liciknya Sukma

Senja masuk ke dalam kamarnya begitu dia sudah selesai memasak. Sementara bibi dan sepupunya makan makanan yang dimasak oleh Senja.

"Aku lapar sekali! Seperti biasa, air putih ini akan menjadi penolong saat aku lapar," Senja langsung meneguk air putih yang memang sudah dia bawa sebelumnya.

"Mudah-mudahan besok pagi aku sudah diizinkan untuk makan, kalau tidak aku tidak tahu lagi apa aku bisa menahan lapar sampai kapan. Uangku juga cukup untuk ongkos bus saja," batin Senja seraya membaringkan tubuhnya di atas kasurnya.

Sementara itu, di lain sisi tampak Sukma dan Keysha menikmati makanan hasil masakan Senja, yang memang rasanya enak. Ibu dan anak itu asik bersenda gurau sembari makan.

"Ma, apa Mama tidak takut kalau perempuan dekil itu sampai kenapa-napa? Nanti kalau papa pulang dan lihat badan si Senja semakin kurus bagaimana?" tanya Keysa setelah menelan makanannya.

"Kamu tenang saja. Mama punya alasan yang banyak. Papamu pasti percaya pada mama. Mama benar-benar tidak suka si benalu itu ada di rumah ini. Bawaannya mama ingin marah saja dan tendang dia keluar," ucap Sukma. Raut wajah wanita itu terlihat sinis penuh kebencian.

"Kenapa Mama bisa tidak suka pada kak Senja? Padahal kan Kak Senja tidak pernah melakukan hal yang salah pada mama," tanya Keysha dengan alis bertaut.

Sukma menarik napas dan mengembuskan kembali ke udara dengan sekali hentakan dan cukup keras.

"Dia memang tidak pernah melakukan hal yang salah pada mama, tapi mungkin karena dia lahir dari wanita yang sangat mama benci, membuat mama jadi membencinya juga," tutur Sukma dengan raut wajah yang masih sinis.

"Mama, membenci Tante Dania? Tapi kenapa bisa?" Keysha semakin bingung.

"Bisalah. Aku kesal karena Mas Seno lebih memilih menikahi dia dulu dari pada mama. Padahal, mama yang lebih dulu mengenal Mas Seno dan jatuh cinta padanya. Mama iri kenapa Dania bisa mendapatkan segalanya, mulai dari Mas Seno yang tampan dan mapan, memiliki keluarga yang harmonis, dia pintar dan juga punya karir yang cemerlang. Sementara Mama? Mama dari dulu selalu diabaikan di keluarga mama dan seringkali dibanding-bandingkan dengan Dania. Makanya Mama benci banget pada Dania. Kebencian mama kini mama lampiaskan pada Senja anaknya," tutur Sukma panjang lebar, tanpa jeda. Dia tidak sadar kalau apa yang dikatakannya barusan menimbulkan rasa sakit hati pada putrinya sendiri.

"Jadi itu berarti mama tidak mencintai papa dengan tulus. Benar begitu Ma?" mata Keysha mulai berkaca-kaca.

"Bu-bukan begitu. Kamu jangan salah paham dulu, Nak!" Sukma seketika panik, menyadari kalau dirinya tanpa sadar sudah membuka rahasia yang dia simpan selama ini. "Awalnya mama memang tidak mencintai papamu, tapi seiring berjalannya waktu dan karena baiknya papamu, mama akhirnya mencintai papamu, dan melupakan perasaan mama pada mas Seno," sambung Sukma lagi, melakukan klarifikasi agar putrinya itu tidak marah padanya.

"Oh, seperti itu? Aku kirain mama masih mencintai Om Seno, bukan papa," sahut Keysha lega. Gadis yang masih duduk di bangku kelas 2 SMP itu tersenyum sembari mengangguk-anggukkan kepalanya. Sementara Sukma mengembuskan napas lega

"Ah, tentu saja tidak. Papamu sekarang adalah pria yang sangat mama cinta, Nak. Mas Seno itu sudah jadi masa lalu," ucap Sukama,masih berusaha menyakinkan putrinya itu.

"Maafkan, Mama nak. Tapi yang sebenarnya terjadi, Mas Seno masih jadi pemenang di hati mama. Yang mama sesalkan, kenapa Mas Seno yang saat itu mengantarkan si Dania sialan itu ke kantornya. Padahal biasanya si sialan itu pergi sendiri. Mas Seno akhirnya jadi ikut di dalam kecelakaan itu kan? Si Dania sialan itu benar-benar sialan. Sialnya, orang-orang malah bilang kalau mereka adalah cinta sejati yang sebenarnya, sampai-sampai mati pun bersama. Cinta sejati tai kucing!" ucap Sukma, yang tentu saja hanya dia ucapkan dalam hati.

"Ma, bagaimana kalau kita fitnah Kak Senja di depan Papa. Kita bilang aja pada Papa kalau Kak Senja itu cewe tidak benar dan suka pulang larut malam. Biar Papa usir dia dari rumah ini. Jadi kita bisa tenang tanpa si benalu itu. Dan kalau Papa pulang, aku tidak harus rebutan hadiah dengannya," ucap Keysha dengan mata yang berbinar bahagia. Dia merasa kalau dirinya sudah sangat pintar, karena bisa memberikan ide secemerlang itu.

Sukma berdecak,lalu mengembuskan napasnya. "Kalau bisa mama sudah lakukan itu dari dulu. Tapi, mama dan papanya punya asuransi yang sangat banyak dan diwariskan ke dia. Asuransi itu bisa diambil ketika Senja berumur 20 tahun, jadi mama mau nggak mau harus bertahan dengannya sampai dia usia 20 tahun. Agar nanti kita bisa ambil asuransi itu,"terang Sukma.

"Asuransi? Maksudnya, Ma?" Keysha mengernyitkan keningnya, merasa bingung. Otak gadis remaja itu sepertinya belum sampai untuk membahas masalah asuransi.

"Sudahlah, mama jelaskan saja kamu bakal tidak mengerti. Nanti kalau kamu sudah dewasa, kamu bakal mengerti," pungkas Sukma mengakhiri pembicaraan.

"Enak saja kalau dia pergi dari rumah ini. Bisa-bisa asuransi miliaran itu hilang kalau aku mengusirnya," ucap Sukma, yang tentu saja hanya berani dia ucapkan dalam hati.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Arkana baru saja tiba di rumahnya setelah mengikuti Senja dari tadi. Pria itu mengernyitkan keningnya ketika melihat ada sebuah sepeda baru terparkir di depan rumah.

"Pak, ini sepeda siapa?" tanya Arkan pada satpam rumahnya.

"Anu, Den. Itu tadi baru dibeli sama Nona Adelia dan Non Danisa. Mungkin itu milik Non Adel, Den," sahut satpam itu dengan sopan.

Arkana mengangguk-anggukkan kepalanya, kemudian pamit untuk masuk.

"Dari mana kamu, Arka? Kenapa baru pulang jam segini?" begitu pemuda itu masuk, dia langsung mendapatkan interogasi dari wanita tercintanya yang tidak lain adalah Aozora mamanya.

"Tadi hangout sebentar sama Sabiru, Aldi dan Kevin, Ma," sahut Arka.

"Yakin?" Aozora menaikkan sudut alisnya, menatap Arka dengan tatapan menyelidik.

"Iya, Ma. Kalau Mama tidak percaya, coba mama tanya sama Biru deh. Kalau masih kurang yakin, hubungi juga Aldo dan Kevin," Arkana berusaha menyakinkan sang mama.

"Tapi, Mama tidak yakin. Soalnya mama tadi hubungi om kamu Kak Samudra, katanya Sabiru sudah pulang dari tadi. Tadi juga Hanna menghubungi mama dan bilang kalau kamu tidak mengantarkan dia pulang dan malah meminta Sabiru untuk mengantarkannya pulang. Kenapa kamu tidak mengantarkan Hanna pulang, Nak?"

Arkana berdecak dan menghela napasnya dengan sekali hentakan dan cukup keras. "Kenapa harus aku yang mengantarkannya pulang, Ma. Bukannya diantar samaku dan Sabiru sama aja? Sama-sama tetap pulang ke rumahnya kan? Apa kalau aku yang antar begitu sampai rumahnya seketika terlihat seperti istana dan ketika diantar oleh Sabiru atau siapapun itu, rumah'nya langsung berubah jadi gubuk derita?"

"Bukan seperti itu, Nak. Masalahnya, Hanna hanya ingin kamu yang ngantarkan dia pulang. Tadi dia menangis ngadu sama mama. Mama jadi tidak enak sama Tante Hanum, Nak, itu saja. Kamu kan tahu sendiri kalau Tante Hanum itu pernah nyelamatin mama. Kalau saat itu tidak ada __"

"Ma sudah deh. Aku capek dengar cerita itu. Ya aku tahu, kalau bukan karena Tante Hanum, mungkin aku sudah tidak di dunia ini. Itu kan yang mau mama bilang? Tapi itu bukan berarti aku harus selalu mengiyakan permintaan Hanna, Ma," dengan cepat Arkana memotong ucapan mamanya.

Sementara itu, Aozora hanya bisa terdiam, tidak menyangkal ucapan putranya itu, karena memang benar adanya.

"Sudah ya, Ma. Aku mau mandi dulu. Badanku sudah lengket," pungkas Arkana mengalihkan pembicaraan

Aozora menganggukkan kepalanya, mengiyakan. "Habis mandi, kamu turun lagi, biar kita bisa makan malam bersama," titah wanita paruh baya itu.

Tbc

Terpopuler

Comments

Datu Zahra

Datu Zahra

Daren kenapa dikasih anak macam Hanna sih Thor..?

2024-05-08

0

Wandi Fajar Ekoprasetyo

Wandi Fajar Ekoprasetyo

begini nih klo anak bergaul sama emaknya yg ga waras

2024-04-27

0

Leng Loy

Leng Loy

Ternyata nolonginnya pamrih

2024-03-27

1

lihat semua
Episodes
1 Murid baru
2 Kena hukum
3 Kurir bunga
4 Mengantarkan bunga
5 Dipecat
6 Mengikuti Senja
7 Kehidupan Senja
8 liciknya Sukma
9 Ambil jambu
10 Kalah adu gombal
11 Kekesalan Hanna
12 Licik teriak licik
13 Mengikuti Senja lagi
14 Pulangnya paman Senja
15 Salah paham
16 Cuek
17 Mengembalikan sepeda
18 Merasa ganjil
19 Tidak mau dijemput
20 Apa aku harus minta maaf?
21 terjebak sendiri
22 Kehilangan teman
23 Masa senang yang akan berakhir.
24 Bertemu Satrio di restoran
25 Arkana tahu yang sebenarnya
26 Minta maaf
27 Hanna panas
28 Rahasia Bea siswa
29 Tamparan sebagai pembuktian
30 Kena lagi.
31 Begal
32 Perkelahian sengit
33 Perih yang mendatangkan tawa
34 Capek tapi harus tetap diselesaikan
35 Kehebohan Aozora dan Adelia
36 Tidak romantis sama sekali
37 Berubah manis
38 Kepulangan yang tiba-tiba
39 Kemarahan Satrio
40 Kekagetan Sukma
41 Alasan Sabiru menjemput Senja
42 Hanna mengetahui hubungan Arkan dan Senja
43 Peringatan Sabiru
44 Aku tidak mau tahu
45 tidak bisa dibandingkan
46 Aku tidak peduli
47 Ketumpahan Cat
48 Nikmati saja waktumu yang hanya sebentar lagi
49 mencoba bunuh diri
50 Kencan
51 Double date
52 Sahabat Aozora yang tidak Arsen tahu
53 Keinginan Arkan
54 mengungkit-ungkit balas budi
55 Rencana Darren
56 Terbongkar
57 Permintaan Daren
58 Pikiran Senja terganggu
59 Senja tahu yang sebenarnya
60 Mengantarkan pulang
61 mengundang Aldo masuk ke rumah.
62 Memberikan pengertian
63 Perjodohan demi bisnis
64 Gelang
65 Serba salah
66 Enam tahun kemudian
67 menguping
68 CEO baru
69 Mengantarkan laporan
70 Sama-sama kaget
71 Dipaksa jadi sekretaris
72 Kemunculan Ella
73 Tolong bertahan sebentar lagi
74 Mengungkapkan cinta
75 Arkan tahu siapa Ella
76 Berusaha menyingkirkan...
77 Senja tahu yang sebenarnya
78 Lihat saja apa yang akan aku lakukan padanya
79 Draft
80 Benar-benar hancur
81 Pengakuan Hanna
82 Arkan panik
83 Acara penyambutan Arkan
84 Kejutan.
85 Kamu wanita yang aku cintai
86 Tenang saja, aku punya cara
87 Aku kecewa ke kamu.
88 Memasak makan siang
89 permohonan Hanna
90 Kamu hanya bisa mencintaiku
91 Ide jahil Aldo
92 Kekesalan Arkan
93 memajukan hari pernikahan
94 Hanna sakit
95 Jangan pergi lagi
96 The wedding
97 Meminta maaf
98 Hal yang tidak disangka-sangka
99 Akhirnya
100 Akhir hidup Ella
101 Berubah menyebalkan
102 Mungkin saja dia hamil.
103 Hasil pemeriksaan
104 Bab 104
105 Ending
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Murid baru
2
Kena hukum
3
Kurir bunga
4
Mengantarkan bunga
5
Dipecat
6
Mengikuti Senja
7
Kehidupan Senja
8
liciknya Sukma
9
Ambil jambu
10
Kalah adu gombal
11
Kekesalan Hanna
12
Licik teriak licik
13
Mengikuti Senja lagi
14
Pulangnya paman Senja
15
Salah paham
16
Cuek
17
Mengembalikan sepeda
18
Merasa ganjil
19
Tidak mau dijemput
20
Apa aku harus minta maaf?
21
terjebak sendiri
22
Kehilangan teman
23
Masa senang yang akan berakhir.
24
Bertemu Satrio di restoran
25
Arkana tahu yang sebenarnya
26
Minta maaf
27
Hanna panas
28
Rahasia Bea siswa
29
Tamparan sebagai pembuktian
30
Kena lagi.
31
Begal
32
Perkelahian sengit
33
Perih yang mendatangkan tawa
34
Capek tapi harus tetap diselesaikan
35
Kehebohan Aozora dan Adelia
36
Tidak romantis sama sekali
37
Berubah manis
38
Kepulangan yang tiba-tiba
39
Kemarahan Satrio
40
Kekagetan Sukma
41
Alasan Sabiru menjemput Senja
42
Hanna mengetahui hubungan Arkan dan Senja
43
Peringatan Sabiru
44
Aku tidak mau tahu
45
tidak bisa dibandingkan
46
Aku tidak peduli
47
Ketumpahan Cat
48
Nikmati saja waktumu yang hanya sebentar lagi
49
mencoba bunuh diri
50
Kencan
51
Double date
52
Sahabat Aozora yang tidak Arsen tahu
53
Keinginan Arkan
54
mengungkit-ungkit balas budi
55
Rencana Darren
56
Terbongkar
57
Permintaan Daren
58
Pikiran Senja terganggu
59
Senja tahu yang sebenarnya
60
Mengantarkan pulang
61
mengundang Aldo masuk ke rumah.
62
Memberikan pengertian
63
Perjodohan demi bisnis
64
Gelang
65
Serba salah
66
Enam tahun kemudian
67
menguping
68
CEO baru
69
Mengantarkan laporan
70
Sama-sama kaget
71
Dipaksa jadi sekretaris
72
Kemunculan Ella
73
Tolong bertahan sebentar lagi
74
Mengungkapkan cinta
75
Arkan tahu siapa Ella
76
Berusaha menyingkirkan...
77
Senja tahu yang sebenarnya
78
Lihat saja apa yang akan aku lakukan padanya
79
Draft
80
Benar-benar hancur
81
Pengakuan Hanna
82
Arkan panik
83
Acara penyambutan Arkan
84
Kejutan.
85
Kamu wanita yang aku cintai
86
Tenang saja, aku punya cara
87
Aku kecewa ke kamu.
88
Memasak makan siang
89
permohonan Hanna
90
Kamu hanya bisa mencintaiku
91
Ide jahil Aldo
92
Kekesalan Arkan
93
memajukan hari pernikahan
94
Hanna sakit
95
Jangan pergi lagi
96
The wedding
97
Meminta maaf
98
Hal yang tidak disangka-sangka
99
Akhirnya
100
Akhir hidup Ella
101
Berubah menyebalkan
102
Mungkin saja dia hamil.
103
Hasil pemeriksaan
104
Bab 104
105
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!