Sonali Menangis

"Sonali...", panggil seorang lelaki menghentikan langkah sonali menuju fakultasnya, sonali pun menoleh ke pemilik suara itu.

"Lendra .. Ada apa len?, tanya sonali masih dengan langkah yang terhenti.

"Apa nanti malam aku boleh ke rumah lagi?", tanya lendra sedikit ragu menatap sonali.

"Boleh saja sih sebenarnya tapi aku takut papa akan marah jika kamu datang serutin itu", jawab sonali seadanya. Sonali yang melihat wajah kecewa lendra pun di buat tak enak hati. Jujur ia sangat ingin sekali menghabiskan waktu bersama lendra. Tapi disisi lain ia juga tak ingin mengecewakan papanya.

"Hmmm aku tidak akan memaksa", masuklah sana sebentar lagi kelas mu akan di mulai. Dan belajarlah yang benar son, selesaikanlah kuliah mu dengan segera aku akan menunggu mu hingga hari itu tiba", ucap lendra berusaha menyemangati walau hatinya pedih atas penolakan sonali. Dan bersamaan dengan itu terdengar suara perempuan menghampiri mereka.

"Lendra...", sapa seorang perempuan cantik menuju lendra dan melirik sinis sonali. Namun lendra yang disapa hanya diam membisu tak bergeming dengan tatapan yang masih saja menatap si pemilik hatinya.

"Kamu dari mana aja?. Oya aku di undang mama kamu makan malam bersama di rumah. Nanti malam kamu jemput aku ya", ucap perempuan cantik itu mendongakkan kepalanya melihat lendra dan menggandeng manja tangan kiri lendra. Dan lagi lendra masih diam mematung dengan posisi yang sama. Hati sonali sakit melihat pemandangan itu. Sekilas sonali melihat perempuan cantik itu yang terus memandangnya sinis. Sonali yang sadar akan situasi panas ini pun segera pergi.

"Hmm kamu juga kata papa kerjakan skripsi mu dengan cepat dan benar dan lalu bekerjalah, ucap sonali pelan dengan kepala yang menunduk dan bola mata yang sudah memanas. Sonali pun dengan cepat melangkah meninggalkan lendra dan perempuan cantik itu yang terus menatapnya pergi hingga menghilang. Sonali tak kuasa menahan air mata nya hingga di ujung tangga cairan bening itu pun menetes di pipi mulusnya. Gegas ia menuju toilet, mencuci muka agar tak terlihat tangisannya. Tapi apalah daya semakin kuat ia menahan semakin deras pula cairan bening itu keluar dari sudut matanya. Tubuhnya gemetar dahsyat menahan sakit di dada, kedua kakinya lemas tak berdaya hingga dia melosot kelantai hingga tangisnya pecah tak berlagu. Ia tidak bisa membayangi betapa hancur hatinya jika lendra dimiliki oleh perempuan lain. Melihat pemandangan tadi saja hatinya sangat sakit apa lagi lebih dari itu.

Di kediaman alkar,

"Uncle lemparkan pada aku", ucap arka menuju bola yang berada tepat di bawah kaki davion. Davion pun melempar bola itu ke arah arka.

"Hehehe hehehe ayo uncle kita main lagi", ajak arka pada davion.

"No no, kamu udah dari tadi main dan sekarang waktunya mandi. Buruan... Jangan buat mama marah", ucap lusia tegas pada putranya. Arka yang patuh berlari ke arah bik siti yang dari tadi berdiri lama menunggunya untuk segera di mandiin.

"Ma... Apa kita di rumah terus hari ini", tanya cecillia mendekati lusia. Namun lusia enggan menjawab sibuk dengan ponselnya.

"Emang kamu mau kemana?. Lagian nanti oma opa bisa marah kalau kalian pergi", jawab davion mengacak rambut cecillia.

"Uncle..... Kenapa uncle suka sekali merusak rambut ku yang cantik ini", pekik cecillia yang ditinggalkan davion menuju ayunan dimana poppy berada. Poppy yang masih kesal akan kejadian tadi malam kini memilih menyendiri. Poppy sedih kenapa bisa keluarga sendiri berpikiran buruk padanya.

"Ehemm... ", suara davion menyadarkan poppy akan kehadirannya yang sekarang duduk di samping poppy.

"Kamu masih marah sama mas dan sama yang lainnya?", tanya davion menatap adik bungsunya itu. Namum poppy masih betah dengan diamnya. Setelah tadi malam davion mencari tahu sendiri siapa lelaki itu dan apa yang di maksud dari perkataan yang tak enak didengar oleh lelaki itu. Dan benar saja lelaki itu bukan kekasih poppy. Mereka hanya berteman dan lelaki itu tak jarang membual dan suka usil pada poppy. Kini semua keluarga sudah tau yang sebenarnya dan mereka lega mendengar yang sebenarnya. Tapi berbeda dengan poppy yang sudah terlanjur kecewa dan memilih diam. Davion sangat menyayangi adik manjanya ini. Ia juga selalu memantau terus siapa saja yang dekat dengan poppy. Hal itu dilakukan karena davion tak ingin poppy terjerumus pergaulan bebas yang bisa merugikan poppy dan mencoreng nama baik keluarga. Tak hanya papi abram bahkan davion sangat sangat melarang poppy berpacaran. Davion yang tak mendapat jawaban apa pun, menarik poppy begitu saja dalam pelukannya. Poppy yang di perlakukan seperti itu pun menangis.

"Hiks hiks mas sama papi jahat. Kalian nggak pernah percaya aku", poppy membenamkan wajahnya ke dada davion. Davion mengacak acak rambut poppy dan mengecup kening poppy.

"Sudah jangan menangis, ini semua hanya salah paham", ucap davion mengusap air mata poppy. Davion tidak bisa jika melihat mami raveena, mbak lusia, dan juga poppy menangis. Ketiga perempuan itu sangat berharga baginya. Bagi davion tidak ada yang boleh satu pun yang membuat mereka menangis. Dan kini ia lah yang membuat adiknya menangis sehingga davion merasa bersalah telah menyakiti hati adiknya poppy.

Di hotel tempat anabia bekerja,

"Sayang siang nanti aku jemput kita akan makan siang bersama diluar. Aku mencintaimu", seorang wanita membaca pesan singkat itu menyunggingkan ujung bibirnya.

"Baiklah, aku juga mencintaimu. Sampai jumpa nanti", balas wanita itu. Setelah memastikan pesan yang dikirim mendapatkan centang biru, ia pun keluar dari aplikasi hijaunya. Belum sempat melanjutkan pekerjaannya ia mendengar suara ponsel lainnya yang juga ia miliki berdering. Matanya membaca siapa yang menelpon.

"Davion", ucapnya pelan yang nyaris tak kedengaran. Dengan berat hati ia menerima telpon.

"Selamat pagi sayang", sapa davion di telpon.

"Pagi juga. Ada apa aku sedang bekerja", ucap anabia malas.

"Nanti siang aku jemput kita makan siang bersama di rumah orang tua ku ya, disini juga ada mbak lusia dan lainnya. Mereka ingin mengenal mu lebih dekat", ucap davion yang diyakininya bahwa anabia akan mau.

"Maaf dav aku tidak bisa hari ini terlalu banyak pekerjaan, tapi lain kali aku pastikan bisa kamu tinggal atur aja jadwalnya ya sayang", jawab anabia sok manis dengan bohongnya. Davion mengusap kasar wajahnya tak menyangka anabia menolak ajakan kecilnya.

"Dav ... Dav ... Apa kamu disana?", panggil anabia merasa tak ada jawaban.

"Ya sudah tak mengapa sayang nggak perlu cemas, mungkin di lain waktu kamu akan bisa. Lanjutlah bekerja", ucap davion menyemangati dan telpon pun terputus.

Anabia sudah dua minggu tidak bertemu dengan kekasih lainnya vano. Dengan beralasan perjalanan dinas ke luar kota anabia percaya akan hal itu. Ia tak tau saja bahwa ia telah di bohongi. Anabia membohongi davion demi vano tapi vano membohongi anabia sungguh sadis bukan. Setiap sabtu minggu davion dan keluarganya tidak bekerja begitu juga dengan kantor mereka yang tutup. Davion pun berniat mengajak anabia hadir makan siang bersama di kediaman orang tuanya tapi sangat disayangkan anabia menolaknya hanya karena vano kekasih lainnya. Sangat berbeda dengan anabia yang hanya minggu saja miliki jadwal libur. Anabia memiliki dua ponsel yang satu untuk berhubungan dengan davion dan yang satu untuk berhubungan dengan vano. Tentu ini tak diketahui oleh keduanya. Anabia tidak mau ambil resiko dengan menggunakan satu ponsel. Mungkin dengan davion dia akan merasa aman - aman saja dan tak akan ketahuan kalau ia memiliki kekasih lainnya karena davion selalu percaya dengannya yang tak pernah sama sekali membuka ponsel anabia. Tapi berbeda dengan vano, lelaki itu selalu saja membuka ponselnya disaat mereka bertemu untuk memastikan anabia tidak berkhianat.

Episodes
1 Sonali Mabuk
2 Sonali di ancam papa
3 Anabia yang belum siap menikah
4 Kedatangan bhalendra
5 Poppy di telpon lelaki
6 Sonali Menangis
7 Kalung pemberian vano
8 Anabia pergi bersama vano
9 Lepaskan dan tinggalkan
10 Anabia menolak hadir ke kediaman alkar
11 Anabia di tampar ibunya
12 Alat pencetak anak
13 Malam panas penuh peluh
14 Memberi izin keluar rumah
15 Setelah malam panas penuh peluh
16 Davion pergi ke villa
17 Anabia ketahuan berselingkuh
18 Davion menatap jijik anabia
19 Vano di rumah sakit
20 Tidur bertiga
21 Jalang
22 Mami raveena menemui davion
23 Papi abram tau anabia berselingkuh
24 Arka sedih
25 Anabia matre
26 Kepulangan arega
27 Bu mayang kecewa
28 Berikan sonali pada davion
29 Tak bertepuk sebelah tangan
30 Hati sonali berbunga
31 Mereka terpaut usia yang sangat jauh
32 Menerima permintaan keluarga alkar
33 Tajir melintir tujuh turunan
34 Tidak akan memberikan sonali pada mereka
35 Rumi sedih
36 Anabia terlambat bekerja
37 Sonali yang terbaik untuk davion
38 Akan mempercepat pernikahan mereka
39 Papi abram menemui davion
40 Terpaut 12 tahun
41 Pilihan yang tepat untuk mu
42 Dia yang dipilih
43 Lupakan bhalendra
44 Pinangan
45 Menjemput sonali
46 Belum menemukan yang tepat
47 Mengantar sonali pulang
48 Bosan
49 Melihat davion
50 Menikah
51 Kejahilan poppy
52 Makan sendiri
53 Poppy meminta maaf
54 Menginap di kediaman alkar
55 Jatah ku tetap ada
56 Tidur sekamar
57 Bisu pelit
58 Modus anabia
59 Pengisi hati
60 Membawa mobil pulang
61 Sidang
62 Nonton
63 Pemilik hati
64 Undangan pernikahan bella
65 Mama gulsi menemui davion
66 Perintah davion pada sonali
67 Radio
68 Tiba di kediaman rokalo
69 Ulang tahun sonali
70 Balas dendam sonali pada davion.
71 Kejutan ulang tahun sonali
72 Kado dari bhalendra
73 Awasi istri ku
74 Memuja bhalendra
75 Vano bermalam dirumah anabia
76 Kedatangan poppy di rumah davion
77 Janji bertemu
78 Berdua di taman
79 Membawa paksa sonali pulang
80 Kedatangan sahabat davion
81 Kejujuran sonali pada bhalendra
82 Mata Sembab
83 Kejujuran sonali pada hazel
84 Masih bersegel
85 Bhalendra bertemu hazel
86 Bercerai lah dengannya
87 Membara
88 Jangan mengusik milik ku
89 Mari bercerai
90 Proses pencetakan anak
91 Berikan kami cucu
92 Belum terjamahkan
93 Arega bertemu anabia
94 Anabia kegirangan
95 Kedatangan keluarga rokalo
96 Apa kamu belum hamil juga
97 Nomor palsu
98 Aku juga mencintai mu
99 Kedatangan poppy & sahabat davion
100 Dia istri gue
101 Bertemu sonali dan poppy
102 Berbicara di kamar
103 Ruda paksa
104 Menyiapkan semua kebutuhan
105 Sonali di kantor davion
106 Batal jalan bersama
107 Menghapus bhalendra di ponsel
108 Sonali mengesal
109 Sendiri tanpa pendamping
110 Istri saya
111 Wajah kusut bhalendra
112 Godaan
113 Bhalendra tiba di kediaman davion
114 Dimana gelang itu
115 Kita memang tidak berjodoh
116 Kenapa harus istri ku
117 Karena aku mencintai mu
118 Harus memanggil mu apa
119 Meminta hak ku
120 Lakukan lah
121 Unboxing
122 Layaknya bayi
123 Jika bisa kenapa tidak
124 Banyak tanda
125 Jilat
126 Kenapa baru sekarang
127 Tidak menunda
128 Ponakan baru
129 Akan selalu rutin
130 Jamah dia sesuka mu
131 Semakin pintar
132 Penyatuan
133 Lupakan dia
134 Pijatan anabia
135 Di mall
136 Mengantar hazel pulang
137 Berdebar
138 Batal makan siang
139 Meeting bersama rival
140 Pencuri
141 Mengagumi davion
142 Aku mencintai mu
143 Bertemu hazel dan anabia
144 Kapan
145 Hanya ingin vano menikahi mu
146 Ketahuan sonali
147 Memiliki keponakan lagi
148 Garis dua
149 Usg
150 Bolos
151 Sonali hamil
152 Anabia sakit
153 Anabia hamil
154 Tamparan
155 Berlebihan
156 Dampak vano
157 Berkunjung
158 Awet muda
159 Berbohong
160 Ruang gym
161 Karma
162 Jangan paksa
163 Kamu hebat
164 Korban tabrak
165 Kampung halaman
166 Menenteng bekal
167 Penyatuan di kantor
168 Kurang tidur
169 Kelelahan
170 Antar hazel pulang
171 Wajah arega
172 Nama
173 Menyukai putra ku
174 Murung
175 Stalker
176 Menyapa davion
177 Jijik
178 Nonton
179 Poppy dan uno
180 Hikmah
181 Wajah kusut
182 Poppy datang
183 Ponsel poppy
184 Saling mencintai
185 Gue benaran cinta
186 Kekasih baru
187 Sudah siap
188 Sahabat menjadi ipar
189 Mengunjungi hazel
190 Meminta poppy
191 Tidak setuju
192 Mencurigai
193 Nganterin hazel
194 Menjemput hazel
195 Menunggu keputusan
196 Hazel
197 Tabrak lari
198 Pusara
199 Gue bahagia
200 Mengandung benih ku
201 Terima kasih
202 Menikahlah dengan rumi
203 Lupakan sonali
204 Proses persalinan
205 Ada masalah apa
206 Di antar reza
207 Membuntuti hazel
208 Penurut
209 Diterima
210 Mencari kerja
211 Tidak lah bohong
212 Ingin melamar poppy
213 Ancam
214 Sebulan lagi
215 Kamar poppy
216 Kita baikan
217 Restu Davion
218 Mau lahiran
219 Pembukaan tiga
220 Laki - laki
221 Geldaro Roubeli Alkar
222 Arega cemburu
223 Terkuak
224 Berbaikan
225 Ya aku mau
226 Tolong lamarkan
227 Kembali aktif
228 Tamu undangan
229 Photo bertiga
230 Pelaminan
231 Bhalendra wisuda
232 Bos kita
233 Kaya raya
234 Undangan
235 Stop
236 Tertajir - tajir
237 Pernikahan
238 Si brengsek
239 Meyindir
240 Tamat
Episodes

Updated 240 Episodes

1
Sonali Mabuk
2
Sonali di ancam papa
3
Anabia yang belum siap menikah
4
Kedatangan bhalendra
5
Poppy di telpon lelaki
6
Sonali Menangis
7
Kalung pemberian vano
8
Anabia pergi bersama vano
9
Lepaskan dan tinggalkan
10
Anabia menolak hadir ke kediaman alkar
11
Anabia di tampar ibunya
12
Alat pencetak anak
13
Malam panas penuh peluh
14
Memberi izin keluar rumah
15
Setelah malam panas penuh peluh
16
Davion pergi ke villa
17
Anabia ketahuan berselingkuh
18
Davion menatap jijik anabia
19
Vano di rumah sakit
20
Tidur bertiga
21
Jalang
22
Mami raveena menemui davion
23
Papi abram tau anabia berselingkuh
24
Arka sedih
25
Anabia matre
26
Kepulangan arega
27
Bu mayang kecewa
28
Berikan sonali pada davion
29
Tak bertepuk sebelah tangan
30
Hati sonali berbunga
31
Mereka terpaut usia yang sangat jauh
32
Menerima permintaan keluarga alkar
33
Tajir melintir tujuh turunan
34
Tidak akan memberikan sonali pada mereka
35
Rumi sedih
36
Anabia terlambat bekerja
37
Sonali yang terbaik untuk davion
38
Akan mempercepat pernikahan mereka
39
Papi abram menemui davion
40
Terpaut 12 tahun
41
Pilihan yang tepat untuk mu
42
Dia yang dipilih
43
Lupakan bhalendra
44
Pinangan
45
Menjemput sonali
46
Belum menemukan yang tepat
47
Mengantar sonali pulang
48
Bosan
49
Melihat davion
50
Menikah
51
Kejahilan poppy
52
Makan sendiri
53
Poppy meminta maaf
54
Menginap di kediaman alkar
55
Jatah ku tetap ada
56
Tidur sekamar
57
Bisu pelit
58
Modus anabia
59
Pengisi hati
60
Membawa mobil pulang
61
Sidang
62
Nonton
63
Pemilik hati
64
Undangan pernikahan bella
65
Mama gulsi menemui davion
66
Perintah davion pada sonali
67
Radio
68
Tiba di kediaman rokalo
69
Ulang tahun sonali
70
Balas dendam sonali pada davion.
71
Kejutan ulang tahun sonali
72
Kado dari bhalendra
73
Awasi istri ku
74
Memuja bhalendra
75
Vano bermalam dirumah anabia
76
Kedatangan poppy di rumah davion
77
Janji bertemu
78
Berdua di taman
79
Membawa paksa sonali pulang
80
Kedatangan sahabat davion
81
Kejujuran sonali pada bhalendra
82
Mata Sembab
83
Kejujuran sonali pada hazel
84
Masih bersegel
85
Bhalendra bertemu hazel
86
Bercerai lah dengannya
87
Membara
88
Jangan mengusik milik ku
89
Mari bercerai
90
Proses pencetakan anak
91
Berikan kami cucu
92
Belum terjamahkan
93
Arega bertemu anabia
94
Anabia kegirangan
95
Kedatangan keluarga rokalo
96
Apa kamu belum hamil juga
97
Nomor palsu
98
Aku juga mencintai mu
99
Kedatangan poppy & sahabat davion
100
Dia istri gue
101
Bertemu sonali dan poppy
102
Berbicara di kamar
103
Ruda paksa
104
Menyiapkan semua kebutuhan
105
Sonali di kantor davion
106
Batal jalan bersama
107
Menghapus bhalendra di ponsel
108
Sonali mengesal
109
Sendiri tanpa pendamping
110
Istri saya
111
Wajah kusut bhalendra
112
Godaan
113
Bhalendra tiba di kediaman davion
114
Dimana gelang itu
115
Kita memang tidak berjodoh
116
Kenapa harus istri ku
117
Karena aku mencintai mu
118
Harus memanggil mu apa
119
Meminta hak ku
120
Lakukan lah
121
Unboxing
122
Layaknya bayi
123
Jika bisa kenapa tidak
124
Banyak tanda
125
Jilat
126
Kenapa baru sekarang
127
Tidak menunda
128
Ponakan baru
129
Akan selalu rutin
130
Jamah dia sesuka mu
131
Semakin pintar
132
Penyatuan
133
Lupakan dia
134
Pijatan anabia
135
Di mall
136
Mengantar hazel pulang
137
Berdebar
138
Batal makan siang
139
Meeting bersama rival
140
Pencuri
141
Mengagumi davion
142
Aku mencintai mu
143
Bertemu hazel dan anabia
144
Kapan
145
Hanya ingin vano menikahi mu
146
Ketahuan sonali
147
Memiliki keponakan lagi
148
Garis dua
149
Usg
150
Bolos
151
Sonali hamil
152
Anabia sakit
153
Anabia hamil
154
Tamparan
155
Berlebihan
156
Dampak vano
157
Berkunjung
158
Awet muda
159
Berbohong
160
Ruang gym
161
Karma
162
Jangan paksa
163
Kamu hebat
164
Korban tabrak
165
Kampung halaman
166
Menenteng bekal
167
Penyatuan di kantor
168
Kurang tidur
169
Kelelahan
170
Antar hazel pulang
171
Wajah arega
172
Nama
173
Menyukai putra ku
174
Murung
175
Stalker
176
Menyapa davion
177
Jijik
178
Nonton
179
Poppy dan uno
180
Hikmah
181
Wajah kusut
182
Poppy datang
183
Ponsel poppy
184
Saling mencintai
185
Gue benaran cinta
186
Kekasih baru
187
Sudah siap
188
Sahabat menjadi ipar
189
Mengunjungi hazel
190
Meminta poppy
191
Tidak setuju
192
Mencurigai
193
Nganterin hazel
194
Menjemput hazel
195
Menunggu keputusan
196
Hazel
197
Tabrak lari
198
Pusara
199
Gue bahagia
200
Mengandung benih ku
201
Terima kasih
202
Menikahlah dengan rumi
203
Lupakan sonali
204
Proses persalinan
205
Ada masalah apa
206
Di antar reza
207
Membuntuti hazel
208
Penurut
209
Diterima
210
Mencari kerja
211
Tidak lah bohong
212
Ingin melamar poppy
213
Ancam
214
Sebulan lagi
215
Kamar poppy
216
Kita baikan
217
Restu Davion
218
Mau lahiran
219
Pembukaan tiga
220
Laki - laki
221
Geldaro Roubeli Alkar
222
Arega cemburu
223
Terkuak
224
Berbaikan
225
Ya aku mau
226
Tolong lamarkan
227
Kembali aktif
228
Tamu undangan
229
Photo bertiga
230
Pelaminan
231
Bhalendra wisuda
232
Bos kita
233
Kaya raya
234
Undangan
235
Stop
236
Tertajir - tajir
237
Pernikahan
238
Si brengsek
239
Meyindir
240
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!