Chapter 20: Aku Akan Menikah Denganmu

Gong Zichen kembali dengan semangkuk sup dan satu set pakaian wanita berwarna abu-abu muda. Dia meletakkan supnya di nakas, dan dia membantu Lu Yuan memakai pakaian yang dibawanya dengan hati-hati.

Sekarang, tubuh gadis itu sudah tertutup sempurna dan tidak lagi setengah telanjang.

“Aku tidak punya pakaian wanita di rumah. Istri, jangan keberatan karena aku memberimu pakaian ibuku.”

“Ini sudah lebih dari cukup.”

Lalu, pria itu menyuapinya sup. Tangan kanan Lu Yuan terpengaruh akibat lukanya, dan dia tidak leluasa bergerak. Disuapi sup oleh seseorang rasanya sangat asing.

Terakhir kali dia disuapi adalah saat umurnya tiga tahun dan Janda Permaisuri yang menyuapinya dengan teliti. Hanya sampai saat itu, sisanya ia makan sendiri.

Setelah meletakkan mangkuk sup, Gong Zichen menatap Lu Yuan dengan serius. Sekarang saatnya dia menanyakan kebenaran pada gadis itu.

“Apa kau tidak tahu betapa berbahayanya tindakan yang kau lakukan barusan? Bagaimana jika mereka berhasil menangkapmu?”

“Terlebih, Kaisar Chongle sangat waspada dan sulit ditebak. Dia pasti tidak akan memaafkan siapapun yang menerobos istananya.”

“Bukankah aku selamat?”

“Itu karena kau masuk ke kediamanku! Bagaimana jika itu kediaman orang lain?”

Benar, bagaimana jika yang dia masuki bukan kediaman Marquis Yongping?

“Jika kau memerlukan sesuatu, bilang padaku. Aku akan mengambilkannya untukmu!”

“Aku bukan gadis manja.”

“Tapi aku akan memanjakan gadisku. Istri, kau adalah satu-satunya wanita yang ingin kumanjakan. Aku akan memanjakanmu dan membuat hidupmu nyaman.”

“Apa kau tidak lelah memanggilku istri sepanjang hari?”

Gong Zichen yang sudah kembali ke mode semula menggelengkan kepalanya. “Tidak. Bagiku, memanggilmu istri sangat menyenangkan.”

Lu Yuan selalu dibuat kesal dan tidak berdaya oleh kata-kata dan tingkahnya. Dia berbaring, menarik selimutnya dan mencari posisi nyaman untuk tidur.

Malam ini, mungkin dia harus menginap. Tenaganya terkuras habis, dan kembali ke kediaman Perdana Menteri bukan suatu pilihan yang tepat.

Gong Zichen mengembuskan napas beratnya. Lu Yuan membuatnya menjadi panik dan ketakutan.

Dia ingi bertanya lebih lengkap dan ingin jawaban yang lebih jelas, tapi Lu Yuan tidak menaruh minatnya sama sekali. Tunggu sampai dia pulih besok, Gong Zichen pasti akan bertanya padanya – yah, jika Lu Yuan tidak kabur sebelum itu.

“Gong Zichen,” panggil Lu Yuan sambil memejamkan matanya.

“Hm?”

“Kau bilang tidak ada pakaian wanita di kediamanmu. Maka kelak, kau harus menyiapkannya lebih banyak.”

Setelah Gong Zichen mendalami arti dari setiap kalimat itu, senyumnya merekah.

“Istri, kau sudah setuju menikah denganku?”

Alih-alih menjawabnya, Lu Yuan justru mengabaikannya dengan pura-pura tidur. Tapi, Gong Zichen membaca di wajah gadis itu tertulis dengan jelas kalimat ‘Aku akan menikah denganmu’ dan tidak dipungkiri hatinya sangat gembira. Dia berdiri dan melompat-lompat di lantai seperti anak kecil sambil terus bersorak.

“Akhirnya aku punya istri! Marquis Yongping akan punya Nyonya!”

Lu Yuan, dalam tidurnya yang pura-pura, diam-diam tersenyum melihat tingkahnya. Mungkin, memang sebaiknya dia mencoba berdamai dengan situasinya saat ini. Barangkali saja dengan menikahi Gong Zichen, jalan di depannya tidak akan sesulit yang ia bayangkan.

Setidaknya, dia punya seseorang yang siap berjalan bersamanya. Terkait alasan lain mengapa Gong Zichen menikahinya, ia pikirkan nanti saja.

...*...

Lu Yuan mengira satu hari sudah cukup untuk memulihkan tubuhnya. Nyatanya, dia butuh waktu tambahan satu hari sampai dia bisa benar-benar bangun.

Selama dia terbaring di tempat tidur, Gong Zichen merawatnya seperti boneka kesayangan. Dia bahkan tidak pergi ke pengadilan dengan alasan ingin menemaninya.

Pria itu seperti lem yang terus menempel padanya. Gong Zichen hanya pergi ketika Lu Yuan tidur atau ingin makan.

Sisanya, dia dengan setia duduk di pinggir tempat tidur dan berjaga barangkali Lu Yuan butuh sesuatu. Mo Yunfei sampai kaget dan terbengong-bengong melihat tingkah tuannya.

“Istana sekarang memperketat keamanan. Mungkin jika kau ingin masuk istana, kau akan menjalani serangkaian pemeriksaan,” ucapnya setelah selesai menyuapi Lu Yuan.

“Kaisar dengan tegas melarang orang tidak berkepentingan mendekati istana. Istri, apa kau baru saja merampok Aula Wende?”

Lu Yuan tersedak. Kemampuan adik baiknya itu, lumayan juga. Malam itu diam emang menerobos Aula Wende, tapi dia tidak mengambil apapun di ruangan itu selain pelat harimau emas dari ruang rahasia.

Bagaimana bisa Lu Zheng menyimpulkan seseorang sudah mencuri barang di aula milik mendiang Kaisar Yangle?

Merampok? Apakah mengambil barang dari kediaman sendiri bisa disebut sebagai merampok?

Mendapati kenyataan bahwa sekarang dia adalah orang asing, Lu Yuan hanya bisa tersenyum getir.

“Kaisar terlalu heboh. Apa yang bisa kucuri dari aula itu selain barang berharga?”

“Jadi, kau tidak mencuri apapun?”

“Kau bisa tanyakan pada Janda Permaisuri apakah ada yang hilang dari Aula Wende atau tidak.”

“Istri, sejak kapan kau berhubungan dekat dengan Janda Permaisuri?”

Sama seperti Zhao Yun, kali ini Gong Zichen juga terkejut dengan fakta bahwa Lu Yuan punya hubungan dekat dengan Janda Permaisuri.

Janda Permaisuri memang bibinya, namun setahunya sejak Nyonya Shu meninggal, Perdana Menteri Zhao memutus segala hubungan dengan Janda Permaisuri dan menutup akses terhadap Nona Ketiga. Kejutan ini adalah kejutan ke sekian yang didapat Gong Zichen dari Lu Yuan.

“Mengapa kau menyusup ke istana?”

Yang lebih membuatnya tidak mengerti adalah, mengapa Lu Yuan menyusup ke Aula Wende dibandingkan istana lain?

Dia bahkan punya keberanian untuk menerobos istana. Gong Zichen saja perlu berpikir berulang kali ketika harus menyusup ke dalam istana, tapi gadis ini dengan entengnya masuk dan keluar tanpa takut.

Apa yang dicari oleh gadis ini dan mengapa yang dicarinya ada di Aula Wende?

Kaisar Yangle dulu tidak berhubungan dekat dengan keluarga dari ibunya dan belum terdengar kabar bahwa dia sangat memperhatikan Zhao Yue dari kediaman Perdana Menteri.

Makam kekaisaran, dan juga penyusupan ke istana, semuanya adalah misteri besar yang harus dipecahkan Gong Zichen sebagai misi hidupnya yang lain.

Lu Yuan dengan ringan berkata, “Mengambil sesuatu.”

“Apa itu?”

“Sesuatu yang diamanatkan Kaisar Yangle dan sangat diinginkan Kaisar Chongle.”

Gong Zichen menahan keterkejutan di wajahnya. Gila! Benar-benar gila!

Dengar-dengar sebelum Kaisar Chongle naik takhta, dia memerintahkan orang untuk mencari sesuatu di Aula Wende namun tidak dapat ditemukan. Mungkinkah sesuatu yang diambil oleh Lu Yuan dari Aula Wende adalah…

“Segel giok emas kekaisaran?”

Lu Yuan menyelidik, lalu dia menggelengkan kepalanya. “Apa kau melihatku membawa segel giok itu kemarin?”

Memang tidak, pikir Gong Zichen. Jika bukan segel giok, lalu apa?

“Tidak perlu dipikirkan. Hanya hal kecil.”

“Mana mungkin hal kecil bisa membuat kehebohan sebesar itu. Istri, kau sangat misterius.”

Lu Yuan mendengus. Sebenarnya siapa yang misterius di sini?

Di matanya, Gong Zichen justru lebih misterius. Kekuatannya, kecerdasannya, dan juga motif tersembunyinya, sampai saat ini Lu Yuan belum mengetahuinya dengan jelas.

Gong Zichen meninggalkan perbatasan dan kembali ke ibukota tepat saat insiden itu terjadi. Mau tidak mau Lu Yuan berpikir, mungkinkah ini sebuah kebetulan belaka?

Keluarga Gong hanya punya Gong Zichen seorang untuk meneruskan nama keluarga. Dua puluh tahun lalu kakeknya tewas di tangan mendiang Kaisar, lalu keluarganya menyusul satu persatu hingga hanya tersisa Gong Zichen.

Dia membangkitkan Keluarga Gong sendirian, dan tidak dipungkiri pemikiran serta kemampuannya jauh melampaui perkiraan Lu Yuan.

Seharusnya dia adalah pria bertemperamen dingin dengan hati yang beku seperti salju yang tidak peduli pada urusan perasaan. Pengalaman pahit dalam hidup di masa lalu kerap menjadikan seseorang cenderung memendam segalanya dalam diam dan merubah karakternya menjadi tak tersentuh.

Tapi, mengapa dia justru bersikap seperti pria mata keranjang yang dipenuhi dengan cinta setiap kali berada di dekat Lu Yuan? Bagian ini juga sulit dimengerti.

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusberksrya

2024-01-21

1

sunflower01

sunflower01

lanjuut Thor

2023-11-11

1

mia0211

mia0211

kan gong zhicen cinta sama lu Yuan, hadochh lu Yuan ga peka

2023-11-03

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Apakah Posisi Pangeran Mahkota Tidak Cukup Bagimu?
2 Chapter 2: Kamu Adalah Nona Ketiga
3 Chapter 3: Zhao Lin, Kamu Tidak Layak!
4 Chapter 4: Marquis Yongping Bukan Orang yang Menarik
5 Chapter 5: Keluarga Sampah
6 Chapter 6: Ayah yang Buruk
7 Chapter 7: Istri, Kita Bertemu Lagi!
8 Chapter 8: Separuh Menteri Mati
9 Chapter 9: Mayat yang Terbakar Seperti Daging Panggang
10 Chapter 10: Sudah Jadi Hantu Juga Masih Mengganggu
11 Chapter 11: Kaisar Baru Tidak Akan Sukses
12 Chapter 12: Aku Curiga Mereka Berkonspirasi
13 Chapter 13: Perdana Menteri, Kamu Tidak Adil!
14 Chapter 14: Kaisar, Mohon Selesaikan Titah!
15 Chapter 15: Apakah Kamu Puas?
16 Chapter 16: Ayah, Putri Ketigamu Sungguh Keterlaluan
17 Chapter 17: Sampai Jumpa Lagi, Istri!
18 Chapter 18: Ibu, Buat Marquis Membencinya!
19 Chapter 19: Penyusup
20 Chapter 20: Aku Akan Menikah Denganmu
21 Chapter 21: Siapa Bilang Dia Hilang?
22 Chapter 22: Hadiah Pertunangan Itu Milikku!
23 Chapter 23: Calon Istri Marquis Tidak Sederhana
24 Chapter 24: Menteri Bermasalah
25 Chapter 25: Pikirkan Hal yang Lebih Besar!
26 Chapter 26: Masa Lalu Saudara Sepupu
27 Chapter 27: Kecuali Jika Aku Mati
28 Chapter 28: Mengambil Satu Persatu
29 Chapter 29: Kau Ingin Aku Membantunya Kawin Lari?
30 Chapter 30: Jika Dia Tiada, Posisi Ibu Suri yang Kosong Menjadi Milikmu
31 Chapter 31: Gaun Pernikahan Mewah
32 Chapter 32: Kunjungan Terakhir
33 Chapter 33: Ada Orang yang Ingin Mencelakaimu
34 Chapter 34: Hari Pernikahan Marquis adalah Hari Bahagia
35 Chapter 35: Ayo Tidur Bersama!
36 Chapter 36: Rahmat Sepanjang Hidup
37 Chapter 37: Tidak Mau Mengalah
38 Chapter 38: Menjadi Sebuah Peringatan
39 Chapter 39: Menguntungkan Orang Lain
40 Chapter 40: Keterlibatan Mendiang Kaisar
41 Chapter 41: Kekaisaran Berutang Padamu
42 Chapter 42: Mengubur Zhao Yue
43 Chapter 43: Kehidupan Setelah Kematian
44 Chapter 44: Membidik Keluarga Rong
45 Chapter 45: Izinkan Aku Membantumu
46 Chapter 46: Utang Nyawa Cao Wenyu
47 Chapter 47: Orang yang Gelisah
48 Chapter 48: Pelajaran dari Ayah Mertua
49 Chapter 49: Perihal Membuka Hati
50 Chapter 50: Hati yang Terperangkap Masa Lalu
51 Chapter 51: Aku Benar-Benar Minta Maaf
52 Chapter 52: Menghabisi Janda Permaisuri
53 Chapter 53: Beritahu Aku Siapa Informanmu!
54 Chapter 54: Tugas dari Kaisar Yangle
55 Chapter 55: Jelek dan Miskin
56 Chapter 56: Harus Dibesarkan
57 Chapter 57: Jalan Penuh Duri dan Darah
58 Chapter 58: Jamuan Beracun
59 Chapter 59: Apakah Istri Marquis Sudah Gila?
60 Chapter 60: Aku Menginginkanmu
61 Chapter 61: Biarkan Aku Memilikinya
62 Chapter 62: Ikatan Takdir
63 Chapter 63: Kambing Hitam
64 Chapter 64: Lebih Mudah Mencapai Tujuan
65 Chapter 65: Aku Ingin Bertahan
66 Chapter 66: Ayah, Kenapa Kau Menyusahkanku?
67 Chapter 67: Istri, Mari Ulangi Lagi
68 Chapter 68: Berpikir Tentang Keturunan
69 Chapter 69: Tanda Permaisuri
70 Chapter 70: Jaring Laba-Laba
71 Chapter 71: Darah Selir Agung
72 Chapter 72: Kematian Selir Agung
73 Chapter 73: Kaisar Tidak Akan Mempertahankan Orang Tidak Berguna
74 Chapter 74: Menenangkan Keluarga Gu
75 Chapter 75: Makam Sendiri
76 Chapter 76: Marquis, Cuka Milikmu Tumpah!
77 Chapter 77: Mulai Jatuh
78 Chapter 78: Perihal Raja-Raja
79 Chapter 79: Rahasia Istana Wende
80 Chapter 80: Ruang Kosong
81 Chapter 81: Makan Malam
82 Chapter 82: Perintah Pengurungan
83 Chapter 83: Kau Tidak Pantas Bicara Soal Kepuasan!
84 Chapter 84: Berjalan Bersama
85 Chapter 85: Menuntut Tanggung Jawab
86 Chapter 86: Pertemuan
87 Chapter 87: Melepaskan Perdana Menteri
88 Chapter 88: Mari Bertaruh
89 Chapter 89: Saat-Saat Genting
90 Chapter 90: Pemberangkatan Pasukan
91 Chapter 91: Pengaturan Praktis
92 Chapter 92: Marquis, Bertahanlah!
93 Chapter 93: Jamuan Akhir Musim Panas
94 Chapter 94: Kau Datang Terlambat
95 Chapter 95: Pengunduran Diri
96 Chapter 96: Kebenaran yang Terkubur
97 Chapter 97: Kemenangan
98 Chapter 98: Takhta Baru
99 PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Chapter 1: Apakah Posisi Pangeran Mahkota Tidak Cukup Bagimu?
2
Chapter 2: Kamu Adalah Nona Ketiga
3
Chapter 3: Zhao Lin, Kamu Tidak Layak!
4
Chapter 4: Marquis Yongping Bukan Orang yang Menarik
5
Chapter 5: Keluarga Sampah
6
Chapter 6: Ayah yang Buruk
7
Chapter 7: Istri, Kita Bertemu Lagi!
8
Chapter 8: Separuh Menteri Mati
9
Chapter 9: Mayat yang Terbakar Seperti Daging Panggang
10
Chapter 10: Sudah Jadi Hantu Juga Masih Mengganggu
11
Chapter 11: Kaisar Baru Tidak Akan Sukses
12
Chapter 12: Aku Curiga Mereka Berkonspirasi
13
Chapter 13: Perdana Menteri, Kamu Tidak Adil!
14
Chapter 14: Kaisar, Mohon Selesaikan Titah!
15
Chapter 15: Apakah Kamu Puas?
16
Chapter 16: Ayah, Putri Ketigamu Sungguh Keterlaluan
17
Chapter 17: Sampai Jumpa Lagi, Istri!
18
Chapter 18: Ibu, Buat Marquis Membencinya!
19
Chapter 19: Penyusup
20
Chapter 20: Aku Akan Menikah Denganmu
21
Chapter 21: Siapa Bilang Dia Hilang?
22
Chapter 22: Hadiah Pertunangan Itu Milikku!
23
Chapter 23: Calon Istri Marquis Tidak Sederhana
24
Chapter 24: Menteri Bermasalah
25
Chapter 25: Pikirkan Hal yang Lebih Besar!
26
Chapter 26: Masa Lalu Saudara Sepupu
27
Chapter 27: Kecuali Jika Aku Mati
28
Chapter 28: Mengambil Satu Persatu
29
Chapter 29: Kau Ingin Aku Membantunya Kawin Lari?
30
Chapter 30: Jika Dia Tiada, Posisi Ibu Suri yang Kosong Menjadi Milikmu
31
Chapter 31: Gaun Pernikahan Mewah
32
Chapter 32: Kunjungan Terakhir
33
Chapter 33: Ada Orang yang Ingin Mencelakaimu
34
Chapter 34: Hari Pernikahan Marquis adalah Hari Bahagia
35
Chapter 35: Ayo Tidur Bersama!
36
Chapter 36: Rahmat Sepanjang Hidup
37
Chapter 37: Tidak Mau Mengalah
38
Chapter 38: Menjadi Sebuah Peringatan
39
Chapter 39: Menguntungkan Orang Lain
40
Chapter 40: Keterlibatan Mendiang Kaisar
41
Chapter 41: Kekaisaran Berutang Padamu
42
Chapter 42: Mengubur Zhao Yue
43
Chapter 43: Kehidupan Setelah Kematian
44
Chapter 44: Membidik Keluarga Rong
45
Chapter 45: Izinkan Aku Membantumu
46
Chapter 46: Utang Nyawa Cao Wenyu
47
Chapter 47: Orang yang Gelisah
48
Chapter 48: Pelajaran dari Ayah Mertua
49
Chapter 49: Perihal Membuka Hati
50
Chapter 50: Hati yang Terperangkap Masa Lalu
51
Chapter 51: Aku Benar-Benar Minta Maaf
52
Chapter 52: Menghabisi Janda Permaisuri
53
Chapter 53: Beritahu Aku Siapa Informanmu!
54
Chapter 54: Tugas dari Kaisar Yangle
55
Chapter 55: Jelek dan Miskin
56
Chapter 56: Harus Dibesarkan
57
Chapter 57: Jalan Penuh Duri dan Darah
58
Chapter 58: Jamuan Beracun
59
Chapter 59: Apakah Istri Marquis Sudah Gila?
60
Chapter 60: Aku Menginginkanmu
61
Chapter 61: Biarkan Aku Memilikinya
62
Chapter 62: Ikatan Takdir
63
Chapter 63: Kambing Hitam
64
Chapter 64: Lebih Mudah Mencapai Tujuan
65
Chapter 65: Aku Ingin Bertahan
66
Chapter 66: Ayah, Kenapa Kau Menyusahkanku?
67
Chapter 67: Istri, Mari Ulangi Lagi
68
Chapter 68: Berpikir Tentang Keturunan
69
Chapter 69: Tanda Permaisuri
70
Chapter 70: Jaring Laba-Laba
71
Chapter 71: Darah Selir Agung
72
Chapter 72: Kematian Selir Agung
73
Chapter 73: Kaisar Tidak Akan Mempertahankan Orang Tidak Berguna
74
Chapter 74: Menenangkan Keluarga Gu
75
Chapter 75: Makam Sendiri
76
Chapter 76: Marquis, Cuka Milikmu Tumpah!
77
Chapter 77: Mulai Jatuh
78
Chapter 78: Perihal Raja-Raja
79
Chapter 79: Rahasia Istana Wende
80
Chapter 80: Ruang Kosong
81
Chapter 81: Makan Malam
82
Chapter 82: Perintah Pengurungan
83
Chapter 83: Kau Tidak Pantas Bicara Soal Kepuasan!
84
Chapter 84: Berjalan Bersama
85
Chapter 85: Menuntut Tanggung Jawab
86
Chapter 86: Pertemuan
87
Chapter 87: Melepaskan Perdana Menteri
88
Chapter 88: Mari Bertaruh
89
Chapter 89: Saat-Saat Genting
90
Chapter 90: Pemberangkatan Pasukan
91
Chapter 91: Pengaturan Praktis
92
Chapter 92: Marquis, Bertahanlah!
93
Chapter 93: Jamuan Akhir Musim Panas
94
Chapter 94: Kau Datang Terlambat
95
Chapter 95: Pengunduran Diri
96
Chapter 96: Kebenaran yang Terkubur
97
Chapter 97: Kemenangan
98
Chapter 98: Takhta Baru
99
PEMBERITAHUAN KARYA BARU!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!