Pantun Cinta 4

Kacchi doriyon, doriyon, doriyon se

Mainu tu baandh le

Pakki yaariyon, yaariyon, yaariyon mein

Honde na faasley

Eh naraazgi kaagzi saari teri

Mere sohneya sunn le meri

Dil diyan gallan

Karaange naal naal beh ke

Akh naale akh nu milaa ke

Sumber : Salah satu lirik lagu film Zindagi Hai

Berasa kayak di puterin lagu Dil Diyan Gallan di depan rumah Mahat. Itu yang pushi rasakan. Seakan hal ini tepat baginya untuk mengakhiri malam di sini. Seakan malam ini langit ikut mentertawakan kemalangannya itu. Dia sudah luntur dari muka bumi. Bagaimana bisa kakinya melangkah untuk berbalik sedangkan di belakangnya ada Zaki dan seorang perempuan yang dia yakini itu adalah istrinya.

Dengan benang yang rapuh, ikatlah aku denganmu.

Dalam persahabatan yang kuat, jarak takkan pernah ada.

Semua aMarahmu ini palsu, Cintaku dengarkanlah aku.

Obrolan hati .....

Kita akan melakukannya dengam duduk bersebelahan.

Sambil memandang satu sama lain.

Sungguh rasanya bak slomotion. Pushi bukan berarti tak marah saat Zaki menikahi perempuan lain. Tapi bubarnya hubungan mereka bukan karena banyak masalah tapi karena restu sang ibu dan Pushi yang tak menerima tawaran Zaki. Namun Pandu ya letnan Pandu itu datang tepat waktu.

" Zaki ada apa? Masuklah kenapa berdiam diri!" Seru Pandu dari pintu masuk. Dia juga sambil melirik bu pushi yang tak berkutik.

" Oke pandu! Dia apakah dia kekasihmu," senyum Zaki terbit namun pandu tak menjawabnya. Zaki melewati pushi begitu saja. Saat mereka masuk Pushi melangkah keluar dari halaman rumah pandu.

Pandu yang terlanjur masuk tapi dia sadar bahwa Pushi tidak ikut masuk. Dia mempersilahkan Zaki dan istrinya untuk duduk.

" Tidak pandu! Aku harus segera pergi berbulan madu jika tidak maka waktu cutiku akan habis. Hahahaha," tawa Zaki hanya mendapatkan senyuman kecil dari Zaki.

" Kau ini Zaki masih saja memikirkan hal itu. Pergilah jika begitu! Ada apa kemari?" tanya Pandu. Zaki menyerahkan sesuatu pada sahabatnya itu.

" Bantulah aku membimbing anak-anak di SMA Taruna Jaya!" serunya langsung di angguki oleh Pandu.

Percakapan sekitar 10 menit itu membuat Atensi Pandu terganggu. Masalahnya guru Mahat tadi tidak kunjung masuk ke dalam rumah sampai Zaki pamit pulang. Zaki rupanya ikut mencari keberadaannya.

" Kemana kekasihmu tadi pandu? Apakah dia dedemit kok ngilang," ledek Zaki pada Pandu.

" Sialan kau ini! Pergilah," usir pandu seketika. Sedangkan Zaki hanya terkekeh dan sang istri lebih ke memperhatikan sikap suaminya ini.

Pandu pun keluar rumah setelah mengantar Zaki naik mobilnya. Pandu berlari mencari keberadaam Pushi. Ini sudah malam kenapa guru itu jadi merepotkan pandu dengan aksinya.

Di pos jaga dekat masjid ...

" Kakak ipar! Kenapa di sini? Apakah kakak ipar pandu mengusirmu dari rumahnya?" tanya Seseorang yang tadi ke rumah pandu. Pushi tersenyum kecut mendengarnya.

" Tidak! Aku yang pergi dari sana. Dia sedang ada tamu. Bisakah antar saya ke gerbang depan? Distrik ini terlalu lebar aku khawatir kesasar ke penginapan tentara yang lain," ujar Pushi mengundang gelak tawa sang prajurit angkatan udara ini.

Mereka berdua pun berjalan menuju gerbang depan. Namun tarikan tangan seseorang membuat Pushi terbalik ke belakang dan menabrak dada bidang seseorang. Dahinya berasa sakit setelah membenturnya.

Duuuukkkkkk.

" Pergilah! Dia akan bersamaku," serunya membuat pushi menatap ke arah datangnya suara.

" Siap ... Letnan Pandu!" serunya dengan tegas dan pergi dari sana seketika melipir.

Gelapnya malam dan pendar lampu Distrik yang menerangi keduanya. Pushi hanya diam menunduk matanya ber-air kakinya sangat lelah karena berjalan. Kaki Pushi sudaj mulai oleng dan pandu menahannya.

" Aku ingin pulang!" pintanya tanpa menatap pandu.

Hening.

...Jangan lupa di like dan komen ya! Makasihhh....

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***