Nona Muda Jadi Pelayan?

Nona Muda Jadi Pelayan?

Diusir dari rumah

"AAH!! Sial! Sial! Sial! Tega sekali papa melakukan ini padaku!" gerutu seorang gadis sambil menendang-nendang rumput di taman.

Cordelia Tia Tamara Klamer, nama gadis itu. Ia saat ini berada di bawah penerangan lampu taman. Bukan tanpa alasan ia ada disana pada malam hari dengan sebuah koper disebelahnya. Satu jam yang lalu ia baru saja bertengkar dengan papanya dan malah berakhir diusir dari rumah. Tia, panggil saja begitu menyandarkan tubuhnya di kursi taman sambil menghela nafas panjang.

"Hah... Tidak aku sangkah papa benar-benar akan mengusirku dari rumah kali ini, dan ibu tidak membantuku sama sekali. Hari ini sungguh sial."

Satu jam yang lalu. Abraham Klamer, sudah dibuat kesal karna kelakuan putrinya yang suka berfoya-foya. Setiap harinya Tia cuman tahu bersenang-senang saja, membeli barang-barang tak berarti dan pergi ke tempat-tempat hiburan. Dan kali ini kesabaran Abraham sudah sampai batasnya. Tia kedapatan menghabiskan dana hampir sebesar satu miliar hari ini. Entah apa yang Tia lakukan sampai menghabiskan uang begitu banyaknya dalam sehari. Tia juga ditanya tidak perna menjawab dengan benar dan selalu mencari alasan untuk menyangkalnya.

"Tia! Apa maksudnya semua ini? Kau menghabiskan uang hampir satu miliar dalam sehari!" bentak Abraham pada putri semata wayangnya.

"Memangnya kenapa?" jawab Tia acuh tak acuh.

"Kenapa kau tanya? Apa kau pikir uang itu tumbuh dari tanah apa?"

"Tentu saja. Uang terbuat dari kertas, sedangkan kertas terbuat dari kayu, kayu berasal dari pohon dan pohon tubuh dari tanah."

"Eh?!" Abraham hampir dibuat serangan jantung mendengar jawaban tersebut.

"Ada apa ini? Kenapa kalian ayah dan anak selalu ribut-ribut terus setiap harinya?" tanya Arianna Klamer, yang pusing mendengar pertengkaran tersebut.

"Kenapa tidak kau tanyakan saja pada putrimu ini," tunjuk Abraham pada Tia. "Apa kau tahu, hari ini ia menghabiskan uang hampir satu miliar hanya dalam sehari."

"Lalu? Biarkan saja ia mau membeli apa yang ia suka. Cuman uang segitu kau perhitungan sekali pada putrimu ini," kata Arianna membela Tia.

"Kau terlalu memanjakannya. Jadi inilah hasilnya. Ia tubuh menjadi gadis pemboros!"

"Tia, tidak usah dengarkan papamu. Apa uangmu kurang? Bilang saja pada mama berapapun yang kau inginkan. Mama akan memberi uangnya agar kau bisa membeli apapun yang kau suka."

"Wah... Terima kasih. Mama yang terbaik."

Abraham semakin dibuat kesal melihat tingkah istri dan anaknya yang malah mengabaikan dia. "Sudah cukup! Sebagai papamu, hari ini aku akan bertindak tegas! Aku akan mengusirmu dari kediaman jika kau tidak mau merubah sikapmu ini, Tia!"

"Sayang, kau tidak serius kan mengusir putri kita dari kediaman?" tanya Arianna tampak sangat terkejut.

"Aku sangat serius."

"Alah, papa. Cuman uang satu miliar saja papa tidak perlu marah sampai segitunya."

"He, kau pikir mudah mencari uang?"

"Memang sesulit apa itu?" Tia mengangkat kedua bahunya meremehkan.

"Ooh... Kalau kau mampu sangat, bagaimana jika papa menantang mu mengumpulkan uang sebanyak satu miliar? Apa kau sanggup?"

"Aku terima. Akan aku buktikan pada papa kalau mencari uang itu mudah," jawab Tia penuh keyakinan.

"Tidak! Mama tidak setuju hal ini! Tia, kau juga kenapa mau menerima tantangan konyol itu?" protes Arianna menentangnya.

"Jangan khawatir ma, Tia pasti bisa menyelesaikan tantangan ini dan membuktikan pada papa kalau aku bisa mendapatkan uang satu miliar itu. Percayalah pada putrimu ini," Tia berusaha menyakinkan mamanya.

"Baguslah jika kau memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Tapi ada satu syarat yang harus kau penuhi."

"Syarat apa itu?"

"Kau dilarang menggunakan marga keluarga kecuali saat dalam terdesak. Bagaimana?"

"Tidak masalah."

"Bagus. Pelayan, bawakan barang-barang nona muda kemari," perintah Abraham pada seorang pelayan.

"Apa?!" Tia dibuat sedikit terkejut dan bercampur bingung begitu mendengarnya.

Salah satu pelayan yang ada lekas pergi menuruti perintah. Tak lama ia kembali dengan sebuah koper. Tanpa basa-basi lagi Tia diseret keluar dari rumah tersebut, lalu pintu seketika dikunci.

"Papa! Buka pintunya! Aku memang menerima tantangan itu, tapi papa tidak sungguh-sungguh mengusir putri mu ini ke jalanan, 'kan?" teriak Tia sambil menggedur pintu.

"Kau boleh kembali setelah berhasil mendapatkan uangnya. Selamat malam."

"Papa setidaknya bisa besok saja, 'kan? Malam ini aku harus tidur dimana?"

"Itu urusanmu."

Tia mengeretakan giginya dengan kesal. "Baik! Lihat saja nanti, aku pasti akan mendapatkan uang itu tidak sampai sebulan!" Tia lalu menarik kopernya pergi meninggalkan halaman rumah sambil ngoceh marah-marah.

"Sayang, apa tidak mengapa menghukum Tia seperti ini? Hiks..." Ariana tampak begitu sedih melihat putrinya harus meninggalkan rumah. "Aku mengaku salah kalau aku terlalu memanjakannya, tapi dia... Dia masih terlalu naif dan minim pengetahuan bahaya diluar sana. Dimana dia akan tinggal? Bagaimana makanannya, bersih atau tidak? Aku tidak mau dia sakit. Belum lagi bahaya lain yang mengintai. Dia itu perempuan. Aku mohon padamu bujuk Tia kembali. Hiks... Hiks..."

"Tenangkan dulu dirimu, Arianna. Aku melakukan ini supaya dia belajar betapa sulitnya kehidupan disaat dia tidak memiliki apa-apa. Aku ingin dia sadar bahwa tidak ada yang mudah di dunia ini jika tidak mau berusaha. Dengan menjalani kehidupan sebagai rakyat biasa mungkin bisa membuat ia lebih menghargai usaha dan kerja keras. Selain mengajarkannya agar bisa mandiri, juga membuat ia mengerti arti kehidupan yang sebenarnya. Dalam hidup ini tidak hanya untuk mencari kesenangan semata, ada kalanya kita harus saling peduli dan berbagi pada sesama. Jika soal bahaya diluar sana aku tidak terlalu khawatir. Tidak ada yang berani mengganggu gadis itu."

"Apa maksudmu?" tanya Arianna sambil menaikan sebelah alisnya.

"Kau itu terlalu memanjakannya. Bahkan terkadang kau juga melarang ia melakukan ini itu dengan alasan demi menjaga keselamatannya."

"Wajar saja, bukan? Aku sangat menyayangi nya. Aku tidak mau ia kenapa-kenapa. Tia adalah putriku satu-satunya."

"Karna inilah dia tidak bisa melakukan hal yang ia sukai. Mungkin di depanmu ia terlihat senang berbelanja dan pergi liburan. Tapi aku tahu kalau sebenarnya ia sedang mempelajar ilmu bela diri."

"Apa?!" Arianna tersentak kaget mendengarnya. "Kenapa kau tidak memberitahu ku?!! Bagaimana jika nanti kulitnya lecet, kasar atau sampai kusam? Tia itu keturunan bangsawan!" geram Arianna seketika menarik dasi suaminya.

"Ada bagusnya dia bisa ilmu bela diri. Itu bisa menyelamatkan hidupnya."

"Bagus apanya? Jika ia ingin selamat, kau bisa menempatkan sejumlah pengawal untuk menjaganya. Ia tidak perlu sampai turun tangan langsung."

"Para pengawal tidak bisa terus menjaganya setiap saat. Tia butuh ruang privasi. Disaat ia sendirian, tidak ada yang bisa ia andalkan selain diri sendiri. Sudahlah, keputusanku sudah bulat. Sekarang tergantung pada Tia sendiri sanggup tidaknya."

"Tapi kenapa kau harus mengusirnya malam ini juga? Dimana dia akan tidur malam ini?"

"Paling juga dia pergi ke rumah temannya untuk menginap."

.

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Nyonya Nasution

Nyonya Nasution

pantau dulu☺️

2024-04-12

1

kadir

kadir

udah mampir

2024-03-05

2

Nonna Mel

Nonna Mel

kok sepi ya pembacanya pdhl bab awal dah lumayan bagus penulisannya

2024-02-21

1

lihat semua
Episodes
1 Diusir dari rumah
2 Kesialan bertambah
3 Menjadi pelayan pribadi
4 Kembali ke kediaman
5 Kediaman tuan muda
6 Pelayan rumah
7 Sisi lain Tia
8 Kebohongan dibalas kebohongan
9 Pakaian pelayan
10 Kehadiran Ny. Robinson
11 Pengadu
12 Kericuhan di dapur
13 Alasan yang tepat
14 Perusahaan RBS
15 Selalu membuat kesal
16 Segelintir kerikil
17 Rencana
18 Drama pagi
19 Rancangan mobil baru
20 Kambuh
21 Tidak ada yang bisa kau sembunyikan
22 Kesehatanmu
23 Apakah akan berhasil?
24 Salah orang
25 Meremehkan
26 Tidak bisa tidur
27 Memohon
28 Piston
29 Para pembalap
30 Garis finish
31 Satu putaran saja
32 Teguran
33 Saatnya mandi, Gloria
34 Makan malam
35 Lalat pengganggu
36 Berbelanja
37 Masalah di perusahaan
38 Kehadiranmu
39 Batasan
40 Mau ikut, tidak?
41 Menerima taruhan
42 Tidak terima
43 Mulai akrab
44 Tak perlu repot
45 Tidak bisa berbohong
46 Hadiah untukmu
47 Rencananya
48 Sepakat
49 Siapa bilang?
50 Minta izin
51 Persiapan
52 Bukit Bintang
53 Balapan liar
54 Aku terima
55 Malam belum berakhir
56 Malam menegangkan
57 Mencurigai
58 Kesiangan
59 Hasil pemeriksaan
60 Tidak perlu mengelak lagi
61 Keputusan rapat
62 Masih ragu
63 Yang ditakutkan Gloria
64 Keusilan mereka
65 Kediaman utama
66 Siapa sebenarnya kau ini, Zack?
67 Telpon dari Ramos
68 Jangan ingat!
69 Semuanya teratasi
70 Permintaan
71 Tak berkedip
72 Teman lama
73 Gloria yang menentukan
74 Tamu tak diduga
75 Rencana lain
76 Berakting
77 Perjalanan pulang
78 Bianglala taman hiburan
79 Tergesa-gesa
80 Sembunyi
81 Rencana
82 Kejutan tak terduga
83 Tamu tak diundang
84 Makan malam
85 Memancing emosi
86 Hukuman atau mengambil kesempatan?
87 Cerita lama
88 Tidak bisa konsentrasi
89 Antusias
90 RBScat
91 Insiden yang tidak diinginkan
92 Mencoba menghibur
93 Musuh dalam selimut
94 Tujuan keluarga Torres
95 Tuduhan pada seseorang
96 Mencari solusi
97 RBS sportcar pertama
98 Kenangan masa lalu
99 Penyesalan selalu datang diakhir
100 Kendala yang sama
101 Perbandingan yang jauh
102 Ikut bermain
103 Mampir sebentar
104 Kesetaraan
105 Tanpa izin
106 Gara-gara biskuit Krisan
107 Berangkat ke kota Y
108 Membereskan masalah
109 Kedatangan
110 Disatu sisi
111 Obrolan
112 Kembali ke kota X
113 Taruhan
114 Siapa yang malu?
115 Adik kecil
116 Rahasia masih dijaga
117 Kecurigaan semakin besar
118 Terpojok
119 Kepercayaan
120 Pelaku yang sebenarnya
121 Masih salah juga
122 Curhat sedikit
123 Kedatangan Abraham
124 Ingin jujur
125 Turun tangan
126 Membujuk
127 Terima kasih
128 Dengan syarat...
129 Ujuk kebolehan
130 Lebih dari harapan
131 Mengganggu saja
132 Sponsor
133 Sebuah saran
134 Pengalihan
135 Memojokkan
136 Mengingatkan
137 Awal permulaan
138 Tidak mengherankan
139 Persiapan
140 Kehadiran seseorang
141 Orang tua Tia
142 Rally race
143 Besar kemungkinan
144 Kemenangan
145 Rencana Sally
146 Kesalahpahaman
147 Rencana keluarga Torres yang sebenarnya
148 Perkelahian
149 Rumah sakit
150 Dia lebih peduli
151 Harapan
152 Vilda Robinson
153 Akan aku coba
154 Satu-persatu terbangun
155 Jawaban
156 Memberi pelajaran
157 Penderitaan kalian belum selesai
158 Memutus hubungan
159 Luka yang tak akan sembuh
160 Restu ibu
161 Kakak beradik
162 Kunjungan
163 Bersiap sedia
164 Dimulai
165 Kemenangan
166 Menarik perhatian
167 Peraturan keluarga
168 Memikirkan cara
169 Pesta di kediaman
170 Demi putri kami
171 Bujukan
172 Insinden itu terulang kembali
173 Kelakuan Kelincimu, Axton
174 Nasi sudah jadi bubur
175 Balasan untukmu, Dona
176 Saran pengobatan
177 Keberangkatan
178 Pekerjaan di RBS
179 Rasa rindu
180 Memori yang terlupakan
181 Keluh kesah
182 Hiburan
183 Jahil sedikit
184 Kejutan
185 Pertanyaan
186 Sekotak pita berwarna
187 Memori yang kembali
188 Kebohongan
189 Menjalani CT scan
190 Pengungkapan perasaan
191 Jatuh ke kolam
192 Bagaimana memberitahu dia?
193 Pengorbanan seorang kakak
194 Kenapa harus dirimu?
195 Yang mana yang lebih mengejutkan
196 Pengganggu kembali
197 Musuh lama
198 Serangan tak terduga
199 Mereka tiba lebih awal
200 Orang yang bisa diandalkan
201 Permasalahan selesai
202 Kenapa tidak memberitahu ku?
203 Dokter yang imut
204 Dua pasangan
205 Puding coklat strawberry
206 Musuh Four Shadows
207 Jangan buat Adelio marah
208 Semuanya sudah dibereskan
209 Dua kabar
210 Persiapan Zack
211 Buku memori
Episodes

Updated 211 Episodes

1
Diusir dari rumah
2
Kesialan bertambah
3
Menjadi pelayan pribadi
4
Kembali ke kediaman
5
Kediaman tuan muda
6
Pelayan rumah
7
Sisi lain Tia
8
Kebohongan dibalas kebohongan
9
Pakaian pelayan
10
Kehadiran Ny. Robinson
11
Pengadu
12
Kericuhan di dapur
13
Alasan yang tepat
14
Perusahaan RBS
15
Selalu membuat kesal
16
Segelintir kerikil
17
Rencana
18
Drama pagi
19
Rancangan mobil baru
20
Kambuh
21
Tidak ada yang bisa kau sembunyikan
22
Kesehatanmu
23
Apakah akan berhasil?
24
Salah orang
25
Meremehkan
26
Tidak bisa tidur
27
Memohon
28
Piston
29
Para pembalap
30
Garis finish
31
Satu putaran saja
32
Teguran
33
Saatnya mandi, Gloria
34
Makan malam
35
Lalat pengganggu
36
Berbelanja
37
Masalah di perusahaan
38
Kehadiranmu
39
Batasan
40
Mau ikut, tidak?
41
Menerima taruhan
42
Tidak terima
43
Mulai akrab
44
Tak perlu repot
45
Tidak bisa berbohong
46
Hadiah untukmu
47
Rencananya
48
Sepakat
49
Siapa bilang?
50
Minta izin
51
Persiapan
52
Bukit Bintang
53
Balapan liar
54
Aku terima
55
Malam belum berakhir
56
Malam menegangkan
57
Mencurigai
58
Kesiangan
59
Hasil pemeriksaan
60
Tidak perlu mengelak lagi
61
Keputusan rapat
62
Masih ragu
63
Yang ditakutkan Gloria
64
Keusilan mereka
65
Kediaman utama
66
Siapa sebenarnya kau ini, Zack?
67
Telpon dari Ramos
68
Jangan ingat!
69
Semuanya teratasi
70
Permintaan
71
Tak berkedip
72
Teman lama
73
Gloria yang menentukan
74
Tamu tak diduga
75
Rencana lain
76
Berakting
77
Perjalanan pulang
78
Bianglala taman hiburan
79
Tergesa-gesa
80
Sembunyi
81
Rencana
82
Kejutan tak terduga
83
Tamu tak diundang
84
Makan malam
85
Memancing emosi
86
Hukuman atau mengambil kesempatan?
87
Cerita lama
88
Tidak bisa konsentrasi
89
Antusias
90
RBScat
91
Insiden yang tidak diinginkan
92
Mencoba menghibur
93
Musuh dalam selimut
94
Tujuan keluarga Torres
95
Tuduhan pada seseorang
96
Mencari solusi
97
RBS sportcar pertama
98
Kenangan masa lalu
99
Penyesalan selalu datang diakhir
100
Kendala yang sama
101
Perbandingan yang jauh
102
Ikut bermain
103
Mampir sebentar
104
Kesetaraan
105
Tanpa izin
106
Gara-gara biskuit Krisan
107
Berangkat ke kota Y
108
Membereskan masalah
109
Kedatangan
110
Disatu sisi
111
Obrolan
112
Kembali ke kota X
113
Taruhan
114
Siapa yang malu?
115
Adik kecil
116
Rahasia masih dijaga
117
Kecurigaan semakin besar
118
Terpojok
119
Kepercayaan
120
Pelaku yang sebenarnya
121
Masih salah juga
122
Curhat sedikit
123
Kedatangan Abraham
124
Ingin jujur
125
Turun tangan
126
Membujuk
127
Terima kasih
128
Dengan syarat...
129
Ujuk kebolehan
130
Lebih dari harapan
131
Mengganggu saja
132
Sponsor
133
Sebuah saran
134
Pengalihan
135
Memojokkan
136
Mengingatkan
137
Awal permulaan
138
Tidak mengherankan
139
Persiapan
140
Kehadiran seseorang
141
Orang tua Tia
142
Rally race
143
Besar kemungkinan
144
Kemenangan
145
Rencana Sally
146
Kesalahpahaman
147
Rencana keluarga Torres yang sebenarnya
148
Perkelahian
149
Rumah sakit
150
Dia lebih peduli
151
Harapan
152
Vilda Robinson
153
Akan aku coba
154
Satu-persatu terbangun
155
Jawaban
156
Memberi pelajaran
157
Penderitaan kalian belum selesai
158
Memutus hubungan
159
Luka yang tak akan sembuh
160
Restu ibu
161
Kakak beradik
162
Kunjungan
163
Bersiap sedia
164
Dimulai
165
Kemenangan
166
Menarik perhatian
167
Peraturan keluarga
168
Memikirkan cara
169
Pesta di kediaman
170
Demi putri kami
171
Bujukan
172
Insinden itu terulang kembali
173
Kelakuan Kelincimu, Axton
174
Nasi sudah jadi bubur
175
Balasan untukmu, Dona
176
Saran pengobatan
177
Keberangkatan
178
Pekerjaan di RBS
179
Rasa rindu
180
Memori yang terlupakan
181
Keluh kesah
182
Hiburan
183
Jahil sedikit
184
Kejutan
185
Pertanyaan
186
Sekotak pita berwarna
187
Memori yang kembali
188
Kebohongan
189
Menjalani CT scan
190
Pengungkapan perasaan
191
Jatuh ke kolam
192
Bagaimana memberitahu dia?
193
Pengorbanan seorang kakak
194
Kenapa harus dirimu?
195
Yang mana yang lebih mengejutkan
196
Pengganggu kembali
197
Musuh lama
198
Serangan tak terduga
199
Mereka tiba lebih awal
200
Orang yang bisa diandalkan
201
Permasalahan selesai
202
Kenapa tidak memberitahu ku?
203
Dokter yang imut
204
Dua pasangan
205
Puding coklat strawberry
206
Musuh Four Shadows
207
Jangan buat Adelio marah
208
Semuanya sudah dibereskan
209
Dua kabar
210
Persiapan Zack
211
Buku memori

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!