Vano di rumah sakit

Setelah kepergian davion, anabia mengenakan semua pakaiannya. Anabia berkali kali menepuk nepuk pipi vano tapi tak ada jawaban. Anabia pun berlari keluar meminta pertolongan karena ia tidak mungkin bisa membawa keluar vano sendirian dalam keadaan seperti ini. Dan akhirnya ia pun mendapatkan seseorang yang bersedia membantunya. Setelah berhasil keluar kamar dan turun kebawah, anabia membuka pintu mobil untuk vano, dan setelahnya ia membuka pintu mobil untuknya mengemudi.

"Terima kasih ya pak sudah membantu saya", ucap anabia memasuki mobil.

"Iya non sama - sama", balas pria tua itu meninggalkan villa.

Anabia yang tak tau seluk beluk disini, ia memilih meluruskan perjalanannya guna mencari rumah sakit terdekat. Sepanjang perjalanan iya sangat mencemaskan keadaan vano. Sekilas ia melihat vano dari cermin yang berada di belakang pengemudi. Ia menangis tak kuasa melihat vano menahan sakit hingga tak sadarkan diri. Dari kejauhan ia melihat ada sebuah rumah sakit, gegas anabia meluncur kesana.

Tiba di rumah sakit, suster yang melihat keadaan vano gegas meraih brankar dan membantu merebahkan vano di atas brankar. Setelahnya vano di bawa ke ruang UGD, dan anabia berlari kecil mengekori dari belakang. Setelah vano masuk di UGD, anabia mematung menunggu sambil terus berdoa agar tak terjadi sesuatu yang buruk pada vano.

"Apa anda istrinya pasien", tanya seorang dokter keluar dari ruangan.

"I.. Iya dok", jawabnya bohong agar lebih cepat.

"Pasien harus menjalani rawat inap. Luka di sekujur tubuhnya sangat parah di tambah lagi pasien kehabisan banyak darah itu yang menyebabkan pasien tak sadarkan diri. Beruntung anda membawanya masih dalam katagori tepat waktu jika tidak maka pasien akan kehabisan banyak darah. Tapi anda tidak perlu khawatir, pasien sekarang tengah kami tangani. Air mata anabia mengalir deras mendengar kata per kata dari dokter yang menangani vano.

"Apa saya boleh masuk melihatnya dok?" anabia bertanya mencemaskan vano.

"Boleh, tapi tidak boleh lama. Karena pasien akan segera di pindahkan di ruang lain", ujar dokter berlalu dari hadapan anabia.

Anabia memasuki ruangan itu air matanya terus mengalir menyesali kebodohannya.

Di kediaman rokalo seorang istri pengusaha sukses beserta putri belianya turun dari mobil mewah dan berjalan memasuki rumah mewahnya.

"Huuuufff..", sonali menarik nafas dan membuangnya.

"Capek juga ya ma", kata sonali berjalan bersampingan mamanya.

"Mengerjakan sesuatu mana ada yang tidak capek son", kata mama gulsi menaiki tangga yang di ikuti sonali.

"Moga aja lain waktu papa kasih izin lagi", kata sonali lagi miengikuti mama gulsi masuk ke dalam kamar mama gulsi.

"Haduh capeknya", ucap sonali melempar sembarangan barang belanjaannya di atas nakas mama gulsi dan menghempaskan tubuhnya di ranjang mama gulsi.

"Kamu salah kamar son", ujar mama gulsi menyadarkan sonali. Mama gulsi pikir sonali salah masuk kamar, ternyata sonali tau itu adalah kamar mama dan papa nya.

"Sona tau ini kamar mama dan papa. Sona udah pw ma males banget buat balik ke kamar sona", ucap sonali agak parau memeluk guling. Mama gulsi hanya bisa menggeleng melihat ulah putrinya. Ia pun masuk ke kamar mandi guna membersihkan dirinya.

Sedang di tempat lain, Davion baru saja tiba dengan selamat di apartemennya. Mukanya kacau bisa di pastikan bagi siapa saja yang melihatnya akan tau bahwa saat ini davion dalam keadaan tak baik. Ia membanting keras pintu mobilnya, sebagai tanda emosinya masih membara. Sebelum masuk tepatnya di depan pintu apartemennya ia melangkah sedikit menuju tong sampah kemudian ia sedikit membungkuk membuka sepasang sepatunya dan melempar sepasang sepatu itu ke dalam tong sampah. Sungguh davion merasa jijik dengan sepatunya itu yang tanpa sengaja menyentuh pakaian dalam bagian atas milik anabia. Setelah itu davion masuk ke apartemennya. Davion membersihkan tubuhnya yang lengket masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah selesai mandi, mama gulsi ikut merebahkan tubuhnya disamping sonali. Ia melihat sonali tertidur pulas kemudian ia mencium dahi putrinya dan menarik selimut menutupi tubuh sonali dan juga mama gulsi. Tak butuh waktu lama mama gulsi sudah berada di alam mimpi.

Kelang beberapa menit kemudian papa arya tiba di rumah.

"Dimana istri dan putri saya bik?", tanya papa arya pada bik imel.

"Ada di atas pak", jawab bik imel melanjutkan kerjanya. Papa arya berjalan menaiki tangga dan mengira istri dan putrinya berada di kamar masing - masing. Papa arya pun masuk ke kamarnya. Namun betapa terkejutnya dia melihat istri dan putrinya tidur bersama di atas ranjangnya. Ini merupakan momen langka yang sulit terjadi. Sebuah senyuman pun mengembang di bibir papa arya melihat pemandangan ini. Pelan papa arya berjalan mendekati putrinya lalu ia sedikit membungkuk dan mencium lama dahi putrinya lalu mengacak pelan kepala putrinya . Kemudian papa arya beralih berjalan mendekati istrinya lalu ia sedikit membungkuk mencium lama dahi istrinya lalu mengacak pelan kepala istrinya. Setelah itu barulah ia membersihkan masuk ke kamar mandi.

Di kamar mandi seorang pria membasahi tubuhnya di bawah air yang mengalir deras dari shower. Kembali ia mengingat beberapa adegan di beberapa jam yang lalu yang telah menyayat hati.

"Aaaaaaakkkkhhhhh....", teriaknya panjang, dengan kepalan tangan ia meninju kuat tembok yang berada di depannya dengan tubuh yang masih di bawah shower.

Di rumah sakit kini vano telah dipindahkan di ruangan lain. Anabia yang masih setia menanti vano terbangun merasakan perutnya sangat lapar. Anabia akan keluar mencari makan dengan gerakan cepat. Ia takut kalau vano sadar tak mendapati dirinya. Namun sejenak ia berpikir bahwa ia memilih pulang ke villa terlebih dahulu guna mengambil beberapa pakaiannya dan juga pakaian vano untuk di bawa ke rumah sakit. Tak hanya pakaian, anabia juga berniat mengambil tasnya beserta ponsel dan dompet vano yang tertinggal di villa. Ia pun berlalu dengan tergesa - gesa. Tak lupa ia menitipkan vano pada suster dan mengatakan bahwa ia akan segera kembali. Tujuannya ialah agar jika vano terbangun nanti si suster bisa menyampaikan pesannya pada vano.

Sesudah mandi papa arya mendekati deretan paper bag yang berisikan barang - barang belanjaan yang di yakini papa arya itu adalah milik istrinya mama gulsi dan putrinya sonali. Melihat sonali menggeliat merapatkan tubuhnya pada mama gulsii. Merasa punya kesempatan untuk tidur bersama istri dan putrinya, papa arya pun berjalan mendekati ranjang dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang miliknya yang bersampingan dengan sonali. Dengan kata lain sonali berada di tengah - tengah di antara mereka. Setelahnya papa arya juga ikut tertidur setelah beberapa lama berusaha memejamkan matanya.

Episodes
1 Sonali Mabuk
2 Sonali di ancam papa
3 Anabia yang belum siap menikah
4 Kedatangan bhalendra
5 Poppy di telpon lelaki
6 Sonali Menangis
7 Kalung pemberian vano
8 Anabia pergi bersama vano
9 Lepaskan dan tinggalkan
10 Anabia menolak hadir ke kediaman alkar
11 Anabia di tampar ibunya
12 Alat pencetak anak
13 Malam panas penuh peluh
14 Memberi izin keluar rumah
15 Setelah malam panas penuh peluh
16 Davion pergi ke villa
17 Anabia ketahuan berselingkuh
18 Davion menatap jijik anabia
19 Vano di rumah sakit
20 Tidur bertiga
21 Jalang
22 Mami raveena menemui davion
23 Papi abram tau anabia berselingkuh
24 Arka sedih
25 Anabia matre
26 Kepulangan arega
27 Bu mayang kecewa
28 Berikan sonali pada davion
29 Tak bertepuk sebelah tangan
30 Hati sonali berbunga
31 Mereka terpaut usia yang sangat jauh
32 Menerima permintaan keluarga alkar
33 Tajir melintir tujuh turunan
34 Tidak akan memberikan sonali pada mereka
35 Rumi sedih
36 Anabia terlambat bekerja
37 Sonali yang terbaik untuk davion
38 Akan mempercepat pernikahan mereka
39 Papi abram menemui davion
40 Terpaut 12 tahun
41 Pilihan yang tepat untuk mu
42 Dia yang dipilih
43 Lupakan bhalendra
44 Pinangan
45 Menjemput sonali
46 Belum menemukan yang tepat
47 Mengantar sonali pulang
48 Bosan
49 Melihat davion
50 Menikah
51 Kejahilan poppy
52 Makan sendiri
53 Poppy meminta maaf
54 Menginap di kediaman alkar
55 Jatah ku tetap ada
56 Tidur sekamar
57 Bisu pelit
58 Modus anabia
59 Pengisi hati
60 Membawa mobil pulang
61 Sidang
62 Nonton
63 Pemilik hati
64 Undangan pernikahan bella
65 Mama gulsi menemui davion
66 Perintah davion pada sonali
67 Radio
68 Tiba di kediaman rokalo
69 Ulang tahun sonali
70 Balas dendam sonali pada davion.
71 Kejutan ulang tahun sonali
72 Kado dari bhalendra
73 Awasi istri ku
74 Memuja bhalendra
75 Vano bermalam dirumah anabia
76 Kedatangan poppy di rumah davion
77 Janji bertemu
78 Berdua di taman
79 Membawa paksa sonali pulang
80 Kedatangan sahabat davion
81 Kejujuran sonali pada bhalendra
82 Mata Sembab
83 Kejujuran sonali pada hazel
84 Masih bersegel
85 Bhalendra bertemu hazel
86 Bercerai lah dengannya
87 Membara
88 Jangan mengusik milik ku
89 Mari bercerai
90 Proses pencetakan anak
91 Berikan kami cucu
92 Belum terjamahkan
93 Arega bertemu anabia
94 Anabia kegirangan
95 Kedatangan keluarga rokalo
96 Apa kamu belum hamil juga
97 Nomor palsu
98 Aku juga mencintai mu
99 Kedatangan poppy & sahabat davion
100 Dia istri gue
101 Bertemu sonali dan poppy
102 Berbicara di kamar
103 Ruda paksa
104 Menyiapkan semua kebutuhan
105 Sonali di kantor davion
106 Batal jalan bersama
107 Menghapus bhalendra di ponsel
108 Sonali mengesal
109 Sendiri tanpa pendamping
110 Istri saya
111 Wajah kusut bhalendra
112 Godaan
113 Bhalendra tiba di kediaman davion
114 Dimana gelang itu
115 Kita memang tidak berjodoh
116 Kenapa harus istri ku
117 Karena aku mencintai mu
118 Harus memanggil mu apa
119 Meminta hak ku
120 Lakukan lah
121 Unboxing
122 Layaknya bayi
123 Jika bisa kenapa tidak
124 Banyak tanda
125 Jilat
126 Kenapa baru sekarang
127 Tidak menunda
128 Ponakan baru
129 Akan selalu rutin
130 Jamah dia sesuka mu
131 Semakin pintar
132 Penyatuan
133 Lupakan dia
134 Pijatan anabia
135 Di mall
136 Mengantar hazel pulang
137 Berdebar
138 Batal makan siang
139 Meeting bersama rival
140 Pencuri
141 Mengagumi davion
142 Aku mencintai mu
143 Bertemu hazel dan anabia
144 Kapan
145 Hanya ingin vano menikahi mu
146 Ketahuan sonali
147 Memiliki keponakan lagi
148 Garis dua
149 Usg
150 Bolos
151 Sonali hamil
152 Anabia sakit
153 Anabia hamil
154 Tamparan
155 Berlebihan
156 Dampak vano
157 Berkunjung
158 Awet muda
159 Berbohong
160 Ruang gym
161 Karma
162 Jangan paksa
163 Kamu hebat
164 Korban tabrak
165 Kampung halaman
166 Menenteng bekal
167 Penyatuan di kantor
168 Kurang tidur
169 Kelelahan
170 Antar hazel pulang
171 Wajah arega
172 Nama
173 Menyukai putra ku
174 Murung
175 Stalker
176 Menyapa davion
177 Jijik
178 Nonton
179 Poppy dan uno
180 Hikmah
181 Wajah kusut
182 Poppy datang
183 Ponsel poppy
184 Saling mencintai
185 Gue benaran cinta
186 Kekasih baru
187 Sudah siap
188 Sahabat menjadi ipar
189 Mengunjungi hazel
190 Meminta poppy
191 Tidak setuju
192 Mencurigai
193 Nganterin hazel
194 Menjemput hazel
195 Menunggu keputusan
196 Hazel
197 Tabrak lari
198 Pusara
199 Gue bahagia
200 Mengandung benih ku
201 Terima kasih
202 Menikahlah dengan rumi
203 Lupakan sonali
204 Proses persalinan
205 Ada masalah apa
206 Di antar reza
207 Membuntuti hazel
208 Penurut
209 Diterima
210 Mencari kerja
211 Tidak lah bohong
212 Ingin melamar poppy
213 Ancam
214 Sebulan lagi
215 Kamar poppy
216 Kita baikan
217 Restu Davion
218 Mau lahiran
219 Pembukaan tiga
220 Laki - laki
221 Geldaro Roubeli Alkar
222 Arega cemburu
223 Terkuak
224 Berbaikan
225 Ya aku mau
226 Tolong lamarkan
227 Kembali aktif
228 Tamu undangan
229 Photo bertiga
230 Pelaminan
231 Bhalendra wisuda
232 Bos kita
233 Kaya raya
234 Undangan
235 Stop
236 Tertajir - tajir
237 Pernikahan
238 Si brengsek
239 Meyindir
240 Tamat
Episodes

Updated 240 Episodes

1
Sonali Mabuk
2
Sonali di ancam papa
3
Anabia yang belum siap menikah
4
Kedatangan bhalendra
5
Poppy di telpon lelaki
6
Sonali Menangis
7
Kalung pemberian vano
8
Anabia pergi bersama vano
9
Lepaskan dan tinggalkan
10
Anabia menolak hadir ke kediaman alkar
11
Anabia di tampar ibunya
12
Alat pencetak anak
13
Malam panas penuh peluh
14
Memberi izin keluar rumah
15
Setelah malam panas penuh peluh
16
Davion pergi ke villa
17
Anabia ketahuan berselingkuh
18
Davion menatap jijik anabia
19
Vano di rumah sakit
20
Tidur bertiga
21
Jalang
22
Mami raveena menemui davion
23
Papi abram tau anabia berselingkuh
24
Arka sedih
25
Anabia matre
26
Kepulangan arega
27
Bu mayang kecewa
28
Berikan sonali pada davion
29
Tak bertepuk sebelah tangan
30
Hati sonali berbunga
31
Mereka terpaut usia yang sangat jauh
32
Menerima permintaan keluarga alkar
33
Tajir melintir tujuh turunan
34
Tidak akan memberikan sonali pada mereka
35
Rumi sedih
36
Anabia terlambat bekerja
37
Sonali yang terbaik untuk davion
38
Akan mempercepat pernikahan mereka
39
Papi abram menemui davion
40
Terpaut 12 tahun
41
Pilihan yang tepat untuk mu
42
Dia yang dipilih
43
Lupakan bhalendra
44
Pinangan
45
Menjemput sonali
46
Belum menemukan yang tepat
47
Mengantar sonali pulang
48
Bosan
49
Melihat davion
50
Menikah
51
Kejahilan poppy
52
Makan sendiri
53
Poppy meminta maaf
54
Menginap di kediaman alkar
55
Jatah ku tetap ada
56
Tidur sekamar
57
Bisu pelit
58
Modus anabia
59
Pengisi hati
60
Membawa mobil pulang
61
Sidang
62
Nonton
63
Pemilik hati
64
Undangan pernikahan bella
65
Mama gulsi menemui davion
66
Perintah davion pada sonali
67
Radio
68
Tiba di kediaman rokalo
69
Ulang tahun sonali
70
Balas dendam sonali pada davion.
71
Kejutan ulang tahun sonali
72
Kado dari bhalendra
73
Awasi istri ku
74
Memuja bhalendra
75
Vano bermalam dirumah anabia
76
Kedatangan poppy di rumah davion
77
Janji bertemu
78
Berdua di taman
79
Membawa paksa sonali pulang
80
Kedatangan sahabat davion
81
Kejujuran sonali pada bhalendra
82
Mata Sembab
83
Kejujuran sonali pada hazel
84
Masih bersegel
85
Bhalendra bertemu hazel
86
Bercerai lah dengannya
87
Membara
88
Jangan mengusik milik ku
89
Mari bercerai
90
Proses pencetakan anak
91
Berikan kami cucu
92
Belum terjamahkan
93
Arega bertemu anabia
94
Anabia kegirangan
95
Kedatangan keluarga rokalo
96
Apa kamu belum hamil juga
97
Nomor palsu
98
Aku juga mencintai mu
99
Kedatangan poppy & sahabat davion
100
Dia istri gue
101
Bertemu sonali dan poppy
102
Berbicara di kamar
103
Ruda paksa
104
Menyiapkan semua kebutuhan
105
Sonali di kantor davion
106
Batal jalan bersama
107
Menghapus bhalendra di ponsel
108
Sonali mengesal
109
Sendiri tanpa pendamping
110
Istri saya
111
Wajah kusut bhalendra
112
Godaan
113
Bhalendra tiba di kediaman davion
114
Dimana gelang itu
115
Kita memang tidak berjodoh
116
Kenapa harus istri ku
117
Karena aku mencintai mu
118
Harus memanggil mu apa
119
Meminta hak ku
120
Lakukan lah
121
Unboxing
122
Layaknya bayi
123
Jika bisa kenapa tidak
124
Banyak tanda
125
Jilat
126
Kenapa baru sekarang
127
Tidak menunda
128
Ponakan baru
129
Akan selalu rutin
130
Jamah dia sesuka mu
131
Semakin pintar
132
Penyatuan
133
Lupakan dia
134
Pijatan anabia
135
Di mall
136
Mengantar hazel pulang
137
Berdebar
138
Batal makan siang
139
Meeting bersama rival
140
Pencuri
141
Mengagumi davion
142
Aku mencintai mu
143
Bertemu hazel dan anabia
144
Kapan
145
Hanya ingin vano menikahi mu
146
Ketahuan sonali
147
Memiliki keponakan lagi
148
Garis dua
149
Usg
150
Bolos
151
Sonali hamil
152
Anabia sakit
153
Anabia hamil
154
Tamparan
155
Berlebihan
156
Dampak vano
157
Berkunjung
158
Awet muda
159
Berbohong
160
Ruang gym
161
Karma
162
Jangan paksa
163
Kamu hebat
164
Korban tabrak
165
Kampung halaman
166
Menenteng bekal
167
Penyatuan di kantor
168
Kurang tidur
169
Kelelahan
170
Antar hazel pulang
171
Wajah arega
172
Nama
173
Menyukai putra ku
174
Murung
175
Stalker
176
Menyapa davion
177
Jijik
178
Nonton
179
Poppy dan uno
180
Hikmah
181
Wajah kusut
182
Poppy datang
183
Ponsel poppy
184
Saling mencintai
185
Gue benaran cinta
186
Kekasih baru
187
Sudah siap
188
Sahabat menjadi ipar
189
Mengunjungi hazel
190
Meminta poppy
191
Tidak setuju
192
Mencurigai
193
Nganterin hazel
194
Menjemput hazel
195
Menunggu keputusan
196
Hazel
197
Tabrak lari
198
Pusara
199
Gue bahagia
200
Mengandung benih ku
201
Terima kasih
202
Menikahlah dengan rumi
203
Lupakan sonali
204
Proses persalinan
205
Ada masalah apa
206
Di antar reza
207
Membuntuti hazel
208
Penurut
209
Diterima
210
Mencari kerja
211
Tidak lah bohong
212
Ingin melamar poppy
213
Ancam
214
Sebulan lagi
215
Kamar poppy
216
Kita baikan
217
Restu Davion
218
Mau lahiran
219
Pembukaan tiga
220
Laki - laki
221
Geldaro Roubeli Alkar
222
Arega cemburu
223
Terkuak
224
Berbaikan
225
Ya aku mau
226
Tolong lamarkan
227
Kembali aktif
228
Tamu undangan
229
Photo bertiga
230
Pelaminan
231
Bhalendra wisuda
232
Bos kita
233
Kaya raya
234
Undangan
235
Stop
236
Tertajir - tajir
237
Pernikahan
238
Si brengsek
239
Meyindir
240
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!