Kerisauan Sang Gadis Desa

"Apa yang kalian lakukan disini?" Nyonya Min kembali terdengar berbicara dengan nada ketus pada kedua menantunya.

"Ibu, k-kami hanya ...," suara Irene terdengar gugup tatkala mendapati sosok sang ibu mertua.

"Kami hanya merayakan malam pernikahan suami kami ibu!" Kimberly berucap dengan santai serta mengangkat gelas seksi ditangannya.

"Aku tak ingin kalian mabuk dan membuat keributan dirumah ini! jika itu terjadi, tak akan ada toleransi!"

"Kami mengerti ibu!" wanita itu kembali mengangguk dengan anggun.

Nyonya Min kembali berlalu menaiki anak tangga mewah dan menuju ruang kamarnya.

"Kak! tak adakah cara untuk menghentikan ini semua? aku muak kak!" Irene kembali berdecak kesal dengan amarah yang tertahan.

Istri tertua dari seorang Min Suga itu nampak menghela nafas dalam,

"Apa yang bisa kita lakukan? kau pikir diriku bahagia setiap kali Oppa kembali mengikat janji pernikahan dengan wanita lain?" Kimberly tersenyum getir, wanita itu bahkan telah menyesap sebatang nikotin dan mengepul kan asap nya.

"Kak hentikan! jika ibu mertua melihat mu merokok seperti ini, dia pasti akan marah besar!"

"Dia tak mungkin kembali keluar dari ruangan nya di jam segini! lagipula semua orang telah lelah karena acara pernikahan konyol pelayan satu itu!" Kimberly berucap enteng dan kembali menenggak wine dalam gelasnya.

Sementara di ruangan lainnya, Wendy nampak mengusap lembut sebuah cincin pernikahan pada jari manisnya.

"Ternyata diriku terlalu percaya diri dengan pernikahan ini! aku sempat berpikir diriku akan menjadi yang terakhir untuk mu Oppa! nyatanya, aku harus kembali berbagi dengan wanita lain" gadis itu tersenyum meskipun hatinya telah tersayat.

"Ayolah Wendy! lagipula suami mu juga selalu berlaku adil bukan? kau tak bisa egois seperti ini! Yuna telah menjadi bagian dalam keluarga ini sekarang! kau harus bisa berperilaku baik terhadapnya ...," wanita itu kembali berbicara pada dirinya sendiri sebelum akhirnya terlelap dalam mimpi.

Kecanggungan dalam kamar pengantin membuat Yuna sama sekali tak berani mengeluarkan suara, gadis itu bahkan masih diam dan terduduk bingung di sofa kamar suaminya.

Pintu yang kembali terbuka membuat gadis itu seketika menoleh dan hendak melangkah menuju arah sumber suara, namun langkah Suga kembali menghentikan nya.

"Maaf Tuan, ini pesanan dari Tuan Muda." Bibi Mirah nampak menyerahkan nampan dan bergegas keluar dari ruangan.

"Kau pasti lapar bukan? aku sengaja meminta bibi pelayan untuk menyiapkan nya untuk kita!" pria yang semula terlihat sibuk dengan ponselnya itu akhirnya beralih mendekati Yuna dengan beberapa hidangan.

"I-iya Tuan!" senyum palsu kembali nampak terlampir di wajah Yuna.

Gadis itu juga nampak cekatan menyajikan makanan untuk sang suami.

"Apa kau tidak akan makan bersama ku? kenapa justru berdiri seperti itu?" sang putra majikan kembali melontarkan pertanyaan saat melihat Yuna yang diam mematung dihadapan nya.

"Saya akan makan setelah Tuan selesai," tertunduk dan berbicara dengan amat santun, itulah kebiasaan Yuna sebagai pelayan yang selama ini tinggal dirumah besar itu.

Pria berwajah pucat itu kembali menghela nafas kasar, sebelum akhirnya kembali berbicara.

"Aku sengaja hanya meminta satu piring supaya kita bisa berbagi! tapi jika kau tak ingin makan sekarang, tak apa! sepertinya kau juga tidak masalah untuk menggunakan piring bekas ku ini bukan?"

Yuna hanya kembali mengangguk, dengan senyuman palsu.

"Duduklah! aku ini telah menjadi suami mu! tidak seharusnya kau bersikap seperti ini padaku!" sang putra majikan kembali nampak menarik kasar pergelangan tangan istri barunya.

"Tapi Tuan! saya ...,"

"Diam dan makan lah! aku telah mengikat janji pernikahan dengan mu, jadi aku juga akan memperlakukan dirimu sama seperti istri-istri ku yang lainnya!"

Hwang Yuna masih terdiam, ia mencoba untuk menikmati suapan makanan dari tangan sang suami, gadis itu juga mencoba untuk menelan makanannya meskipun ia sama sekali tak menginginkan nya.

"Ganti lah pakaian mu sekarang, pelayan telah menyiapkan nya!" suara itu kini terdengar lembut,

Deegh.

Tenggorokan Yuna kembali tercekat, degup jantung nya kembali terdengar memburu, namun ia tak berhak untuk membantah perkataan pria itu.

Ayolah Yuna, layani dia! Tuan Suga adalah suami mu sekarang ...,

Gadis itu masih terdiam kaku, ia sama sekali tak ingin bergerak dari ruang ganti dalam kamar itu.

"Apa diriku akan menjadi ****** malam ini? pakaian macam apa ini Tuhan?" gadis itu kembali tertunduk, buliran air mata nampak jatuh di pipi Yuna, ia mencengkram kuat pakaian transparan yang kini telah melekat pada tubuhnya.

Gadis kampung ini memang terlihat berbeda dari istri-istri ku yang lain,

Min Suga yang nampak telah berdiri dengan memperhatikan gerak-gerik Yuna, kembali terlihat menyematkan senyum di bibirnya.

"Apa yang kau lakukan? apa kau akan tetap diam disitu semalaman?"

"T-tuan!" Yuna berucap terbata, gadis itu juga terlihat panik seketika saat mendengar suara berat suaminya.

"Aku ini suami mu! jangan mencoba menutupi tubuh mu seperti itu! aku berhak melihat semuanya!"

Suga kembali menarik tangan istrinya, membawa Yuna dan mendorong gadis itu hingga terjatuh di atas ranjang berukuran besar dalam ruang kamarnya.

"Kau ingat bukan tujuan dari pernikahan ini? ibu ku menginginkan seorang keturunan darimu!" pria itu berbicara dengan sorot mata tajam pada paras manis Hwang Yuna.

Yuna hanya terdiam pasrah saat sang putra majikan nampak mulai menyentuh dan mencumbu dirinya, ia mencoba untuk menguatkan hati namun tampaknya sia-sia, air matanya kembali lolos begitu saja, gadis itu hanya bisa menangis dalam diam.

Ayah maafkan lah aku, diriku tak bisa menjadi putri yang baik untuk mu Ayah.

Nafas Yuna semakin berat, ia tak lagi mampu menghentikan air matanya.

"A-apa? kau menangis?" pria itu seketika menghentikan pergerakannya pada tengkuk leher istri barunya saat menyadari adanya air mata pada pipi Yuna.

Sang pewaris tahta satu-satunya dari keluarga konglomerat itu nampak kembali menghela nafas kasar, ia akhirnya menarik selimut tebal berwarna putih untuk menutupi tubuh mungil sang istri. Ia juga turut merebahkan diri di samping istri barunya yang masih terlihat sesenggukan.

"Kenapa tidak berkata jujur jika kau belum siap melakukan nya? aku tak ingin menjadi pria yang egois, dan menikmati permainan seorang diri!" pria itu menatap dalam manik mata Yuna, tangan nya nampak membelai perlahan surai rambut sang istri.

"Apa saya memiliki hak untuk menentang keinginan Tuan? orang-orang kaya selalu memiliki kekuasaan lebih bukan?" gadis itu mencoba untuk menanggapi kalimat sang suami, meskipun suaranya nampak terbata.

Ucapan dari bibir Yuna seketika membuat pria itu mendekap tubuh istrinya, entah apa maksud dari sang putra majikan? sekedar menenangkan atau mungkin ada hal lain yang membuat ia nampak begitu gentle dalam menghadapi Yuna.

Tak adanya pergerakan dari tubuh sang suami, membuat Yuna termenung diam, meskipun degup jantung nya tak kunjung berdetak dengan normal, gadis itu tetap mencoba untuk tetap tenang dan tak menampilkan kecemasan dalam dirinya.

Apa Tuan telah tertidur? dia bahkan memeluk ku? ada apa dengan ku? haruskah diriku kabur dari sini? tapi walau bagaimanapun dia telah menyelamatkan ayah ku,

aku harus bagaimana Tuhan?

Hwang Yuna kembali terlihat kalut dengan pemikirannya sendiri, gadis itu tampak membeku dalam pelukan Min Suga di malam pertamanya.

Episodes
1 Hilangnya Janin Dalam Rahim
2 Kabut Pagi Di Area Taman Kota
3 Rahim Lemah Jini
4 Telepon Dari Desa
5 Pernikahan Sang Pelayan,
6 Kerisauan Sang Gadis Desa
7 Ricuhnya Suasana Santap Pagi
8 Pot Besar Di Halaman Belakang
9 Wajah Dingin Bak Vampire
10 Pria Dengan Senyum Kotak
11 Gadis Kabut?
12 Rahasia Di Kursi Taman
13 Kebimbangan Dalam Hati Min Suga
14 Kasih Sayang Dalam Diam
15 Kamar Nyaman Di Bawah Anak Tangga
16 Cincin Persahabatan?
17 Amarah Karena Kecemburuan
18 Getaran Hati Sang Pewaris Tahta
19 Racau'an Kimberly,
20 Mengejar Hati Sang Pelayan
21 Kenyataan Pahit Bagi Wendy
22 Kekalutan Hati Seorang Suami
23 Adakah Sebuah Keadilan?
24 Izin Dari Sang Suami
25 Benarkah Dia Suamiku?
26 Gadis Polos Itu, Hwang Yuna!
27 Tersenyum Hanya Untuk Mu.
28 Tuntutan Putra Sang Penagih Hutang
29 Sebuah Hubungan Terselubung?
30 Asam-Manis Dari Buah Murbei
31 Hasrat Seorang Pria
32 Anggrek Bintang Yang Telah Layu
33 Pikiran Sederhana Yuna,
34 Sang Pemilik Hati Tuan Muda
35 Senyum Cair Min Suga
36 Peringatan Bagi Sang Pelayan
37 Rona Kebahagiaan Pada Wajah Kimberly
38 Senyum Tulus Hwang Yuna,
39 Gadis Diantara Perselisihan
40 Makan Malam Di Bawah Ribuan Bintang
41 Si Penakluk Hati Wanita Paruh Baya
42 Hubungan Pengisi Kekosongan
43 Breakfast Bagi Min Suga
44 Semilir Angin Pantai Dengan Deru Nafas Yang Memburu,
45 Kasih Sayang Yang Mulai Muncul Ke Permukaan
46 Percakapan Bersama Kakak Ipar
47 Istri Min Suga Yang Sesungguhnya?
48 Jangan Sentuh Milikku!
49 Istri Yang Suka Membantah
50 Aku Mencintaimu, Tuan!
51 Percakapan Dalam Fajar
52 Kerinduan Hati Seorang Kim Taehyung.
53 Amarah Hwang Yuna.
54 Air Mata Sang Ibu Mertua
55 Kekecewaan Hati Jini.
56 Apakah Akan Terjadi Baku Hantam Kedua?
57 Kembali Nya Istri Kedua
58 Luapan Emosi Min Suga.
59 Sisi Lembut Seorang Kimberly
60 Jemari Nakal Si Pangsit Rebus
61 Guna-guna Si Gadis Desa
62 Harapan Yang Terlukis
63 Persahabatan Yang Mustahil
64 Perubahan Sikap Wendy
65 Rasa Cinta Atau Obsesi?
66 Bayi Diantara Kita.
67 Strawberry Muda
68 Ketakutan Yuna Akan Rasa Mual
69 Pria Manis Itu Takdir Ku.
70 Dia Milikku!
71 Kunjungan Calon Ayah
72 Sebuah Goresan Luka
73 Perubahan Surat Perjanjian
74 Bau Dari Alkohol?
75 Obsesi Yang Kian Menggebu
76 Hidangan Yang Membuat Mata Berbinar
77 Imbalan Sebuah Permainan
78 Pria Penguasa Relung Hati.
79 Hasrat Yang Terpendam
80 Halusinasi Karena Kopi?
81 Sunshine
82 Janin Dalam Rahim Sang Pelayan
83 BLATHERSKITE BOUTIQUE
84 Tingkah Konyol Wendy
85 Antara Bangsawan Dengan Kasta Rendahan
86 Perlindungan Dari Sang Ibu Mertua
87 Tiada Gading Yang Tak Retak
88 Keributan Antar Istri Min Suga
89 Diamond Grove Clinic
90 Istri Kedua Yang Pandai Bersilat Lidah
91 Kim Taehyung Dengan Delusi Nya
92 Sebuah Putusan Kebahagiaan, Jini.
93 Datangnya Surat Perceraian
94 Min Suga Yang Berantakan.
95 Pria Pucat Dengan Sahabat Kelinci Nya
96 Seokjin Dengan Pesona Nya
97 Seorang Suami Imitasi
98 Bodyguard Dengan Wajah Baby Face
99 Penyesalan Tuan Eougeum
100 Sebuah Harapan Nyata
101 Manusia Sempurna? Adakah?
102 Senyum Hambar Hwang Yuna
103 Flight For First Time
104 Kebahagiaan Di Kediaman Nyonya Min
105 Seokjin! Kakak Terbaik,
106 Pengorbanan Kim Taehyung
107 Tangis, Tawa, Luka Dan Bahagia
108 Ratu Yang Sesungguhnya
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Hilangnya Janin Dalam Rahim
2
Kabut Pagi Di Area Taman Kota
3
Rahim Lemah Jini
4
Telepon Dari Desa
5
Pernikahan Sang Pelayan,
6
Kerisauan Sang Gadis Desa
7
Ricuhnya Suasana Santap Pagi
8
Pot Besar Di Halaman Belakang
9
Wajah Dingin Bak Vampire
10
Pria Dengan Senyum Kotak
11
Gadis Kabut?
12
Rahasia Di Kursi Taman
13
Kebimbangan Dalam Hati Min Suga
14
Kasih Sayang Dalam Diam
15
Kamar Nyaman Di Bawah Anak Tangga
16
Cincin Persahabatan?
17
Amarah Karena Kecemburuan
18
Getaran Hati Sang Pewaris Tahta
19
Racau'an Kimberly,
20
Mengejar Hati Sang Pelayan
21
Kenyataan Pahit Bagi Wendy
22
Kekalutan Hati Seorang Suami
23
Adakah Sebuah Keadilan?
24
Izin Dari Sang Suami
25
Benarkah Dia Suamiku?
26
Gadis Polos Itu, Hwang Yuna!
27
Tersenyum Hanya Untuk Mu.
28
Tuntutan Putra Sang Penagih Hutang
29
Sebuah Hubungan Terselubung?
30
Asam-Manis Dari Buah Murbei
31
Hasrat Seorang Pria
32
Anggrek Bintang Yang Telah Layu
33
Pikiran Sederhana Yuna,
34
Sang Pemilik Hati Tuan Muda
35
Senyum Cair Min Suga
36
Peringatan Bagi Sang Pelayan
37
Rona Kebahagiaan Pada Wajah Kimberly
38
Senyum Tulus Hwang Yuna,
39
Gadis Diantara Perselisihan
40
Makan Malam Di Bawah Ribuan Bintang
41
Si Penakluk Hati Wanita Paruh Baya
42
Hubungan Pengisi Kekosongan
43
Breakfast Bagi Min Suga
44
Semilir Angin Pantai Dengan Deru Nafas Yang Memburu,
45
Kasih Sayang Yang Mulai Muncul Ke Permukaan
46
Percakapan Bersama Kakak Ipar
47
Istri Min Suga Yang Sesungguhnya?
48
Jangan Sentuh Milikku!
49
Istri Yang Suka Membantah
50
Aku Mencintaimu, Tuan!
51
Percakapan Dalam Fajar
52
Kerinduan Hati Seorang Kim Taehyung.
53
Amarah Hwang Yuna.
54
Air Mata Sang Ibu Mertua
55
Kekecewaan Hati Jini.
56
Apakah Akan Terjadi Baku Hantam Kedua?
57
Kembali Nya Istri Kedua
58
Luapan Emosi Min Suga.
59
Sisi Lembut Seorang Kimberly
60
Jemari Nakal Si Pangsit Rebus
61
Guna-guna Si Gadis Desa
62
Harapan Yang Terlukis
63
Persahabatan Yang Mustahil
64
Perubahan Sikap Wendy
65
Rasa Cinta Atau Obsesi?
66
Bayi Diantara Kita.
67
Strawberry Muda
68
Ketakutan Yuna Akan Rasa Mual
69
Pria Manis Itu Takdir Ku.
70
Dia Milikku!
71
Kunjungan Calon Ayah
72
Sebuah Goresan Luka
73
Perubahan Surat Perjanjian
74
Bau Dari Alkohol?
75
Obsesi Yang Kian Menggebu
76
Hidangan Yang Membuat Mata Berbinar
77
Imbalan Sebuah Permainan
78
Pria Penguasa Relung Hati.
79
Hasrat Yang Terpendam
80
Halusinasi Karena Kopi?
81
Sunshine
82
Janin Dalam Rahim Sang Pelayan
83
BLATHERSKITE BOUTIQUE
84
Tingkah Konyol Wendy
85
Antara Bangsawan Dengan Kasta Rendahan
86
Perlindungan Dari Sang Ibu Mertua
87
Tiada Gading Yang Tak Retak
88
Keributan Antar Istri Min Suga
89
Diamond Grove Clinic
90
Istri Kedua Yang Pandai Bersilat Lidah
91
Kim Taehyung Dengan Delusi Nya
92
Sebuah Putusan Kebahagiaan, Jini.
93
Datangnya Surat Perceraian
94
Min Suga Yang Berantakan.
95
Pria Pucat Dengan Sahabat Kelinci Nya
96
Seokjin Dengan Pesona Nya
97
Seorang Suami Imitasi
98
Bodyguard Dengan Wajah Baby Face
99
Penyesalan Tuan Eougeum
100
Sebuah Harapan Nyata
101
Manusia Sempurna? Adakah?
102
Senyum Hambar Hwang Yuna
103
Flight For First Time
104
Kebahagiaan Di Kediaman Nyonya Min
105
Seokjin! Kakak Terbaik,
106
Pengorbanan Kim Taehyung
107
Tangis, Tawa, Luka Dan Bahagia
108
Ratu Yang Sesungguhnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!