Pernikahan Sang Pelayan,

Malam itu Hwang Yuna terjaga hampir sepanjang malam, pikiran nya berkecamuk serta melayang tak tentu arah.

Bagaimana ini? kenapa harus diriku yang mengalami hal seperti ini?

Tiada jalan lain, kau telah menerima uang dari Nyonya Min, jadi mau tak mau kau harus menikah dengan pria beristri empat itu, Yuna.

Buliran air mata kembali membasahi pipi gadis dengan rambut lurus bergelombang itu, masa mudanya yang memang cukup sulit membuat gadis dari keluarga berekonomi rendah itu nampak dipaksa untuk bijak dalam menentukan pilihan, ia tak bisa egois demi menafkahi keluarganya di kampung.

Tuhan ku pasrahkan semua pada Mu, tolong bantu lah diriku ...,

Hwang Yuna akhirnya terlelap setelah berjam-jam termenung seorang diri, lelah tubuh serta pikiran membuat Yuna meringkuk dalam dinginnya ruangan kamar pelayan.

Sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh Nyonya Min sebelumnya, sebuah pernikahan sederhana nampak digelar di kediaman mewah keluarga Min.

"Lelucon macam apa ini? bisa-bisanya seorang pelayan menjadi istri dari sang pewaris tahta! aku rasa otak ibu mertua kita itu sudah tidak berjalan dengan semestinya!"

"Diam lah Irene! itu semua karena kita tak bisa memberikan keturunan pada suami kita!" Wendy, istri kedua dari Min Suga itu terlihat menyanggah perkataan sang istri ketiga.

"Lagipula, ibu mertua telah melakukan semua tes kesehatan fisik pada Yuna, aku dengar gadis itu memiliki rahim yang subur! jadi, tidak heran jika ibu mertua menjadikannya pendamping kelima dari suami kita?" Jini, sang istri keempat kembali menimpali perkataan Wendy.

Kimberly, wanita dengan postur tubuh ideal dan merupakan istri pertama dari Min Suga hanya terdiam, wanita itu terlihat menyunggingkan senyum tipis.

Nyonya Min terlihat begitu antusias, wanita paruh baya itu seketika memeluk Yuna setelah prosesi pernikahan putranya selesai.

"Yuna, aku menaruh harapan besar padamu Nak!" wanita itu kembali tersenyum lembut dan membelai paras manis menantunya yang baru.

"Ibu, tolong jangan berlebihan! aku ingin istirahat sekarang! ibu saja yang mengurus para tamu undangan itu!" Min Suga pria berperawakan tinggi nan pucat itu nampak menarik Yuna istri barunya untuk mengikuti langkahnya.

Melihat hal itu Kimberly sang istri tertua nampak terlihat gusar, kecemburuan sangat terlampir jelas dalam raut wajahnya.

Kenapa dia menarik tangan Yuna, bukankah dulu dia sangat acuh padaku?

Apa Yuna merupakan gadis pilihan ibu mertua? atau justru pilihan suamiku sendiri?

Tatapan Kimberly tak lepas dari sepasang pengantin baru yang kini terlihat semakin menjauh dari jangkauan matanya.

Ceklekk.

Pintu kamar itu kini terkunci dan tertutup rapat sempurna tentunya,

Tuan Min Suga, pria itu terlihat santai dalam melangkah dan mendahului Yuna, ia melepas jas hitamnya serta melonggarkan dasi pada kemeja putihnya.

Apa yang harus kulakukan? pria ini dia bahkan telah menikah empat kali,

Tubuh Yuna semakin nampak gemetar, ia masih saja mematung didepan pintu kamar dan tak juga melangkah kan kakinya.

"Apa kau akan berdiri semalaman disitu?" suara berat itu akhirnya terdengar.

Perlahan Yuna melangkah, meskipun kakinya terasa begitu berat, ia tak mungkin kabur dari pria yang baru saja mengikat ikrar janji pernikahan bersama nya.

"Maaf Tuan, bolehkah saya mengambil pakaian saya di- ...,"

"Seluruh pakaian mu telah dipindahkan kemari oleh bibi Mirah!" Suga menunjuk almari berwarna putih yang cukup besar di dalam ruangan itu.

Apa? apa aku harus bertelanjang dihadapan nya?

aku bahkan harus tidur dengannya?

Yuna kembali terdiam dalam lamunan nya, ia kembali tak percaya dengan keputusan nya sendiri.

"Aku akan membantumu!" pria itu nampak beranjak dan seketika berdiri dibelakang tubuh Yuna.

Mata Yuna terbelalak, mendengar kalimat yang terlontar dari lisan suaminya.

"Tidak Tuan! saya bi-bisa ...,"

"Diam lah! kau istriku sekarang!" tangan pria itu nampak telah menurunkan resleting gaun pengantin dengan perlahan.

Jemari kekar yang tanpa sengaja menyentuh kulit punggungnya, nampak membuat gadis itu merinding sekaligus memejamkan matanya.

Sementara Min Suga, pria itu justru tersenyum saat melihat tangan Yuna yang semakin mencengkeram kuat gaun pengantin yang seharusnya telah lolos dari tubuhnya.

"Aku akan mandi terlebih dahulu," pria itu akhirnya melangkah dan berlalu menuju kamar mandi.

Yuna kembali menghela nafas lega, ia hampir tak bisa menghembuskan nafasnya tatkala putra dari majikannya itu berada dibelakang tubuhnya.

"Aku harus segera mengganti pakaian sekarang!" gadis itu bergegas melangkahkan kaki seraya menyeret gaun pengantin yang nampak jauh lebih panjang dari perkiraannya.

Tak berselang lama, Min Suga pria dingin sang pewaris tahta itu kembali membuka pintu kamar mandi dan memanggil nama Yuna, ia melupakan bathrobe putih nya.

Gadis itu kembali terkejut, dan dengan seketika kembali menarik keatas gaun pengantin yang hampir ia lepas dari tubuhnya.

"Baiklah Tuan! akan segera saya antar untuk Tuan!" Yuna nampak menanggapi dengan terbata,

Lagi, gadis itu nampak kepayahan dalam memegangi gaun pengantin serta jubah mandi pesanan sang suami.

"Apa kau masih belum juga mengganti pakaian?" pria itu kembali memandangi Yuna dari ujung kaki hingga kepala.

Gadis itu hanya menggeleng perlahan,

"Apa Tuan membutuhkan sesuatu yang lain nya?"

"Tidak ada!" pria itu berucap singkat dan kembali menutup rapat pintu kamar mandinya.

"Ayolah Yuna! ini saatnya, jangan sampai ia muncul kembali."

Yuna seketika meraih t-shirt putih juga celana training yang tersedia dalam almari dan mengenakan nya saat itu juga,

"Ayah, ibu maafkan aku! apa aku terlihat seperti wanita yang menjual diriku pada keluarga ini?" gadis itu bergumam perlahan seorang diri, ia terduduk dilantai dengan memeluk kedua kakinya.

Tok tok tok,

Suara ketukan pintu kembali membuat Yuna tersadar, ia kembali beranjak dan melangkah membukakan pintu kamarnya.

"Yuna, dimana suami mu Nak?"

"Tuan Suga sedang berada dikamar mandi Nyonya!"

"Kenapa memanggil ku dengan sebutan Nyonya? kau sudah sah menjadi menantu ku sekarang! jadi panggil saja aku ibu mertua,"

"S-saya ...,"

"Ada apa ibu kemari?" suara berat itu kembali terdengar dari belakang tubuh si gadis pelayan.

Suga, pria itu kembali muncul dan mendekati pintu kamar dimana Yuna berdiri dan menyapa ibu kandungnya.

"Apa ibu mengganggu kegiatan kalian? ibu hanya ingin memberikan ini padamu honey! kalian berdua harus meminumnya sebelum melakukannya! semangat!" Nyonya Min terlihat mengepal kan jemari tangannya sebelum akhirnya berlalu begitu saja.

Pria dingin itu kembali menutup pintu kamarnya dengan kasar, hal itu membuat Yuna seketika berbalik badan dan hendak melangkah menghindari tatapan suaminya.

"Bagaimana menurutmu?"

"Apa maksud Tuan dengan bagaimana?" langkah gadis itu kembali terhenti, ia tertunduk dan terdengar berbicara dengan suara tersendat.

"Haruskah kita meminum nya sekarang?"

"I-itu, terserah pada Tuan!"

"Jadi kau siap untuk melakukan nya sekarang? apa kau yakin?"

Yuna kembali tertunduk tubuhnya nampak menggigil, ia sama sekali tak berani menatap wajah dingin dari sang putra majikan.

Episodes
1 Hilangnya Janin Dalam Rahim
2 Kabut Pagi Di Area Taman Kota
3 Rahim Lemah Jini
4 Telepon Dari Desa
5 Pernikahan Sang Pelayan,
6 Kerisauan Sang Gadis Desa
7 Ricuhnya Suasana Santap Pagi
8 Pot Besar Di Halaman Belakang
9 Wajah Dingin Bak Vampire
10 Pria Dengan Senyum Kotak
11 Gadis Kabut?
12 Rahasia Di Kursi Taman
13 Kebimbangan Dalam Hati Min Suga
14 Kasih Sayang Dalam Diam
15 Kamar Nyaman Di Bawah Anak Tangga
16 Cincin Persahabatan?
17 Amarah Karena Kecemburuan
18 Getaran Hati Sang Pewaris Tahta
19 Racau'an Kimberly,
20 Mengejar Hati Sang Pelayan
21 Kenyataan Pahit Bagi Wendy
22 Kekalutan Hati Seorang Suami
23 Adakah Sebuah Keadilan?
24 Izin Dari Sang Suami
25 Benarkah Dia Suamiku?
26 Gadis Polos Itu, Hwang Yuna!
27 Tersenyum Hanya Untuk Mu.
28 Tuntutan Putra Sang Penagih Hutang
29 Sebuah Hubungan Terselubung?
30 Asam-Manis Dari Buah Murbei
31 Hasrat Seorang Pria
32 Anggrek Bintang Yang Telah Layu
33 Pikiran Sederhana Yuna,
34 Sang Pemilik Hati Tuan Muda
35 Senyum Cair Min Suga
36 Peringatan Bagi Sang Pelayan
37 Rona Kebahagiaan Pada Wajah Kimberly
38 Senyum Tulus Hwang Yuna,
39 Gadis Diantara Perselisihan
40 Makan Malam Di Bawah Ribuan Bintang
41 Si Penakluk Hati Wanita Paruh Baya
42 Hubungan Pengisi Kekosongan
43 Breakfast Bagi Min Suga
44 Semilir Angin Pantai Dengan Deru Nafas Yang Memburu,
45 Kasih Sayang Yang Mulai Muncul Ke Permukaan
46 Percakapan Bersama Kakak Ipar
47 Istri Min Suga Yang Sesungguhnya?
48 Jangan Sentuh Milikku!
49 Istri Yang Suka Membantah
50 Aku Mencintaimu, Tuan!
51 Percakapan Dalam Fajar
52 Kerinduan Hati Seorang Kim Taehyung.
53 Amarah Hwang Yuna.
54 Air Mata Sang Ibu Mertua
55 Kekecewaan Hati Jini.
56 Apakah Akan Terjadi Baku Hantam Kedua?
57 Kembali Nya Istri Kedua
58 Luapan Emosi Min Suga.
59 Sisi Lembut Seorang Kimberly
60 Jemari Nakal Si Pangsit Rebus
61 Guna-guna Si Gadis Desa
62 Harapan Yang Terlukis
63 Persahabatan Yang Mustahil
64 Perubahan Sikap Wendy
65 Rasa Cinta Atau Obsesi?
66 Bayi Diantara Kita.
67 Strawberry Muda
68 Ketakutan Yuna Akan Rasa Mual
69 Pria Manis Itu Takdir Ku.
70 Dia Milikku!
71 Kunjungan Calon Ayah
72 Sebuah Goresan Luka
73 Perubahan Surat Perjanjian
74 Bau Dari Alkohol?
75 Obsesi Yang Kian Menggebu
76 Hidangan Yang Membuat Mata Berbinar
77 Imbalan Sebuah Permainan
78 Pria Penguasa Relung Hati.
79 Hasrat Yang Terpendam
80 Halusinasi Karena Kopi?
81 Sunshine
82 Janin Dalam Rahim Sang Pelayan
83 BLATHERSKITE BOUTIQUE
84 Tingkah Konyol Wendy
85 Antara Bangsawan Dengan Kasta Rendahan
86 Perlindungan Dari Sang Ibu Mertua
87 Tiada Gading Yang Tak Retak
88 Keributan Antar Istri Min Suga
89 Diamond Grove Clinic
90 Istri Kedua Yang Pandai Bersilat Lidah
91 Kim Taehyung Dengan Delusi Nya
92 Sebuah Putusan Kebahagiaan, Jini.
93 Datangnya Surat Perceraian
94 Min Suga Yang Berantakan.
95 Pria Pucat Dengan Sahabat Kelinci Nya
96 Seokjin Dengan Pesona Nya
97 Seorang Suami Imitasi
98 Bodyguard Dengan Wajah Baby Face
99 Penyesalan Tuan Eougeum
100 Sebuah Harapan Nyata
101 Manusia Sempurna? Adakah?
102 Senyum Hambar Hwang Yuna
103 Flight For First Time
104 Kebahagiaan Di Kediaman Nyonya Min
105 Seokjin! Kakak Terbaik,
106 Pengorbanan Kim Taehyung
107 Tangis, Tawa, Luka Dan Bahagia
108 Ratu Yang Sesungguhnya
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Hilangnya Janin Dalam Rahim
2
Kabut Pagi Di Area Taman Kota
3
Rahim Lemah Jini
4
Telepon Dari Desa
5
Pernikahan Sang Pelayan,
6
Kerisauan Sang Gadis Desa
7
Ricuhnya Suasana Santap Pagi
8
Pot Besar Di Halaman Belakang
9
Wajah Dingin Bak Vampire
10
Pria Dengan Senyum Kotak
11
Gadis Kabut?
12
Rahasia Di Kursi Taman
13
Kebimbangan Dalam Hati Min Suga
14
Kasih Sayang Dalam Diam
15
Kamar Nyaman Di Bawah Anak Tangga
16
Cincin Persahabatan?
17
Amarah Karena Kecemburuan
18
Getaran Hati Sang Pewaris Tahta
19
Racau'an Kimberly,
20
Mengejar Hati Sang Pelayan
21
Kenyataan Pahit Bagi Wendy
22
Kekalutan Hati Seorang Suami
23
Adakah Sebuah Keadilan?
24
Izin Dari Sang Suami
25
Benarkah Dia Suamiku?
26
Gadis Polos Itu, Hwang Yuna!
27
Tersenyum Hanya Untuk Mu.
28
Tuntutan Putra Sang Penagih Hutang
29
Sebuah Hubungan Terselubung?
30
Asam-Manis Dari Buah Murbei
31
Hasrat Seorang Pria
32
Anggrek Bintang Yang Telah Layu
33
Pikiran Sederhana Yuna,
34
Sang Pemilik Hati Tuan Muda
35
Senyum Cair Min Suga
36
Peringatan Bagi Sang Pelayan
37
Rona Kebahagiaan Pada Wajah Kimberly
38
Senyum Tulus Hwang Yuna,
39
Gadis Diantara Perselisihan
40
Makan Malam Di Bawah Ribuan Bintang
41
Si Penakluk Hati Wanita Paruh Baya
42
Hubungan Pengisi Kekosongan
43
Breakfast Bagi Min Suga
44
Semilir Angin Pantai Dengan Deru Nafas Yang Memburu,
45
Kasih Sayang Yang Mulai Muncul Ke Permukaan
46
Percakapan Bersama Kakak Ipar
47
Istri Min Suga Yang Sesungguhnya?
48
Jangan Sentuh Milikku!
49
Istri Yang Suka Membantah
50
Aku Mencintaimu, Tuan!
51
Percakapan Dalam Fajar
52
Kerinduan Hati Seorang Kim Taehyung.
53
Amarah Hwang Yuna.
54
Air Mata Sang Ibu Mertua
55
Kekecewaan Hati Jini.
56
Apakah Akan Terjadi Baku Hantam Kedua?
57
Kembali Nya Istri Kedua
58
Luapan Emosi Min Suga.
59
Sisi Lembut Seorang Kimberly
60
Jemari Nakal Si Pangsit Rebus
61
Guna-guna Si Gadis Desa
62
Harapan Yang Terlukis
63
Persahabatan Yang Mustahil
64
Perubahan Sikap Wendy
65
Rasa Cinta Atau Obsesi?
66
Bayi Diantara Kita.
67
Strawberry Muda
68
Ketakutan Yuna Akan Rasa Mual
69
Pria Manis Itu Takdir Ku.
70
Dia Milikku!
71
Kunjungan Calon Ayah
72
Sebuah Goresan Luka
73
Perubahan Surat Perjanjian
74
Bau Dari Alkohol?
75
Obsesi Yang Kian Menggebu
76
Hidangan Yang Membuat Mata Berbinar
77
Imbalan Sebuah Permainan
78
Pria Penguasa Relung Hati.
79
Hasrat Yang Terpendam
80
Halusinasi Karena Kopi?
81
Sunshine
82
Janin Dalam Rahim Sang Pelayan
83
BLATHERSKITE BOUTIQUE
84
Tingkah Konyol Wendy
85
Antara Bangsawan Dengan Kasta Rendahan
86
Perlindungan Dari Sang Ibu Mertua
87
Tiada Gading Yang Tak Retak
88
Keributan Antar Istri Min Suga
89
Diamond Grove Clinic
90
Istri Kedua Yang Pandai Bersilat Lidah
91
Kim Taehyung Dengan Delusi Nya
92
Sebuah Putusan Kebahagiaan, Jini.
93
Datangnya Surat Perceraian
94
Min Suga Yang Berantakan.
95
Pria Pucat Dengan Sahabat Kelinci Nya
96
Seokjin Dengan Pesona Nya
97
Seorang Suami Imitasi
98
Bodyguard Dengan Wajah Baby Face
99
Penyesalan Tuan Eougeum
100
Sebuah Harapan Nyata
101
Manusia Sempurna? Adakah?
102
Senyum Hambar Hwang Yuna
103
Flight For First Time
104
Kebahagiaan Di Kediaman Nyonya Min
105
Seokjin! Kakak Terbaik,
106
Pengorbanan Kim Taehyung
107
Tangis, Tawa, Luka Dan Bahagia
108
Ratu Yang Sesungguhnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!