Part 3 ~ Bisa Dipecat

“Bu Sarah kenapa?” tanya Melan saat Sarah melewatinya dengan wajah judes. Sebenarnya sudah biasa Sarah seperti itu, tapi kontras dengan Arya yang bergaya sok cool bahkan mulutnya komat kamit bersenandung (bukan baca mantra).

Arya mengedikkan bahunya lalu duduk di kursi yang tersedia di depan meja Melan. Menangkup wajahnya dengan tangan kanan, memperhatikan apa yang dikerjakan wanita itu. Sesekali bertanya random bahkan rayuan gombal membuat Melan terkekeh.

“Udah ah, nggak konsen nih kamu ajak bercanda terus.”

“Siapa yang ngajak bercanda.”

Obrolan Arya dan Melan terhenti karena dering telpon dan wajah Melan langsung berubah serius setelah mengakhiri panggilan.

“Kamu diminta Ibu ke dalam,” titah Melan setelah menghela pelan. Sepertinya telpon dari Sarah dan ia mendapat teguran mungkin juga makian yang berhasil membuat mood entah ke mana.

“Ibu siapa?” tanya Arya sambil membuka ponselnya.

“Ibu Sarah, masa Ibu aku.”

“Waduh, Ibu kamu nyuruh aku masuk jangan-jangan diminta taaruf. Bilang aku belum siap.”

“Ish Arya, cepat sana masuk nanti aku dimarahi Bu Sarah lagi.” Melan bahkan sampai menarik tangan Arya agar beranjak dari kursinya.

Sedangkan di dalam ruangannya, Sarah masih emosi dengan ulah dua rekan bisnis dan juga teman lamanya. Membahas masalah Felix, mengingatkan kembali sakit yang pernah ia rasakan.

“Memang kenapa kalau aku belum menikah, apa urusannya dengan mereka,” gumam Sarah lalu menarik nafas dan berusaha fokus. Jabatannya sebagai direktur tentu saja memerlukan fokus dan konsentrasi, menye-menye karena masalah percintaan hanya akan membuatnya terpuruk dan berimbas pada perusahaan.

“Ibu panggil saya?”

“Lain kali sigap, jangan harus aku hubungi baru datang.”

Arya tidak menyahut dan sudah duduk di hadapan Sarah, siap menerima perintah. Sempat menoleh ke arah sofa yang terlihat menggiurkan untuk ia tempati.

“Kamu kroscek proposal tadi, ini juknis standar penerimaan kerjasama perusahaan. Pastikan benefit yang didapat perusahaan kalau kerjasama itu kita lakukan. Buatkan memo kesimpulannya dan tandai apa yang tidak masuk akal, aneh atau tidak sesuai.”

Sarah kembali fokus dengan layar laptop sedangkan Arya garuk-garuk kepala yang tidak gatal. Ada masalah dengan instruksi Sarah, dia tidak mengerti apa yang harus dilakukan.

“Bu Sarah, saya nggak ngerti deh.”

“Sama saya juga nggak ngerti, kenapa harus kamu jadi asisten saya.” Sarah menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi, bersedekap lalu menatap Arya. “Kamu tidak bisa kerjakan apa yang saya perintahkan?"

“Bukan tidak bisa, memang saya belum paham.”

“Tapi ini tupoksi kamu sebagai aspri saya.”

“Waktu interview saya tidak ada ditanya kompetensi beginian, Pak Edric malah tanya saya bisa komputer apa nggak, bisa nyetir nggak, juga bisa masak dan sudah menikah atau belum. Malah sempat ditanya ada keluhan bau badan apa nggak.”

Sarah akhirnya mengajarkan Arya apa yang harus dilakukan dengan proposal pengajuan kerjasama sebelum dikroscek oleh dirinya. Mereka duduk di sofa bersisian, Sarah menjelaskan tanpa senyum apalagi bercanda sedangkan Arya hanya ber ah oh seakan paham dengan penjelasan tersebut.

Tanpa Sarah sadari, Arya malah menikmati wajahnya. Pandangan Arya tertuju pada wajah Sarah bukan berkas yang sesekali ditunjuk dan ditandai dengan stabilo.

“Seperti ini, mudahlah. Ini sortir pertama, jadi saya akan lanjut kroscek hanya pada bagian yang kamu tandai. Kalau kamu punya otak cerdas harusnya tidak sulit.”

“Sulitlah bu, banyak hal yang bikin kita berbeda,” sahut Arya mulai ngaco.

Sarah mengernyitkan dahinya mendengar ucapan Arya lalu membolak-balik lembaran proposal yang tadi ia jelaskan. Mencari perbedaan yang dimaksud Arya.

“Perbedaan yang mana?”

“Umur dan status sosial,” sahut Arya.

Sarah menoleh dan mendapati Arya sedang menatapnya tanpa rasa bersalah.

“Dasar bocah, aku sedang menjelaskan kerjasama kamu malah membayangkan yang tidak-tidak.” Sarah memukul lengan Arya membuat pria itu tersadar lalu menyeringai.

“Damai Bu, saya terkesima penjelasan Ibu loh.”

“Apa maksud kamu perbedaan umur dan status sosial?”

“Kapan saya bilang gitu, salah dengar kali bu.”

“Kamu ….”

“Eits, jangan pukul lagi. Saya bisa melaporkan Ibu melakukan kekerasan dalam lingkungan kerja. Ayo Ibu jelaskan lagi, insya Allah saya makin mumet.”

“Arya!!!”

***

“Apartemen,” gumam Arya ketika Sarah menyebutkan tempat yang harus mereka tuju. “Bu Sarah tinggal di apartemen?”

“Hm. Beberapa hari sekali saya pulang ke rumah.” Sarah menjawab sambil bersandar pada jok mobil dan memejamkan mata.

“Oke.”

Perlahan mobil bergerak meninggalkan perusahaan, bergabung dengan kemacetan ibu kota padahal sudah malam dan lewat jam pulang kerja.

“Mampir drive thru ayam crispy ya.”

“Hm.”

Sarah menyebutkan pesanannya ketika sampai drive thru restoran cepat saji, menawarkan Arya apa yang pria itu inginkan. Namun, Arya menolak.

“Bu, ini ‘kan junk food. Bukan makanan sehat.”

“Saya sudah lelah kalau harus mampir dan pesan di restoran. Masak sendiri saya nggak bisa.”

Arya perlahan menjalankan mobil menuju stand untuk ambil pesanan dan dia berikan pada Sarah.

“Ibu tanya saya bisa masak atau nggak karena saya harus siapkan makan juga?”

“Tergantung kebutuhan.”

“Besok deh saya memasak makan malam untuk Ibu.”

“Nanti kamu campur sianida.”

Arya sempat menoleh dan berdecak mendengar tuduhan Sarah lalu kembali fokus dengan jalanan. Baru sehari bekerja dengan wanita itu, tapi kalimat yang keluar dari bibir seksoy Sarah Alesha cukup menggigit. Untung saja hati Arya made in Tuhan, kalau made in China mungkin sudah mengajukan resign  sejak tadi.

Ketika GPS mengarahkan untuk berbelok pada kawasan apartemen mewah, Arya berdecak kagum. Kalau bukan menjadi bawahan dari Sarah belum tentu dia bisa memasuki kawasan tersebut. Bahkan sebagai ojek atau taksi online pun tidak sembarangan bisa masuk.

“Ikut saya!” titah Sarah sebelum keluar dari mobil.

Sarah dan Arya berada di resepsionis. Rupanya Sarah mendaftarkan Arya sebagai orang yang boleh masuk ke unitnya dan mendapatkan hak akses.

“Ini card untuk akses lift, nanti saya share nomor kamar dan acces code. Besok pagi kamu jemput saya, jangan harap saya sudah menunggu tapi jemput ke atas. Kadang saya sulit bangun pagi.”

Arya ingin tertawa, tapi dia tahan. Ternyata wanita perfeksionis di hadapannya ada kekurangannya, yaitu kebluk. Sarah juga memberikan dua lembar uang rupiah pada Arya untuk naik taksi.

Esok hari.

Ponsel Arya yang berada di bawah bantal terus bergetar dan berdering. Dengan malas dan mata masih terpejam, ia meraba dan mendapatkan ponselnya.

“Halo.” Arya menyapa masih dengan setengah sadar.

“Arya, kamu di mana? Bu Sarah sudah nunggu di lobby.”

Kalimat itu sukses membuat Arya terbelala, lalu menjauhkan ponsel dari telinga lalu menatap jam yang tertera di layar ponsel.

“Tujuh dua puluh. Gue kesiangan.” Arya menepuk dahinya lalu melompat dari ranjang dan menuju toilet. “Mampus lo Ar, bisa-bisa dipecat sama perawan tua.”

 

 

 

Terpopuler

Comments

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

somplaknya Arya... 😁😁😄

2025-01-18

0

RossyNara

RossyNara

baru kerja satu hari kamu udah telat Ar.

2024-09-22

0

Ita Listiana

Ita Listiana

😂😂😂

2024-09-10

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 ~ Saya Asisten Ibu
2 Part 2 ~ Siap Bos
3 Part 3 ~ Bisa Dipecat
4 Part 4 ~ Lepaskan Aku
5 Part 5 ~ Ke KUA
6 Part 6 ~ Arya Bimantara
7 Part 7 ~ Kerasukan Setan
8 Part 8 ~ Karena Semalam (1)
9 Part 9 ~ Karena Semalam (2)
10 Part 10 ~ Kedatangan Felix
11 Part 11 ~ Besok Bertemu Lagi
12 Part 12 ~ Tidak Menolak
13 Part 13 ~ Segera Menikah
14 Part 14 ~ Bimantara Property
15 Part 15 ~ Rezeki Di Pagi Hari
16 Part 16 ~ Rahasia Arya
17 Part 17 ~ Ada Cinta
18 Part 18 ~ Yakin Nggak Kangen?
19 Part 19 ~ Saya Di sini Bu ....
20 Part 20 ~ (Sarah) Bertemu Ares
21 Part 21 ~ Tidak Waras
22 Part 22 ~ Aku Yang Takut
23 Part 23 ~ Bukti Cinta
24 Part 24 ~ Perawan Tua
25 Part 25 ~ Abang Datang
26 Part 26 ~ Para Mantan
27 Part 27 ~ Keyakinan Sarah
28 Part 28 ~ Belum Ada Judul
29 Part 29 ~ Hilal Menuju Halal
30 Part 30 ~ Mandi Keringat
31 Part 31 ~ I Love You Sarah
32 Part 32 ~ Adam dan Arya
33 Part 33 ~ Hubungi Arya
34 Part 34 ~ Putra Kedua (1)
35 Part 35 ~ Putra Kedua (2)
36 Part 36 ~ Siapa Arya ?
37 Part 37 ~ Pengakuan Arya Vs Kangennya Aryo
38 Part 38 ~ Masih Merajuk
39 Part 39 ~ Mengejar Restu
40 Part 40 ~ Kamu Tahu?
41 Part 41 ~ Tetap Berbesan
42 Part 42 ~ Masa Lalu dan Masa Depan
43 Part 43 ~ Istrinya Arya
44 Part 44 ~ Sebelas Dua Belas
45 Part 45 ~ Perkara Tespek
46 Part 46 ~ Banyak Anak
47 Part 47 ~ Mirip Ibunya
48 Part 48 ~ Pembukaan
49 Part 49 ~ Happy Family (End)
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Part 1 ~ Saya Asisten Ibu
2
Part 2 ~ Siap Bos
3
Part 3 ~ Bisa Dipecat
4
Part 4 ~ Lepaskan Aku
5
Part 5 ~ Ke KUA
6
Part 6 ~ Arya Bimantara
7
Part 7 ~ Kerasukan Setan
8
Part 8 ~ Karena Semalam (1)
9
Part 9 ~ Karena Semalam (2)
10
Part 10 ~ Kedatangan Felix
11
Part 11 ~ Besok Bertemu Lagi
12
Part 12 ~ Tidak Menolak
13
Part 13 ~ Segera Menikah
14
Part 14 ~ Bimantara Property
15
Part 15 ~ Rezeki Di Pagi Hari
16
Part 16 ~ Rahasia Arya
17
Part 17 ~ Ada Cinta
18
Part 18 ~ Yakin Nggak Kangen?
19
Part 19 ~ Saya Di sini Bu ....
20
Part 20 ~ (Sarah) Bertemu Ares
21
Part 21 ~ Tidak Waras
22
Part 22 ~ Aku Yang Takut
23
Part 23 ~ Bukti Cinta
24
Part 24 ~ Perawan Tua
25
Part 25 ~ Abang Datang
26
Part 26 ~ Para Mantan
27
Part 27 ~ Keyakinan Sarah
28
Part 28 ~ Belum Ada Judul
29
Part 29 ~ Hilal Menuju Halal
30
Part 30 ~ Mandi Keringat
31
Part 31 ~ I Love You Sarah
32
Part 32 ~ Adam dan Arya
33
Part 33 ~ Hubungi Arya
34
Part 34 ~ Putra Kedua (1)
35
Part 35 ~ Putra Kedua (2)
36
Part 36 ~ Siapa Arya ?
37
Part 37 ~ Pengakuan Arya Vs Kangennya Aryo
38
Part 38 ~ Masih Merajuk
39
Part 39 ~ Mengejar Restu
40
Part 40 ~ Kamu Tahu?
41
Part 41 ~ Tetap Berbesan
42
Part 42 ~ Masa Lalu dan Masa Depan
43
Part 43 ~ Istrinya Arya
44
Part 44 ~ Sebelas Dua Belas
45
Part 45 ~ Perkara Tespek
46
Part 46 ~ Banyak Anak
47
Part 47 ~ Mirip Ibunya
48
Part 48 ~ Pembukaan
49
Part 49 ~ Happy Family (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!