Bosku Perawan Tua

Bosku Perawan Tua

Part 1 ~ Saya Asisten Ibu

“Ini datanya, gue harap kali ini cocok. Setelah ini gue nggak mau urus perekrutan asisten lo ya. Gue naik jabatan jadi manager, tapi masih aja dapat tugas printilan begini,” keluh Edric pada Sarah.

Sarah Alesha, wanita yang seharusnya sudah disibukkan dengan rumah tangganya sebagai seorang istri dan seorang Ibu. Malah sibuk di kantor, perusahaan milik Ayahnya. Sebelumnya Edric adalah asisten Sarah, karena sudah berganti jabatan menjadi manager beberapa bulan lalu tentu saja asisten Sarah harus berganti.  

Masalahnya, Sarah selalu mengeluhkan asisten pengganti Edric. Bahkan pria itu diberi tugas untuk mencari penggantinya yang bisa membuat Sarah nyaman. Sebagai seorang direktur Sarah cukup dihormati. Lebih tepatnya ditakuti. Bahkan hal sekecil apapun bisa jadi bahan untuk menegur dan yang paling parah adalah pemecatan.  

“Kamu tahu sendiri, spesifikasi yang kerja sama denganku kayak gimana,” keluh Sarah yang asyik bertatapan dengan layar laptopnya.

“Tapi nggak mesti juga lo pecat karyawan karena bau ketek lah, sudah menikah juga jadi masalah,” tutur Edric. Mungkin kalau bukan sepupuan, mana mungkin Edric bisa seloyal dan sesabar itu pada Sarah.

“Bau badan itu pengaruh dengan konsentrasi kerja aku. Coba kalau kamu bau badan, bukan hanya aku yang terganggu. Orang-orang disekeliling aku. Gimana ceritanya, kamu dampingi aku ketemu client dan nanti client terganggu sama kamu yang bau ketek,” tutur Sarah.

“Referensi kamu yang sebelumnya lebih parah, bentar-bentar ada telpon dari istrinya. Entah anaknya nangislah, gas di rumah habislah, token listrik minta diisi. Aku ini direktur, Edric. Masa dipusingin sama urusan rumah tangga asisten aku,” ujar Sarah yang memang ada benarnya.

“Ya udah, tapi kali ini kalau cocok coba rem mulut lo. Jangan asal bentak-bentak orang nggak jelas.”  

“Setiap kemarahan aku jelas kok,” sahut Sarah tidak mau kalah.

“Terserah. Kalau masih nggak cocok juga, kamu minta HRD aja yang cari asisten untuk kamu. Lagian spesifikasi perekrutan kamu tuh aneh.”

Sarah mengerucutkan bibirnya, mengingat spesifikasi yang diajukan untuk calon asistennya. Selain mahir dan menguasai komputer, Sarah mengharuskan asistennya wangi, berstatus single, bisa masak dan tidak berwajah menyebalkan. Sungguh persyaratan yang tidak biasa untuk perekrutan sebagai personal assistant.

Saat ini Sarah berumur tiga puluh tiga tahun dan belum menikah. Bukan karena tidak laku, tapi terlalu berhati-hati memilih pria entah itu sebagai kekasih ataupun teman. Kekecewaan di masa lalu karena penghianatan kekasih, berpengaruh sampai saat ini.

Dari wajah, tidak usah ditanya. Sarah cantik, sangat cantik malah. Dengan wajah Indo, karena ayahnya keturunan Belanda dan Ibunya asli Indonesia. Juga dengan background keluarga berada dan terpandang, menjadi nilai lebih dari seorang Sarah Alesha.

“Permisi, Ibu Sarah. Kandidat asisten Ibu sudah datang,” ujar Melan sekretaris Sarah yang masih berdiri di tengah pintu.

“Hm, berapa orang yang datang?” tanya Sarah dengan pandangan masih terfokus pada layar laptopnya.

“Hanya satu orang, Bu,” jawab Melan lirih dan berhasil mengalihkan perhatian Sarah.

“Hanya satu orang?” Melan mengangguk pelan. “Suruh masuk!” titahnya sambil membuka berkas yang tadi diserahkan Edric. Mendapati kenyataan kalau hanya satu orang kandidat asistennya, Sarah pun segera menghubungi Edric.

“Halo, kamu gimana sih. Masa aku harus menyeleksi satu orang doang,” ujar Sarah melalui ponselnya. Wanita itu berdiri menghadap kaca jendela besar yang ada tepat di belakang kursi kerjanya.

“Pagi Bu,” sapa seorang pria.

“Hm, duduklah!” titah Sarah tanpa menoleh karena masih dalam panggilan telepon dengan Edric.

“Iya memang hanya satu orang," jawab Edric di ujung telpon.

“Ya nggak bisa gitu dong. Masa nggak ada pilihan lain. Kalau tidak sesuai dengan harapan aku, gimana?”

“Kamu nggak punya pilihan, ada pilihan pun percuma. Jadi terima aja dan jangan memandang segala hal sesuai ekspektasi hidup kamu. Kadang kita harus menurunkan ekspektasi agar hidup lebih seimbang. Sudahlah, terima saja dia jadi asisten kamu,” tutur Edric lagi.

“Mana bisa begitu,” sahut Sarah lalu berbalik dan menatap pria yang duduk di depan mejanya. “Edric, kamu utus anak SMA untuk jadi asisten aku?”

Terdengar decakan di ujung telepon. “Udah dulu lah, aku sibuk.”

“Eh, aku ini atasan kamu,” cetus Sarah lalu panggilan diakhiri oleh Edric. Sarah ingin memaki tapi urung karena ada orang lain di ruangannya. Bagaimanapun dia harus bisa menjaga imagenya sebagai seorang pemimpin.

Pria itu tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Sarah kembali duduk dan membaca curriculum vitae pria tersebut.

“Kamu Arya?”

“Betul, Bu?”

Sarah menatap wajah Arya seakan memastikan sesuatu.

“Kamu yakin umur kamu dua puluh lima tahun?” tanya Sarah seakan tidak percaya.

“Sesuai akte kelahiran dan berkas yang lain sih, begitu Bu. Apa ibu perlu pembuktian kalau saya sudah dewasa dan bukan anak SMA?’” tanya Arya.

Sarah berdehem, karena pembicaraan dengan Edric tadi didengar oleh Arya.

“Jangan ngaco kamu, memang harus membuktikan dengan apa?” tanya Sarah.

“Terserah Ibu maunya gimana,” jawab Arya sambil cengengesan.

Brak.

Sarah menggebrak mejanya.

“Astaga Bu, bikin kaget aja,” seru Arya sambil mengusap dadanya.

“Berdiri kamu!”

Arya pun berdiri, Sarah menghampiri Arya bahkan memutari tubuh pria itu untuk membuktikan kalau Arya memang tidak bau badan. Ternyata pria itu memiliki tubuh yang cukup tinggi, bahkan tinggi Sarah yang memakai heels hampir setara dengannya. Dengan wajah baby face, Arya terlihat lebih muda dari umurnya.

“Kamu menguasai aplikasi komputer apa saja?” tanya Sarah sudah kembali duduk di kursi kebesarannya, sedangkan Arya masih berdiri menjawab pertanyaan wanita itu.

“Bisa masak?”

Arya menggaruk kepalanya, entah memang karena gatal atau hanya pengalihan perhatian saja.

“Bisa nggak?” bentak Sarah.

“Ya ampun, cantik-cantik tapi galak bener,” gumam Arya. “Bi-bisa sih Bu, tapi ya sebisa-bisanya aja, belum tentu seenak masakan chef.”

“Kamu tahu kalau saya cari asisten sekaligus supir. Kamu harus siap kalau harus lembur atau sewaktu-waktu dihubungi untuk segera datang.”

“Oke, nggak masalah kok,” jawab Arya tanpa beban.

“Kamu beneran single, kan?” tanya Sarah sambil bersedekap dengan tatapan tajamnya. “Jangan-jangan kamu sudah menikah.”

“Belumlah Bu. Ibu sendiri yang bilang saya kayak anak SMA, masa udah nikah sih.” Arya senyam senyum tidak jelas.

“Tapi saya tidak suka dengan sikap cengengesan kamu,” ujar Sarah.

Tanpa dititah, Arya langsung duduk bahkan menyangga wajahnya dengan salah satu tangan dan menatap wajah Sarah.

“Jangan gitu Bu, saya juga bisa serius atau sesuai permintaan lah.”

“Tidak. Kamu tidak saya terima, silahkan keluar.”

“Tidak diterima gimana Bu, saya sudah tanda tangan kontrak sebagai asisten ibu dengan Pak Edric.”

“Hah, Edricccc!” teriak Sarah.

“Astaga,” pekik Arya. 

Terpopuler

Comments

Dewi Oktavia

Dewi Oktavia

seperti asyik ne cerita y

2024-09-13

0

3n1 Rhy

3n1 Rhy

Arya maju terus pantang mundur 😁😁😁

2024-08-09

0

Syafitry Queenjb PhobiaMandi

Syafitry Queenjb PhobiaMandi

belum belum arya udah on point 1 langkah di depan sarah .. muachhh /Drool/

2024-05-13

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 ~ Saya Asisten Ibu
2 Part 2 ~ Siap Bos
3 Part 3 ~ Bisa Dipecat
4 Part 4 ~ Lepaskan Aku
5 Part 5 ~ Ke KUA
6 Part 6 ~ Arya Bimantara
7 Part 7 ~ Kerasukan Setan
8 Part 8 ~ Karena Semalam (1)
9 Part 9 ~ Karena Semalam (2)
10 Part 10 ~ Kedatangan Felix
11 Part 11 ~ Besok Bertemu Lagi
12 Part 12 ~ Tidak Menolak
13 Part 13 ~ Segera Menikah
14 Part 14 ~ Bimantara Property
15 Part 15 ~ Rezeki Di Pagi Hari
16 Part 16 ~ Rahasia Arya
17 Part 17 ~ Ada Cinta
18 Part 18 ~ Yakin Nggak Kangen?
19 Part 19 ~ Saya Di sini Bu ....
20 Part 20 ~ (Sarah) Bertemu Ares
21 Part 21 ~ Tidak Waras
22 Part 22 ~ Aku Yang Takut
23 Part 23 ~ Bukti Cinta
24 Part 24 ~ Perawan Tua
25 Part 25 ~ Abang Datang
26 Part 26 ~ Para Mantan
27 Part 27 ~ Keyakinan Sarah
28 Part 28 ~ Belum Ada Judul
29 Part 29 ~ Hilal Menuju Halal
30 Part 30 ~ Mandi Keringat
31 Part 31 ~ I Love You Sarah
32 Part 32 ~ Adam dan Arya
33 Part 33 ~ Hubungi Arya
34 Part 34 ~ Putra Kedua (1)
35 Part 35 ~ Putra Kedua (2)
36 Part 36 ~ Siapa Arya ?
37 Part 37 ~ Pengakuan Arya Vs Kangennya Aryo
38 Part 38 ~ Masih Merajuk
39 Part 39 ~ Mengejar Restu
40 Part 40 ~ Kamu Tahu?
41 Part 41 ~ Tetap Berbesan
42 Part 42 ~ Masa Lalu dan Masa Depan
43 Part 43 ~ Istrinya Arya
44 Part 44 ~ Sebelas Dua Belas
45 Part 45 ~ Perkara Tespek
46 Part 46 ~ Banyak Anak
47 Part 47 ~ Mirip Ibunya
48 Part 48 ~ Pembukaan
49 Part 49 ~ Happy Family (End)
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Part 1 ~ Saya Asisten Ibu
2
Part 2 ~ Siap Bos
3
Part 3 ~ Bisa Dipecat
4
Part 4 ~ Lepaskan Aku
5
Part 5 ~ Ke KUA
6
Part 6 ~ Arya Bimantara
7
Part 7 ~ Kerasukan Setan
8
Part 8 ~ Karena Semalam (1)
9
Part 9 ~ Karena Semalam (2)
10
Part 10 ~ Kedatangan Felix
11
Part 11 ~ Besok Bertemu Lagi
12
Part 12 ~ Tidak Menolak
13
Part 13 ~ Segera Menikah
14
Part 14 ~ Bimantara Property
15
Part 15 ~ Rezeki Di Pagi Hari
16
Part 16 ~ Rahasia Arya
17
Part 17 ~ Ada Cinta
18
Part 18 ~ Yakin Nggak Kangen?
19
Part 19 ~ Saya Di sini Bu ....
20
Part 20 ~ (Sarah) Bertemu Ares
21
Part 21 ~ Tidak Waras
22
Part 22 ~ Aku Yang Takut
23
Part 23 ~ Bukti Cinta
24
Part 24 ~ Perawan Tua
25
Part 25 ~ Abang Datang
26
Part 26 ~ Para Mantan
27
Part 27 ~ Keyakinan Sarah
28
Part 28 ~ Belum Ada Judul
29
Part 29 ~ Hilal Menuju Halal
30
Part 30 ~ Mandi Keringat
31
Part 31 ~ I Love You Sarah
32
Part 32 ~ Adam dan Arya
33
Part 33 ~ Hubungi Arya
34
Part 34 ~ Putra Kedua (1)
35
Part 35 ~ Putra Kedua (2)
36
Part 36 ~ Siapa Arya ?
37
Part 37 ~ Pengakuan Arya Vs Kangennya Aryo
38
Part 38 ~ Masih Merajuk
39
Part 39 ~ Mengejar Restu
40
Part 40 ~ Kamu Tahu?
41
Part 41 ~ Tetap Berbesan
42
Part 42 ~ Masa Lalu dan Masa Depan
43
Part 43 ~ Istrinya Arya
44
Part 44 ~ Sebelas Dua Belas
45
Part 45 ~ Perkara Tespek
46
Part 46 ~ Banyak Anak
47
Part 47 ~ Mirip Ibunya
48
Part 48 ~ Pembukaan
49
Part 49 ~ Happy Family (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!