Pantun Cinta 18

Engkau adalah Puisi Senja

Di tengah rintik Hujan

Hati terasa hampa

Saat Aku & Kau berdampingan

Ting.

Pesan itu masuk membuat Pushi terheran. Dia baru pertama kali mendapatkan sajak ini. Siapa gerangan yang dengan berani mengirimkan pesan padanya.

Siapa?

Lama tak ada jawaban pushi melanjutkan makan bersama Fatih. Pemuda itu nampak biasa saja itu artinya bukan dia pengirimnya. Namun Pushi masih penasaran apakah calon suaminya ini yang mengirimkannya.

" Pak dokter??? Apakah kamu menyukai sastra," tanya Pushi demi menghilangkan rasa penasarannya. Tentu saja mendengarnya membuat Fatih terheran. Sontak dengan semangat dia menggelengkan kepala.

" Gak sih bu pushi! Maaf ya ibu guru calon suamimu ini tidak pandai sastra," ujarnya sambil memegang daun telinganya. Pushi hanya tersenyum melihat tingkah Fatih itu.

Lalu siapa yang mengirimkan pesan ini?

Ting.

Pesan masuk kembali terpampang dari nomer yang tidak tersimpan itu. Pushi membukanya dengan cepat. Siapa tahu dia mengenalnya. Namun lagi-lagi jawabannya tidak menguntungkan pushi. Malah membuat dirinya makin penasaran jika siswanya mengatakan kepo.

Penggemarmu.

" Ck. Pesan tidak jelas seperti ini pasti anak - anak ada yang iseng," lirihnya membuat Fatih menatap ke arah calon istrinya.

" Kamu mengatakan sesuatu? Hmmm ... " tanya Fatih menatapnya. Pushi jadi tersenyum kikuk padanya.

" Eh ... Tidak pak dokter! Sedang ngomong sendiri. Ini anak - anak iseng," jawabnya. Fatih hanya menggelengkan kepalanya. Dan melanjutkan kembali makanannya.

" Lain kali kalau makan ponselnya di taruh dulu ibu guru. Supaya makannya nikmat," entah sindiran atau nasehat. Sebab dirinya memang harus memperhatikan Fatih setidaknya.

Fatih mungkin merasa dirinya tal di hargai oleh calon istrinya karena masih saja memegang ponsel di saat seperti ini.

" Maaf ya mas dokter! Sungguh tidak bermaksud mengabaikanmu," jawabnya dengan perasaan tidak enak. Fatih tersenyum dan mengangguk mengiyakan.

" Makanlah! Setelah ini kita kembali aku sudah berjanji akan mengembalikanmu sebelum jam 9 malam," ujarnya kembali.

Pushi melihat ada yang berbeda dengan sikap Fatih. Dia jadi sungkan padanya. Kenapa pushi merasa tak sebebas apa yang dia inginkan. Apa karena Fatih selalu menjaga sikapnya. Dia tak terlalu vulgar dalam bercanda dan lain sebagainya.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

" Aku pulang ya! Hati - hati di sini. Pulang - pulang biar bisa nikah," ujarnya membuat pushi tersenyum. Setelahnya Fatih segera pergi dari sana karena sudah malam.

Pushi pun masuk dengan mudah karena semua petugas sudah kenal. Dia berjalan agak melamun. Entah apa yang membuatnya berfikir keras. Dia berasa hambar dengan hatinya entah apa itu. Semua berasa tak tersalurkan.

Tagh.

" Astaga! Sakit ... " lirihnya mendapati dahinya di sentil oleh seseorang. Pushi mengusap dahinya yang sakit.

" Jangan melamun nanti kesambet setan! Pushi ... Besok ada kegiatan UMKM sudah siap dengan tampilannya," ujar Pandu dengam waktu yang kurang tepat. Mood Pushi sedang tidak bagus.

" Bang ... Pushi lagi buruk moodnya! Malas jawab maaf ya," ujarnya sambil berjalan gontai. Pandu menatap tak percaya orang seceria itu kini tampilannya lecek tidal berselera sama sekali.

Tanpa banyak tanya Pandu menatap Pushi dengan tatapan menyorot. Dia mulai tidak sabar melihat pushi demikian. Dia pun tanpa permisi menggendong pushi dan membawanya berlari menuju lapangan tempat para tentara berolahraha fisik.

" Eeehhhh .... Lepaskan bang!!!! Mau apa .... " teriaknya dengan terkejut. Bagaimana bisa abang mahat ini bersikap seperti ini. Jika di lihat orang bisa bahaya ini sikapnya. Sesampainya di tengah lapangan.

" Maafkan aku ... Berteriaklah jika ada masalah !!! Saya tidak mau guru-guru bapak kacang hijau gagal fokus. Itu bisa mempermalukan kamu nanti," ucapnya membuat pushi terduduk dan menutup wajahnya. Dia nampak menangis entah apa yang di tangisi. Dari kejauhan teman - teman pandu itu meneriakkan sesuatu.

" Nikahin aja bang! Halalin ... " goda mereka. Sedangkan pandu hanya menggelengkan kepala tak habis pikir dengan teman- temannya itu.

Terpopuler

Comments

Susi_Lin

Susi_Lin

ya allah udh skian abad nunggu up, skali up cmn 1 🥹🥹

2023-12-24

0

Mika Saja

Mika Saja

dah tikung aja pak dokternya bang pandu,,duluin halalin phusi,,,,

2023-12-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!