Pantun Cinta 11

Semenjak hari itu di mana Pandu mengirimkan peaan menitipkan Mahat sejak itu pula Pushi sering mengontrol kegiatan Mahat. Pemuda itu sangat gigih bahkan lebih dari sebelumnya. Jadi, hal itu membuat pushi tak khawatir akan akademiknya. Kekhawatiran Pandu sungguh tak berarti.

Kediaman Pushi ....

" Nduk ... Pushi??? Ada lamaran datang untukmu," ujar sang ibu. Pushi menatap ibunya.

" Bu ... Apakah Pushi terlalu tua untuk menunda sebuah pernikahan? Pushi benar-benar belum ingin menikah. Bolehkah??" tanya sang putri dengan mimik sedikit sedih.

" Nak ... Lihatlah pemudanya dulu! Ibu mohon. Malam ini dia akan datang," jawabnya dengan jujur. Ibunya tak ingin membawa lamaran dengan sembunyi-sembunyi.

" Baiklah bu ... " jawab Pushi dengan mengiyakan dan segera masuk ke kamarnya.

Dia menatap meja rias sederhana miliknya. Dia juga memperhatikan wajahnya itu. Apakah kurang memenuhi idaman para pria sehingga dia selalu saja gagal saat menjalin hubungan. Ataukah sikapnya kurang baik.

" Pushi ... Ibumu sudah khawatir karena kau sudah berusia hampir seperempat abad. Wajar jika ibu sudah meraung meminta kamu menikah," monolognya dengan memegang pipi sendiri.

Malam ini jika sampai dia tak cocok semoga saja ibunya tak sedih. Sebab 2 kali di jodohkan pushi tak berminat sama sekali. Hingga dia memacari TnI itu hingga pada akhirnya dia gagal juga. Sungguh, membuatnya malas untuk kembali membuka peluang pada siapapun. Dia tidak ingin di sakiti dan menyakiti siapapun.

" Pushi ... Sayang! Keluarlah nak .... Dia sudah datang!" seru ibu membuyarkan lamunan pushi. Pushi hanya menggunakan baju sederhana yang mungkin kesannya tak menyambutnya dengan persiapan.

Pushi yang berada di ruang tamu melihat kedua orang tuanya dan pemuda itu. Mereka semua tersenyum pada pushi. Pushi pun membalasnya.

" Fatih ... Ajaklah dia mengobrol di teras depan!" pinta sang ibu jika tidak salah. Pemuda itu mengangguk dan keluar mengajak Pushi dengan menggunakan bahasa isyarat.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" Apakah kedatanganku menganggumu??" pertanyaan itu justru terdengar seperti majas bagi pushi. Seyogyanya dia bertanya apakah aku memiliki kekasih sehingga kedatangannya mengganggu pushi.

" Tidak ... Apa yang membawamu mau melakukan perjodohan seperti zaman siti nurbaya begini??? Aku tahu kamu bukan pemuda rumahan," jawab Pushi. Fatih nampak terkekeh mendengarnya. Pushi nampak sangat ketus padanya.

" Kenalkan namaku Mohammad Al Fatih teman-teman di rumah sakit memanggilku Al. Hanya di rumah aku di panggil Fatih. Aku Seorang dokter spesialis kulit. Umurku sudah 27 tahun bukankah tidak terlalu tua untukmu bu pushi?" tanyanya. Bahkan dia mengenalkan diri sebagai dokter spesialis kulit. Benar dugaan pushi dia bukan pengangguran.

Nah, kan ... Apalagi yang kamu cari pushi. Jiwamu itu sungguh sangat keras kepala. Haruslah menolak lagi. Dia datang baik-baik bukan??? Kau bahkan terlihat kerdil dengan karir gurumu itu.

" Saya Paramitha Ayunda Pratiwi tapi sering di panggil Pushi," jawab Pushi tiba-tiba sedikit keluh lidahnya untuk melanjutkan.

" Hanya itu??? Tidakkah ingin menyebutkan hal lain bu guru? Mungkin makanan kesukaan atau suami impian atau pernikahan impian???" tanya Dokter Fatih membuat dirinya malu.

" Tidak ada. Kenapa seorang dokter sepertimu terdengar lucu saat menerima tawaran perjodohan siti nurbaya? Kamu bahkan bisa mendapatkan yang lebih baik dari perjodohan ini," pushi memberanikan diri menanyakan hal itu. Fatih nampak tersenyum.

" Mudah saja jawabannya karena aku tak pernah melakukan kata 'Pacaran' dengan alasan malas. Sudah itu saja Pushi," jawabnya membuat pushi menelan ludah.

Dia waras bukan? Apakah dokter setampan dia tak memiliki kekasih sama sekali? Apakah dia Homo? Serem.

Ting.

Notif masuk di ponselnya. Dia mengeceknya khawatir ada yang urgent. Kakak Mahat memberi pesan.

Bu Pushi ... Mahat sudah menyelesaikan ujiannya dengan baik. Pendidikannya akan di mulai di Akademi kepolisian pekan depan. Dia mengatakan menyukaimu hahahha anak kecil itu semangat demi dirimu. Maafkan Mahat sudah lancang menyukaimu.

Degh.

Ini kenapa Pak Pandu mengatakan kata-kata ini? Tidak ... Mahat tidak boleh menyukainya. Tidak mungkin dia suka kepada lawan jenis. Mungkin saja dia nyaman sebagai kakak.

Terima kasih pak atas pujiannya. Saya akan segera menikah.

Jawaban itu hanya di read tanpa di timpali oleh pandu. Berakhirlah pesan itu. Fatih yang berada di sampingnya nampak terdiam memperhatikan.

" Dari kekasihmu?" tanya Fatih.

Fatih adalah pemuda modern. Dia tidak akan memaksa Pushi dia memang memiliki kekasih. Dia akan melamar gadis yang memang belum memiliki kekasih dan benar-benar mau menerimanya.

" Bukan. Wali murid. Baiklah ... Kita coba dulu! Jika cocok kita akan menikah," jawab Pushi. Senyuman itu terbit dari sudut bibir Fatih.

" Baiklah ... Terima kasihhh," jawab Fatih mengakhiri malam dengan pertemuan bersama pushi. Gadis di sampingnya itu hanya tersenyum tidak tahu mau melakukan apa.

...Likeeee ya makasihhhh....

Terpopuler

Comments

Dia Amalia

Dia Amalia

semangat pushi💪💪💪

2023-11-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!