18. Kelas 3 Bag. VI

Malam hari ~

Aku bersiap-siap untuk memenuhi panggilan surat itu. Kalau tidak, bagaimana nasib Silvi. Aku begitu takut dia di kucilkan orang-orang apalagi sampai anaknya lahir dan besar.

Aku ijin pada Ibu dengan alasan lain. Lalu pergi menggunakan motor. Sampai lah aku di Cafe Gold, lalu memasuki *C*afe dan duduk di tempat kosong.

" Lama kah?". Ucap seseorang di belakangku .

" Hah?". Kaget bukan kepalang.

" Hai !!!". Ucapnya lalu duduk di depanku.

" Kam-".

" Kenapa? Jadi bunga nya kamu kasih Silvi ya?".

" Kamu??."

" Kaget kah?".Ucapnya sinis.

" Sejak kapan kamu tahu tentang Putra dan Silvi?".

" Simple !!!! Aku lah yang menjebak mereka berdua tidur bersama !!".

" Jadi ini semua ulah mu?". Jawabku dengan emosi.

" Santai. Kita pesan dulu minum lah biar gak seret tenggorokan mu !".

Ku hela nafas panjang lalu ku buang lagi, sambil menenangkan hati yang panas. Jika di turuti bahaya, takutnya gak bisa pulang. Minuman pun diletakkan di atas meja.

" Jadi jawabanmu apa ?". Ucapnya selesai meneguk segelas kopi.

" Aku gak mau !!".

"Oke. Kamu tahu gak, sekolah menutupi kenyataan Putra dan Silvi dengan rapi. Silvi di nyatakan pindah ke luar kota dan Putra masih saja sekolah padahal kan sudah beristri"

Jawabnya ditambah dengan senyum sinis.

Aku hanya diam.

" Jawaban mu gak mau ?". Tanyanya lagi padaku.

" Gak akan aku mau jadi pacarmu ".

" Oke, Besok entah siapa yang celaka . Heru, Putra atauu Ari mu?". Ucapnya berbisik pada aku.

Aku kaget. Bagaimana dia tahu kehidupan pribadi ku, sedangkan aku tidak pernah cerita sama cowok ******** seperti dia. " Apa sih mau mu? Bukannya kamu sudah punya Anggi !! Untuk apa berbuat begini". Ucapku

" Aku sudah gak butuh dia. Yang ku butuh kamu".

" Aku gak nyangka sama kamu, aku sudah memaafkan mu. Tapi kamu berbuat yang jauh lebih buruk dari kemarin ".

" Ini akibat kau yang terus menghindar dari ku !! Aku menyukai mu sejak saat kamu pergi".

" Suka? Suka mu itu penipu Rey !!! Kamu gak tahu, betapa sakitnya aku di jadikan barang taruhan mu sama Bimo !". Ucapku geram.

" Aku tahu itu, karena kau begitu menyukai Bimo bukan aku. Aku gak suka. Aku mau kamu jadi milikku bukan orang lain".

" Masih banyak diluar sana cewek yang tergila-gila sama kamu, kenapa aku sih. Aku ingin tenang !!!".

" Cewek diluar sana hanya ingin harta ku doank. Intinya, jadi milikku atau semua akan celaka?".

" Gak !!! Kalau mereka celaka. Aku akan mencelakakan diri ku sendiri. Permisi !!!!!".

Aku kecewa pada Rehan kedua kalinya. Tingkah nya semakin membuatku geram dan jijik. Aku tak perlu takut pada ancamannya. Aku juga tidak ingin menjadi pacarnya. Aku pulang, Rehan tidak mengejar ku. Akhirnya aku pun sampai di rumah dengan selamat. Telepon ku tiba-tiba berbunyi.

Kak Ari : Dek dimana?

Aku: Dirumah Kak. Kenapa?

Kak Ari: Gak papa. Besok kakak ke sekolah ya bareng Ibu dan Elli.

Aku: Ya kak. Jangan lupa oleh-oleh ya kak hehehe.

Kak Ari: Oleh-oleh nya pelukan kakak. Mau kah?.

Aku: Gak mau hehehe.

Kak Ari: Ya sudah tidur lah. Besok pasti sibuk .

Aku: Iya kak. Makasih.

Paginya seperti biasa berangkat bareng Heru dan Putra. Lalu sampai disekolah dengan kesibukkan masing-masing. Acara di mulai jam 8 pagi. Kami pun sudah siap dengan rapi menjalankan tugas.

Cafe pun dibuka, pengunjung masih sama seperti kemarin. Karena hari ini dibuka untuk umum, jadi pengunjung makin membludak mengantri didepan kelas. Di tambah dengan sesi foto ditempat yang baru dibuat. Tapi minimal harus membayar.

Jam demi jam berlalu, aku masih saja bekerja. Jam 10 pagi adalah jam dimana Ibu, Elli dan Kak Ari ke sekolah. Aku melayani yang lain sambil menunggu mereka datang.

" Silahkan !!". Kata Eshi.

" Se-.... Ibu". Ucapku kaget.

" Anak Ibu cantik banget !!".

" Ya dong kan anak Ibu. Ibu duduk disini nah". Ucapku lalu Ibu dan yang lain duduk.

" Ayu kah?". Tanya kak Ari.

" Iya lah Kak.Emang siapa lagi?". Ucapku.

" Kamu seperti gimana gitu dandannya. Teman-teman mu juga Ini seperti *C*afe Korea". Ucapnya.

" Hehehe kakak bisa aj !".

" Kakak tumben cantik". Timpal Elli.

" Sssstttt..... Ibu mau pesan apa?".

Ibu dan yang lain melihat menu." Ibu ini yaa ".

" Elli yang ini aja".

" Kakak ini aja, soalnya gak begitu suka yang manis ".

" Baiklah. Ditunggu yaa." Ucapku lalu mengambil pesanan tadi yang sudah disiapkan oleh bagian dapur lalu membawanya ke meja Ibu.

" Wahhhh". ucap Elli terpana dengan sajian yang ku bawakan.

" Pesanan datang". Ucapku.

" Makasih ya dek ".

" Iya kak. Makan aja dulu santai-santai. Habis itu kita foto disitu oke". Ujarku pada Kak Ari.

" Em, ibu dan Elli juga mau donk foto bareng sama Kakak, Ohta, Eshi, Era dan Susi".

" Iya Bu, nanti ayu telepon mereka ya. Ibu makan aja dulu !!". Ucapku.

Beberapa menit kemudian, aku menelepon yang lain untuk datang ke kelasku. Tak lama, mereka sudah datang. Ibu dan Eli foto bareng dengan para sahabat ku, katanya itu kenang-kenangan nanti. Setelah menghasilkan banyak jepretan kamera Ibu, Ohta, Eshi, Era dan Susi kembali ke tugas mereka soalnya belum jam istirahat.

Lalu Ibu memfoto kan aku bareng Kak Ari. Setelah itu foto bareng Heru, Putra dan Kak Ari. Aku berada di tengah antara mereka. Putra mengunakan kostum drakula nya, Heru menggunakan stelan jas navy nya sedangkan kak Ari yang pipinya chubby menggunakan stelan yang rapi terlihat dewasa sendiri di antara kami.

Jam istirahat ku dimulai jam 12, bergantian dengan Wiwi lagi. Baru saja ingin pamit ke teman-teman ku, ponsel ku sudah bergetar kembali .

Silvi : Kak dimana. Aku didepan sekolah.

Aku: Oh,iya bentar aku ke sana ya.

Aku menelfon Heru.

Aku: Ru ayok !!!

Silvi :Kemana?

Aku: Yaelah lupa kali ya. Silvi digerbang.

Silvi: Oke. Otw My Girls.

Aku sudah sampai di gerbang sekolah. Silvi pun keluar dari mobil di bantu supir. Terlihat dia menggunakan baju yang aku pilihkan. Dari jauh dia seperti Mama muda dengan karir hebat. Karena baju yang ku pilih, baju wanita kantoran agar tidak ketahuan kalau Silvi masih sekolah.

Dandanannya juga aku minta pada salon dirumah Silvi untuk sedikit membuat dia menjadi sediki tua. Celana panjang hitam khusus Ibu Hamil yang aku cari keliling mall, dan baju jas model crap. Ditambah kaca mata biasa.

" Sudah siapa kah?". Ucapku padanya.

" Sudah ".

" Hai Vi. Wahhhh kamu seperti Wanita dewasa". Ucap Heru yang baru sampai.

" Ru, jangan panggil namanya. Panggil aja Bu Vivi". Ucapku.

" Aku berasa tua deh". Ucap Silvi risih dengan tampilan nya.

" Muda kok". Balasku.

" Kakak, kek idol gitu kalau dandan begini".

" Ga-".

" Betul". Sela Heru melipat tangan ke depan dadanya.

" Udah ah, kita masuk aja !". Kami pun masuk ke sekolah. Aku membawa Silvi dengan hati-hati ditemani Heru. Kami berkeliling menemani Silvi menikmati stand kuliner di sekolah dan berkunjung ke berbagai kelas bertema unik. Setelah puas, kami membawa dia ke kelas Putra. Namun, Silvi takut.

Heru : Put keluar dulu !!!

Putra : Kenapa?

Heru: Cepat. Kami di luar !.

Tak lama, Putra keluar." SURPRISE !!!!". Ucap kami berdua Heru.

" Apaan? Gak jelas lagi !!!". Balas Putra tidak mengerti.

" Kok gak jelas?". Kataku terheran melirik Heru

" Eh, ibu-ibu hamil ini siapa. Tersesat kah?".

" Kak !". Panggil Silvi. Sejenak Putra terdiam dan terus memandangi Silvi lama.

" Astaga kenapa kamu ke sini. Nanti kam-".

" Gak bakal kok Put !!". Heru.

" Ini kak Ayu yang siapin semua".

" Maaf Put aku gak ngasih tahu kamu. Dia pasti rindu sekolahan". Ucapku.

" Oke, sebentar saja yaa. Habis itu pulang". Kata Putra pada Silvi yang membuat ku iri lagi dan lagi atas perhatian nya.

Kami berjalan-jalan hingga waktu ku mulai habis, aku meminta Silvi berkunjung ke kelasku. Akhirnya Silvi mau dengan di sambut yang lain, mencicipi kue lalu kami berfoto bersama. Tidak ada yang curiga, mereka beranggapan kalau Silvi adalah Tante ku.

Setelah selesai, aku meminta ijin pada yang lain sebentar untuk mengantarkan Silvi sampai gerbang sekolah. Belum sampai di gerbang, ada 2 siswi tampak heran melihat kami apalagi Silvi. Mereka berhenti di depan Silvi .

" Em kenapa ya?". Tanya ku mulai panik.

" Maaf kak, kami seperti mengenal ibu ini". Ungkap kedua siswi tadi.

" Em, maaf ini Tante saya". Jawabku berdiri di depan Silvi.

" Oh gitu. Maaf kak ganggu, wajahnya seperti teman kami dulu". Jelasnya.

" Teman?". Ucap Heru.

" Ya. Kami kira Ibu itu Silvi. Soalnya rindu dia kak. Sudah gak ada kabarnya".

" Em. Mungkin saja teman yang kalian maksud rindu sekali sama kalian. Mungkin dia begitu sibuk".Ucap Silvi berdiri didepan ku

" Mungkin sih Bu". Gumam mereka pada Silvi. "Ya sudah, kami permisi dulu ya".

Akhirnya, Silvi masuk ke mobil dan pulang. Kami kembali ke kelas masing-masing. Saat sudah di ruangan beberapa menit kemudian, ada kabar buruk ku dengar .

" Ayu, Heru !!!". Ucap Susi ketar-ketir.

" Apaan Si?". Aku meletakkan pesanan di meja pengunjung.

" Ayo cepat !!!". Susi menarik ku." Ijin bentar ya !!". Ucap Susi di ruangan ku lalu aku di bawa ke kelas Heru. Di depan pintu aku melihat suasana yang biasa saja. Saat aku di bawa ke dapur mini,aku kaget.

" Kamu kenapa?". Ucapku menyentuh pundaknya.

" Gak papa. Lukanya sedikit aja kok !".

" Tadi mau ngambil bahan kopi di motor, terus ketiban tumpukkan kursi di dekat gedung lama!!". Ucap Edo.

" Kok bisa sih? Sejak kapan ada kursi di gedung yang belum jadi. Kemarin juga aku gak lihat".Ucapku mengomel sendiri.

" Aku gak papa,lukanya gak parah !".Luka itu berada di lengan kanan Heru. Memar, memerah dan pastinya keluar darah.

" Si, bisakah Heru pulang cepat. Biar aku yang mengantarkan nya !". Kataku.

" ih apaan,ini luka kecil gak ah gak mau pulang". Bantah Heru.

" Ru, mana mungkin kamu menyajikan kopi dengan luka begitu". Susi ikut mengomentari.

" Bisa, pake tangan kiri aja !".

" Terserah kamu, gak mau dengar nasehatku". Aku keluar dari kelas Heru lalu kembali ke tugas yang aku tinggal tadi.

Jam menunjukkan pukul setengah 3. Hari ini sekolah pulang jam 4 karena di akhir acara ada penutupan yang sebelumnya masing-masing kelas bersih-bersih. Pelanggan sudah mulai berkurang. Kami pun beristirahat sejenak.

" Lelah nya !!". Ucap Era duduk.

" Banget". Timpal Eshi ikut-ikutan.

" Bedak ku luntur". Sambung Efi.

Istirahat melonggar kan otot-otot yang keram. Lalu kembali berkumpul membuat lingkaran dan berdoa agar usaha yang kami jalani sejak kemarin membuah kan hasil terbaik dan memuaskan. Lalu bersorak riang bersama.

Setengah 4, lapangan sudah bersih dan kami berkumpul disana sambil bermain dan menyalakan api unggun besar. Aku disana bersama sahabat ku. Aku duduk disisi lain sendiri, entah kemana si Heru dan Putra berada. Aku tidak dapat mengabari karena pomsel mereka pun tidak aktif, ku cari saja tidak ketemu. Mungkin mereka sudah pulang.

Heru : Ayu !!!!

Aku: Napa Ru?.

Heru : Aku Bobi.

Aku: Oh, kenapa? Kok bi-.

Heru: Plis ke belakang kelas. Putra dan Heru terluka.

Aku: Luka gimana? Dimana?.

Heru: Di belakang kelas ku. Gak tahu, aku menemukan mereka terbaring disini.

Aku: Oke aku kesana. Kamu tolong sadarkan mereka ya.

Aku berjalan cepat dan panik menuju ke belakang kelas Penjualan. " Ya Allah. Kalian kenapa?". Kataku semakin panik.

" Ma-maaf yu. Aku juga tidak tahu terasa a-ada yang memukul kami dari belakang". Ucap Heru.

" Aaaghhhh !!!! Kepalaku terasa mau pecah". Keluh Putra memegangi kepalanya.

" Lebih baik kalian balik deh !!". Sahut Bobi.

" Betul, Bob bantu aku !". Kataku membawa Heru dengan tangannya merangkul pundak ku. Dia sedikit memberontak." Diem !!!!".

Heru bersama ku sedang kan Putra di bantu Bobi. Aku ingin membawa mereka ke UKS sekolah tapi sekolah hampir tutup. Kemudian menelepon Kak Yani untuk ke sekolah bersama supir nya. Sedangkan Putra di jemput suruhan Papinya.

" Maafin aku ya Put, Ru". Ujarku tak menentu pada mereka yang duduk di ruang piket.

" Maaf apaan? Emang kamu yang memukul kami?". Tanya Putra.

" Bukan aku". Menggeleng kan kepala.

" Buat apa maaf, kamu tidak salah". Sambung Heru.

" Mungkin ini salahku. Sekali lagi kalian celaka. Aku akan berbuat hal yang sama seperti kalian pada diriku sendiri ". Gerutu ku lagi.

" Apaan sih. Kamu kok mikir begitu?". Kata Putra.

" Jujur sama aku, apa kamu ada masalah? Ini tidak seperti kamu yang biasanya". Heru menyentuh kedua pundak ku pelan.

" Gak ada. Ku harap kak Ari baik-baik disana !!!". Bisikku.

" Apa? Kak Ari?". Kata Putra.

" Hah? Gak kok !!!".

" Masih saja kamu sempat memikir Ari mu didepan kami begini !!". Mendengar perkataan ku Putra terdengar emosi. " Sudah. Kepala ku makin pecah". Entah kenapa Putra begitu emosi pada ku dan pergi meninggalkan ku bersama Heru. Apa mungkin ini perbuatan Rehan karena aku tidak menuruti nya?.

" Apa yang kamu sembunyikan dari kami? Kamu itu gak pandai bohong My Girl ". Tutur Heru dengan lembut dan menatap mataku.

" Ru, aku akan ngejaga kalian meskipun aku mencelakakan diriku sendiri ".

" Gak perlu !!! Ini gak seberapa, asal kamu tetap aman !". Tak lama kak Yani pun menjemput Heru. Sedangkan aku sudah tidak mood lagi mengikuti acara penutup. Ku ambil barang-barang ku di kelas .

" Hai ".

" Mau apa kamu !!". Ucapku geram.

" Aku mau kamu !!!".

" Cihhhhh !!!! Aku jijik". Sahutku lalu berjalan mengambil barang-barang.

" Ini baru permulaan sebagai tanda permainan dimulai". Rehan.

" Terserah. Kalau kamu mau mereka celaka. Berarti aku hanya perlu mencelakakan diri ku sendiri".

" Oke. Kamu begitu berani sama aku ya?!". Rehan tersenyum sinis lalu pergi.

Aku berjanji, aku akan menjaga mereka dengan cara ku sendiri. Tanpa harus berpacaran sama cowok yang tidam jelas dan ********. Saat diperjalanan ponsel ku terus bergetar.

Mamah Kak Ari : Ayu

Aku: Iya Mah ada apa ?

Mamah Kak Ari : Ari

Aku: Kenapa dengan kak Ari Mah?.

Mamah Kak Ari : Dia ditabrak motor saat jalan kaki keluar dari tempat kerja. Sekarang masih di ruang tindakan.

Aku: Mah, kabari terus kondisi kak Ari ya. Ayu khawatir .

Mamah Kak Ari: Iya nanti Mama kabari ke Ayu ya.

Aku: Insya Allah liburan ini, Ayu kesana yaa.

Mamah Kak Ari : Serius nak?.

Aku: Iya Mah. Ya sudah mama jangan panik. Terus berdoa ya. Secepatnya nanti Ayu kesana.

Mamah Kak Ari : Mama tunggu ya.

Episodes
Episodes

Updated 53 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!