Kambuh

Tidak ada perbedaan derajat maupun status sosial. Karna sifatnya ini ia banyak disukai oleh karyawan pabrik. Manager pabrik yang bahkan tidak perna makan siang di kantin pun malah terpaksa menurunkan gengsi dan ikut makan siang bersama disana. Selesai makan siang, Axton menyempatkan diri mengajak Tia berkeliling pabrik. Brady ikut serta menemani. Ia mempercayakan asistennya mengambil alih tanggung jawab sampai ia kembali. Seperti yang Axton duga Tia akan sangat tertarik melihat proses pembuatan mobil dari awal sampai ke bagian uji coba. Sangking semangatnya ia tidak terlihat lelah sama sekali setelah berkeliling pabrik. Tapi pulangnya, baik Axton, Tia dan bahkan Gloria malah tertidur pulas. Mark cuman bisa menghela nafas saat melirik ketiganya melalui kaca spion.

...$ $ $ $...

Pagi ini tidak terjadi drama seperti dua hari yang lalu. Tapi Gloria lagi-lagi ngotot ingin ikut. Ia tidak mau jauh-jauh dari Axton. Semalam juga ia tidur dalam pelukan papanya itu. Gloria semata-mata melakukan hal ini karna ia takut suatu hari nanti Axton akan lebih memilih wanita lain ketimbang dirinya. Secara hanya Axton yang bisa mengerti dia dan selalu memanjakannya. Gloria terbilang sudah tidak percaya lagi pada manusia sejak ia ditelantarkan. Awal pertemuan ia dengan Axton pun sebenarnya membutuhkan waktu lama sampai mereka bisa sedekat ini. Mungkin cuman Axton satu-satunya manusia yang ia percaya sepenuhnya selama hidupnya.

Gloria diperbolehkan ikut dengan satu syarat. Gloria harus menjaga perilakunya selama di kantor nanti dan tidak boleh berkeluyuran kemana-mana. Karna memang tak jarang Gloria selalu membuat masalah, apa lagi jika ia bertemu dengan Dona. Perna suatu hari Gloria mencakar habis wajah Dona akibat Dona mengambil kesempatan menggoda Axton. Dona sungguh dibuat kapok hari itu dan tidak mau terlalu dekat dengan Axton saat ada Gloria bersamanya. Dan pagi ini awalnya Dona sangat senang karna ia bisa bertemu dengan Axton setelah kemarin seharian tidak berjumpa. Tapi baru hendak menyapa, semua kesenangan itu buyar ketika ia melihat Gloria ada dipangkuan Axton.

"Selamat pagi Axton..." Dona sontak mundur selangkah. "Sial! Kenapa kucing itu malah ada disini?! Pengganggu saja aku mau mendekati Axton!" gerutu Dona kesal dalam hati.

"Wanita menjengkelkan ini lagi," Gloria menatap tajam saat melihat Dona menghampiri.

"Aku harap kucing tidak mengganggu rencanaku hari ini. Tapi sepertinya tidak, karna aku menargetkan pelayan rendahan itu," batin Dona.

"Kenapa aku merasa kalau wanita ini memiliki siasat buruk? Sepertinya aku harus mencari tahu."

"Pagi juga," sapa Tia balik menyadarkan Dona dari lamunan.

Tia tidak menganggap Dona sebagai wanita yang jahat seperti Karin dan Laras karna perilaku Dona terbilang lebih ramah dan bersahabat. Tapi Tia tidak tahu kalau Dona lah yang paling membencinya di perusahaan ini.

"Ah, saya permisi dulu. Ada barang saya yang tertinggal di mobil. Saya harus mengambilnya. Dah..." Dona bergegas berlalu pergi.

"Ada apa dengannya? Tingkahnya aneh," ujar Tia sambil terus melihat Dona yang semakin menjauh.

"Dia memang begitu. Tidak usah hiraukan."

Seperti yang dikatakan Axton memang tidak ada gunanya menghiraukan Dona. Lebih baik ia segera mengatar Axton ke ruangan direktur. Tia mendorong kursi roda Axton menuju lif khusus. Sampai di lantai 42, ketika baru memasuki ruang direktur utama, Gloria bangkit dari pangkuan Axton dan hendak melompat turun namun Axton dengan cepat menahan tubuh Gloria. Axton sudah tahu mau kemana Gloria pergi. Pasti ia ingin membuat masalah. Tidak akan Axton biarkan itu terjadi. Ini masih pagi. Hilang sudah kesempatan Gloria mencari tahu rencana licik dari Dona. Tapi itu tidak membuat Gloria menyerah mencari kesempatan keluar dari ruang direktur. Di dalam, ia cuman berbaring-baring di sofa sambil terua melirik pintu keluar. Ia berharap ada seseorang yang masuk, dengan begitu ia bisa menyelinap keluar. Namun cukup lama ia menunggu tapi tidak ada satupun orang yang datang. Tanpa sadar ia pun mulai tertidur.

Tidak ada percakapan antara Axton dan Tia. Selesai membuat kopi, Tia cuman duduk santai di sofa sambil memainkan ponselnya. Ia sibuk mencari tahu sedikit informasi mengenai turnamen balapan seperti sirkuit yang akan dilalui dan para saingannya yang harus ia waspadai selain Manuel. Sementara itu Axton lebih fokus ke layar laptopnya. Namun itu tak berlangsung lama. Kepala Axton tiba-tiba diserang rasa pusing. Ia memberhentikan kerjanya sesaat lalu sedikit memijit dahinya. Tapi bukannya mereda, kepalanya malah semakin sakit dengan nafas mulai terasa sesak. Axton berusaha untuk tetap tenang sambil mengatur nafasnya.

"Aduuh.... Kepalaku sakit sekali. Ada apa ini? Ee!!" Axton seketika meringkuk saat rasa sakit menyerang dadanya. "Astaga, kenapa disaat seperti ini? Ha... Ha..."

Axton berusaha melirik Tia yang sepertinya belum menyadari kalau saat ini ia sedang kesakitan. Itu bagus karna Axton tidak mau Tia sampai tahu tentang penyakitnya. Tapi bagaimana caranya membuat Tia keluar dari ruangan ini agar ia bisa meminum obatnya? Mata Axton tiba-tiba tertuju pada lembaran kertas di samping laptopnya. Ia mengambil kertas-kertas itu lalu ia menegakkan tubuhnya seolah-olah ia baik-baik saja.

"Tia!" panggil Axton.

"Iya, ada apa?" Tia segera menghampiri begitu namanya dipanggil. Tidak biasanya Axton menyebut namanya langsung.

"Bisa tolong kau fotocopy ini sebanyak lima lembar bolak-balik," ujar Axton dengan cepat sambil menyodorkan berkas tersebut.

"Kenapa kau memintaku melakukannya? Ini bukan tugasku," Tia menerima berkas itu dan sedikit melihat isinya.

"Sudah, lakukan saja. Aku butuh berkas itu segera."

Tia melirik Axton penuh keheranan. "Kau baik-baik saja? Wajahmu terlihat lebih pucat hari ini dan kau berkeringat."

"Aku baik. Jangan banyak tanya lagi. Cepat fotocopykan saja itu," Axton memalingkan muka. Takutnya Tia malah tahu kalau ia sedang menahan sakit saat ini.

"Baiklah. Tapi segera hubungi aku jika terjadi sesuatu padamu. Ingat, kesehatanmu itu tanggung jawabku."

Tia berbalik melangkah pergi keluar dari ruangan tersebut. Gloria yang sendari tadi tidur sontak langsung bangun saat mendengar pintu dibuka. Ia lantas mengambil kesempatan ini untuk menyelinap keluar.

"Hah? Apa maksudnya? Argh!"

Axton tidak mau dipusingkan dengan kalimat Tia yang terakhir. Ia kembali meringkuk sambil mencengkram dadanya karna rasa sakit yang semakin menyiksanya. Dengan cepat Axton mencari obat dalam laci namun tidak ketemu.

"AAH!! Dimana obat ku? Apa sudah habis? Sial!"

Tanpa pikir panjang lagi Axton menggapai hpnya dan segera menghubungi pengurus Zack. Tak lama telpon tersambung.

"Ada yang bisa saya bantu tuan muda?"

"Zack, bisa kau datang ke kantor dan belikan obat untukku?" kata Axton dengan susahnya. Nafasnya terdengar berat dan putus-putus.

.

.

.

.

.

.

ξκύαε

Terpopuler

Comments

Retno Palupi

Retno Palupi

sakit apa axton?

2024-04-10

1

Rosmaliza Malik

Rosmaliza Malik

yahhhh...kenapa dengan axton? ada sakit berat ke?

2024-02-05

0

lihat semua
Episodes
1 Diusir dari rumah
2 Kesialan bertambah
3 Menjadi pelayan pribadi
4 Kembali ke kediaman
5 Kediaman tuan muda
6 Pelayan rumah
7 Sisi lain Tia
8 Kebohongan dibalas kebohongan
9 Pakaian pelayan
10 Kehadiran Ny. Robinson
11 Pengadu
12 Kericuhan di dapur
13 Alasan yang tepat
14 Perusahaan RBS
15 Selalu membuat kesal
16 Segelintir kerikil
17 Rencana
18 Drama pagi
19 Rancangan mobil baru
20 Kambuh
21 Tidak ada yang bisa kau sembunyikan
22 Kesehatanmu
23 Apakah akan berhasil?
24 Salah orang
25 Meremehkan
26 Tidak bisa tidur
27 Memohon
28 Piston
29 Para pembalap
30 Garis finish
31 Satu putaran saja
32 Teguran
33 Saatnya mandi, Gloria
34 Makan malam
35 Lalat pengganggu
36 Berbelanja
37 Masalah di perusahaan
38 Kehadiranmu
39 Batasan
40 Mau ikut, tidak?
41 Menerima taruhan
42 Tidak terima
43 Mulai akrab
44 Tak perlu repot
45 Tidak bisa berbohong
46 Hadiah untukmu
47 Rencananya
48 Sepakat
49 Siapa bilang?
50 Minta izin
51 Persiapan
52 Bukit Bintang
53 Balapan liar
54 Aku terima
55 Malam belum berakhir
56 Malam menegangkan
57 Mencurigai
58 Kesiangan
59 Hasil pemeriksaan
60 Tidak perlu mengelak lagi
61 Keputusan rapat
62 Masih ragu
63 Yang ditakutkan Gloria
64 Keusilan mereka
65 Kediaman utama
66 Siapa sebenarnya kau ini, Zack?
67 Telpon dari Ramos
68 Jangan ingat!
69 Semuanya teratasi
70 Permintaan
71 Tak berkedip
72 Teman lama
73 Gloria yang menentukan
74 Tamu tak diduga
75 Rencana lain
76 Berakting
77 Perjalanan pulang
78 Bianglala taman hiburan
79 Tergesa-gesa
80 Sembunyi
81 Rencana
82 Kejutan tak terduga
83 Tamu tak diundang
84 Makan malam
85 Memancing emosi
86 Hukuman atau mengambil kesempatan?
87 Cerita lama
88 Tidak bisa konsentrasi
89 Antusias
90 RBScat
91 Insiden yang tidak diinginkan
92 Mencoba menghibur
93 Musuh dalam selimut
94 Tujuan keluarga Torres
95 Tuduhan pada seseorang
96 Mencari solusi
97 RBS sportcar pertama
98 Kenangan masa lalu
99 Penyesalan selalu datang diakhir
100 Kendala yang sama
101 Perbandingan yang jauh
102 Ikut bermain
103 Mampir sebentar
104 Kesetaraan
105 Tanpa izin
106 Gara-gara biskuit Krisan
107 Berangkat ke kota Y
108 Membereskan masalah
109 Kedatangan
110 Disatu sisi
111 Obrolan
112 Kembali ke kota X
113 Taruhan
114 Siapa yang malu?
115 Adik kecil
116 Rahasia masih dijaga
117 Kecurigaan semakin besar
118 Terpojok
119 Kepercayaan
120 Pelaku yang sebenarnya
121 Masih salah juga
122 Curhat sedikit
123 Kedatangan Abraham
124 Ingin jujur
125 Turun tangan
126 Membujuk
127 Terima kasih
128 Dengan syarat...
129 Ujuk kebolehan
130 Lebih dari harapan
131 Mengganggu saja
132 Sponsor
133 Sebuah saran
134 Pengalihan
135 Memojokkan
136 Mengingatkan
137 Awal permulaan
138 Tidak mengherankan
139 Persiapan
140 Kehadiran seseorang
141 Orang tua Tia
142 Rally race
143 Besar kemungkinan
144 Kemenangan
145 Rencana Sally
146 Kesalahpahaman
147 Rencana keluarga Torres yang sebenarnya
148 Perkelahian
149 Rumah sakit
150 Dia lebih peduli
151 Harapan
152 Vilda Robinson
153 Akan aku coba
154 Satu-persatu terbangun
155 Jawaban
156 Memberi pelajaran
157 Penderitaan kalian belum selesai
158 Memutus hubungan
159 Luka yang tak akan sembuh
160 Restu ibu
161 Kakak beradik
162 Kunjungan
163 Bersiap sedia
164 Dimulai
165 Kemenangan
166 Menarik perhatian
167 Peraturan keluarga
168 Memikirkan cara
169 Pesta di kediaman
170 Demi putri kami
171 Bujukan
172 Insinden itu terulang kembali
173 Kelakuan Kelincimu, Axton
174 Nasi sudah jadi bubur
175 Balasan untukmu, Dona
176 Saran pengobatan
177 Keberangkatan
178 Pekerjaan di RBS
179 Rasa rindu
180 Memori yang terlupakan
181 Keluh kesah
182 Hiburan
183 Jahil sedikit
184 Kejutan
185 Pertanyaan
186 Sekotak pita berwarna
187 Memori yang kembali
188 Kebohongan
189 Menjalani CT scan
190 Pengungkapan perasaan
191 Jatuh ke kolam
192 Bagaimana memberitahu dia?
193 Pengorbanan seorang kakak
194 Kenapa harus dirimu?
195 Yang mana yang lebih mengejutkan
196 Pengganggu kembali
197 Musuh lama
198 Serangan tak terduga
199 Mereka tiba lebih awal
200 Orang yang bisa diandalkan
201 Permasalahan selesai
202 Kenapa tidak memberitahu ku?
203 Dokter yang imut
204 Dua pasangan
205 Puding coklat strawberry
206 Musuh Four Shadows
207 Jangan buat Adelio marah
208 Semuanya sudah dibereskan
209 Dua kabar
210 Persiapan Zack
Episodes

Updated 210 Episodes

1
Diusir dari rumah
2
Kesialan bertambah
3
Menjadi pelayan pribadi
4
Kembali ke kediaman
5
Kediaman tuan muda
6
Pelayan rumah
7
Sisi lain Tia
8
Kebohongan dibalas kebohongan
9
Pakaian pelayan
10
Kehadiran Ny. Robinson
11
Pengadu
12
Kericuhan di dapur
13
Alasan yang tepat
14
Perusahaan RBS
15
Selalu membuat kesal
16
Segelintir kerikil
17
Rencana
18
Drama pagi
19
Rancangan mobil baru
20
Kambuh
21
Tidak ada yang bisa kau sembunyikan
22
Kesehatanmu
23
Apakah akan berhasil?
24
Salah orang
25
Meremehkan
26
Tidak bisa tidur
27
Memohon
28
Piston
29
Para pembalap
30
Garis finish
31
Satu putaran saja
32
Teguran
33
Saatnya mandi, Gloria
34
Makan malam
35
Lalat pengganggu
36
Berbelanja
37
Masalah di perusahaan
38
Kehadiranmu
39
Batasan
40
Mau ikut, tidak?
41
Menerima taruhan
42
Tidak terima
43
Mulai akrab
44
Tak perlu repot
45
Tidak bisa berbohong
46
Hadiah untukmu
47
Rencananya
48
Sepakat
49
Siapa bilang?
50
Minta izin
51
Persiapan
52
Bukit Bintang
53
Balapan liar
54
Aku terima
55
Malam belum berakhir
56
Malam menegangkan
57
Mencurigai
58
Kesiangan
59
Hasil pemeriksaan
60
Tidak perlu mengelak lagi
61
Keputusan rapat
62
Masih ragu
63
Yang ditakutkan Gloria
64
Keusilan mereka
65
Kediaman utama
66
Siapa sebenarnya kau ini, Zack?
67
Telpon dari Ramos
68
Jangan ingat!
69
Semuanya teratasi
70
Permintaan
71
Tak berkedip
72
Teman lama
73
Gloria yang menentukan
74
Tamu tak diduga
75
Rencana lain
76
Berakting
77
Perjalanan pulang
78
Bianglala taman hiburan
79
Tergesa-gesa
80
Sembunyi
81
Rencana
82
Kejutan tak terduga
83
Tamu tak diundang
84
Makan malam
85
Memancing emosi
86
Hukuman atau mengambil kesempatan?
87
Cerita lama
88
Tidak bisa konsentrasi
89
Antusias
90
RBScat
91
Insiden yang tidak diinginkan
92
Mencoba menghibur
93
Musuh dalam selimut
94
Tujuan keluarga Torres
95
Tuduhan pada seseorang
96
Mencari solusi
97
RBS sportcar pertama
98
Kenangan masa lalu
99
Penyesalan selalu datang diakhir
100
Kendala yang sama
101
Perbandingan yang jauh
102
Ikut bermain
103
Mampir sebentar
104
Kesetaraan
105
Tanpa izin
106
Gara-gara biskuit Krisan
107
Berangkat ke kota Y
108
Membereskan masalah
109
Kedatangan
110
Disatu sisi
111
Obrolan
112
Kembali ke kota X
113
Taruhan
114
Siapa yang malu?
115
Adik kecil
116
Rahasia masih dijaga
117
Kecurigaan semakin besar
118
Terpojok
119
Kepercayaan
120
Pelaku yang sebenarnya
121
Masih salah juga
122
Curhat sedikit
123
Kedatangan Abraham
124
Ingin jujur
125
Turun tangan
126
Membujuk
127
Terima kasih
128
Dengan syarat...
129
Ujuk kebolehan
130
Lebih dari harapan
131
Mengganggu saja
132
Sponsor
133
Sebuah saran
134
Pengalihan
135
Memojokkan
136
Mengingatkan
137
Awal permulaan
138
Tidak mengherankan
139
Persiapan
140
Kehadiran seseorang
141
Orang tua Tia
142
Rally race
143
Besar kemungkinan
144
Kemenangan
145
Rencana Sally
146
Kesalahpahaman
147
Rencana keluarga Torres yang sebenarnya
148
Perkelahian
149
Rumah sakit
150
Dia lebih peduli
151
Harapan
152
Vilda Robinson
153
Akan aku coba
154
Satu-persatu terbangun
155
Jawaban
156
Memberi pelajaran
157
Penderitaan kalian belum selesai
158
Memutus hubungan
159
Luka yang tak akan sembuh
160
Restu ibu
161
Kakak beradik
162
Kunjungan
163
Bersiap sedia
164
Dimulai
165
Kemenangan
166
Menarik perhatian
167
Peraturan keluarga
168
Memikirkan cara
169
Pesta di kediaman
170
Demi putri kami
171
Bujukan
172
Insinden itu terulang kembali
173
Kelakuan Kelincimu, Axton
174
Nasi sudah jadi bubur
175
Balasan untukmu, Dona
176
Saran pengobatan
177
Keberangkatan
178
Pekerjaan di RBS
179
Rasa rindu
180
Memori yang terlupakan
181
Keluh kesah
182
Hiburan
183
Jahil sedikit
184
Kejutan
185
Pertanyaan
186
Sekotak pita berwarna
187
Memori yang kembali
188
Kebohongan
189
Menjalani CT scan
190
Pengungkapan perasaan
191
Jatuh ke kolam
192
Bagaimana memberitahu dia?
193
Pengorbanan seorang kakak
194
Kenapa harus dirimu?
195
Yang mana yang lebih mengejutkan
196
Pengganggu kembali
197
Musuh lama
198
Serangan tak terduga
199
Mereka tiba lebih awal
200
Orang yang bisa diandalkan
201
Permasalahan selesai
202
Kenapa tidak memberitahu ku?
203
Dokter yang imut
204
Dua pasangan
205
Puding coklat strawberry
206
Musuh Four Shadows
207
Jangan buat Adelio marah
208
Semuanya sudah dibereskan
209
Dua kabar
210
Persiapan Zack

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!