8. Kelas 2 Bag. V

Pagi Jumat dengan memakai baju olahraga dan rambut diikat memakai sepatu kets putih, turun dari kamar lalu ke meja makan untuk sarapan bareng ade dan Ibu.

" Kakak, kita bareng aja ya berangkat nya". Ajak Ibu.

" Kakak di jemput pacarnya Bu". Ade mulai nyinyir.

" Hoax Bu".

" Oya , siapa kak?". Tanya ibu padaku.

" Bukan Bu.. itu hanya teman biasa".

" Ibu tahu teman kakak itu Ohta, Eshi, Susi sama Era aja deh ".

" Reman kok Bu ".

" Kalau kakak punya teman cowok,kenalin ke Ibu donk ".

" Ya betul tu Kak".

"Sssstttt diemmm..". ku lirik adeku. " Iya Bu".

Aku ke sekolah pun bareng Ibu dan Ade. Oiya, ibuku bekerja sebagai Guru SMP Negeri 5 sedang kan adikku Sekolah Dasar kelas 6 namanya Stelli Putri Wijaya, hampir mirip kan namanya sama aku, katanya sih sengaja biar ketahuan kalau anakanya Pak Wijaya.Setelah Ibu mengantarkan Elli kemudian Ibu mengantar ku. Aku pamit ke Ibu dan masuk ke sekolah.

Jam 8 pagi waktunya senam pagi bersama. Barisan ku pun tak jauh dari sahabat-sahabat ku. Aku melihat pagi itu Rehan dan Bimo mengobrol di dalam barisan, mereka terlihat asik saat itu. Ku alihkan lagi pandangan ku pas didepan halaman kelas Putra. Ada dia disana. Tunggu dulu !!!!! Ku zoom mataku dekat makin dekat.

" Hah? Sejak kapan mereka berdua akrab begitu?". Aku benar-benar melihat Heru dan Putra mengobrol tersenyum.

" Kenapa yu?". Tanya Eshi.

" Itu lihat". Tunjukku.

" Oh kirain ada Lee Minho !!!". Kata Eshi.

" Hah? Jangan mimpi !!". Sahut Era pas di ditelinga Eshi.

" Aduh !". Lirih Eshi menutup telinganya.

*********

Singkat cerita, semester ganjil dimulai. Ruangan dan kelas sudah dibersihkan dan posisi duduk pun sudah di tentukan. Ada yang baru,.ulangan kali ini duduknya tidak sendiri tapi berdua dengan beda jurusan.

Kelasku Sekretaris di sandingkan dengan jurusan Penjualan. Multimedia bersama Busana Butik dan Akuntansi. Tingkatan kelas tetap sama hanya beda jurusan saja. Aku seruangan dengan Eshi . Eshi duduk bersebelahan dengan Ilham. Sedangkan aku dengan Putra. Ohta bersama Bobi. Era bersama Isa dan Susi duduk didekat teman akrabnya Putra namanya Alif.

Esoknya hari Senin tanpa upacara, jam 8 ulangan Agama dimulai . Aku sudah siap duduk di kursiku. Terlihat Putra duduk dengan memainkan pulpennya. Kertas pun dibagi. Setelah aba-aba, aku mengerjakan dengan fokus tanpa memikirkan Putra yang masih saja sibuk dengan Pulpen nya.

" Kenapa tidam dikerjakan?". Kata Pak Daniel yang saat itu jadi pengawas ruangan ku yang mendekati Putra dan berdiri di samping mejanya.

" Malas pak !". Jawab nya spontan. Mendengar jawaban itu, semua melihat Putra sejenak dan kembali mengerjakan soal mereka masing-masing.

" Nanti nilaimu nol". Ucap Pak Daniel.

" Nilai bukanlah segalanya". Balas Putra tegas. Memang bukan segalanya tapi kondisi sekarang memang berstatus pelajar kan?.

" Jangan ngebantah Bapak ".

" Apa sih Pak ini masih Pagi saya tidak mau ribut ".

" Putra kalau kamu begini terus. Kamu di keluarkan !".

Putra pun berdiri dari kursinya. Aku mulai geram yang berada di sampingnya. Ku lihat dia yang mungkin ingin menunjuk wajah Pak Daniel. Ku pegang tangannya.

" Putra, kerjakan soalmu !!!!". Ku tatap matanya tajam.

" Oh oke hehehe". Putra duduk dan mengerjakan soalnya dengan tenang. Pak Daniel pun mengajukan jempol padaku. Aku hanya membalas dengan senyum pada Beliau.

Tak lama aku dan Eshi keluar bareng karena sudah selesai mengerjakan soal. Disusul teman kelasku yang lain hingga tersisa jurusan Penjualan di kelas. Orang pertama yang keluar adalah Putra. Mungkin yang lain kaget, aku tidak begitu kaget pikirku mungkin saja dia pintar namun terpendam.

Saat jam istirahat aku kembali dari kantin mengisi perutku yang kosong. Kalau kepala terus di isi dengan hafalan aku bisa setres.

" Ayu bisa ikut bapak sebentar?". Kata Pak Daniel.

" Iya pak". Aku pun berjalan mengikuti Beliau sampai ke ruang BK. Lalu duduk.

" Begini, kamu sudah makan kan?".

" Sudah pak !". Kataku.

" Baguslah. Untuk ulangan selanjutnya bantu saya untuk menertibkan Putra agar bisa mengikuti ulangan dengan baik".

" Iya pak. Saya akan usaha kan". Jawabku.

" Terima kasih ya. Kalau hanya kami dia pasti membantah terus ".

" Iya pak. Saya pasti mengawasi dia ".

" Oya tentang imbalan itu nanti bapak akan kasih tahu kamu setelah kamu lulus nanti. Jadi belajar yang rajin ya ".

" A-a-a-a iya Pak ".

" Ya sudah kamu boleh kembali ke kelas. Persiapkan jawaban ulangan nanti dengan baik ya". Saran pak Daniel.

" Pasti pak. Saya permisi Pak !!".

Aku keluar dari ruang Guru BK. Dan kembali ke ruangan ku. Kembali ku buka buku dan belajar. Karena waktu istirahat nya cukup lama dari biasanya.

Ujian di mulai. " Kerjakan soal mu. Jangan nakal". Ucapku melirik Putra.

" Iya Emak". Katanya padaku.

" Apa ?".

" Gak papa kok !!!".

*****

Esoknya aku berangkat ke sekolah bareng Bimo. Hubungan kami makin dekat tapi belum sampai pacaran. Aku pun makin semangat ke sekolah karena pagi selalu di sambut pangeran ganteng. Ruangan kami lumayan jauh jaraknya, tapi searah. Aku berjalan di sampingnya.

Tiap pasang mata memandang ku dari cowok sampai cewek. Risih sih tapi mungkin pikirku aku ini terlalu jauh kalau di sandingkan dengan Bimo. Oiya kalau Rehan masih tetap meneleon ku tiap malam. Tidak enak juga aku kalau mengabaikan teleponnya. Sudah hampir di dekat kelasku. Aku melihat Heru berdiri di depan ruangannya yang bersebelahan dengan ku.

" Ayu !!". Panggilnya.

" Em". Kata ku. Bimo pun ikut berhenti.

" Apa? Aku mau bicara sama dia. Lo sana aja". Usir Heru pada Bimo.

" Aku ke kelas dulu ya. Permisi". Ucap Bimo lalu pergi.

" Ada apa?". Kataku pada Heru.

" Kamu masih aja dekat sama dia?".

" Emang kenapa sih ?".

" Betul kata Heru, Bimo dan sejenisnya tu gak baik yu". Sahut Rian teman sekelasnya.

" Kenapa kamu malah ikut-ikutan Heru sih Yan?".

" Bimo itu cowok n-". Sambung Heru.

" Udah ya, pagi-pagi gosipin orang. Aku ke kelas aja !!".

" Ya sudah 2x aku peringatkan kamu".

"Iya". Aku berjalan ke kelas . Lalu duduk di kursiku dan kembali belajar mengulang pelajaran tadi malam.

Ulangan dimulai. Aku menasehati Putra diapun mendengarkan ku dengan baik. Melaksanakan ujian seperti biasa dan tenang tanpa perlawanan ke Guru-guru pengawas.

Pukul 12 siang ulangan selesai. Aku pulang bersama Bimo. Heru yang melarang ku pun hanya diam melihat aku begitu akrab bersama Bimo. Sedangkan Putra tidak mengetahui aku dekat dengan Ade kelas.

Malam nya selesai aku belajar, Rehan menelepon ku . Kami pun mengobrol tanpa canggung. Hubungan yang tadi sempat renggang , sudah kembali membaik. Aku kembali berteman dengan Rehan. Rehan juga menceritakan hubungan nya bersama Anggi. Mereka telah putus.

Hari-hari aku jalani dengan hati yang sangat semangat. Seminggu berlalu ulangan semester ganjil pun usai . Seperti biasa kelas mengadakan classmeeting. Oiya, Ohta dan Era anggota OSIS. Aku ingin mendaftar waktu itu cuma aku melewatkan formulir ku ketinggalan dirumah. Dan waktunya pun terlambat karena hari itu hari terakhir pendaftaran.

Jadi, Ohta dan Era sangat sibuk. Kalau Eshi sih gak sibuk, dia hanya sibuk bermain laptopnya tiap hari di karena kan ada WiFi gratis disekolah. Aku juga tidak mau kalah, aku membawa laptopku untuk mendownload film kesukaan ku.

Pukul 10 aku dan Eshi duduk di depan kelas seperti biasa menarik kursi ke luar lalu nonton di laptop sepuasnya sambil menunggu hasil ulangan di bagikan. Eshi menonton drama Korea kesukaannya sedangkan aku kartun Jepang alias Anime.

#DORRRRRRRRRR

Bimo mengagetkan ku dari samping

" Gak kaget !".

" Kok bisa ?."

" Tu kelihatan dari layar laptopku". Kataku sambil menunjuk.

" Hehehehe ".

" Ada apa?".

" Gak papa. Bosen di kelas". Bimo lalu duduk di kursi yang berada di sebelah ku.

" Loh biasanya anak MM itu main laptop kalau gak ada yang di buat?". Kebiasaan itu sering ku perhatikan saat tak sengaja melewati kelas mereka.

" Bosen aja. Kamu noton apa?".

" Tu masa gak tau ".

" Baru rilis kan ini?". Tanya nya.

" Iya donk ". Kami berdua nonton dengan serius. Beberapa menit kemudian, Bimo pamit kembali ke kelas ada perlu. Aku mempersilahkan nya. Dia pun pamit pada Eshi. Teman sekelasku pun tahu aku dekat dengan Bimo,mereka hanya tahu menggoda ku saja membuat wajahku makin memerah. ( Jadi malu kalau mengingat nya ).

" Siapa dia?".

" Hah sejak kapan kamu?".

" Ku tanya siapa dia?". Mendekati ku.

" Teman aja Put !!".

" Ohhh. Jauhi dia !".Perintahnya. Mendengar kata jauh, aku lalu berdiri dan menarik tangan Putra untuk menjauh dari Eshi.

" Aduhhh jangan bicara itu didekat temanku".

"Kenapa?". Gumamnya jutek.

" Gak baik menyebar gosip orang".

" Kamu gak kenal siapa dia, pokoknya jauhi kalau gak kamu tahu akibatnya".

" Akibat apa? Apa yang salah dari dia?".

" Dia itu jahat ayu !!!!".

" Gak ad buktinya Put ".

" Jangan sampai nanti kamu membuang air mata mu karena dia". Bentak Putra padaku. "Kamu pasti akan sadar di waktu yang terlambat !!".

" Putra kamu jangan menjelekkan orang hanya ingin mendapatkan ku. Apa itu caramu?".

" Terserah mu !!". Putra pun pergi.

Tidak ada yang spesial classmeeting kali ini, kelasku tidak mengikuti lomba. Terlihat Heru dan Putra mengikuti futsal lagi. Sedangkan Rehan mengikuti pertandingan Basket bersama Bimo. Maklum lah yang aku tahu jurusan mereka kebanyakan anggota Basket sekolah.

2 hari kemudian. Aku menonton pertandingan Bimo bersama Rehan. Aku begitu antusias untuk menyemangati dia di antara puluhan cewek-cewek menyebut namanya. Kelas mereka melawan kelas 2 MM. Skor mereka pun unggul dan akan bertanding esok hari melawan kelas 3 MM.

Rehan dan Bimo berjalan ke kelas. Aku ingin memberikan Bimo sebotol minuman. Aku pun memberanikan diri ke kelasnya sendirian dan membawa air mineral. Ketika sudah dekat pintu kelas. Aku mendengar percakapan mereka dari luar.

" Rey, gimana jadi kan?".

" Jadi lah asal Lo bisa jadikan Ayu pacar Lo".

" Aku akan menembak dia selesai ini".

" Wih ada kemajuan ya juga kamu dibandingkan aku. Tapi aku tidak akan menyerah !!!".

" Hahaha bilang aja Lo gak mau kehilangan mobil mewah buat aku kan?". Kata Bimo.

" Jadi aku hanya taruhan?". Bisiku di depan kelas. Saat itu ada seorang teman mereka memasuki kelas dan kaget melihatku. Aku memberi kode untuk tidak memberi tahukan keberadaan ku .

" Mobil mahal bro". Ujar Rehan.

" Tapi si Ayu tu sepertinya suka betul sama aku. Baru aja aku kasih perhatian dia sudah gila. Jijik gua !!!". Hatiku sakit mendengar kata itu dari Bimo.

" Hatinya terlalu polos bro. Gak mungkin lah aku putus sama si Anggi hanya karena dia yang cantik juga gak banget !!!" Rehan berucap demikian membuat hatiku terasa bergores.

# BAAAAKKKKKKK

Botol minuman ku jatuh dan tumpah.

" Siapa?". Teriak Bimo dari dalam. Aku lalu terdiam. Sedikit menangis.

" Eh Jaya, siapa di depan kelas ?". Tanya Bimo pada cowok yang aku minta tidak memberi tahukan keberadaan ku dari tadi. Aku lalu berjalan sedikit lalu berlari dari kelasnya.

"Ayu !!!!!!". Teriak Bimo.

Sudah jauh dari pandangan Bimo dan Rehan. Aku kembali berjalan normal dan duduk di belakang kelas sendirian. Saat itupun sepi. Air mata dan hatiku begitu sakit. Aku ingin ijin pulang saja.

" Kamu gapain disini?". Ku lihat siapa yang berbicara padaku. Ternyata Heru,ku hapus air mataku dengan cepat.

" Gak papa !". Jawabku dengan suara Sudan parau.

" Kenapa kamu nangis?". Heru mendekatiku dan memegang pundak ku.

" Gak papa".

" Bohong !!!". Kata Heru.

" Serius ."

" Aku tahu karena apa !".

" Heru, aku mau ijin pulang aja hari ini. Badanku rasanya gak enak". Kataku.

" Oke aku antar ya !".

Setelah ku membereskan barangku ke tasku. Aku diam melamun menunggu Heru. Saat itu Bimo dan Rehan menghampiri ku.

" Ayu !". Kata Bimo.

" Anu kami ". Aku hanya diam menunggu Heru datang.

" Ehhh urusan kalian nanti setelah ini". Ucap Heru lalu membawa ku ke ruang Guru untuk ijin. Aku pun di ijinkan pulang. Malamnya aku tidak peduli dengan panggilan mereka. Aku matikan ponselku lalu tidur.

Esoknya aku benar-benar sakit. Ibu pun menelepon wali kelasku. Siangnya aku mendapat kunjungan dari Ohta, Eshi, Era dan Susi. Rasa hatiku kembali senang.

Esok nya aku kembali ke sekolah dengan niat tidak lagi ingin melihat wajah Bimo bahkan Rehan. Mereka ganteng tapi seperti iblis. Tega menyakiti perasaan yang tulus. Pukul 10 pagi aku ke ruang Guru sendirian menyetor kan absensi kelas. Absen kelas ku letakkan di meja wali ku.

Saat itu, dari ruang BK terdengar suara Pak Daniel marah-marah. Ku mendekati ruang tersebut tapi baru saja niat ada seorang Guru masuk. Aku lalu berjalan keluar ruang guru dengan lega tidak ketahuan ingin menguping pembicaraan.

Aku berjalan ke kelas. Tapi didepan kelasku berdiri lah Bimo dan Rehan. Aku putar balik dan ke kantin untuk makan sendirian. Aku bertemu teman kelasku. Katanya aku dicari Bimo sama temannya. Aku lalu balas untuk tidak mau lagi bertemu mereka.

" Ayu". Panggil Susi.

" Iya ".

" Sudah sehatkan?".

" Alhamdulillah Si, lumayan lah". Kataku.

" Begini, kemarin saat kamu ijin sebenarnya kami mau cerita dirumahmu tapi tidak jadi".

" Cerita apa?".

" Heru dan Putra memukuli Bimo dan temannya, tapi kejadian itu di luar sekolah tetap aja ada yang melapor ".

" Kok mereka memukuli Ade kelas?". Tanyaku.

" Aku gak tahu sih Heru juga gak mau jelasin sama kami. Kamu coba lihat wajah mereka memar gitu". Jelas Susi.

Tak lama aku melihat Heru dan Putra ke kantin. Kebetulan aku selesai makan. Aku menarik tangan mereka berdua membawa mereka ke belakang kelas.

" Kenapa wajah kalian?". Tanya ku menelusuri wajah-wajah yang lecet dimana-mana.Mereka hanya diam.

" Cerita sama aku, apa masalah kalian sampai kelahi? Jawab Put,Ru !!!". Bentakku.

" AGHHHHH !!! Ini karena kami tidak mau melihat mu sedih !". Jawab Putra.

" Kami tahu kamu jadi taruhan antara Rehan sama Bimo. Aku langsung kasih tahu Putra. Pulang sekolah kami menghajar mereka "

Sambung Heru.

" Kenapa kalian melibat kan diri cuma karena aku. Kenapa? Aku gak mau kalian masuk ruangan BK terus".

" Maaf yu. Sudahlah kami tidak mau kamu nangis, sedih terus sakit hati". Jawab Putra. Aku hanya diam.

" Karena kami s-". Heru.

" Makasih kalian sudah sangat peduli sama aku". Aku tersenyum pada mereka berdua. "Kalian teman ku yang sangat-sangat melindungi ku , makasih ya". Ku cubit Pipi mereka. Kesakitan namun tetap membalas senyum ku dengan senyuman khas keduanya.

Hari itu jadi saksi, hubungan kami bertiga sangatlah berarti dan saling peduli. Aku sangat beruntung mempunyai teman cowok yang peduli padaku. Masalah Rehan dan Bimo, aku tidak lagi peduli pada mereka. Aku mengabaikan mereka akhirnya mereka pun menyerah sendiri.

Episodes
Episodes

Updated 53 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!