Diary My Sekolah [S1-S2]

Diary My Sekolah [S1-S2]

1. Kelas 1

Ini kisah ku, perkenalkan namaku Stella Ayu Wijaya. Biasa di panggil Ayu atau Ella. Hari ini aku memasuki masa SMK ku. Oya, aku mengambil jurusan Administrasi perkantoran dulu sebelum aku masuk sekolah ini jurusan ku namanya Sekretaris. Aku lulus dengan nilai terbaik saat wawancara. Tapi peringkat ke 88 untuk ujian tertulis. Lulus saja aku sudah bersyukur.

Waktu pendaftaran aku ditemani Ayah. Saat SMP pun Ayah selalu menemani ku sampai dihari pertama masuk pun setia menunggu ku sampai selesai.

Lanjut...

Hari pertama sekolah pasti hari Senin, jadi aku mengikuti upacara dengan barisan sesuai jurusan dan tingkatan kelas. Sebelum dimulai, aku meletakkan tasku di kelas, mengikuti upacara sampai selesai. Setelah barisan bubar alias selesai, semua kembali ke kelas. Aku mengambil tasku, terlihat di dekat sana ada kerumunan anak-anak lain di papan pengumuman depan kelasku. Ku ikut serta melihat, ternyata itu pengumuman pembagian kelas untuk jurusan yang ku ambil.

Terlihat jelas tenyata aku di kelas AP 3, lagi aku melihat lagi ternyata aku sekelas sama sahabat jaman ku SMP. Senang sih ,tapi hari pertama ini dia tidak masuk. Entah apa alasannya dia juga tak ada kabar. Berjalan menuju kelas yang berada pas didepan lapangan basket dan gedung baru.

Aku mulai mencari tempat duduk. Aku duduk di bangku urutan kedua dan barisan kedua dekat pintu kelas. Jadi saat belajar, bisa memandang keluar lapangan luas yang terbentang dengan warna merah marun dan hijau.

Hari-hari aku jalani seperti biasa hingga pada saat aku menemukan teman-teman baikku. Awalnya cuma berdua tapi malah nambah, sekarang jadi berlima dan pasti nya perempuan semua.

Sekitar 30 lebih jumlah kami dikelas. Laki- laki nya hanya 7 orang sisanya perempuan semua. Dan aku terpilih jadi bagian pengurus kelas sebagai Sekretaris. Tugasku kadang mencatat di papan tulis dan mencatat absensi kelas. ( Maklum jaman ku masih nyata-nyata di papan tulis ).

****

Pagi itu hari Rabu, kami diwajibkan memakai sanggul khusus jurusan ku saja dan memakai sepatu high heels maksimal 5 cm dan di wajibkan berdandan simple untuk hari Rabu dan Kamis. Hari itu di khususkan untuk Jurusan di sekolah.

Ketika jam pelajaran masih berlangsung, dikelas hanya di beri tugas mencatat karena Guru yang bersangkutan ada kesibukan. Aku bergantian mencatat di papan tulis dengan wakil ku namanya Sari. Dan kebetulan spidol-spidol dikelas sudah macet. Jadi aku keluar untuk mengisi tinta spidol tadi di ruang piket. ( Serius, jaman ku masih spidolan. proyektor masih langka ).

Ditemani Susi teman baikku, kami berjalan keliling lingkungan sekolah padahal kan tinggal jalan lurus saja dari pintu kelas lewati lapangan sudah nyampai di tempat tujuan.

Kami berjalan sambil membawa spidol-spidol tadi melewati kelas kakak tingkat. Lewati jurusan Multimedia yang terkenal menghasilkan cowok-cowok ganteng seantero sekolah dimana pun. Lalu melewati jurusan Penjualan, melewati depan kelas mereka saja sudah terdengar suara keributan.

Entah itu kelas 2 atau kelas 3 sama-sama ribut dan berisik. Para siswa nya pun pada berhamburan keluar kelas. Kami melewati dengan wajah biasa saja padahal dalam hati memang malu. Setelah itu, jurusan Busana Butik jurusan yang kalem tenang. Tapi menghasilkan karya yang baik. ( Sampai kini jurusan itu selalu membawa karya ke tingkat Provinsi ).

Hingga sampailah kami ke ruang piket. Setelah usai semuanya, kami kembali dengan rute yang sama. Namun kali ini berbeda, saat menyusuri depan kelas kakak kelas jurusan Penjualan. Mata ku seolah tidak berhenti memandang sosok cowok yang berada didekat pintu kelasnya. Ku pandangi dengan tangan terus menggenggam tangan Susi karena gemes. Iya dia tampan, putih, mata sipit pokoknya keren menurutku.

Dia pun melihatku, mata kami saling bertukar sambil kaki ku berjalan melewati kelasnya. Hati yang berdebar-debar telah hilang. Aku berjalan biasa setelah jauh dari kelasnya, spontan kaki ku loncat-loncat tidak jelas.

" Kenapa Ayu ?". Tanya Susi heran.

" Hah. Gak papa kok Si ". Mengulas senyum sok manis agar tidak ketahuan.Setelah sampai dikelas kondisi ku kembali normal.

Hingga beberapa hari kemudian, di jam istirahat pertama. Aku berjalan ke kantin di dekat kelasku bersama teman-teman ku Susi, Eshi, Ohta dan Era.

Sialnya baru saja aku ingin masuk kantin, terlihat sudah Kakak kelas yang ku ceritakan tadi di dekatku. Pas banget dia juga ingin ke kantin. Tapi aku bersikap biasa saja karena malu, ya iya lah malu. Sikapku ini memang memalukan diri sendiri.

Aku makan setelah itu kembali ke kelas. Beberapa menit kemudian aku baru ingin keluar dari kelas untuk membuang sampah yang menumpuk di laci meja ku. Kakak tadi lewat di depan kelasku pas sekali didepan ku kini. Aku tepis pandangan ku tadi sembari menduduk. Saat dia menjauh aku lirik lagi tapi sialnya dia melihat lirikkan ku. Aduh aku malu sudah ketahuan !!!

" Dorrrrrrrrr ". Temanku mengangetkan ku dari belakang.

" AGHHHHH !!!! Jangan ganggu Napa". Lirihku kemudian memasuki kelas kembali.

" Biasa aja kelesss !!". Jawabnya sewot.

Dia teman sekelas ku, namanya Heru Pramono Anwar. Hampir tiap hari di kelas selalu usil padaku. Kadang aku tidak peduli dia bicara apa padaku. Melihat ku saja dia sering ketawa-ketawa tidak jelas seperti orang gila gitu.

Saat jam sekolah usai, aku keluar kelas bersama temanku lalu tak lama berpisah. Ketika pulang aku baru sadar didepan ku yang sedang berjalan adalah Kakak kelas tadi. Aku berjalan pelan demi melihat dia dari belakang. Sambil merapikan diri, takut menoleh ke belakang saat diri ini belum siap.

" Ayuu !!!!". Suara teriakan kembali menggaung dari belakang.

Aduh siapa sih yang manggil aku hingga bergema ke mana-mana plus nyaring-nyaring. Ku balik pandangan ku ke belakang ternyata Heru si iseng tidak jelas berlari mendekati ku.

" Apaan sih?". Gumam ku berdecak sungguh kesal.

" Hahahaha iseng aja". Jawabnya sambil tertawa garing.

" Hah? Gak jelas betul deh jadi makhluk bumi". Aku balik pandangan ku. Saat ku melihat ke depan, ya ternyata Kakak kelas yang tadi pun berbalik memandang ku. Aku lalu menunduk tidak tenang dan berpura-pura menarik Heru agar berjalan cepat meninggalkan nya.

" Ada apa sih narik-narik?!". Kata Heru.

" Diam !!!". Balas ku pada cowok super iseng dan rajin tertawa ini.

*********

Esoknya aku masuk sekolah kembali. Dan di sambut dengan tingkah usil Heru. Tapi aku tidak begitu peduli dengan dia, anggap saja tidak ada. Kemudian duduk dan mengobrol bersama temanku menyabut pagi yang indah dengan rumpi ala-ala cewek.

" Susi, tahu kah kakak kelas yang waktu itu?". Memberi kode pada kejadian waktu itu.

" Yang mana?". Berbalik Susi bertanya.

" Penjualan itu nah, putih-putih gak tinggi mata sipit yang ganteng sendiri di kelas !". Jelas ku mulai geram.

" Hah?". Jawab singkat Susi. Jawaban yang tidak jelas.

" Oh kak Heri". Sela Ohta, gadis berambut gelombang sebahu.

" Ohta kenal kah?". Tanya ku meliriknya.

" Satu arah rumahnya sama rumah ku". Jawab nya begitu santai sambil bercermin pagi. Itu kebiasaan nya.

" Oh kak Heri , aku juga kenal". Timpalnya Susi.

" Kenapa suka kah?". Tanya Ohta padaku.

Berpikir sejenak. " Tanya aja". Jawab ku gengsi banget kalau jujur sejujurnya meskipun didepan teman sendiri.

" Kalau gak salah, ada cewek nya tu jurusan Multimedia". Jawab Susi spontan menyandarkan tubuhnya ke badan kursi sekolah.

Saat tahu dan mendengar perkataan Susi wajahku langsung saja lesu. Dan tidak lagi melanjutkan pembicaraan tentang Kak Heri.

" Cowok aja terus". Heru seperti menyinggung kami dengan suara memang cukup terdengar didalam kelas. Aku mendengar perkataan Heru tapi tidak aku peduli kan. Jam pelajaran pun di mulai kembali, belajar seperti biasa karena sudah kewajiban sebagai anak sekolah.

____________

Hingga semester 1 terlewati aku mendapat peringkat 3 yang pertama adalah Ohta disusul Era dan terakhir Aku. Sejak saat itu kelompok ku di gosipkan kumpulan anak-anak pintar, gosip itu sampai ke telinga para guru yang mengajar dan ke kakak kelas yang lain.

Aku melewati suasana sekolah ku dengan memendam perasaan suka terhadap kak Heri meskipun dia memiliki pacar yang sangat cantik. Beda jauh dari aku yang biasa-biasa saja dan selalu biasa saja. Kadang aku pun malu karena aku tidak sebanding dengan mereka.

Rasa suka itu kian ku rasa makin biasa saja. Karena aku begitu sibuk mengejar peringkat ku dengan terus belajar dan menghafal tiap-tiap pelajaran ketika ulangan semester.

Hari Jumat pagi seperti biasa senam pagi. Berbaris sesuka hati namun harus rapi. Aku ditengah dengan posisi kiri kanan di isi teman ku kami di barisan paling depan. Aku melihat di depan kelas jurusan Penjualan, mereka membuat barisan sendiri tepat di halaman kelas mereka. Kak Heri berada di barisan pojok paling belakang.

Sesekali aku memandang nya yang asik bercanda dengan temannya. Lagi, dia seperti memandang ku balik. Namun pikirku mungkin saja dia melihat orang lain. Aku kembali berbicara pada temanku. Senam pagi ku laksanakan dengan riang dan semangat.

Saat jam senam berlangsung ada gerakan kebelakang yang mengharuskan ku berbalik. Saat ku berbalik, ternyata ada cowok seperti nya berstatus Kakak kelasku. Ganteng berpostur tinggi dan sedikit kekar. Terlihat dia tersenyum saat melakukan gerakan-gerakan senam.

Mulai saat itu lah aku beralih ke Kakak Senam tadi dan membuang rasa kagum ku pada kak Heri. Dasar, jiwa labil ku kembali bergejolak !!. Saat usai dan para kelas di beri jam istirahat. Aku seperti biasa menyusuri kelas-kelas bersama Susi. Ternyata yang ku lihat tadi Kakak kelas ku jurusan Busana Butik.

Hingga beberapa hari, aku mulai memberanikan diri meminta tolong temanku untuk minta nomornya. Akhirnya aku dapat nomor handphone nya. Malam saat aku selesai belajar, aku mencoba SMS duluan.

Aku : Hai boleh kenalan kah?

Kak Mardi: Ia

" ihhh gitu amat balasnya". Kata ku kesal. Aku memang anti sekali membaca balasan pesan sangat-sangat singkat.

Aku : Kak Mardi kan

Kak Mardi : Ia

" Apaan balasannya singkat gini terus. Bodok ah !!!!". Makin geram saja, aku pun menghapus nomor kontak nya di ponsel dan kertas bertulis nomornya ku buang ke tempat sampah.

Selesai jam pelajaran, aku menggandeng Ohta ke kantin beli cemilan. Berpasan saat di depan pintu tak sengaja aku mendengar Sari berbincang dengan teman kelasku yang lain.

" Itu nah kak Mardi nembak aku". Ucap Sari pada teman sebangkunya Ila.

Gini amat ya nasib orang jelek. Yang disuka di tikung orang Mulu. Aku memang berpura-pura tidak dengar dan kembali berjalan ke kantin bersama Ohta. Saat berjalan melewati jurusan 10 Akuntansi 1 lalu melewati 12 Akuntansi alias kelas 3 AK. Kembali jiwa miiskin asmara ku terlonjak, ku lihat lagi sosok cowok lucu saat senyum, itu terlihat manis.

" Ota, kakak tu manis ". Ucapku berbisik.

" Mana?". Ohta membalik badan nya, mencari orang yang di maksud.

" ih jangan gitu,nanti ketahuan". Balas ku lalu menarik tangannya.

Kami pun kembali berjalan masuk ke dalam kantin. Ohta mengambil makanan ringan begitu pun aku,setelah kami membayar. Ku kembali merangkul Ohta.

" Itu nah". Aku menunjuk cowok yang berdekatan dengan cowok tinggi yang lagi berdiri di depan pintu.

" ih itu Kak Budi ". Bisik Ohta.

" Kenal kah?". Tanyaku sambil berjalan keluar kantin. Di depan kantin itulah kelas Akuntansi berada.

" Kan searah rumahnya sama aku ". Gumam Ohta bangga.

" Semua cowok tinggal di dekat mu. Beruntung dong !". Jawab ku sambil bercanda ria.

Setelah sudah sampai ke kelas. Seperti biasa Heru berdiri di depan pintu bersama Edo sahabat nya yang sekelas dengan ku. Heru memandang ku dengan ketawa-ketawa tidak jelas.

" ihhh orang gila ". Ungkap ku jujur memandangnya sekilas.

" ih terserah aku lah, hahahaha !". Jawab Heru santai.

" Terlalu bahagia hidupmu suka ketawa gak jelas akhirnya gila sendiri". Tambah ku makin jengkel.

" Apaan sih, kalau suka bilang". Ohta menimpali nya, risih mendengar ucapannya tapi biarkan saja.

" hahaha". Begitu lah Heru menjawab, entah apa yang mereka bahas hingga tertawa puas begitu.

Aku dan Ohta masuk ke kelas sambil makan cemilan yang kami beli. Eshi dan Era saat itu mengembalikan buku ke perpustakaan sedangkan Susi mungkin saja lagi ke kelas sebelah melihat temannya. Aku keluar kelas membuang bungkus-bungkus cemilan ku tadi, tempat sampah berada di depan kelas.

" Heeii Ayu !!". Sapa Heru.

" ih !!". Jawab ku menjauh karena itu dari Heru yang super jahil.

Ku lihat lagi ke belakang Heru ternyata Eshi dan Era kembali ke kelas. Aku melambai ke mereka. Mereka pun berlari mengerti maksud ku. Sampai sudah mereka ke kelas.

" Lama banget". Tanya ku.

" Ngantri Bu". Jawab Eshi lalu masuk ke kelas dengan gaya nya.

" Gak makan kah?". Tanya ku lagi pada Era.

" Kenyang wahahahaha". Jwab Era tertawa tidak jelas. Jangan-jangan ketularan Heru.

Ku kembali melihat lagi Heru dan Edo yang masih diluar kelas lagi duduk.

"Uwekkkkkkkkkk😝". Ejek ku pada nya lalu membuang muka ku.

****

Senin pagi, saat itu petugas upacara nya kelas 3 AK. Kebetulan jadi pemimpin upacaranya adalah kak Budi. Sialnya pagi itu aku telat karena kesiangan bangun. Jadi, saat upacara sudah berlangsung gerbang sekolah ditutup.Terpaksa aku menunggu diluar bersama siswa yang terlambat lainnya hingga upacara selesai. Ternyata bukan hanya aku yang terlambat ada teman sekelas ku namanya Putri.

Saat itu yang terlambat dihukum membersihkan lingkungan sekolah, memunggut sampah di parit sekolah. Aku bersama teman kelasku melaksanakan hukuman hingga berakhir. Setelah selesai kami kembali di suruh kembali ke kelas.

" Kasian nya munggut sampah". Ejek Heru padaku.

" ihhh !". Tambah Edo, anak itu selalu ikut-ikutan dimana Heru berada.

Aku memasuki kelas tanpa membalas ocehan mereka, sudah lelah malah di timoali ocehan kurang apik. Aku di sambut Ohta dan yang lain saat duduk di kursi ku.

" Ini nomor kak Budi". Ohta memberikan robekan kertas padaku yang berisi nomor ponsel.

" Dari mana Ohta dapat?". Tanya ku meletakkan tas di atas meja.

" Minta sama Kak Ria, itu temannya kak Budi juga". Jelas Ohta.

" Makasih ya, paling ngerti deh". Ujarku kegirangan. Butuh usaha sih untuk mendekati cowok apalagi seorang kakak kelas.

" Semoga berhasil yu". Sahut Susi padaku sembari senyum dimana-mana terlempar untuk ku.

Terpopuler

Comments

Zaky Van

Zaky Van

semakin lama semakin mengikuti alur ceritanya, seneng

2021-04-16

1

Azzahra-03

Azzahra-03

Uwaa.. Ceritanya keren..

Jangan lupa mampir di cerita aku juga, ya!

"S T AY"

Anak sekolahan pasti mampir!

2020-07-29

1

nuellubis

nuellubis

detil banget serasa masuk ke alam cerita, seolah-olah aku lagi ada di kelas itu. bagus!

2020-07-19

2

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 53 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!