Pantun Cinta 13

Pagi ini Pushi bersiap untuk berangkat. Dia tatap kamarnya yang tak mewah itu. Dia pasti merindukan suasana kamar ini. Ada satu titik dimana hatinya merasa bersalah pada calon suaminya itu. Apakah tega dia tak menjawab ajaoan menikahnya itu. Pushi meraih ponselnya dan mencari nama Dokter Fatih. Pemuda itu tidak jelek malah tampan tapi pushi belum menemukan titik di mana dia bisa menyukai dokter Fatih. Tanpa sengaja tangannya itu menyentuh nama Fatih dan terjadilah sebuah panggilan.

" Iya ... Pushi kenapa? Aku sedang sedikit sibuk? Katakanlah dengan singkat," ucapnya di seberang sana. Pushi yang sadar sudah menganggunya jadi memilih untuk menutup telponnya.

" Tidak jadi ... " Tut ....

Ponsel itu sudah nyaring saja bunyinya. Sungguh membuat Fatih mengernyitkan alisnya. Dia heran dengan Pushi kenapa tak mengatakan sesuatu. Apakah karena dia mengatakan sibuk.

Bodoh sekali kamu pushi? Pasti mas doktermu itu sedang bertugas. Kenapa selalu menganggunya?

" Apakah sakit dokter Fatih? Maaf ... Pengobatan ini harus kamu lewati. Kamu adalah dokter yang hebat berusaha sembuh dari sakit dan berusaha sehat demi pasien dan berusaha bahagia dengan ingin menikahi seseorang," ujar Dokter yang menangani Fatih. Pemuda itu hanya tersenyum kecut mendengarnya .

" Semuanya sudah menjadi biasa dokter. Apakah aku sangat jahat jika menikahi gadis itu? Dia bahkan sangat menyenangkan aku selalu di buat tersenyum oleh tingkahnya. Hmmm," curhat Fatih. Sesuai dengan namanya dia adalah pemuda yang kuat. Lihat saja seburuk apapun penyakitnya dia selalu saja terlihat segar. Aneh. Bahkan orang yang melihat pun tak akan menyangka.

" Jujur saja padanya jika waktunya sudah memungkinkan dokter Fatih. Dia berhak tahu tentang dirimu," jawab Dokter yang menanganinya. Fatih tersenyum mendengar nasehatnya.

Fatih tahu jika Pushi menelpon untuk berpamitan tapi dia sedang dalam pengobatan. Jadi, tak ingin membuat gadis taarufnya itu berpikir macam-macam. Fatih pun membuka ponselnya seusai melakukan pengobatan. Dia mendapati pesan dari Pushi yang isinya sungguh membuat hatinya bahagia dan dirinya melonjak-lonjak bahagia.

Mas dokter ... Maafkan aku mengganggumu! Sungguh tadi kena pencet sendiri. Jadi, pushi sekalian mau pamit berangkat. Untuk pertanyaan kemarin tentang pernikahan? Pushi akan kenikah dengan pak dokter seusai tugas di marinir selesai. Jika membutuhkan berkas apapun kabari pushi. Makasih. Calon istrimu.

Ini pertama kalinya pushi mengirim bahkan menelpon Fatih. Sejatinya dia tak ada niatan untuk melakukannya. Pushi menyetujui permintaan Fatih untuk menikah bukan karena terpaksa tapi ingin menjalani kabahagiaan setelah halal.

Di korps marinir angkatan udara XXX ...

" Lapor ndan .... ! Guru yang di tugaskan di kesatuan kita sudah datang di gerbang depan. Baru saja penjaga gerbang menelpon," ujar sang anak buah. Sang komanda mengangguk dan segera bersiap keluar untuk menemuinya.

Langkah kaki itu sebenarnya sangatlah tegas terbukti bahwa dia sangat di segani anak buahnya. Selain tegas di medan pertempuran sang komandan adalah seseorang yang sangat hamble pada siapapun. Meskipun sejatinya jika di lihat dari usia sangatlah muda.

" Permisi! Saya dari SMA .... " belum sempat menjawab suara yang seperti dia kenal itu menjawab ucapan pushi yang terkesan belum tuntas.

" Selamat datang di kesatuan kami Bu pushi! Semoga betah selama 1 bulan di sini," jawabnya membuat Pushi menatap ke arah pria bertubuh tegap di hadapannya dengan jeli.

" Kakak Mahat ya?!" kaget pushi. Pemuda itu nampak tersenyum dan mengangguk padanya. Sungguh Pandu ingin melakukan hal selain tersenyum pada pushi. Gemes.

" Iya bu Pushi ... " jawabnya dengan sopan. Dia adalah pemimpin di sini. Jangan sampai anak buahnya menatap ke hal yang tidak-tidak pada dirinya.

" Silahkan! saya antar ke rumah dinasnya," ajak Pandu dengan mempersilahkan pushi.

Karena korps marinir ini terlalu jauh dari rumah pushi dia butuh waktu beberapa jam untuk sampai. Jadi, wajar jika dirinya merasa lelah dalam perjalanan seorang diri kemari.

" Bagaimana perjalananmu? Apakah melelahkan?" tanyanya dengan kata-kata yang friendly. Bisa di katakan demikian.

" Lumayanlah pak!" jawabnya sambil tersenyum.

" Belum punya anak jangan di panggil bapak! Panggil lainnya saja bisa Pandu, abang atau mas atau apapun yang kamu suka. Biar tak kaku," jawabnya dengan menatap jalanan. Pushi menoleh padanya.

" Memang boleh?" tanya Pushi.

" Boleh," jawabnya jujur.

Pandu pun berjalan tanpa berhenti. Pushi juga tak berkata apa- apa lagi. Karena memang mereka itu tak memiliki hubungan apapun. Jadi tak ada hal yang membuat mereka sangat dekat.

" Apakah kamu tahu jika Mahat menyukaimu?" tanya Pandu membuat Pushi mematung. Pandu jadi ikut berhenti dan menatapnya.

" Mahat sudah seperti adikku sendiri. Aku juga akan menikah setelah tugasku selesai di sini," jawabnya tegas. Ada kekecewaan di wajah pandu namun dia sembunyikan.

" Selamat ya! Semoga bahagia. Undanglah kami saat pernikahanmu," jawab pandu pada akhirnya.

Saat mereka melewati rumah dinas yang berjajar rapi itu. Pushi mendengar seseorang memanggilnya dari kejauhan. Nampaknya dia masih mengendarai motor. Pandu pun ikut menoleh.

" Pushi .... !" teriaknya.

Saat mereka berdua menoleh bersamaan nampaklah wajah Zaki yang tersenyum bahagia. Dia mendekat namun pushi nampak melangkahkan kaki ke belakang satu langkah. Pandu perhatikan hal itu.

" Kenapa memanggilnya Zaki?" tanya pandu.

" Aku mengenalnya pandu!!!" jawab Zaki nampak sangat antusias.

" Maaf ... Bang Pandu bisakah antar saya ke rumah dinas sekarang! Saya ingin segera beristirahat," ujar pushi terpaksa. Dia tak ingin beradu argumen lagi.

" Tentu. Ayo kita pergi!" ajak pandu tanpa memperhatikan Zaki yang kesal saat pushi menjauhinya. Tapi memang hal itu bukan yang seharusnya terjadi tak saling dekat.

" Apakah dia mantan kekasihmu?" tanya letnan pandu tanpa sungkan. Pushi mengangguk mengiyakan.

" Saya mohon bang ... Jangan pernah jadikan saya dan dia dalam satu acara. Jika tidak istrinya akan marah nanti," jawabnya dengan waspada. Dia tahu siapa istri Zaki yang tidak segan menyakiti siapapun yang dekat dengan suaminya itu.

" Akan saya usahakan," jawabnya sambil tersenyum.

Saat mereka akan melewati jalan di depannya yang kebetulan ramai anak-anak main sepeda. Tiba-tiba saja pushi di tabrak oleh anak salah seorang dari prajurit marinir. Sehingga membuat pushi kehilangan keseimbangan. Tanpa sengaja pula Pandu memeluknya. Pandangan mata mereka bertemu seketika. Posisi yang bagus jika di foto hehehe.

" Terima kasih," ucap pushi dalam posisi di pelukan pandu.

" Sama-sama," jawabnya masih setia memeluk.

Ayoooo donggg ngapain !!!! Mas dokter .... Apa bang Marinir heheheheh. Likeee ya

Terpopuler

Comments

Dia Amalia

Dia Amalia

pusing kepalamu pushi mantan ada didpn mata..
ada bg pandu end mas dokter ayo mau pilih mana 1 pushi😂🤣😂

2023-11-28

1

Mika Saja

Mika Saja

trimakasih mba Anna,,,,tp msh kurang🤭🤭 penasaran pushi mau SM siapa 🤭jgn2 nti mlhan pushi ditinggal SM pak dokter,,

2023-11-28

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!