Part 6 ~ Arya Bimantara

Sarah meminta Arya menuju suatu tempat sebelum menuju Emerald dan mengajak pria itu turun ketika sampai di lokasi.

“Butik?”

“Hm.”

“Penampilan Bu Sarah ‘kan udah oke banget, mau apa lagi ke butik?”

“Aku memang sudah oke, tapi kamu yang tidak oke,” sahut Sarah ketus lalu mendengus kesal dan meninggalkan Arya yang masih bingung.

“Memang kenapa dengan penampilanku. Jangan galak-galak Bu, tambah gemes jadinya. Arghh.”

Karyawan butik menyambut ramah kedatangan Sarah, ternyata wanita itu ingin merubah penampilan Arya. Hanya mengenakan celana panjang hitam juga kemeja panjang navy serta sepatu pantofel. Lumayan rapi dan Sarah tidak menampik kalau Arya memang ganteng seperti yang diakui oleh pria itu. Namun, menghadiri pesta sekelas Emerald tidak mungkin Sarah ditemani Arya dengan penampilan seadanya.

“Rubah penampilannya, saya mau dia rapi dan pantas untuk menghadiri pesta. Pastikan yang dia pakai selaras dengan penampilan saya,” titah Sarah.

“Baik Bu Sarah,” sahut karyawan butik yang memang sudah menjadi langganan wanita itu. Sarah menunggu di sofa yang terlihat nyaman. Menyilangkan kaki dan membuka layar ponselnya. Cukup lama Sarah menunggu, tapi tidak selama menunggu wanita bersiap. Pria hanya cukup memantaskan atasan, bawahan dan pelengkap seperti sepatu dan dasi.

“Ibu Sarah, Mas Arya sudah siap,” ujar karyawan butik dengan ramah dan lembut. Sarah pun menoleh, menatap Arya yang berdiri di hadapannya.

Jika tadi Arya terpesona dengan penampilan Sarah, saat ini kebalikannya. Sarah terpukau dengan Arya yang terlihat berbeda dan berkelas.

“Gimana Bu, udah oke belum? Kalau belum, saya ganti baju koko sama sarung aja dah. Terus kita ikut kendurian,” ujar Arya membuat Sarah ingin sekali menjewer telinga pria itu yang selalu saja merusak suasana atau moodnya.

“Oke, sudah cukup.”

“Masa cukup doang, nggak ganteng gitu?” Arya berjalan mendekat lalu menatap Sarah. “Pastikan dulu penampilan saya sudah oke dan tidak buat Bu Sarah malu di depan … Felix.”

Sarah menelan salivanya. Apa Arya bisa membaca pikirannya. Sebagai asisten pribadi, Arya tidak perlu di make over berlebihan  kecuali memang berperan penting seperti kekasih atau calon suami.

“Ayo,” ajak Sarah enggan membahas masalah Felix.

“Bu.”

Sarah mengacuhkan Arya yang masih mengoceh, saat di kasir wanita itu menyerahkan sebuah kartu dan menunggu penyelesaian transaksi.

“Biasakan tidak banyak bicara, apalagi nanti di acara. Jangan sampai buat aku malu karena mulut kamu yang kadang seenaknya.”

“Bibir saya tuh jujur Bu.”

“Kadang kejujuran itu menyakitkan.”

“Tapi lebih baik dari pada harus terus berbohong."

Sarah dan Arya sudah berdiri di samping mobil, keduanya bertatapan dengan pikiran masing-masing. Masalah kejujuran, masa lalu dan sakit yang dirasakan meski berbeda tapi masih menoreh luka.

Acara diadakan di hotel mewah, yang hadir pun bukan orang sembarangan. Konglomerat, pengusaha sukses, bahkan ada pejabat dan kalangan artis.

“Bu Sarah, itu Anyo Gerotin ya. Yang main sinetron mutusin layangan, ya ampun seksi banget.” Pengacara kondang dan pejabat  yang baru saja lewat pun tidak luput disebut oleh Arya.

“Arya kamu bisa diam nggak, jangan norak gitu.”

“Kalau saya minta foto, boleh nggak ya?” tanya Arya sambil berbisik di telinga Sarah, tapi diabaikan.

Pengamanan memasuki ballroom sangat ketat, saat memasuki ruangan Sarah sempat menghela nafasnya. Tujuan pertamanya adalah menemui tuan rumah, menyampaikan permohonan maaf karena Ryan Simon tidak bisa hadir dan bicara basa basi lalu menghindar setelah itu pergi.

“Arya,” panggil Sarah karena mereka sudah dekat dengan tuan rumah. Sarah memberi tanda agar Arya sedikit menunduk, wanita itu ingin membisikan sesuatu. “Ikuti saja permainanku, jangan inisiatif mengatakan apapun.”

“Oke.”

Sarah memeluk lengan Arya, pria itu sempat terkejut tapi tetap mengikuti alur yang diinginkan Sarah.

“Malam tuan Armano,” sapa Sarah dengan wajah datarnya. Arya bahkan ingin sekali menarik pipi wanita itu agar mengulas senyum. Bagaimana tidak, mereka menghadiri undangan tapi memasang wajah seakan terpaksa hadir.

“Selamat malam, Sarah. Apa kabarmu sayang?” tanya pria paruh baya yang terkekeh lalu menghampiri Sarah bahkan mereka sempat berpelukan. Pelukan tanda hormat bukan pelukan cinta.

“Aku baik, Papa dan Mama tidak bisa hadir mereka sedang … tuan pasti paham.”

Pria itu terkekeh lagi dan menganggukan kepalanya. “Siapa tidak kenal Ryan Simon, sangat sibuk dengan bisnisnya dan juga … istrinya yang tersebar di mana-mana,” ujar Armano lirih.

Arya menoleh, memperhatikan gestur tubuh Sarah. Pelukan di lengannya terasa begitu erat tanda kalau wanita itu sedang kesal.

“Ah, siapa pria tampan ini?” tunjuk Armano pada Arya.

“Kenalkan dia Arya, Arya Bimantara.”

Arya dan Armano bersalaman, pria itu mengernyitkan dahinya memikirkan sesuatu.

“Bimantara? Bimantara Property?” Armano menyebutkan salah satu perusahaan properti dan dijawab Arya dengan terkekeh.

“Bukan Tuan, dia  bukan Bimantara itu,” sahut Sarah sambil memeluk lengan Arya. “Arya salah satu karyawanku.”

“Ah, cinta bersemi di kantor. Semoga dia bisa menaklukan seorang dirimu.”

Sarah pamit berkeliling lalu menarik lengan Arya agar menjauh dari pria itu.

“Bu Sarah, padahal saya mau jawab Ibu keburu menyela. Ayah saya memang punya usaha properti, lebih tepatnya kontrakan,” sahut Arya terbahak.

“Tidak lucu.”

“Kita mau ke mana nih?”

“Sarah.”

Sarah tau siapa yang memanggilnya, ia berbalik begitu pula dengan Arya. Dua rekan Sarah yang mereka temui ada di sana. Menyapa dan berbasa basi.

“Wah, makin mesra aja nih. Kapan dong diresmikan?”

“Kita pikir kamu tidak akan datang, ternyata punya nyali juga.”

“Kalian pasti tahu kalau saat itu tiba, untuk apa pula aku harus takut datang ke mari. Mereka mengundangku dan keluarga Tuan Armano sudah menjadi kerabat keluarga besarku.”

“Sudah bertemu Felix, tadi dia ada di … ah itu dia.”

Cengkraman tangan Sarah di lengan Arya semakin mengerat, membuat pria itu menoleh. Rahang wanita itu terlihat  tegang.

“Sarah, Sarah Alesha.”

Sarah menarik nafas lalu berbalik.

“Selamat malam Felix.”

“Waw, kamu terlihat … luar biasa. Ah, malam juga Sarah. Apa kabarmu?” Felix mengulurkan tangannya dengan tatapan seorang player menemukan mangsa.

Jadi ini mantannya Ibu Sarah. Menatap bu Sarah, udah kayak lihat pisang aja. Dasar m0nyet, ujar Arya dalam hati.   

“Aku memang luar biasa, hanya pria luar biasa juga yang akan mendapatkan aku.”

“Dan orang itu adalah ….” Felix menjeda kalimatnya seakan mengejek Sarah kalau sampai saat ini belum ada orang tersebut dan hanya dirinya yang bisa memiliki Sarah pada akhirnya.

“Dia,” jawab Sarah mengusap lengan Arya lalu mereka bertatapan. Sarah tersenyum, membuat penampilannya semakin sempurna. Meskipun baru dua hari bekerja bersama wanita itu dan belum pernah Arya melihat Sarah tersenyum. Ternyata senyum wanita itu sangat indah dan hangat.

“Dia pria luar biasa yang selama ini aku tunggu. Arya Bimantara,” ungkap Sarah masih menatap pria bernama Arya.

 

 

 

 

 

Terpopuler

Comments

Biduri Aura

Biduri Aura

Arya gendeng 😂😂😂😂mulut mu dan kosa kata mu bener² lemes 🤣🤣🤣🤣

2024-02-20

1

Fenty Dhani

Fenty Dhani

good...jangan biarkan pria licik itu mendekat kembali👍😏

2024-02-20

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

truscetia

2024-02-05

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 ~ Saya Asisten Ibu
2 Part 2 ~ Siap Bos
3 Part 3 ~ Bisa Dipecat
4 Part 4 ~ Lepaskan Aku
5 Part 5 ~ Ke KUA
6 Part 6 ~ Arya Bimantara
7 Part 7 ~ Kerasukan Setan
8 Part 8 ~ Karena Semalam (1)
9 Part 9 ~ Karena Semalam (2)
10 Part 10 ~ Kedatangan Felix
11 Part 11 ~ Besok Bertemu Lagi
12 Part 12 ~ Tidak Menolak
13 Part 13 ~ Segera Menikah
14 Part 14 ~ Bimantara Property
15 Part 15 ~ Rezeki Di Pagi Hari
16 Part 16 ~ Rahasia Arya
17 Part 17 ~ Ada Cinta
18 Part 18 ~ Yakin Nggak Kangen?
19 Part 19 ~ Saya Di sini Bu ....
20 Part 20 ~ (Sarah) Bertemu Ares
21 Part 21 ~ Tidak Waras
22 Part 22 ~ Aku Yang Takut
23 Part 23 ~ Bukti Cinta
24 Part 24 ~ Perawan Tua
25 Part 25 ~ Abang Datang
26 Part 26 ~ Para Mantan
27 Part 27 ~ Keyakinan Sarah
28 Part 28 ~ Belum Ada Judul
29 Part 29 ~ Hilal Menuju Halal
30 Part 30 ~ Mandi Keringat
31 Part 31 ~ I Love You Sarah
32 Part 32 ~ Adam dan Arya
33 Part 33 ~ Hubungi Arya
34 Part 34 ~ Putra Kedua (1)
35 Part 35 ~ Putra Kedua (2)
36 Part 36 ~ Siapa Arya ?
37 Part 37 ~ Pengakuan Arya Vs Kangennya Aryo
38 Part 38 ~ Masih Merajuk
39 Part 39 ~ Mengejar Restu
40 Part 40 ~ Kamu Tahu?
41 Part 41 ~ Tetap Berbesan
42 Part 42 ~ Masa Lalu dan Masa Depan
43 Part 43 ~ Istrinya Arya
44 Part 44 ~ Sebelas Dua Belas
45 Part 45 ~ Perkara Tespek
46 Part 46 ~ Banyak Anak
47 Part 47 ~ Mirip Ibunya
48 Part 48 ~ Pembukaan
49 Part 49 ~ Happy Family (End)
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Part 1 ~ Saya Asisten Ibu
2
Part 2 ~ Siap Bos
3
Part 3 ~ Bisa Dipecat
4
Part 4 ~ Lepaskan Aku
5
Part 5 ~ Ke KUA
6
Part 6 ~ Arya Bimantara
7
Part 7 ~ Kerasukan Setan
8
Part 8 ~ Karena Semalam (1)
9
Part 9 ~ Karena Semalam (2)
10
Part 10 ~ Kedatangan Felix
11
Part 11 ~ Besok Bertemu Lagi
12
Part 12 ~ Tidak Menolak
13
Part 13 ~ Segera Menikah
14
Part 14 ~ Bimantara Property
15
Part 15 ~ Rezeki Di Pagi Hari
16
Part 16 ~ Rahasia Arya
17
Part 17 ~ Ada Cinta
18
Part 18 ~ Yakin Nggak Kangen?
19
Part 19 ~ Saya Di sini Bu ....
20
Part 20 ~ (Sarah) Bertemu Ares
21
Part 21 ~ Tidak Waras
22
Part 22 ~ Aku Yang Takut
23
Part 23 ~ Bukti Cinta
24
Part 24 ~ Perawan Tua
25
Part 25 ~ Abang Datang
26
Part 26 ~ Para Mantan
27
Part 27 ~ Keyakinan Sarah
28
Part 28 ~ Belum Ada Judul
29
Part 29 ~ Hilal Menuju Halal
30
Part 30 ~ Mandi Keringat
31
Part 31 ~ I Love You Sarah
32
Part 32 ~ Adam dan Arya
33
Part 33 ~ Hubungi Arya
34
Part 34 ~ Putra Kedua (1)
35
Part 35 ~ Putra Kedua (2)
36
Part 36 ~ Siapa Arya ?
37
Part 37 ~ Pengakuan Arya Vs Kangennya Aryo
38
Part 38 ~ Masih Merajuk
39
Part 39 ~ Mengejar Restu
40
Part 40 ~ Kamu Tahu?
41
Part 41 ~ Tetap Berbesan
42
Part 42 ~ Masa Lalu dan Masa Depan
43
Part 43 ~ Istrinya Arya
44
Part 44 ~ Sebelas Dua Belas
45
Part 45 ~ Perkara Tespek
46
Part 46 ~ Banyak Anak
47
Part 47 ~ Mirip Ibunya
48
Part 48 ~ Pembukaan
49
Part 49 ~ Happy Family (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!