Part 12 ~ Tidak Menolak

“Wah, ini rumahnya Bu Sarah. Udah kayak tahanan aja nggak bisa lihat sekitar. Pantes Bu Sarah agak cuek, jarang sosialisasi kayaknya,” ujar Arya ketika tiba di kediaman Sarah.

Arya pun menghampiri pos penjaga rumah yang berdiri megah di hadapannya. Setelah mengatakan kalau dia bernama Arya dan diminta Sarah untuk menjemput, tentu saja diterima dengan baik karena Sarah sudah menyampaikan akan ada bawahannya yang datang menjemput. Diantar oleh seorang asisten rumah tangga menuju kamar wanita itu.

“Ini kamar Bu Sarah, Mas.”

“Terus saya masuk aja gitu?” tanya Arya heran.

“Iya mas, sebelumnya Pak Edric juga biasa langsung ke kamar Bu Sarah.”

“Pak Edric sama Bu Sarah masih sepupuan, lah gue saudara dari nabi Adam.”

Arya mengetuk pintu kamar Sarah, tidak ada jawaban. Diketuk lagi dan masih sama. Perlahan ia menekan handle pintu, mengamati kamar Sarah yang begitu luas dan elegan.

“Mana bisa dia dengar ketukan pintu, luasnya kayak gini. Dia teriak-teriak juga dari luar nggak akan ada yang dengar.” Tidak ada Sarah di ranjangnya, balkon juga toilet.

“Bu Sarah,” panggil Arya dengan nada agak tinggi seperti memanggil tukang sayur.

“Di sini.”

Arya menuju asal suara, ternyata berada di walk in closet.

“Bu, saya boleh masuk nih? Nanti dapat pemandangan gunung kembar lagi.”

“Ck, otak kamu itu memang mesum. Cepat masuk!”

Arya menduga Sarah sedang berganti pakaian atau masih menggunakan handuk, ternyata wanita itu sudah menggunakan setelan kerja meskipun belum menata rambut dan make up. Berdiri di atas kursi meraih sesuatu di atas salah satu lemari.

“Mau ngambil apa sih bu?”

Arya berinisiatif mengambilkan barang yang Sarah inginkan. Ternyata sebuah koper kecil.

“Bawa ke luar kamu buka isinya dan cari foto atau apapun yang bisa dijadikan bukti.”

Lima belas menit kemudian Sarah sudah penampilan ordinarynya, menghampiri Arya yang duduk di sofa kamar.

“Gimana, udah dapat?”

“Bu, sepertinya ini rahasia keluarga Ibu.”

“Memang, tapi bukan rahasia lagi. Kamu bisa cari di google dengan keyword RYAN SIMON, pasti lebih banyak artikel tentang dia dengan para wanita. Aku butuh ini untuk melindungi diriku Ar.”

Sarah memilih beberapa foto pernikahan Ryan dengan seorang wanita, juga copyan akta kelahiran dan kartu keluarga.

“Kamu sudah tahu bobroknya keluargaku.”

Arya hanya menghela nafasnya, setiap orang memang punya masalah masing-masing. Bahkan apa yang tampak dari luar kadang tidak terkira. Bisa jadi orang memandang Sarah hidup enak dengan segala kemewahannya. Ternyata tidak dan Arya baru tahu akan hal itu. Bukan hanya pengalaman dikhianati, tapi kondisi keluarga yang tidak harmonis.

“Ini kembalikan ke tempat tadi!”

“Bu Sarah mau menuntut orang tua atau gimana sih?”

“Papa, pasti akan macam-macam. Memaksaku menikah dengan pilihannya atau ….” Sarah menatap Arya. “Pokoknya ini bisa aku gunakan ketika dia mengancamku. Ayo,” ajak Sarah.

Arya bergegas kembali ke walk in closet meletakan barang milik Sarah lalu mengekor langkah wanita itu keluar dari kamarnya.

“Kita sarapan di luar.”

“Kenapa nggak di sini aja bu.”

“Judulnya bukan sarapan, tapi berdebat bahkan bisa jadi ribut. Ayo, jangan banyak tanya.”

***

“Ada keributan apa di rumah?” tanya Edric tanpa permisi, padahal Melan baru akan membacakan jadwal Sarah.

“Biasa saja,” sahut Sarah fokus pada layar komputer yang baru saja dihidupkan, tidak menyimak Melan dan Edric saling tatap penuh arti.

“Maksud kamu biasa ribut?” Edric sudah duduk di depan meja Sarah.

“Hm. Kamu urus ini dong!” titah Sarah menyerahkan dua pengajuan kerjasama yang diajukan dua teman lamanya.

“Kayak gini kok langsung ke kamu sih, biasakan pakai prosedur.”

“Justru kalau lewat prosedur, pasti di approve. Makanya langsung lewat aku, kamu cek saja. Arya saja langsung paham kalau dua proposal ini tidak akan memberikan benefit. Ada mafia project di perusahaan, aku tugaskan kamu atasi masalah ini. Sudah ada bukti segera pecat orang itu.”

Arya bergabung membawa baki berisi secangkir cappucino hangat dan diletakan di meja Sarah.

“Kamu merangkap jadi OB?” tanya Edric.

“Tergantung kebutuhan Pak, demi Bu Sarah apa sih yang nggak. Ada lagi yang bisa hamba lakukan untuk tuan putri?”

Edric terbahak melihat akting Arya bahkan sampai membungkukan badannya seperti hamba sahaya. Melan tersenyum malu-malu, khawatir kena marah Ibu Sarah.

“Udah ketagihan kopi racikan Arya, hati-hati  peletnya nanti kamu terArya-arya," ejek Edric.

“Nggak usah dipelet juga bentar-bentar teriakin nama saya terus,” ujar Arya.

“Keluar kalian, Melan bacakan jadwalku hari ini !” Edric keluar dari ruangan diikuti oleh Arya yang sudah mendapatkan arahan apa yang harus dilakukan.

Menjelang waktu istirahat.

“Sarah ada?” tanya Edric pada Melan.

“Ada Pak, tapi sudah mau jalan. sepertinya makan siang di luar.”

“Hm.”

Edric dan Sarah berpapasan di pintu.

“Jangan pergi dulu!”

Sarah paham, pasti ada hal penting dan bisa saja darurat kalau Edric sampai melarang dia pergi. Bahkan wajah pria itu terlihat tegang.

“Aku sudah dapatkan kandidat yang kamu maksud, tapi belum ada bukti kuat dan konyolnya orang itu sedang menghasut dan mencari masa untuk memprotes kamu.”

“Dengan alasan?”

“Masalah pemberitaanmu dengan Arya. Sekarang mereka ada di aula.”

“Siapa dia?”

“Jeny. Ibunya pemegang saham, walaupun minoritas dan sedang menghasut yang lain agar segera mengadakan rapat luar biasa untuk menurunkan kamu dari jabatan direktur.”

Sarah tertawa mendengar apa yang disampaikan Edric. Jelas-jelas, dirinya memiliki saham terbesar kedua setelah Ryan Simon lalu dia akan dilengserkan oleh orang tidak jelas yang suaranya bahkan tidak akan didengar.

“Ibunya Jeni apa ada hubungan dengan Papaku?”

Edric terdiam, Sarah melemparkan bantal sofa ke arah pria itu.

“Kenapa kamu diamkan masalah sampai seperti ini? kenapa bisa aku tidak tahu?”

“Sarah, Papamu tidak akan menyerahkan perusahaan pada perempuan itu. Dia bisa apa?”

“Aku tahu, tapi kuman harus dibasmi sejak awal jangan sampai berubah menjadi penyakit.”

Sarah memijat dahinya pelan.

“Apa yang akan kamu jelaskan tentang Arya? Apa kalian ada kesepakatan lain?”

Terdengar ketukan pintu, ternyata yang dibicarakan datang.

“Jadi makan siang Bu?” tanya Arya.

“Arya, kemarilah!” titah Edric. “Jadi?” tanya pria itu ketika Arya sudah duduk di hadapannya, lalu menatap bergantian Arya dan Sarah.

“Ini ada apa ya?” Arya heran karena seperti tersangka di persidangan dengan tatapan Sarah dan Edric.

“Arya, kamu sudah punya kekasih?” tanya Sarah pada pria yang sedang menatapnya.

Arya menatap Edric dan Sarah bergantian, kedua orang itu seakan menunggu apa jawaban darinya. Sebenarnya ada masalah apa sampai mereka berwajah tegang begini.

“Sebenarnya tidak ada Bu, tapi kalau Ibu maksa saya jadi kekasih Ibu ya gak akan nolak.”

Edric tertawa. “Sar, aku suka gayanya. To the point, bahkan tidak ada takut dan ragunya sama kamu.”

“Aku hanya tanya kamu pacar atau tidak, bukan mau paksa kamu jadi ….”

“Eh, tidak boleh kekerasan dalam lingkungan kerja nanti kebiasaan jadi kekerasan dalam rumah tangga,” ujar Arya saat Sarah akan memukulkan bantal sofa ke arahnya.

 

Terpopuler

Comments

Fenty Dhani

Fenty Dhani

aku suka gayamu Arya😍👍

2024-02-20

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussabar

2024-02-05

0

we

we

Arya seru ya ...🤗

2024-01-21

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 ~ Saya Asisten Ibu
2 Part 2 ~ Siap Bos
3 Part 3 ~ Bisa Dipecat
4 Part 4 ~ Lepaskan Aku
5 Part 5 ~ Ke KUA
6 Part 6 ~ Arya Bimantara
7 Part 7 ~ Kerasukan Setan
8 Part 8 ~ Karena Semalam (1)
9 Part 9 ~ Karena Semalam (2)
10 Part 10 ~ Kedatangan Felix
11 Part 11 ~ Besok Bertemu Lagi
12 Part 12 ~ Tidak Menolak
13 Part 13 ~ Segera Menikah
14 Part 14 ~ Bimantara Property
15 Part 15 ~ Rezeki Di Pagi Hari
16 Part 16 ~ Rahasia Arya
17 Part 17 ~ Ada Cinta
18 Part 18 ~ Yakin Nggak Kangen?
19 Part 19 ~ Saya Di sini Bu ....
20 Part 20 ~ (Sarah) Bertemu Ares
21 Part 21 ~ Tidak Waras
22 Part 22 ~ Aku Yang Takut
23 Part 23 ~ Bukti Cinta
24 Part 24 ~ Perawan Tua
25 Part 25 ~ Abang Datang
26 Part 26 ~ Para Mantan
27 Part 27 ~ Keyakinan Sarah
28 Part 28 ~ Belum Ada Judul
29 Part 29 ~ Hilal Menuju Halal
30 Part 30 ~ Mandi Keringat
31 Part 31 ~ I Love You Sarah
32 Part 32 ~ Adam dan Arya
33 Part 33 ~ Hubungi Arya
34 Part 34 ~ Putra Kedua (1)
35 Part 35 ~ Putra Kedua (2)
36 Part 36 ~ Siapa Arya ?
37 Part 37 ~ Pengakuan Arya Vs Kangennya Aryo
38 Part 38 ~ Masih Merajuk
39 Part 39 ~ Mengejar Restu
40 Part 40 ~ Kamu Tahu?
41 Part 41 ~ Tetap Berbesan
42 Part 42 ~ Masa Lalu dan Masa Depan
43 Part 43 ~ Istrinya Arya
44 Part 44 ~ Sebelas Dua Belas
45 Part 45 ~ Perkara Tespek
46 Part 46 ~ Banyak Anak
47 Part 47 ~ Mirip Ibunya
48 Part 48 ~ Pembukaan
49 Part 49 ~ Happy Family (End)
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Part 1 ~ Saya Asisten Ibu
2
Part 2 ~ Siap Bos
3
Part 3 ~ Bisa Dipecat
4
Part 4 ~ Lepaskan Aku
5
Part 5 ~ Ke KUA
6
Part 6 ~ Arya Bimantara
7
Part 7 ~ Kerasukan Setan
8
Part 8 ~ Karena Semalam (1)
9
Part 9 ~ Karena Semalam (2)
10
Part 10 ~ Kedatangan Felix
11
Part 11 ~ Besok Bertemu Lagi
12
Part 12 ~ Tidak Menolak
13
Part 13 ~ Segera Menikah
14
Part 14 ~ Bimantara Property
15
Part 15 ~ Rezeki Di Pagi Hari
16
Part 16 ~ Rahasia Arya
17
Part 17 ~ Ada Cinta
18
Part 18 ~ Yakin Nggak Kangen?
19
Part 19 ~ Saya Di sini Bu ....
20
Part 20 ~ (Sarah) Bertemu Ares
21
Part 21 ~ Tidak Waras
22
Part 22 ~ Aku Yang Takut
23
Part 23 ~ Bukti Cinta
24
Part 24 ~ Perawan Tua
25
Part 25 ~ Abang Datang
26
Part 26 ~ Para Mantan
27
Part 27 ~ Keyakinan Sarah
28
Part 28 ~ Belum Ada Judul
29
Part 29 ~ Hilal Menuju Halal
30
Part 30 ~ Mandi Keringat
31
Part 31 ~ I Love You Sarah
32
Part 32 ~ Adam dan Arya
33
Part 33 ~ Hubungi Arya
34
Part 34 ~ Putra Kedua (1)
35
Part 35 ~ Putra Kedua (2)
36
Part 36 ~ Siapa Arya ?
37
Part 37 ~ Pengakuan Arya Vs Kangennya Aryo
38
Part 38 ~ Masih Merajuk
39
Part 39 ~ Mengejar Restu
40
Part 40 ~ Kamu Tahu?
41
Part 41 ~ Tetap Berbesan
42
Part 42 ~ Masa Lalu dan Masa Depan
43
Part 43 ~ Istrinya Arya
44
Part 44 ~ Sebelas Dua Belas
45
Part 45 ~ Perkara Tespek
46
Part 46 ~ Banyak Anak
47
Part 47 ~ Mirip Ibunya
48
Part 48 ~ Pembukaan
49
Part 49 ~ Happy Family (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!