Selesai ke ruang BK. Aku kembali ke kelas, sayangnya pelajaran sudah usai. Aku lalu duduk di kursiku. Aku tidak melihat yang lain. Aku keluar dan duduk di pinggir halaman kelas.
" Apa aku bisa ya ?". Pikirku.
" Bisa apa Kak?".
" Hah gapain ?". Tanya ku.
" Tadi lewat dengar kakak bicara sendiri ya aku sahut aja ".
" Oh gitu".
" Gak ke kantin?". Tanyanya lalu duduk di dekatku.
" Gak mood "
" Ada masalah kah?".
" Gak ada kok ".
" Oiya, aku dengar dari Rehan. Kakak di tampar Anggi ya?".
" Oh itu udah lama". Jawabku.
" Sejak itulah Rehan sama Anggi putus".
" Loh kenapa?".
" Gak tahu kak".
" Biarlah itu urusan mereka" Jawabku lagi.
" Kakak pulang sekolah sama siapa?".
" Biasa di jemput Ayah. Tapi ayah kerja jauh jadi pake taksi sih ".
" Bareng aja sama aku kak".
" Heh. Gak usah Bim nanti repotin ".
" Bim? Em... Gak papa. Aku tunggu di parkiran ya. Dah Kakak !". Bimo lalu pergi.
" Cieee ada kemajuan ni". Ohta.
" Traktir ya". Kata Eshi.
" ih rugi !!!". Balasku pada mereka.
" Ehh tadi di ruang BK kenapa? Ada masalah kah?". Tanya Era. Mereka lalu duduk di dekatku.
" Aduh itu yang aku pikir dari tadi. Aku gak tahu gimana caranya. Aku sendiri gak yakin". Kata ku.
" Maksudnya?". Kata Era.
" Pak Daniel minta aku untuk mengawasi Putra. Kalau dia khilaf lagi aku harus marah sama dia".
" Loh kenapa kamu yang jadi Guru BK?".Tanya Ohta.
" Entah siapa yang melapor, atas laporan itulah Kata Pak Daniel, Putra itu takut sama aku". Jelasku.
" Terus ?" Eshi.
" Kalau aku berhasil aku dapat imbalan. Tapi gak tahu imbalan apa !".
" Uang". Kata Ohta spontan.
" Rumah". Eshi menimpali.
" Mobil". Era.
"ih gak tahu. Udah aja malas bahasnya ".
Lanjut ..
Sekolah usai, aku merapikan buku ke tasku dan keluar kelas bersama yang lain. Aku baru ingat janji Bimo yang mengajakku pulang bareng. Aku pun mengecilkan langkah ku karena gugup.
" Kok lama jalannya?". Tanya Eshi.
" Gugup!".
" Kan pulang bukan pidato negara yu". Celoteh Era.
" Ada apa ?". Tanya Ohta.
" Bimo ngajak pulang bareng".
"HAHHHHHHHH !!!!!". Teriak mereka bersama.
Sampailah ke parkiran. Saat itu Bimo berdiri menungguku. Aku lalu pamit ke temanku yang terus saja menggoda ku. Aku mendekatinya lalu mengikuti dia yang berada di depanku. Sampailah disebuah gang depan sekolah. Cukup dalam kami masuk ke gang. Bimo lalu berhenti di sebuah bangunan yang pintunya sangat besar. Terbukalah pintu itu.
" Anu itu?". Tanya ku benggong.
" Kenapa?".
" Seperti Bumblebee".
" hehehe..Ayok masuk !!".
Kaget dan kaget, sejak kapan di kota ku ada mobil semewah ini. Dia anak siapa? Anak Gubernur pun masa iya mobil segini mahal boleh dibawa ke sekolah? Apa jangan-jangan dia anak artis?. Aduh, aku salah orang ni kenapa bisa suka sama cowok yang beda level sama aku!!! Itulah pikirku. Menyerah sebelum berperang.
" Kita mampir boleh gak?".
" Boleh tapi gak lama gak papa kah?".
" Iya gak papa. Cuma makan sebentar kok".
" Iya,soalnya banyak tugas laporan !". Jelasku.
" Oke. Kita makan sebentar terus pulang ya". Ujarnya." Kita makan ditempat biasa aku makan ya,enak loh makanannya".
" Menunya apa?".
" Kamu suka makanan apa?".
" Aku suka ayam ".
" Kebetulan tempat ku biasa makan khusus cafe ayam kekinian gitu". Selanya membuat ku semangat.
"Serius? Dimana?". Aku menjadi semangat 45.
" Ntar juga sampai kok !". Berhenti lah mobil di depan cafe. Ku turun dari mobil dan memasuki cafe bersama Bimo. Bimo memesan makanan sedangkan aku menunggu di meja makan. Tak lama, Bimo membawa 2 talam.
" Ini". Bimo meletakkannya di atas meja.
" Wahhhh".
" Laper gak?".
"Em laper !!". mengangguk berkali-kali.
" Ya sudah kita makan dulu tapi baca doanya dalam hati " . Kami pun membaca doa di dalam hati,agar makanan yang kami makan berkah.
" Aamiin". Ucap Bimo.
" Ittadakimasuuuuuu". Kata ku bahasa Jepang.
"Em, itu bahasa Jepang kan?". Tanya Bimo usai mengigit paha ayam.
" Iya".
" Jangan-jangan wibu ya?".
"Jangan ngejek ya.. jadi wibu pun seru tahu".
" Ehh serius? Aku juga suka sama segala macam tentang Jepang lohhhh ".
" Serius? Akhirnya aku dapat teman sejenis". Ucapku. ( Aku baru tahu dia sehobi dengan ku. Senang sih ).
Kami pun makan setelah itu Bimo mengantarkan ku pulang. Mobil pun terhenti. Sudah sampai dirumah.
" Em ".
" Apa?". Kataku.
" Panggil ayu aja boleh gak?".
" Boleh kok". Kata ku yang masih berada di dalam mobil Bimo.
" Boleh minta nomor ponsel kah?". Memberikan hpnya padaku.
" Hah?". Kaget ku. Padahal kan nomornya sudah tersimpan di ponselku.
" Kenapa? Salahkah?".
" Gak papa . Bentar ya ?". Aku masukkan nomor hpku ke hp Bimo. " Ini ! ".
" Makasih ya". Dia mengambil kembali hpnya.
" Makasih ya . Dah". Aku keluar dan masuk kerumah.
Lanjut...
Malam hari, aku sibuk mengerjakan tugas-tugas sekolah. Buku menumpuk di meja belajar ku. Tak lama hp ku berbunyi tanda pesan masuk. Ku diamkan sejenak 5 menit. Lalu kembali beralih pada ponsel yang tergeletak di dekat buku.
Bimo : Kak Ayu
Aku: Siapa ?
Bimo: Ayam
Aku: Bimo kah?
Bimo: Iya hehehe.
" Hah kenapa pesan masuk ada 4. Masa Bimo ngirim banyak sih". Gumamku. Ku buka pesan itu,di antara nya nomor baru yang mengirim pesan. Ku buka SMS Bimo.
+62333333xxxx: Belajar kah?
Aku: Iya ni lagi belajar
Ku buka lagi pesan dibawah Bimo.
+628000xxx: Lagi apa?
Aku: Ini siapa?
Dibawahnya lagi
+62456666xxxx: Ayu !
Aku : Ini Siapa?
Dan terakhir~
+624788890xxx: Kak ayu lagi apa
Aku: Ini siapa?
" Aduhhh kalau gini gak konsen belajar. Ahhh bodok ah, aku selesai kan tugasku dulu!!!!".
Aku melanjutkan tugasku. Hingga pukul 9 lewat sudah hampir selesai, tinggal aku susun. Tapi mataku mulai mengantuk.
****
Paginya, aku bangun awal untuk melanjutkan tugasku. Lalu mandi dan beres-beres untuk ke sekolah. Adikku sudah berangkat duluan. Ku ambil roti dan ku letakkan di mulutku lalu berpamitan sama Ibu keluar rumah.
Pagi yang membuatku buru-buru. Sarapan pun tidak sempat. Hari itu hari Rabu. Aku membuka pagar rumah kemudian pergi jalan sedikit untuk mencari taksi sambil memakan roti. Ada sebuah mobil berhenti di depanku.
" Masuk Yu !!".
" Bimo?". Terlonjak kaget.
" Iya masuk aja dari pada nunggu taksi ".
" Iya". Aku masuk duduk di depan tepat disebelah Bimo.
" Buru-buru kah,kok rotinya sampai dimuka?".
" Iya, tadi malam tugasku belum selesai jadi aku kerjakan pagi. Gak sempat deh sarapan". Jelasku.
" Terus tugasnya sudah kan?".
" Sudah kok ".
" Kalau belum makan aja dulu ini". Memberikan ku kotak bekal.
" Itu bekal siapa?".
" Aku, Mami buatin ".
" Hah. Gak usah !".
" Hehehe iya deh". Candanya.
" Bim... Ini mobil siapa? Kenapa beda dari yang kemarin".
" Ohhh ini. Sssstttt diem aja oke". Katanya. Aku diam.
Tak lama sampailah aku di gang depan sekolahku. Bimo memarkirkan mobilnya. Terlihat disebelah mobil Bimo ada mobil yang kemarin dia gunakan. Aku ingin bertanya tapi masih tidak enak nanya-nanya masalah pribadi.
Aku keluar mobil. Setelah itu kami berdua berjalanan bersebelahan. Oiya lupa, dia tinggi dari aku mungkin aku ini seukuran dadanya saja. Dia putih, manis, mancung. Di banding kan Rehan aku rasa Bimo lebih tampan. Sampai lah aku didepan kelas dan kami berpisah dia menuju kelasnya. ( Sampai sekarang, dia masih tampan kok🤣).
" Cieeee !". Suara Ohta menggodaku
" Lengket terusssss". Sindir Eshi padaku.
" Heiii guysss !!!". Sapa Era yang baru datang.
Pelajaran dimulai, hari ini mempresentasikan hasil laporan. Aku bersyukur, laporan ku selesai . Setelah Ohta, Eshi, Era, Nur dan Tina maju. Aku memberanikan diriku melangkah ke depan kelas. Lalu ku presentasi kan laporan ku . Setelah selesai aku kembali ke tempat duduk dengan lega.
Hari itu, satu kelas berlomba-lomba maju ke depan. Ternyata mereka semua sudah menyelesaikan tugas. Bayangkan kalau aku belum? Rasanya malu. Akhirnya semua sudah maju ke depan. Dan pelajaran pun usai.
" Permisi !".Sapa seorang cewek masuk ke kelasku.
" Iya !". Jawab kami masih membereskan buku.
" Maaf kak. Apa disini ada Kak Ayu?". Tanya nya.
" Kenapa?". Aku mendekati mereka dengan sedikit binggung.
" Oh. Kak tolong sebentar ke kelas kami. Putra kelahi !!!". Mereka menarik tanganku.
" Hah iya!". Aku lalu mengikuti langkah mereka. Terlihat bajunya berwarna kuning berarti mereka Ade kelasku jurusan Penjualan. Sampailah aku dikelas yang mereka maksud. Dan betul, Putra terlihat menarik kerah baju seorang cowok.
" Putra !!!!". Teriak ku.
" Ayu?". Jawabnya terheran.
" Bandel ya?!". Aku mendekati nya dan ku jewer daun telinga nya. Ku seret dia kembali ke kelasnya yang berada disebelah.
" Sakit ". Lirihnya. Tidak mempan sih buat ku.
" Kan sudah di nasehatin. Berubah !!!"
Ku sudah berada di dalam kelasnya. Temannya hanya benggong melihatku.
" Maaf aku khilaf ".
" Minta maaf sama mereka bukan aku ". Jawabku kesel." Harus gimana sih biar gak kelahi Mulu". Omelku.
" Bisa tapi temani aku malam ini jalan".
" Gak bisa banyak tugas ".
" Alahhhh.... Anak pintar selalu sibuk sama buku,buku,buku,buku dan buku. Dunia itu luas".
" Putra, guru BK memberikan aku tanggung jawab besar. Menjaga kamu, nasehatin kamu biar berubah karena kamu selalu melawan. Ya sudah kalau gak mau dengar kata ku. Kita pura-pura aja gak kenal. PERMISI !!!!". Gerutu ku sudah mulai emosi.
Aku meninggalkan kelas Putra. Lalu berjalan kembali ke kelasku. Bertemu Ohta dan yang lain. Mereka menanyakan perihal tadi,aku bilang ke mereka itu masalah kecil.
Ketika di kantin, aku makan bersama temanku. Bimo duduk didekat ku menaruh mangkuk sotonya di sebelah. Aku kaget, teman-teman ku berlomba makan cepat lalu pergi meninggalkan ku.
" Kalian lomba makan cepatkah?". Tanya nya.
" Gak, mereka aja yang lomba . Aku gak ".
Kami pun makan kembali. Entah kenapa aku merasa risih di pandang orang di kantin. Apalagi tatapan cewek-cewek padaku seperti terlihat emosi.
" Kenapa?".
" Gak papa kok". Aku lalu makan dengan lahap tanpa memandang orang. Lalu pergi beranjak dari kursi untuk membayar makanan ku. Aku pamit ke Bimo. Hampir dekat dengan kelasku. Tanganku di tarik.
" Jauhi dia !!!". Kata Heru tiba-tiba.
" Apanya?".
" Kamu gak tahu dia siapa".
" Maksud mu apa?".
" Pokoknya jauhi dia. Dia itu jahat ".
" Kamu tahu dari mana? Kamu kenal? Apa hubungannya sama kamu? Ini urusan ku jangan ikut campur !!!". Ketusku sungguh kesal dan menghempas genggam tangannya.
" Oke. Kalau ada masalah jangan minta tolong sama aku". Heru pergi. Aku tidak memperdulikan kepergian Heru. Aku tetap berjalan menuju kelasku menyusul Ohta dan yang lainnya.
Pelajaran dimulai, aku mengikuti nya dengan fokus. Ku hilang kan sejenak masalahku sama Heru dan Putra. 3 jam berlalu, akhirnya shalat pun sebentar lagi dimulai. Seperti biasa aku bersiap-siap bersama teman-teman sekelasku. Setelah shalat selesai dan istirahat usai. Pelajaran pun dimulai. Tak lama, jam pulang sekolah.
Hari ini aku masih pulang bersama Bimo. Senang rasanya di respon baik sama cowok yang aku sukai. Selama ini yang aku suka merespon ku saja setengah-setengah. Jalan seperti biasa makan lalu dia mengantar kan ku ke rumah.
Malam nya ada nomor baru masuk di ponsel ku. Aku sibuk belajar jadi dibiarkan berbunyi begitu saja. Tapi panggilan itu berkali-kali membuat ku tambah tidak konsentrasi.
Aku: Siapa?.
xxxxx: Rehan.
Aku: Kenapa?
xxxxx: Pengen telepon aja gak boleh kah?.
Aku: Oh aku belajar.
xxxxx: Soal yang waktu itu. Aku minta maaf ya
Aku: Gak papa,itu sudah lewat.
xxxx: Jadi boleh kan kita berteman lagi?.
Aku: Iya.
xxxx: Makasih ya ayu.
Aku: Sama-sama.
xxxxx: Ya sudah lanjut aja belajarnya. Jangan terlalu lama nanti kesiangan bangun nya.
Aku: Hah? Iya makasih. Wassalamu'alaikum.
xxxxx: Walaikumsalam.
Ketika aku mematikan telepon, aku belum memeriksa pesan yang waktu itu masuk. Ternyata yang mengirim pesan padaku Rehan, Heru dan Putra. Entah mereka berdua dapat nomor ku dari mana. Aku tidak peduli. Aku kembali belajar hingga pukul 9 lewat aku tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments