Episode 17

Raya mulai berulah setelah menyadari kalau Radit pemilik semua aset peninggalan Omanya.

Dia tida mau lagi pergi ke kantor.

Dia mulai sering keluar malam, berfoya-foya dan dugem adalah pekerjaannya.

Dia pun sering minta di transfer uang dalam jumlah besar kepada Radit. Kalau Radit terlambat merespon nya, tidak canggung Raya akan meminta langsung pada pihak kantor.

Radit sampai merasa kewalahan.

Saat di tegur, Raya malah menjawab enteng seolah tanpa dosa,

"Bukankah kau suamiku? Dan menafkahi istri adalah salah satu kewajiban suami. Kalau merasa susah tidak mampu, ceraikan aku.kita berpisah, itu akan lebih baik buat kita berdua."

Radit terdiam, ia sadar, memang kewajibannya menafkahi Raya, tapi masalahnya Raya melakukan itu karena bentuk protesnya, bukan karena kesadaran kalau dia memang seorang istri yang berhak di nafkahi. Dia juga tidak mungkin menceraikan Raya, dia sangat mencintai gadis itu. Tindakan paling aman saat ini hanyalah diam dan menuruti kemauannya.

"Besok ada acara penting di kantor, Kau bisa datang, kan, untuk menemaniku.?"

ucap Radit saat mereka sedang makan malam.

Raya hanya cuek sambil terus menyuap. Ia pura-pura tidak mendengar.

"Kau dengar kan apa kata suami mu, Nak?" Bu Hana ikut bicara karena tidak sabar melihat tingkah Raya.

"Tidak bisa, aku ada acara..!" jawabnya acuh.

"Acara apa yang lebih penting dari acara di kantor?" Bu Hana kembali menyela.

Raya merasa tidak suka.

"Bisa tidak ibu berdiri di batasan ibu saja? Jangan coba melangkahi batasan itu karena fatal akibatnya." Bu Hana tercengang, begitu juga Radit dan Alisa.

Raya susah berani membentak Bu Hana.

"Raya..?" ucap Radit tidak percaya.

"Radit adalah suamiku. Apapun yang aku lakukan padanya itu adalah hak ku. ini hanya di antara kami berdua. Jadi, orang lain tidak usah ikut campur...! Lagi pula, Radit saja yang bersangkutan tidak keberatan." ucapnya lagi.

"Dan kalau ada di antara kalian yang merasa keberatan atas cara ku, suruh Radit menceraikan diriku. Selesai...!"

Radit tertunduk.

Bu Hana merasa tidak tahan lagi. dia maju dan menampar wajah Raya dengan keras.

Raya menatapnya dengan wajah berang.

Bu Hana merasa terpukul oleh sikap anak kandungnya

Tapi kemudian dia menyadari kesalahannya.

"Maaf... ! Ibu tidak sengaja, Nak. Ibu khilaf...'

"Atas dasar apa ibu berani menamparku? Karena merasa aku menantu ibu? Aku tidak terima!"

ucap Raya dengan mata menyala karena amarah.

"Ibu melakukan ini karena kau adalah ..."

Radit menarik tangan ibunya dan menggeleng keras. Bu Hana terpaksa mengurungkan niatnya. Ia menarik nafas panjang. Kenapa Radit selalu mencegahnya mengatakan hal yang sebenarnya.

Sedangkan Raya langsung pergi dengan wajah kesal sambil memegangi pipinya.

Alisa merasa penasaran, ia merasa ada sesuatu yang di sembunyikan oleh Radit dan ibunya.

"Mas, aku merasa kau menyembunyikan sesuatu. apakah aku tidak boleh tau apa itu?"

Alisa mendekatinya saat Radit sedang memanaskan mobil pagi harinya.

"Bukan begitu, ada sesuatu yang membuat aku sendiri belum siap menerimanya. Apalagi kau dan Raya. Itulah alasanku masih merahasiakannya."

Alisa terdiam. Hal apa itu. Hingga membuat Radit terlihat begitu tertekan?

"Kalau tiba saatnya, kau juga akan tau sendiri.'" Radit menepuk pundak Alisa.

"Lis, apa kau bisa menemani ku hari ini saja? kau dengar sendiri kalau Raya tidak bisa."

Radit mengalihkan perhatian.

"Tentu bisa.. Jam berapa acaranya?"

"Jam sembilanan lah..."

"Okey, masih ada waktu untuk bersiap-siap." ucap Alisa dengan senyum mengembang.

Ia tidak menyangka bakal ada kesempatan menemani Radit di depan orang banyak. Hal itu sangat membuatnya bangga.

Dengan bersemangat dia merias dirinya. ia tidak ingin mengecewakan Radit kali ini.

Beberapa menit kemudian, Alisa keluar dari kamarnya. Bu Hana sampai pangling melihatnya.

"Kau cantik sekali.. Ibu sampai tidak mengenalimu." Bu Hana membelai rambut Alisa.

"Terima kasih, Bu.." ucapnya penuh senyuman.

"Ibu yakin.. Radit juga pasti tidak menyangka kalau yang berdiri di depan ibu sekarang ini adalah kau Alisa." puji Bu Hana lagi

Saat itu Radit datang menghampiri mereka. Dia juga sudah siap dengan stelan kemeja biru muda lengkap dengan blazer nya.

"Wah.. harus ku akui kau memang cantik.." pujinya sambil bertepuk tangan. hati Alisa berbunga-bunga mendapat pujian dari Radit.

"Aku pikir, Alsa adalah seorang cowok. Tapi ternyata kau bisa juga berdandan seperti cewek. " ledek Radit. Membuat Alisa tersipu.

Disaat yang sama, Raya keluar dari kamarnya. Ia sudah bersiap pergi bersama Arya.

Tapi dia menarik langkahnya saat melihat Radit, Alisa dan Bu Hana tengah bercanda di ruang tengah. Mereka terlihat akrab. apalagi Radit dan Alisa terlihat sangat serasi.

Mata Alisa menangkap sosok Raya yang sedang memperhatikan mereka.

"Kak Raya mau keluar juga?"

"Eeih.. Iya." jawab Raya gugup.

Radit tidak bicara sepatah katapun.

Dia hanya menatap Raya dalam diam.

begitupun Bu Hana. Ia melihat cinta yang begitu dalam di mata Radit untuk Raya.

"Aku duluan, Lis.." ucapnya dan terburu pergi.

Bu Hana mengusap punggung Radit dengan lembut.

"Yang sabar, ya...!" bisiknya di telinga Radit.

Radit tersenyum menatap mata ibunya.

Akhirnya Bu Hana melepas Radit dan Alisa. Kini ia sendiri mematung di teras itu.

perlahan air matanya bergulir mengingat nasib kedua putri kandungnya.

Raya telah salah arah karena egonya. Dan Aisyah hilang tak tentu rimbanya.

Bu Hana merasa sedih. Ia begitu dekat dengan Raya, tapi tidak bisa memeluk nya.

Dan Radit? putra kesayangannya itu harus menahan rasa sakit setiap hari karena ulah Raya.

Bu Hana terhuyung dan duduk di kursi, dia menyesali semua yang terjadi pada anak-anak nya.

***

Sementara itu, Raya langsung ketempat ia berjanji bertemu Arya.

Arya menyambutnya dengan senyum mengembang.

Raya merasa ada yang berubah dari Arya. Tapi dia tidak tau apa penyebabnya.

Arya tidak agresif seperti dulu lagi. Dia sering kedapatan melamun sendirian walaupun mereka sedang duduk berdua.

Raya merasa sangat aneh.

"Ar, kenapa kau diam saja. Kau sudah banyak berubah!" keluh Raya.

"Maaf sayang, aku agak kurang enak badan.." Arya mencari alasan.

Raya langsung meraba kening pemuda itu

"Normal, tidak ada yang aneh. Kau pasti hanya beralasan saja." Raya tidak terima.

"Sudahlah, jangan membuat semua menjadi ribet. Aku tidak apa-apa, ayo kau mau apa?" ucap Arya membujuknya.

"Aku mau kau kembali jadi Arya yang dulu. Yang mencintaiku, yang perhatian dan selalu bersikap manis di depanku." rengek Raya dengan manja.

"Baiklah.. Kalau itu maumu." Arya mengajak Raya ke suatu tempat. Raya masih belum curiga, dia terus mengikuti keinginan Arya.

Sampai mereka berada di sebuah kamar.

"kenapa kita disini? tanya Raya dengan heran.

"Bukannya kau mau aku kembali jadi Arya yang dulu? Bukankah Arya yang dulu selalu mengemis ingin tidur denganmu, tapi kau selalu beralasan. itulah aku sekarang. Aku adalah Arya yang kau kenal." ucap Arya. Dia mulai mendekati Raya yang ketakutan.

"Bukan ini yang aku maksud , Arya.. Kau salah paham."

"Lalu apa maumu?" Arya mulai tidak sabar.

Sebenarnya Arya dalam keadaan stress. semenjak kejadian dengan Aisyah, ia terus di buru rasa bersalah. Hal itulah yang membuatnya bersikap aneh di depan Raya.

"Kau sudah gila..!" ucap Raya lalu meninggalkan pemuda itu sendirian.

Arya berteriak sekencang-kencangnya, lalu meremas rambutnya dengan keras.

"Apa yang terjadi padaku? Kenapa aku jadi seperti ini? Aisyah.. Apakah kau sudah mengutuk diriku?" ia terus berbicara sendiri

Sementara itu, Raya mengunci dirinya dalam kamar.

Ia tidak habis pikir kenapa Arya bisa berubah? apakah penyebabnya karena dirinya bukan lagi pewaris tunggal kekayaan Oma Safira?

"Ini. Semua gara-gara Radit..! rumahku, hartaku, semua dia ambil, bahkan sekarang Arya juga menjauhiku. Ini semua karena kau!"

Raya menatap photo Radit dengan marah. Lalu dia menusuk photo itu dengan sebilah pisau.

Terpopuler

Comments

Holipah

Holipah

raya blagu d cerai g punya apa2

2023-11-28

0

Nunung

Nunung

Alhamdulilah Arya akhirnya kamu kena karma juga ....apa yang kamu lakukan pada Aisyah....tinggal kamu raya belum kena karma dan blm tau siapa diri kamu sebenarnya....makasih Thor dah lama gak up ..see you ❤️❤️ moga selalu sehat Aamiin.

2023-11-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!