Episode 9

Sepanjang perjalanan menuju perkampungan penduduk, yang terdengar hanyalah suara Arya yang terus menggerutu.

Radit tidak berani lagi bicara setelah ucapannya tadi membuat Raya salah paham.

"Dit, apa kau punya seorang teman dekat? Kekasih begitu lah istilahnya."

Radit tersenyum kecil, Walaupun Raya tidak bisa melihatnya.

"Apa perlu aku jawab?" Radit justru balik bertanya.

"Ya, iyalah.."

"Aku tidak punya teman dekat maupun kekasih." jawabnya pelan.

"Ah, tidak mungkin. Kau tidak jelek-jelek amat. pasti ada, lah perempuan atau cewek yang menaruh hati padamu." ucap Raya lagi. Tangannya masih melingkar di leher Radit

"Mungkin benar aku tidak terlalu jelek. Tapi ternyata tidak bagus juga di mata orang yang aku cintai .."

Raya tau arah ucapan Radit. karena itu ia sengaja mengalihkan pembicaraan.

"Oh, ya.. Kira-kira kakiku bisa pulih, ngga ya? Setidaknya sebelum kita tiba di jakarta."

"Kau hanya memar karena hantaman benda keras. nanti di kompres air hangat juga pulih kembali. Lagi pula, walaupun kau belum sembuh sampai di Jakarta, aku siap menggendong mu kemanapunbkaunmau." ucap Radit membuat Raya tersenyum.

"Tidak, ah. Aku tidak mau merepotkan orang?"

Sergah Raya.

"Benar sekali. Tidak baik suka merepotkan orang, tapi kalau suami sendiri, kan tidak apa-apa."

Raya kembali terdiam.

"Dit, kita berhenti dulu. jalannya agak menanjak. Kau pasti kecapean."

Radit menggeleng.

"Aku tidak keberatan sama sekali, tapi kalau kau ingin istirahat, kita akan istirahat."

Radit menurunkan Raya pelan.

Keringat mengkristal di kening Radit.

Raya mengulurkan sapu tangan kearahnya.

"Terima kasih." ucap Radit.

Tak berapa lama kemudian datang Arya.

"Kalian pada enak-enakan di sini, aku ngos ngosan sendirian. Lagi pula apa sih isi ransel mu! Gila, berat banget." Arya menyodorkan sebotol minuman pada Raya.

Raya membuka tutup minuman itu, saat hendak meminumnya. ia malah menyodorkannya pada Radit.

"Kau lebih membutuhkannya .!"

Radit menolaknya dengan halus.

"Kau saja.."

"Kau yang lebih lelah.." Raya masih ngotot.

Arya yang kesal melihat semua itu merebut minuman itu dan meneguknya sampai habis.

"Daripada kalian saling oper sana sini, mending buat aku saja."

"Kau keterlaluan, Arya.. Radit pasti haus karena sudah menggendongku sampai segini jauh." Raya merasa tidak suka.

"Lalu kau pikir hanya dia yang lelah? Aku juga lelah, sayang.. lihat beban yang aku bawa. dua ransel sekaligus." Arya membela diri.

"Tapi yang satunya kan ransel mu sendiri. Lihat Radit, selain dia menggendongku. Dia juga membawa barangnya sendiri." Raya masih membela Radit.

"Tetap saja beban buatku..." ucap Arya tidak mau kalah.

Raya dan Radit tertawa bersama. Mereka saling pandang saat menyadari kekompakan di antara mereka.

Hal itu membuat Arya semakin tidak suka.

"Aku tidak akan membiarkan mereka lebih dekat lagi." ucapnya dalam hati.

"Sudah cukup istirahatnya, kita jalan lagi." Radit memberi aba-aba.

"Aku mau coba jalan sendiri saja." ucap Raya berusaha berdiri.

"Jangan, Ray. kakimu akan semakin bengkak nantinya." Raya memaksa untuk berjalan tapi karena kakinya masih terasa sakit. ia malah limbung dan hampir jatuh. Radit berusaha menangkap tubuhnya tapi sialnya mereka malah terjatuh beneran. Raya berada tepat di atas tubuh Radit. Suasana hening sejenak.

"Eeh.. Apa-apaan ini, kalian malah saling pandang. ayo bangun, Ray." Arya sangat cemburu melihat adegan itu.

Dengan gugup Raya bangkit dan membenahi rambutnya yang berantakan.

Radit sendiri merasa gugup. Baru kali ini ia bisa menatap Raya begitu dekat. aroma tubuhnya masih belum hilang dari penciumannya.

"Bagaimana sekarang, kau tidak mungkin melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki."

"Aku yang akan menggendong Raya." ucap Arya tegas.

"Aku tidak akan membiarkan kau menjalankan aksi modus mu itu."

Radit hanya mengalah.

"Ayo Ray..!"

"Kau, yakin? berjalan sendiri saja sudah kepayahan, apa lagi membawa beban diriku."

Raya merasa ragu.

"Demi kamu aku kuat-kuatin." ucapnya yakin.

Raya akhirnya di gendong oleh Arya.

Radit mengikutinya dari belakang.

"Ayo dong Ar.. Masa kalah sama Radit?"

Arya berusaha mempercepat langkahnya.

Ia kesal karena Raya mulai membanding-bandingkan dirinya dengan Radit.

"Kelihatannya kau mulai simpati pada gembel itu." sungut Arya.

"Bukan begitu, tapi kenyataannya Radit lebih kuat menggendongku timbang kau."

Arya semakin panas. ia semakin memacu langkahnya.

"Loh, kenapa berhenti? Menyerah?"

"Diam lu, gembel.." bentak Arya.

Raya turun dari punggung Arya.

"Bukannya aku tidak kuat, tapi tenagaku sudah terkuras dari tadi." ucapnya pada Raya.

Alasan .!" jawab Raya.

Dan pada akhirnya, Radit yang membawa Raya sampai di tujuan.

Setelah mendapat pertolongan seadanya. Raya merasa baikan. Para warga membantu membawa Raya dengan tandu ke tempat mobil mereka.

Setelah mengucapkan terimakasih, mereka pulang ke jakarta.

 Radit yang menyetir. Raya dan Arya duduk di belakang.

"Hati-hati nyetirnya pak sopir.." ledek Arya.

Radit hanya terdiam.

***

"Kalau kau belum kuat jalan, di rumah saja dulu. Biar aku yang ke kantor."

Raya mengangguk.

"Dit, kenapa kau lakukan semua ini?"

"Maksudmu?"

"Kau masih saja perduli padaku, padahal aku sudah memperlakukanmu dengan tidak adil..."

"Aku tidak tau kau percaya atau tidak. Aku melakukan ini dengan tulus, karena aku sayang padamu."

Raya mendesah panjang.

"Berangkat lah.. nanti kesiangan." ucap Raya mengalihkan pembicaraan.

"Jaga dirimu baik-baik.." pesan Radit.

Raya hanya terdiam.

Sampai di kantor, Radit langsung menuju ruangan Raya.

Tapi disana sudah ada Fandi.

"Radit, aku kira kau tidak masuk, karena

aku dengar Bu Raya sedang sakit. karena itu pula aku mengambil alih tugasnya."

Tapi saat itu telpon di mejanya berdering.

"Halo, Bu Raya..?"

Wajah Fandi langsung berubah masam.

Fandi mengakhiri percakapannya dengan wajah kesal.

"Kau beruntung karena Raya memilihmu untuk menyelesaikan tugasnya."

Fandi langsung keluar dari ruangan itu.

Radit merasa senang karena Raya mulai bersikap lunak padanya.

Radit mendapat laporan dari orang kepercayaan nya bahwa Fandi di duga telah melakukan penyelewengan.

Radit berusaha mengumpulkan bukti-bukti.

Sepulang dari kantor, Radit memutuskan untuk menengok ibunya. Tak lupa dia membeli buah tangan sebelum berangkat.

Saat membeli oleh-oleh, Arya yang kebetulan berada di tempat yang sama. Merasa curiga.

Dia terus membuntuti Radit sampai di rumahnya.

"Sebenarnya mau kemana dia?" pikir Arya.

Dyi berjanji akan menyelidiki penghuni rumah itu dan apa hubungannya dengan Radit.

Karena merasa sudah cukup melepas rindu dengan ibu dan adiknya, Radit mohon diri. Dengan bersiul kecil ia kembali kerumah Raya.

Saat memasuki halaman, ia kaget karena tiba-tiba ia di siram seseorang. wajah dan seluruh pakaiannya basah.

Belum hilang rasa herannya, seorang gadis cantik berlari menghampirinya dengan selang yang masih di tangannya.

"Maaf, saya tidak sengaja." alih-alih mau menolong Radit, selang di tangannya malah kembali menyiram Radit.

Radit mematikan selang itu dan menatap intens pada gadis di depannya itu.

"Kau siapa? Kenapa menyiram ku?" tanya Radit beruntun.

"Aku, aku..." Radit berlalu dengan kesal tanpa memperdulikan gadis itu yang belum selesai bicara.

"Dasar tidak tau aturan, diajak ngomong malah pergi." omelnya sambil ikut masuk ke rumah.

Sampai saat makan malam. Radit heran karena gadis itu ikut duduk di dekat Raya.

"Dit, kenalkan ini Alisa sepupu aku."

"Ooh.." hanya itu yang keluar dari mulutnya.

"Jadi ini pria yang kau ceritakan itu, kak?"

Raya mengangguk.

"Jadi Raya menceritakan sesuatu tentangku?"

"Tidak, bukan begitu. lupakan saja. Ayo kita makan." Raya menyembunyikan wajahnya.

Terpopuler

Comments

Nunung

Nunung

Buat radit dan alisha dekat Thor dan buat raya cemburu dan akhirnya cemburu berat ....ahh aku tidak bisa membayangkan kalau raya cemburu pada keponakan nya sendiri....makasih Thor see you ❤️❤️ semangat 💪💪 ya moga sehat selalu Aamiin...

2023-11-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!