Rambutnya dibiarkan tergerai dengan rapi, memberikan tampilan yang profesional dan percaya diri. Di pergelangan tangannya terdapat jam tangan mewah yang melengkapi penampilannya. Heels yang tinggi dan langkah yang tegak memberikan keanggungan kepada dirinya. Dia berjalan menuju lift VIP dengan tas yang bergantung ditangannya dengan warna yang senada dengan blazernya, tidak lupa kacamata hitam yang elegan untuk melengkapi dan memberi aura ketegasan dan kebijaksanaan.
Tidak hanya penampilannya yang menawan, senyumnya yang tulus dan mata yang penuh dengan keyakinan menceritakan tentang kepercayaan diri dan kepemimpinan yang menginsipirasi. Style Wilona hari ini tdak hanya menampilkan kecantikan dari luar tapi juga kekuatan dalam kepribadiannya yang memancarkan dari dalam.
Para karyawan yang melihat kedatangan Wilona dengan style yang berbeda menaruh perhatian yang lebih. Mereka semua takjub dan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, seorang wanita yang dulunya arogan si pembuat onar kini menjadi wanita yang elegan dan sangat bijaksana, bahkan dia terlihat lebih cantik alami daripada sebelumnya.
Suasana rapat sudah akan dimulai, tiba-tiba pintu terbuka dan menampilkan Wilona disana sedang berjalan memasuki ruangan yang dihadiri para petinggi-petinggi perusahaan raksasa yang dibawah pimpinan Bagas Abraham. Dia sendiri saat pertama kali melihat Wilona dengan style terbarunya merasa terpesona untuk beberapa saat dan setelahnya dia mengalihkan perhatian pada rapat yang akan di mulai.
"Kenapa dia tidak menggunaan gaun yang aku berikan, rencanaku gagal untuk mempermalukannya didepan umum," batin Bagas.
Anton sekretaris kepercayaan Bagas akhirnya memberikan kode untuk memulai rapat saat itu yang dibalas anggukan oleh Bagas. Kini perhatian Bagas kembali terpusat kepada Wilona yang sangat serius membaca beberapa file yang berada dihadapannya, dia tidak menyangka wanita 'sibiang masalah' bisa serius dalam hal pekerjaan. Rapat sebelumnya dia bahkan membuat Bagas murka karena permintaanya diluar akal sehat manusia.
Saat ini, rencana balas dendam Bagas gagal karena perubahan Wilona, dia sudah merasa tertarik tentang perubahan Wilona dengan meminta seorang mata-mata untuk mencari tahu apa saja yang Wilona lakukan dalam kesehariannya. Bagas yakin, Wilona memiliki rencana yang baru atau memang ada sesuatu yang terjadi tanpa dia ketahui.
Wilona mengikuti rapat dengan sangat tenang dan juga sedikit lebih seirus memberikan aura yang memukau. Bagas yang biasanya serius dengan rapat, saat itu konsentrasinya buyar karena Wilona. Sesekali Bagas tanpa sadar meilirik Wilona dengan wajah serius yang menyiratkan sedikit ketertarikan.
Rapat selesai.
Bagas meninggalkan ruangan dengan menghiraukan Wilona, sedangkan Wilona juga tidak ingin berdebat dan tidak ingin menghabiskan banyak tenaga, dia akhirnya memutuskan untuk pulang. Wilona berjalan memasuki lift dan ingin meninggalkan gedung pencakar langit tersebut, tiba-tiba Wilona di dekati oleh seorang pria yang mengenakan seragam office boy. Lelaki tersebut berlari menghadang langkah Wilona hingga dua orang bodyguard yang mengikutinya langsung siaga dengan memberi benteng kepada Wilona.
"Ayumi, ini aku Didi. Apa kau sudah melupakan aku? aku teman masa kecilmu," ucap pria tersebut.
Wilona memberi perintah kepada para bodyguarnya untuk menjauh. Wilona mendekat dan berusaha mengingat lelaki yang berada di hadapannya ini berada diepisode berapa dan apa yang Wilona lakukan saat itu. Didi membuyarkan lamunan Wilona dengan pura-pura tidak mengenai Didi.
"Aku tidak mengenalmu, sebaiknya kau menjauh atau para bodyguard akan mematahkan kakimu," ucap Wilona yang kesal karena sikap Didi yang tidak sopan karena melirik tubuh Wilona.
Wilona kemudian ingin melanjutkan langkahnya meninggalkan Didi tapi dia memegang pergelangan tangan Wilona dan membisikkan sesuatu yang membuat mata Wilona membulat sempurna. Didi menjelaskan bahwa dia mengetahui siapa dia sebenarnya, identitas aslinya dan semua tentang wanita yang berada didekatnya itu.
"Bagaimana jika keluarga suamimu tahu bahkan tuan Sanjaya tahu jika kau bukan putri kandung mereka? karena aku memiliki banyak bukti tentang dirmu dan aku sangat yakin, aku tidak salah orang, satu lagi Ayumi. Kau ingat? siapa yang membantumu menutupi kasus kematian paman dan bibimu yang pelakunya sendiri adalah dirimu," jelas Didi kemudian tersenyum sinis meninggalkan Wilona yang mematung.
...----------------...
Tibanya di rumah Wilona memegang kepalanya yang sakit karena memikirkan hal tersebut. Bagaimana bisa dia menciptakan tokoh yang sangat jahat di dunia novel. Dia tidak menyangka bisa sejahat itu. Beberapa menit berlalu, ponsel yang berbunyi menandakan sebuah pesan rahasia dari nomor yang tidak di ketahui berada di layar. Wilona membaca pesan tersebut dengan serius, dia yakin pesan itu dari bu Mayang yang meminta hasil dari rencananya.
Wilona menggenggam erat ponsel tersebut, dia bingung harus melakukan apa. Dia kemudian berjalan dan meraih kotak hitam pemberian bu Mayang tersebut, dia sangat yakin bahwa pil-pil itu berisi racun untuk Abraham. Dia dilema antara melakukan perintah Mayang atau mengabaikannya alur ceritanya yang dia tidak ketahui bagaimana dengan hasil akhirnya.
...----------------...
Makan malam tiba, Wilona maish terlihat murung dan tidak bersemangat menyantap menu makanan dihadapannya, membuat tuan Abraham menegurnya dengan sopan. Wilona mampu menghindari hal yang mencurigakan di mata orang lain, kecuali Bagas yang mampu menebak jika telah terjadi sesuatu kepada Wilona.
"Setelah dinner, kau ke ruang kerjaku," bisik Bagas.
"Untuk apa? bukannya kau melarangku untuk ke ruangan itu?."
"Tidak usah membantah, turuti saja," timpal Bagas dengan wajah sinis.
Bagas tidak menyangka jika Wilona sangat tidak bisa dikendalikan. Di tambah lagi, dia memberikan intonasi penolakan dari ajakan Bagas hingga membuatnya merasa aneh dengan wanita tersebut. Harusnya dia bahagia mendapat ajakan itu bukan?
Nindi yang melihat kedekatan Wilona dan Bagas hanya mampu meremas tangannya karena merasa kesal dan sakit hati. Dia juga yakin bahwa Bagas sudah mulai tertarik kepadanya. Akhir-akhir ini Nindi terkadang melihat Bagas mencuri pandang menatap Wilona yang sedang makan atau sedang bersantai di taman bersama para pelayan untuk bermain kartu, atau hal yang menghebohkan lainnya.
Wilona juga terkadang bermain dengan anjing peliharaan tuan Abraham yang membuat Nindi merasa ada yang aneh dengan wanita itu, tapi kecurigaan Nindi bukan karena Wilona akan menjadi manusia yang baik tapi dia yakin, Wilona memiliki rencana yang baru untuk menguasai kekayaan Abraham.
Di ruang kerja Bagas...
Wilona hanya terdiam duduk menunggu Bagas yang saat itu sedang berdiskusi dengan Anton asisten kepercayaannya, Wilona yang terlihat malas kembali mengingat tentang pria yang dia temui di perusahaan. Pria yang mengena identitasnya.
"Bagaimana cara Wilona menyingkirkan wanita itu yaaa, ayolahhh Nuhume. Kau harus mengingatnya," batin Wilona.
Dia terlihat memukul-mukul kepalanya dan memijatnya, tiba-tiba muncul reka adegan dikepalanya bahwa Wilona membunuh Didi dengan cara menikamnya didalam sebuah ruangan yang gelap. Dia mulai panik, dia tidak mungkin melakukannya jika alur cerita novel tersebut harus sesuai.
"Apa yang harus aku lakukan?," gumamnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments