SECRET

SECRET

1. PROLOG.

***

ANNARA PUTRI

Mungkin hidup adalah pengalaman paling berharga baginya. cobaan demi cobaan, rintangan berat mana lagi yang belum wanita itu hadapi beberapa tahun terakhir. terjatuh, terluka, menangis, semua itu telah Annara lalui seorang diri.

Apakah Anna, begitu orang-orang memanggil namanya pernah hampir menyerah melalui semuanya? tentu saja. bahkan sempat terlintas di benaknya untuk mengakhiri hidup saking tak kuatnya melalui cobaan kalau itu.

karena Anna melaluinya seorang diri. tanpa siapapun dan orang-orang yang menyayanginya sekali pun.

Tapi pengalaman hidup yang begitu berkesan menjadikan Anna semakin dewasa. berparas cantik dengan rambut panjang semampai, tak ada yang menyadari bahwa wanita itu tumbuh dari segala cobaan berat semasa mudanya.

Apalagi kini, Anna harus terlihat kuat dan bijak di depan khalayak umum terlebih lagi Arion, putra semata wayangnya. di depan putranya itu, Anna yang sebenarnya rapuh berlagak kuat dan tangguh hanya karena atak ingin mendapatkan belas kasihan putranya. karena hanya kepada Anna, Arion bergantung. hanya kepada Anna Arion mendapatkan kasih sayang.

SEAN WIJAYA

Menjadi pemimpin Perusahaan di usia muda, membuat Sean tumbuh menjadi seorang pria yang sedikit tegas. tuntutan dunia bisnis membuat Sean selalu berpikiran jauh ke depan.

Apa yang keluar dari mulutnya bak sebuah titah yang tak bisa di bantah.

di bawah kepemimpinannya, tentu saja Perusahaan berkembang begitu pesat. semua orang hanya memuji sosoknya. tampan, pintar dan berkharisma tapi adakah yang ingin tau bagaimana masa lalunya? tidak!

Dituntut untuk menjadi pemimpin Perusahaan milik keluarga, Sean muda seperti kehilangan masa mudanya. kala teman-temannya sibuk nongkrong sana-sini, berteman dengan siapa saja, mencari jati diri masing-masing, Sean justru telah bergelut dengan buku-buku bisnis untuk memperluas pengalamannya, sibuk membaca dan tenggelam dengan dunia yang seharusnya tidak menjadi dunianya.

Karena usianya itu, Sean banyak sekali melakukan kesalahan. pemikirannya yang masih labil, membagi antara pekerjaan dan percintaan, sungguh hal yang sulit. dan karena itu juga menjadi awal bencana dalam hidupnya.

***

Semua berawal ketika Sean dan kekasihnya berdebat.

"Kita sudah membahas hal ini bukan?".

dibawah rintik hujan, Sean menatap lekat manik mata gadis di depannya.

Annara. gadis yang telah mengisi hari-hari Sean yang begitu membosankan. mungkin jika tidak ada Anna, Sean tidak akan semangat untuk menjalani kehidupannya apalagi pekerjaannya.

"Aku sudah bilang bukan? tunggu... tunggu sebentar lagi Yan..." ucap Anna menjelaskan.

dari sorot matanya, jelas Anna tidak ingin ada perdebatan diantara mereka. apalagi masalah yang mereka debatkan bukanlah masalah yang berat. selalu itu-itu saja yang mana justru semakin membesar kapan saja.

"Tunggu 1 tahun lagi... aku hanya ingin mengasah kemampuan melukis ku lagi Yan... hanya 1 tahun, setelah itu terserah bagaimana keinginan mu...". Anna mencoba untuk bernegosiasi dengan kekasihnya.

Kalau di tanya apakah Anna mencintai Sean? tentu saja. Hanya ada pria itu di dalam hati Anna selama ini. hanya Sean yang selalu punya tempat tersendiri di hatinya.

tapi kali ini berbeda. Anna hanya meminta waktu 1 tahun lagi untuk mencoba mengasah kemahirannya dalam melukis.

hanya 1 tahun saja waktu yang Anna minta tapi kekasihnya itu seperti enggan mengabulkan permintaan Anna.

"Tidak!" tolak Sean.

membayangkan terpisah jauh dari Anna, membuat Sean kesal. bagaimana ia bisa melalui semua itu?

apalagi permintaan Anna cukup tak masuk akal.

Luar negeri? ck... decak Sean kesal.

"Kenapa kamu kekanak-kanakan sih Yan!" ucap Anna dengan nada tinggi. kali ini Sean benar-benar keterlaluan baginya.

"Aku hanya pergi setahun, setelah itu juga kembali kesini... kenapa tidak boleh? aku mencintai seni Yan... aku ingin semua orang mampu melihat hasil goresan tanganku...".

Anna, mungkin menjadi salah satu orang yang beruntung di bidang seni lukis.

kali ini ia berkesempatan untuk bekerja sama dengan perusahaan luar negeri dalam periklanan produk anak-anak. dimana Anna digandeng untuk melukis sesuatu yang bisa menarik konsumen terutama anak-anak.

tak banyak orang yang bisa melakukan itu.

tapi melihat tanggapan Sean, Anna semakin sedih.

"Kekanakan?" tanya Sean sambil mengerutkan keningnya. kesal dengan uacapa Anna barusan. perusahaan sudah banyak masalah ditambah dengan Anna yang menambah masalah.

Sean benar-benar kesal. kesabarannya benar-benar habis kali ini.

"Ya, kekanakan... apalagi lagi yang bisa mendeskripsikan tingkah mu saat ini selain kata kekanakan? ha?" tantang Anna.

bahkan ketika mengatakannya, sudut matanya mulai menggenang. ia kira Sean akan selalu mendukung keputusannya, tapi nyatanya tidak.

"ANNA!" bentak Sean tanpa ragu sedikit pun.

dan tentu saja hal itu membuat Anna terkejut dan memejamkan matanya sesaat. butiran air mata itu lolos dari sudut matanya. menetes jatuh ke tanah di bawah sana.

"Aku hanya tidak mau kamu pergi Ann... tetaplah disini, aku bisa mencarikan perusahaan iklan yang mau menggunakan keahlian lukismu... tapi aku mohon, jangan pergi... jangan pergi Ann... atau...".

Sean tak bisa meneruskan kalimatnya. tangan pria itu perlahan mendekat hendak menyeka mata Anna.

"Atau apa?". hingga pertanyaan Anna membuat tangan Sean hanya tergantung di udara. dan perlahan jatuh kembali di samping badan pria itu.

"Atau hubungan ini akan benar-benar berakhir..." jawab Sean datar. sebenarnya ucapannya hanya gertakan saja. Sean tidak benar-benar berpikir sampai sejauh itu. "Berakhir sampai disini...".

Anna membulatkan bola matanya. terkejut dengan ucapan Sean barusan.

semudah itu dia mengatakannya? batinnya terluka.

air mata kian membasahi wajah Anna malam itu.

"Sean...".

"Pilih salah satunya... tetap disini atau berakhir sampai disini..." tantang Sean.

Anna masih terdiam tak bergeming.

"Bodoh..." umpat Sean.

Entah kenapa perkataan Sean barusan benar-benar membuat Anna terluka. atau mungkin situasinya saja yang membuat Anna menjadi sensitif hanya karena dibilang bodoh.

"Baiklah kalau itu mau mu..." jawab Anna tanpa berpikir sedikitpun. toh tidak ada gunanya bagi Sean bersanding dengan gadis sebodoh Anna.

"Kita akhiri saja hubungan ini..." lanjutnya.

Hiks...

"Oke...".

Malam itu menjadi saksi bahwa hubungan yang Sean dan Anna jalin selama ini berakhir begitu saja.

Sean yang tak peduli dengan keadaan Anna, memilih fokus pada pekerjaannya. sedangkan Anna, gadis itu pergi meninggalkan negara asalnya demi mengejar mimpi menjadi seorang pelukis.

Tapi bencana kembali menerpa hidup Anna. sebulan setelah tiba di Amerika,

"Hooekk...".

Anna berlari menuju ke kloset. memuntahkan seluruh isi perutnya disana.

Apa-apaan ini?

batinnya kebingungan. dan setelah sedikit baikan, Anna bergegas berlari menuju ke ranjangnya. memeriksa kalender di ponselnya dan terduduk di lantai dengan tangan bergetar.

"Kenapa harus sekarang? hiks..." tangisnya pecah.

***

Terpopuler

Comments

Anita Jenius

Anita Jenius

Singgah di sini dulu..

2024-04-28

0

tyasasih

tyasasih

msh nyimak

2023-10-26

1

lihat semua
Episodes
1 1. PROLOG.
2 2. Sang Pelukis.
3 3. Permen.
4 4. Anak Itu?
5 5. Mencari tau.
6 6. Penasaran.
7 7. Persaingan.
8 8. Terungkap.
9 9. Aku Ayahnya!
10 10. Bohong!
11 11. Kenangan Masa Lalu.
12 12. Bermain Bersama.
13 13. Harus Bicara.
14 14. Sampel Rambut Arion.
15 15. Tersesat.
16 16. Janji Jari Kelingking.
17 17. Menemani Arion.
18 18. Putraku.
19 19. Terbongkar.
20 20. Kegundahan Hati.
21 21. Rencana Gila Sean.
22 22. Masalah Tidur.
23 23. Salah Tingkah.
24 24. Curhat.
25 25. Cemburu.
26 26. Langit Malam.
27 27. Mahes.
28 28. Kedekatan Berlanjut.
29 29. Pertengkaran.
30 30. Kemarahan Sean.
31 31. Arion Sakit!
32 32. Arion Sakit (2).
33 33. Rival.
34 34. Perhatian.
35 35. Demi Anna.
36 36. Kedatangan Ibu.
37 37. Kedatangan Ibu (2).
38 38. Ingkar.
39 39. Risau.
40 40. Kala Itu.
41 41. Rencana Ibu.
42 42. Vanessa.
43 43. Pulang.
44 44. Berdua.
45 45. Akhir Pekan.
46 46. Semerah Tomat.
47 47. Deru Ombak.
48 48. Jangan Menangis.
49 49. Membingungkan.
50 50. Dengan Siapa?
51 51. Kecemburuan.
52 52. Anna Salah Tingkah.
53 53. Dia lagi!
54 54. Syarat.
55 55. Ide Mita.
56 56. Mabuk.
57 57. Mabuk (2).
58 58. Khawatir.
59 59. Rahasia Hati.
60 60. Mencoba.
61 61. Mencurigakan.
62 62. Pergi
63 63. Cincin.
64 64. Pembangkang.
65 65. Restu Yang Ditolak.
66 66. Kepanikan.
67 67. Insiden.
68 68. Insiden (2).
69 69. Rindu.
70 70. Rahasiakan Dulu.
71 71. Keras Kepala Anna.
72 72. Koma.
73 73. Tidak Suka.
74 74. Doa Anak Baik.
75 75. Malam.
76 76. Bergerak?
77 77. Arion.
78 78. Syukurlah...
79 79. Sok Jual Mahal.
80 80. Aku lelah...
81 81. Kebahagiaan Ibu.
82 82. Menangis.
83 83. Neraka Sesaat.
84 84. Sebuah Rahasia.
85 85. Sebuah Rahasia (2).
86 86. Hari Itu..
87 87. Melepaskan.
88 88. Galau.
89 89. Bertemu Mahes.
90 90. Sssttt... Rahasia!
91 91. Semangkuk Mie.
92 92. Hari Berkabung.
93 93. Tumbuh Seperti Papa.
94 94. Surpriseee...
95 95. Sean Marah Besar.
96 96. Luka
97 97. Luka (2).
98 98. Drama Sean di Pagi Hari.
99 99. Menyelesaikan Masalah.
100 100. Ancaman.
101 101. Stasiun Kereta.
102 102. Aroma Parfum Sean.
103 103. Will You Marry Me?
104 104. Lala dan Ceritanya.
105 105. Pernikahan Tertutup.
106 106. Makan Malam Spesial.
107 107. Kado Aneh Vanessa.
108 108. Doa Ibu.
109 109. Pilih Yang Mana?
110 110. Luka itu.
111 111. Membuatnya tersenyum.
112 112. Kelaparan.
113 113. Tidak Enak Badan.
114 114. Anak?
115 115. Pemeriksaan.
116 116. Sean Murka.
117 117. Sean Murka (2).
118 118. Sesal.
119 119. Diam.
120 120. Lupakan.
121 121. Lupakan (2).
122 122. Menuju RS.
123 123. Malunyaa...
124 124. Maaf.
125 125. Angga Gugup.
126 126. Heboh.
127 127. Polusi Suara.
128 128. Kelucuan Lala.
129 129. Ketahuan.
130 130. Nama Panggilan.
131 131. Sean Iri.
132 132. Di Balik Sosok Angga.
133 133. Presdir Masa Depan.
134 134. Bermain Dengannya.
135 135. Angga Sakit?
136 136. Panik
137 137. Menjenguk Angga.
138 138. Mengantarkan Makanan.
139 139. Penciuman Sean Terganggu.
140 140. Aneh!
141 141. Mual.
142 142. Firasat Ibu.
143 143.Positif?
144 144. Masalah Naik Mobil.
145 145. Arion Cemburu.
146 146. Arion Cemburu (2).
147 147. Dongeng Menjelang Tidur.
148 148. Dia Bukan Kesalahan.
149 149. Balas Dendam.
150 150. Kekanakan!
151 151. Rujak Mangga.
152 152. Membuncit.
153 153. Gerakan Pertama.
154 154. Bawa Aku, Yan...
Episodes

Updated 154 Episodes

1
1. PROLOG.
2
2. Sang Pelukis.
3
3. Permen.
4
4. Anak Itu?
5
5. Mencari tau.
6
6. Penasaran.
7
7. Persaingan.
8
8. Terungkap.
9
9. Aku Ayahnya!
10
10. Bohong!
11
11. Kenangan Masa Lalu.
12
12. Bermain Bersama.
13
13. Harus Bicara.
14
14. Sampel Rambut Arion.
15
15. Tersesat.
16
16. Janji Jari Kelingking.
17
17. Menemani Arion.
18
18. Putraku.
19
19. Terbongkar.
20
20. Kegundahan Hati.
21
21. Rencana Gila Sean.
22
22. Masalah Tidur.
23
23. Salah Tingkah.
24
24. Curhat.
25
25. Cemburu.
26
26. Langit Malam.
27
27. Mahes.
28
28. Kedekatan Berlanjut.
29
29. Pertengkaran.
30
30. Kemarahan Sean.
31
31. Arion Sakit!
32
32. Arion Sakit (2).
33
33. Rival.
34
34. Perhatian.
35
35. Demi Anna.
36
36. Kedatangan Ibu.
37
37. Kedatangan Ibu (2).
38
38. Ingkar.
39
39. Risau.
40
40. Kala Itu.
41
41. Rencana Ibu.
42
42. Vanessa.
43
43. Pulang.
44
44. Berdua.
45
45. Akhir Pekan.
46
46. Semerah Tomat.
47
47. Deru Ombak.
48
48. Jangan Menangis.
49
49. Membingungkan.
50
50. Dengan Siapa?
51
51. Kecemburuan.
52
52. Anna Salah Tingkah.
53
53. Dia lagi!
54
54. Syarat.
55
55. Ide Mita.
56
56. Mabuk.
57
57. Mabuk (2).
58
58. Khawatir.
59
59. Rahasia Hati.
60
60. Mencoba.
61
61. Mencurigakan.
62
62. Pergi
63
63. Cincin.
64
64. Pembangkang.
65
65. Restu Yang Ditolak.
66
66. Kepanikan.
67
67. Insiden.
68
68. Insiden (2).
69
69. Rindu.
70
70. Rahasiakan Dulu.
71
71. Keras Kepala Anna.
72
72. Koma.
73
73. Tidak Suka.
74
74. Doa Anak Baik.
75
75. Malam.
76
76. Bergerak?
77
77. Arion.
78
78. Syukurlah...
79
79. Sok Jual Mahal.
80
80. Aku lelah...
81
81. Kebahagiaan Ibu.
82
82. Menangis.
83
83. Neraka Sesaat.
84
84. Sebuah Rahasia.
85
85. Sebuah Rahasia (2).
86
86. Hari Itu..
87
87. Melepaskan.
88
88. Galau.
89
89. Bertemu Mahes.
90
90. Sssttt... Rahasia!
91
91. Semangkuk Mie.
92
92. Hari Berkabung.
93
93. Tumbuh Seperti Papa.
94
94. Surpriseee...
95
95. Sean Marah Besar.
96
96. Luka
97
97. Luka (2).
98
98. Drama Sean di Pagi Hari.
99
99. Menyelesaikan Masalah.
100
100. Ancaman.
101
101. Stasiun Kereta.
102
102. Aroma Parfum Sean.
103
103. Will You Marry Me?
104
104. Lala dan Ceritanya.
105
105. Pernikahan Tertutup.
106
106. Makan Malam Spesial.
107
107. Kado Aneh Vanessa.
108
108. Doa Ibu.
109
109. Pilih Yang Mana?
110
110. Luka itu.
111
111. Membuatnya tersenyum.
112
112. Kelaparan.
113
113. Tidak Enak Badan.
114
114. Anak?
115
115. Pemeriksaan.
116
116. Sean Murka.
117
117. Sean Murka (2).
118
118. Sesal.
119
119. Diam.
120
120. Lupakan.
121
121. Lupakan (2).
122
122. Menuju RS.
123
123. Malunyaa...
124
124. Maaf.
125
125. Angga Gugup.
126
126. Heboh.
127
127. Polusi Suara.
128
128. Kelucuan Lala.
129
129. Ketahuan.
130
130. Nama Panggilan.
131
131. Sean Iri.
132
132. Di Balik Sosok Angga.
133
133. Presdir Masa Depan.
134
134. Bermain Dengannya.
135
135. Angga Sakit?
136
136. Panik
137
137. Menjenguk Angga.
138
138. Mengantarkan Makanan.
139
139. Penciuman Sean Terganggu.
140
140. Aneh!
141
141. Mual.
142
142. Firasat Ibu.
143
143.Positif?
144
144. Masalah Naik Mobil.
145
145. Arion Cemburu.
146
146. Arion Cemburu (2).
147
147. Dongeng Menjelang Tidur.
148
148. Dia Bukan Kesalahan.
149
149. Balas Dendam.
150
150. Kekanakan!
151
151. Rujak Mangga.
152
152. Membuncit.
153
153. Gerakan Pertama.
154
154. Bawa Aku, Yan...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!