bertaruh Dalam Permainan
14
14. Permainan Yang Semakin Intens
15
15. Panggung Yang Sempurna
16
16. Skandal
17
17. Siblings Time
18
18. Drama Kecil
19
19. Drama Kecil (2)
20
20. Teman Luke
21
21. Waktunya Untuk Pergi
22
22. Berkumpul
23
23. Maverick
24
24. Milikku Itu Gajah!
25
25. Kerandoman Keluarga Bellmore
26
26. Oke, Bongkar Aib Sendiri
27
27. Rumor
28
28. Berkelahi
29
29. Mimpi
30
30. Masalah Tidur Luna
31
31. Anggota Keluarga Bellmore
32
32. Keluarga Besar Bellmore
33
33. She's My Princess
34
34. The Blue Eyes
35
35. Karena Aku Percaya Kalian
36
36. Persiapan Berangkat Camping
37
37. Milan dan Mulan
38
38. Tiba Di Bumi Perkemahan
39
39. Kejadian Api Unggun
40
40. Sebuah Tawaran
41
41. Informan Terbaik
42
42. Kakak Sepupu
43
43. Efek Kupu-kupu
44
44. Efek Kupu-kupu (2)
45
45. Cenayang
46
46. Potensi
47
47. Alice Nyx Lionel
48
48. Milan dan Mulan (2)
49
49. Terungkap
50
50. Sebuah Harga
51
51. Marcellinus Bellmore
52
52. Rencana Mempublikasi
53
53. Pernyataan?
54
54. Be Mine
55
55. Denis Carl Rodriguez
56
56. Wanita Simpanan!
57
57. Gavin...
58
58. Gavin (2)
59
59. Aku Akan Menjadi Penjahatnya
60
60. Kakek, Mereka Berkata Kasar Tadi
61
61. Sebuah Tebakan
62
62. Operation, started!
63
63. Gas Lah!
64
64. Operasi Terakhir
65
65. Lima Bersaudara
66
66. Revenger
67
67. Kebebasan Gavin
68
68. Emotional Damage!
69
69. Badut
70
70. Aktor di Atas Panggung
71
71. Kenapa Harus Aku?
72
72. Alasannya
73
73. Stay With Me
74
74. Kehancuran Saputra
75
75. Hidup Bagai Di Neraka
76
76. Katakanlah
77
77. Like Father, Like Daughter
78
78. Circle-nya Bukan Main
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!