12. Seminggu Sebelum Kelas 3

Oiya, untuk penilaian kenaikan kelas 3. Kami tidak dibagikan raport tapi nilai PKL yang menentukan. Jadi esok hari presentasi laporan. Yang lulus dalam presentasi akan naik di kelas 3. Besok aku dan yang lain masuk ke sekolah di saat anak kelas 1 dan 2 libur kenaikan kelas.

Pagi hari.

Pukul 9 pagi aku bangun karena tubuhku sangat lelah. Saat turun dari kamar, ibu dan Ade tidak ada dirumah. Karena jam sekolah masih berlangsung pengambilan raport. Aku sarapan di meja makan dengan wajah dan rambut yang berantakan.

Setelah makan selesai, aku kembali ke kamar dan menyiapkan laporan esok, hanya ku cek saja dan berlatih agartidak gugup. Hingga pukul 12 siang. Ibu dan Ade pulang. Ibu mengambil raport Elli, katanya Ibu dia peringkat 2.

Kalau Ayah lagi banyak kerjaan di luar kota, terkadang Ayah pulang disaat yang tidak di sangka-sangka. Tapi Ayah tidak mengantarkan aku dan Ohta kembali ke kota karena sibuk, jadi aku menumpang bersama Ohta dan Papa nya.

Pukul 1 siang Ohta ke rumah ku, kami belajar bersama untuk esok. Saling bergantian presentasi. Hingga pukul 4 Ohta pulang . Lalu aku mandi, karena dari tadi belum mandi. Selesai mandi, aku lihat ponsel ku 10 panggilan tak terjawab dari Heru.

Aku: Ada apa Ru?

Heru: Gak papa. Sibuk ya?

Aku: Gak ni baru selesai beres-beres.

Heru: Bisa kah kamu ke kedai yang waktu itu?

Aku: Jam berapa?

Heru : Jam 7 gitu lah

Aku: Oke nanti aku ke sana ya.

Heru: Sendirian aja jangan bawa Putra.

Aku: Gak ada yang mau bawa dia Ru.

Heru: Hehehehe dah sampai ketemu nanti ya.

Aku: Iyaa.

" Kak !". Panggil Ibu.

" Iya Bu". Aku keluar dari kamar dan menuju dapur dekat Ibu.

" Kakak mau jalan kah?". Tanya Ibu.

" Iya Bu tapi jam 7, ketempat Heru ".

" Ohh, sebelum jalan. Ibu ada hadiah buat kakak". Kata Ibu yang sambil memotong sayur.

" Apa Bu?".

" Coba deh buka plastik itu ". Ku buka plastik yang berada di depanku.

" Ini kan? ".

" Iya semoga besok presentasi nya lancar ya kak ".

" Ibu makasih banget, tapi gak perlu di bungkus plastik Bu hehehe". Ejek ku

" Biar gak ketahuan aja kak ". Aku mendapat kado Laptop baru dari Ibu. Senangnya, jadi laptop lama aku berikan pada Elli.

" Dari ayah mana ?".

" Kata ayah sama Ibu, nanti kalau kakak sudah lulus presentasi nya ".

" Oke, kakak akan usaha semaksimal mungkin biar naik kelas ".

" Aamiin". Kata ibu senyum. Aku pun membantu ibu didapur sebelum aku bersiap-siap.

" Di tempat PKL nya gimana?".

" Seru Bu. Ibu tahu gak, disana banyak yang suka sama Ohta". Ceplos ku

" Jadi cinlok ya ?".

" Iya, Ohta sempat juga pacaran sama pegawai disana namanya kak Dani Bu ".

" Terus ".

" Yang lain juga ada pacaran sama pegawai disana sama pacaran sama teman sekos".

" Lah terus kakak gimana? Itu hp baru dapat dari siapa sama boneka bebek dari mana?".

" Wihhh Ibu tahu juga ya". Kaget ku

" Ayo jujur ke Ibu".

" Hp itu ayu dapat dari kak Ari dia pegawai bagian Gizi Bu dan boneka dari kak Rio satpam baru di RS Bu ".

" Wah, anak Ibu ternyata banyak yang suka". Goda ibu pada ku.

" ihhh kalau banyak rasanya ribet Bu !".

" Terus?".

" Apalagi kak Ari sangat berlebihan Bu, masa nangis didepan kakak. Kan dia sudah dewasa".

" Kakak akan tahu rasanya nanti, kalau sudah ada yang bisa mengambil hati kakak".

" Tapi saat ini, semua kakak anggap teman biasa Bu ".

" Ibu tahu sayang".

" Kalau pun suka ya suka kagum aja kek ngefans gitu lah Bu ".

" Hehehe, sudah ya bantu Ibu, terus siap-siap nanti telat lagi jalan nya ".

" Siap Bu !".

Setelah bantu ibu di dapur, aku mandi lagi dan bersiap-siap. Menggunakan make up yang tipis, rambut aku keriting kan agar tidak terlihat begitu panjang. Aku berpamitan pada Ibu lalu jalan membawa motorku menuju tempat Heru.

Tak lama diperjalanan, aku sudah sampai ditempat kedai . Aku memarkirkan motor dan melangkah masuk ke dalam. Seorang pelayan membawa ku ke lantai atas. Menaiki tangga dan sampailah tujuan dengan mata tertutup.

" Heru. Kamu dimana ?". Kataku masih tertutup.

" Maju yu ". Aku maju dengan pelan tapi Heru membantuku. Tak lama kain penutup mataku terbuka.

" SURPRISE !!!". Ucap Heru.

" Hah?". Kagetku melihat tempat yang dipenuhi sahabat-sahabatku dan para anak sekretaris lainnya berkumpul di sana.

" Kaget gak?".

" Tapikan ulang tahun ku dah lewat !". Ucapku pada Heru.

" Gak papa, kita rayakan bersama yang lain".

" Makasih ya Heru kamu baik banget nyiapin semuanya". Ucapku terkagum sama aksinya.

" Iya sama-sama. Oiya tiup lilinnya terus potong kue nya oke ".

Sungguh takjub, aku melihat dekorasi ruangan yang indah dan kue ulang tahun sudah disiapkan Heru. Dan tumpukkan kado di depan kue nya. Entah dari siapa saja aku pun tidak tahu.

Acara pun dimulai dengan meniup lilin dan pemotongan kue. Potongan pertama pastinya aku berikan pada sahabat ku dan terakhir Heru. Aku banyak mendapatkan ucapan dari yang lain dan juga kado ku makin bertumpuk. Setelah itu acara makan bersama di meja panjang banget . Setelah makan acara selesai jam 9, karena esok kami sudah mulai sibuk.

Teman ku satu persatu pamit pulang. Tersisa aku dan Heru di ruangan. Namun, Bunda Heru dan kakaknya menghampiri ku. Aku di berikan kado dari mereka. Senang sekali.

" Heru, kamu kenapa repot-repot nyiapkan ini?".

" Gak papa yu. Oiya itu hadiah dari aku sebelum mereka memberikan kamu kado".

"Maksudnya, tumpukkan kado tadi dari kamu?".

" Iya nanti dibuka ya, hehehe ".

" Gimana caranya aku membawanya ?".

" Nanti aku antar kamu ke rumah. Motor mu disini saja,nanti pagi aku jemput terus kesini ambil motormu ".

" Oh oke. Makasih ya Heru ku". Aku gemes dan mencubit pipinya. Heru hanya menatapku tajam dan serius, aku gugup saat pandangan nya semakin dekat.

# TEKKKK

Heru sengaja membenturkan kepalanya ke jidatku. " Aduh,gak ada kerjaan deh ".

****

Esok paginya aku dijemput Heru untuk mengambil motor ku di rumahnya lalu berangkat menggunakan motor masing-masing. Hingga sampailah kami di sekolah dan memarkirkan motor kami.

Oiya, hari itu kami menggunakan baju praktek jadi harus menggunakan sanggul. Tapi ribet pakai sanggul dari rumah, jadi saat di sekolah baru aku gunakan. Ruangannya sesuai guru pembimbing masing-masing. Jadi aku sekelas sama Heru. Sambil menunggu waktu aku membuka laptop, aku kesulitan dengan rambutku jadi Heru membantuku.

" Cieeeeee". kata Efi.

" Sssstttt". Ucapku.

" Sudah yu ".

" Makasih ya, kamu belajar lah dulu ".

Presentasi dimulai, diruangan ku sekitar 15 orang dan harus presentasi sendiri-sendiri. Yang pertama maju kelompok PKL ku dan terakhir aku. Disusul kelompok PKL Heru lalu jam istirahat di mulai dilanjut lagi jam 10 siang. Aku dan Ohta makan di depan sekolah sedangkan yang lain membeli cemilan di belakang sekolah.

Setelah makan aku sama Ohta menyusul Eshi, Era dan Susi duduk ditaman sekolah. Kami pun mengobrol. Sambil mencicip makanan yang mereka beli.

" Jadi di antara semua kado dari Heru. Mana yang berkesan?". Tanya Era.

" Emmm entah aku belum buka semuanya".

" Selesai ini kami bantu lah buka kadonya". Ucap Ohta.

" Iya pasti seru". Sambung Susi.

" Tapi selesaikan dulu presentasi hari ini". Kata Eshi.

" Kalian sudah maju?". Tanyaku.

" Aku belum kan yu". kata Eshi.

" Aku juga". Sahut Susi.

" Kalian selesaikan hari ini aja, jadi besok bisa santai-santai. Sekalian aku mau ngajak kalian makan-makan ".

" Serius ni?". Tanya Eshi.

" Aku traktir !!!". Seru ku dengan semangat.

" Oke, aku selesaikan hari ini". Eshi.

" Aku pun !". Sambung Susi. Mereka terlihat semangat. Namun, entah kenapa rasanya ada yang kurang hari ini. Aku tidak melihat Putra apalagi kabarnya belum ada.

Waktu rehat pun usai, kami kembali ke ruangan. Hingga pukul 12 siang yang lain telah menyelesaikan presentasi tinggal laporan saja yang di kumpul karena sudah kami asensi pada guru pembimbing.

Jam 3 siang aku di kunjungi Ohta, Eshi, Era dan Susi untuk membantu ku membuka kado dari acara waktu itu. Karena sama sekali belum aku buka. Sekitar jam 4 lewat barulah kado semua terbuka.

" Ayu, kado ini ada surat nya". Kata Era.

" Mana?".Boneka kucing dan memo warna kuning.

' aku suka kamu ayu '

" Siapa ya yang ngirim ini". Tanyaku sambil memegang memo tadi. Mereka penasaran lalu merebutnya dari ku kertas memo tadi.

" Gak ada namanya". Sahut Sus.i

" Waktu kenaikan kelas juga aku dapat memo yang sama di antara kado Putra sama Heru. Tapi tidak ada namanya ".

" Apa mungkin Heru?". Ceplos Eshi.

" Masa sih?". Jawabku. Surat itu aku temukan di antara kado yang lainnya, entah pengirimnya siapa. Semua hadiah berkesan buat aku, apalagi ada yang memberikan ku cemilan yang banyak dalam 1 bungkus kado.

Esoknya,

Aku janjian sama sahabat ku untuk makan di cafe jam 8 malam. Kami pun bertemu dan berbincang. Malam itu cafe sedang ada live music Akustik. Kebetulan meja ku paling depan dekat panggung.

Kagetnya aku yang jadi vokalis adalah Putra . Suaranya bagus membuat ku mengikuti iramanya dan hanyut dalam lirik-lirik yang dia tuturkan. Di akhir penampilan nya dia senyum padaku. Sahabat ku malah menggoda aku membuat ku jadi malu.

" Aku menyukai seseorang cewek, tapi cewek itu selalu menganggap aku sahabat nya. Dia cewek yang sangat penting membuat aku berubah seperti ini. Meskipun sahabatan, gak masalah. Asal hubungan ini tidak pernah putus saja aku bersyukur". Kata Putra di atas panggung dengan terus menatapku.

Malu sangat malu tapi entah kenapa rasanya senang bahagia saja. Semua orang bertepuk tangan padanya karena mementingkan ikatan sahabat dari pada pacar. Sungguh, bagiku ini hadiah paling berkesan buat ku di antara yang lain. Putra lalu pergi dari panggung.

Malam semakin larut, aku pun dan yang beranjak dari cafe keluar. Semua sudah tancap gas. Saat ingin pergi aku tertahan.

" Tunggu !!!".

" Em". Aku berbalik.

" Tunggu".

" Ad-?". Putra memelukku.

" Aku rindu ".

" Putra ini tempat umum !!!".

" Hehehe maaf !!". Dia melepaskan pelukannya.

" Aku juga rindu. Uwekkkkk". Ku julurkan lidahku pada nya. ( Berasa nostalgia sama bayangannya ).

" Bohong !!! Ini kado nya ".

" Makasih My Put". Bungkusan kado cukup besar aku pegang.

" Sama -sama My Sauw". Senyumnya.

" Kenapa gak hubungi aku lagi?". Tanyaku masih di atas motor.

" Aku sibuk. Maaf . Kangen ya ?". Candanya.

" Gak !!!!".

" Serius?".

" Gimana presentasi mu?".

" Sudah kelar kok ".

" Syukurlah. Semoga lulus ya. Ingat kelas 3 jangan bandel lagi ".

" Iya bah bos ".

" Ya sud-".

" Beneran kah ada yang mau melamar mu?". Tanya Putra.

" Oh kak Ari sih bilang begitu, saat nanti aku lulus tapi kek nya itu gak serius. ".

" Gak mungkin gak , apalagi Heru cerita dia nangis di depan kamu kan?".

" Udah ah jangan bahas itu. Aku mau pulang dulu ya ".

" Ya sudah. Hati-hati ".

****

3 hari berikutnya, semua jurusan sudah melakukan presentasi dan mengumpulkan laporan PKL. Pengumuman lulus pun di umumkan di sekolah. Tidak ada yang tidak lulus, 100% semua lulus dan naik kelas 3. Presentasi dengan peringkat teratas adalah Ohta, Nur , Tina ,Aku , Eshi,Era ,Susi,Ila ,Sari dan Heru . 10 besar dari 1 jurusan.

Kamipun mendapat hadiah berupa alat tulis sekolah.Ya lumayan kan, dari pada beli nanti masuk sekolahnya. Aku pun langsung memberitahu kan pada Ayah dan Ibu. Mereka pun ikut senang.

Setelah pengumuman itu, hari Minggu aku berencana belanja di luar. Karena Ibu sibuk ada arisan dan teman yang lain juga sibuk. Aku pergi sendirian membawa motor.

Jam 9 pagi aku sudah siap, memakai baju kaos oblong hitam di padu dengan celana kulot coklat selutut . Simple saja, karena mau membeli kebutuhan sekolah. Makeup tipis. Hingga jam 11 semua sudah ku beli, aku pulang baru saja duduk di atas motor. Seseorang mencolek ku dari belakang.

" Ayu?".

"Em". Aku berbalik.

" Hai dek apa kabar?".

" Hah? Kak Ari kapan kesini?". Tanyaku.

" Barusan aja. Kebetulan kita ketemu disini ya". Ucapnya.

" Gapain kak?".

" Tiap Minggu mamanya kakak selalu ke sini. Katanya sih ketemu teman ".

" Oh terus mana mamanya kakak?".

" Lagi reunian sama teman-teman nya dek".

" Oh gitu".

" Habis belanja ya?".

" Iya kak. Kan besok sudah kelas 3 hehehe".

" Baguslah dek ! Jadi mau pulang kah?".

" Iya kak !".

" Temani kakak makan yuk. Kakak laper ni".

" Boleh kak !". Kami pun makan di salah satu stand kuliner di mall tempat tadi aku belanja. Setelah memesan menu, akhirnya makanan pun sampai di meja kami.

" Jadi kakak sudah hafal donk daerah ini?". Tanyaku sambil makan.

" Sedikit sih. 2 Minggu sekali kesini dek ".

" Kakak nginap ya kalau ke sini?".

" Iya dek, Sabtu kesini Minggu sore balik ".

Setelah aku pandangi dengan seksama, kak Ari imut, terlihat masih seperti baru lulus sekolah. Pipinya itu loh bulet. Putih, tinggi dan rapi. ( Dia memang manis teman-teman ).

" Dek, itu mama nya kakak ke sini sama temannya ". Aku melamun.

" Kakak?".

" Hah , ibu kok disini. Kata tadi ada arisan?". Lagi, mungkin Ibu berteman sama siapa saja. Entah ceritanya bagaimana, kok bisa berteman sama orang tua Kak Ari. Dan berteman dengan Bundanya Heru. Kami berempat pun mengobrol biasa dan makan bersama. Setelah itu aku dan Ibu pamit pulang.

Episodes
Episodes

Updated 53 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!