Walaupun semobil dengan Arya, tapi wajah Raya terlihat tidak nyaman.
"Kenapa wajahmu terlihat kesal, Ray?"
"Tidak apa-apa, kau fokus saja menyetir."
Raya kembali terdiam.
Ia masih terbayang perdebatan tadi pagi.
"Apakah yang aku lakukan memang keterlaluan, ya?" ia bertanya dalam hatinya
"Ray? Kau banyak berubah akhir -akhir ini." celetuk Arya. Ia merasa di acuhkan.
"Itu hanya perasaanmu saja." jawab Raya tenang.
Arya terdiam. Ia tau Raya sedang memikirkan Radit.
"Ray, kita menikah saja!" ucap Arya tiba-tiba.
Raya spontan menatapnya.
"Menikah? Kau serius?"
"Sangat serius." jawab Arya pasti.
Semula, Raya memang gembira mendengar ajakan Arya itu. tapi kemudian ia terlihat sedih.
"Kenapa?"
"Aku mau, Ar. Tapi untuk saat ini kayaknya belum bisa terlaksana."
"Kenapa? Apa karena Radit?" tebak Arya dengan wajah tidak suka.
"Bukan, , tapi karena masalah di kantor belum menemui titik terang, dan itu bersangkutan dengan Radit apalagi.. dia sedang terkena musibah karena kehilangan adiknya."
Arya langsung mengerem mendadak hingga membuat Raya kepentok kaca di sebelahnya.
" Mau bunuh diri, ya?"
Arya tidak menjawab.
"Aku merasa kau berbeda, bukan Raya yang aku kenal..." gumamnya sambil terus menatap jalanan.
"Kau bicara apa? ayo jalan lagi."
Tapi Arya masih mematung. Ia tidak perduli dengan klakson yang bersahutan di belakangnya.
"Kau mulai menyukainya, karena itu kau mengacuhkan ku."
Raya merasa bingung. Bagaimana menjelaskannya.
"Arya, kau tau sendiri. Apa yang kau minta barusan itu adalah keinginan kita berdua. Tapi masalahnya, tidak akan mudah semudah membalik telapak tangan."
Arya masih terdiam dengan wajah masam.
"Ayo Kita jalan dulu.!"
Dengan terpaksa Arya menjalankan mobilnya.
"Aku sudah lelah bersabar. Dari Oma masih ada bahkan sampai sekarang. pokoknya kita harus menikah! Kalau kau masih mencari alasan lagi, aku sangat yakin kalau kau mulai berpaling dariku." ancam Arya.
Raya merasa bingung. Di satu sisi ia memang ingin meresmikan hubungannya dengan Arya. Tapi di sisi lain, mana mungkin dia melakukan itu di saat Radit sedang berjuang untuk mengembalikan kehormatannya sebagai presiden Direktur di perusahaannya. Lagipula tanpa surat cerai dari Radit apa bisa terlaksana?
"Ar, aku janji akan memikirkan cara yang paling efektif. Tapi aku mohon bersabar, ya?"
Raya tidak tau lagi cara untuk membujuknya.
"Ayo dong senyum, hari ku akan buruk kalau wajahmu cemberut begitu."
Raya mengecup pipinya.
Arya mengangguk dan tersenyum.
"Begitu, dong. Kan cakep.."
"Tapi awas, ya.. Kau jangan ingkar janji lagi."
"Siip.." Raya meninggalkan Arya di parkiran.
Tanpa mereka sadari sepasang mata tengah mengawasi mereka dengan sorot kecewa.
Karena tergesa Raya tidak sengaja menabrak Radit yang tengah berdiri menatapnya.
"Radit? Maaf, aku tidak lihat."
"Mana mungkin kau bisa melihat semut yang kecil, kalau di depanmu ada gajah yang perkasa." ucap Radit sambil berlalu.
Raya tercengang. Apa maksud ucapannya?
Lalu ia terus menuju ke ruangannya.
***
Arya kembali ketempat di mana dia menyekap Aisyah. Di tangannya ada keresek makanan.
"Beri dia makan, jangan sampai sakit..!" perintahnya.
"Tapi dia tidak mau makan dari semenjak kau pergi, Ar."
Arya terdiam.
Lalu dia menghampiri ruangan Aisyah.
"Buka ikatannya, dia tidak akan berani kabur lagi."
Aisyah meringis menahan sakit di pergelangan kaki dan tangannya.
"Kau harus makan!"
Arya menyodorkan makanan padanya.
Tapi Aisyah malah membuangnya ke lantai.
"Aku tidak sudi makan makanan darimu! lebih baik aku mati kelaparan."
Arya mengambil makanan itu dan menjejalkan ke mulut Aisyah dengan paksa.
"Kau terlalu sombong. Sama seperti kakak mu." ucap Arya geram.
Aisyah masih berkeras menolaknya.Tanpa Sengaja Arya menarik hijabnya.
Rambut Aisyah yang panjang langsung terurai.
Arya sempat terpana, namun itu hanya sebentar. Dia kembali menatap Aisyah dengan kesal.
"Kau tidak boleh mati kelaparan sebelum sempat melihat kehancuran kakak mu." ucap nya lagi dengan ketus.
Aisyah kembali menutup mulutnya saat Arya mencoba memberinya minum dengan paksa. Tarik menarik terjadi di antara mereka.
sehingga membuat baju atas Aisyah terbuka lebar.
Aisyah berusaha menutupinya dengan tangan. Tapi Arya sudah terlanjur melihat nya.
Kilatan matanya yang penuh nafsu membuat Aisyah ketakutan.
Ia bersimpuh sambil memohon.
"Ampuni aku..! Ampun, jangan lakukan ini padaku." tapi suaranya sudah tidak bisa di dengar oleh Arya.
Di dalam ruangan tertutup itu, Arya menggarap mangsanya dengan bringas. Hingga terdengar jeritan menyayat dari Aisyah karena Arya berhasil merenggut mahkotanya.
Dia meringkuk di pojok dengan tubuh polosnya. Air matanya sudah mengering.
Sedangkan Arya melenguh penuh kepuasan setelah mendapat kenikmatan yang luar biasa dari Aisyah.
Tanpa perasaan dia meninggalkan gadis itu begitu saja.
"Ingat, Jaga dia baik-baik. Aku keluar sebentar."
Setelah itu dia keluar dari villa itu.
Saat kembali, di tangannya sudah membawa bungkusan yang berisi beberapa pakaian untuk Aisyah.
"Pakailah ini." dia melemparkan pakaian itu ke wajah Aisyah.
Aisyah hanya diam tidak bereaksi. Tatapannya kosong kedepan.
"Kenapa kau diam saja?" bentak Arya lagi.
Dia kesal dan meninggalkannya.
"Aku kesal dengan gadis keras kepala itu. Kalian pakaikan baju padanya...!" perintahnya pada anak buahnya.
Walaupun merasa heran, tapi kedua pria hidung belang itu mengangguk dan tersenyum penuh arti.
Mereka berebutan hendak masuk ke kamar tempat Aisyah.
Tiba-tiba:Arya berubah pikiran.
"Tunggu .!" kedua anak buahnya menarik langkah mereka.
"Biar aku saja, kalian keenakan di suruh memakaikan baju." omelnya.
"Si bos, gimana sih? Dia sudah dapat yang manis-manis, masak kita sekedar memasangkan baju saja tidak boleh?" gerutu salah satunya.
Sementara itu, Arya mendekati Aisyah yang masih diam.
"Kenapa dia masih diam saja? apa dia gila?" batin Arya ketakutan.
Bahkan saat dirinya mencoba memakaikan baju, Aisyah masih terdiam.
"Aisyah.. hei..." Arya menepuk pipi gadis itu.
Tiba-tiba Aisyah tertawa terbahak.
"Hahaha.. Aku sudah kotor, aku sudah kotor...!" ucapnya benyanyi. Lalu menangis tersedu.
Arya sempat iba melihatnya.
Tapi rasa ibanya kalah oleh ketakutannya.
"Kok jadi begini, bukan ini rencana ku..!" ucapnya geram.
"Arman, Ucok .!"
"Iya, Bos.."
Kedua anak buahnya itu mendekat.
"Sudah berapa ronde, Bos? Aku dengar gadis itu sampai menangis, pasti karena tidak kuat mengimbangi kejantanannya Bos."
Arya tidak perduli lagi.
Ia langsung memerintahkan membawa Aisyah ke jalan besar dan melepaskannya di sana. Ia tidak mau urusannya bertambah panjang.
Dengan senang hati, anak buahnya menurut. padahal dalam benak mereka sudah merencanakan sesuatu.
"Apa senyum-senyum? otak mu pasti ngeres!"
"Kalian jangan coba coba menyentuh nya.. Paham!"
"Kami paham..!" ucap mereka serempak.
Mereka membawa Aisyah, tujuannya adalah keramaian. Sepanjang perjalanan gadis itu terus tertawa dan menangis.
Timbul niat jahat keduanya.
"Cantik, kita berhenti dulu sebentar ya..?" Aisyah hanya mengangguk.
Mereka membawa gadis itu ke dalam semak-semak di pinggir jalan.
Untung Arya berinisiatif mengikutinya diam-diam.
Dia sangat murka saat mengetahui niat jahat anak buahnya.
Dengan kasar dia menendang mereka yang sudah membuka celananya.
"Dasar bajingan..! Aku suruh apa, kalian lakukan apa. " bentak nya dengan marah.
Dia langsung mengulurkan tangannya pada Aisyah yang sudah tidur terlentang dengan pasrah.
"Aku mau di belikan permen, tuan.." ucapnya lugu.
"Iya, kau akan mendapat permen yang banyak. Entah dari mana datangnya, rasa sesal menyeruak dalam hatinya. Dia telah membuat seorang gadis yang tidak berdosa menjadi seperti ini.
Gadis itu benar-benar sudah mengalami tekanan jiwa yang berat, hingga tidak menyadari apa yang di perbuat nya.
Arya melepasnya di sebuah pusat perbelanjaan. Aisyah yang lupa jati dirinya. Hanya bisa tertawa dan menangis.
Dengan berat hati Arya meninggalkannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Nunung
Ya Allah Aisyah yang sabar ya 😭😭semoga cepat di temukan oleh Radit kasihan kamu.....dan untukmu Arya moga pintu hatimu di bukakan oleh Allah supaya bisa menerima karma dari Allah...aku sedih banget Thor ...semoga Aisyah cepat di temukan oleh keluarganya... Thor ku mohon buat karma untuk Arya...lopyou untukmu semangat 💪💪 ya Thor moga sehat selalu Aamiin.
2023-11-14
0