HAPPY READING...
***
"Sesuai informasi yang di dapat, Annara tidak pernah menikah sebelumnya... Mungkin anak yang bersamanya adalah anak diluar nikah. Dan jika ditarik benang merah, mungkin hamil saat dirinya masih di Amerika. Tanggal lahir putranya 1 Januari 2020...".
Sean masih memikirkan informasi yang didapat. terkejut? tentu saja. mendengar informt bahwa mantan kekasihnya itu belum menikah sampai sekarang. dan dengan pandainya Anna menutupi hal itu. tak ada yang tau rahasia tersebut.
tapi bukan berarti Sean sulit untuk memecah rahasia itu. nyatanya, sekarang semuanya terkuak.
Bagaimana Anna bisa? batin Sean bicara.
Terlebih Anna adalah mantan kekasihnya. hubungan mereka berakhir juga karena ego masing-masing. dan hal itu terjadi secara mendadak.
Ya malam itu. saat dimana Anna dan Sean bertemu untuk terakhir kali.
"Kau akan menyesali keputusan mu Ann...". Sean menatap Anna penuh kekecewaan.
wanita yang sudah beberapa tahun bersamanya nyatanya tak membuat Anna selalu terpaku di tempat ini. Anna mencoba untuk pergi dari Sean.
"Aku tidak pergi untuk meninggalkan mu Yan... aku hanya ingin mengasah kemampuan ku. mengambil peluang yang mungkin saja bisa membesarkan namaku..." jawab Anna. Ia hanya ingin pergi ke Amerika dalam kurun waktu 1 tahun saja. setelah itu Anna akan menepati janjinya untuk kembali. tapi nyatanya hal itu ditolak Sean.
"Pergilah... aku tidak akan mencegahmu..." ucap Sean. "Pergi dan tinggalkan semuanya...".
"Yan...". Anna menangis. karena bukan ini yang ia harapkan dari Sean.
"Cukup, pergilah! dan bersama dengan ini hubungan kita juga berakhir...".
Sean mendongakkan kepalanya. memejamkan mata untuk berpikir jernih.
tapi tak ada yang berubah. kepalanya justru semakin berdenyut nyeri.
"Si*l!" umpatnya.
Anna hamil di luar nikah? dengan siapa?
Terdiam, tapi kepalanya terus saja berputar. mencari jawaban yang sulit seperti rumus matematika.
Jangan-jangan?
Sean beranjak. mengambil pulpen dan sebuah kertas di atas meja kerjanya. tangannya bersiap untuk mencoret-coret kertas tersebut.
"Sekarang tahun 2023, jadi umur anaknya 4 tahun kurang 3 bulan...". Sean menulis angka di kertas tersebut.
Sedangkan anak itu lahir 1 Januari 2020...
"Seandainya Anna mengandung selama 9, jadi... antara Maret-April dia mulai hamil... sedangkan-,". Sean menjatuhkan pulpen di tangannya. matanya membulat dengan mulut yang terbuka saking terkejut nya.
Apa?
Sean seperti mengingat sesuatu. segera bangkit dan langsung berlari menuju ke ruangan rahasia di dalam ruang kerjanya.
langkah nya tergesa-gesa dan langsung berjongkok mencari box yang disembunyikan di bawah ranjang tempatnya istirahat.
Sean menarik box yang lumayan berdebu tersebut.
"Uhuukk.." hingga membuatnya terbatuk tapi tak juga mengurungkan niatnya untuk mencari sesuatu disana. Ya... kalender lama yang masih tersimpan disana.
terlihat angka 2019 di ujung atas kalender tersebut.
Dengan tergesa-gesa, Sean membuka setiap lembar kalender itu. dari awal bulan sampai tatapannya terpaku pada bulan Maret 2019. tangannya sedikit bergetar mengusap debu yang menutupi angka di bulan tersebut.
bahkan tanpa melihat Kalender pun Sean masih ingat kapan Anna pergi dari negara ini beberapa tahun silam.
5 Maret...
"Apa Jangan-jangan Anna mengandung anakku?".
Sean seperti tersambar petir di atas kepalanya. terkejut bukan main. entah kenapa ia tak menyadari hal itu sejak lama.
Pikirannya berkecamuk. bingung antara percaya dan tidak. tapi nyatanya seperti itu.
timbul rasa bersalah dalam diri Sean. bersalah karena terlambat menyadari semuanya. bahkan ialah yang meninggalkan Anna tanpa tau bagaimana wanita itu menjalani hari-hari panjang seorang diri.
Sean langsung meninggalkan ruangan itu. menyambar jas dan mengantongi ponselnya.
"Pak, mau kemana?". Asisten pribadi Sean juga terlihat panik melihat gelagat atasannya yang terlihat aneh.
"Ayo..." ajak Sean tanpa basa-basi.
"Tapi-,". bahkan tak memberi kesempatan bagi pria itu untuk sekedar bertanya kemana mereka akan pergi. karena hari ini tak ada agenda apapun yang mengharuskan mereka meninggalkan Perusahaan.
Hingga yang dilakukan Asisten Sean hanyalah ikut mempercepat langkahnya mengikuti Sean pergi.
Di salam mobil.
Sean mencoba untuk menghubungi nomor Anna yang lama. tapi tak tersambung.
sepertinya ia tak lagi menggunakan nomor ini... batinnya.
"Kita mau kemana Pak?". Asisten itu memberanikan diri untuk bertanya karena mereka sudah meninggalkan parkiran Perusahaan tanpa tau kemana tujuan sebenarnya.
"Apartemen xx..." jawab Sean singkat.
Langit Ibukota juga semakin terlihat keemasan. menandakan bahwa senja mulai tiba. jalanan begitu macet oleh kendaraan lain. mayoritas adalah kendaraan roda dua dimana para pekerja baru saja pulang. Sean sebenarnya sedikit tak sabar, tapi mau bagaimana lagi. inilah potret Ibukota.
Hingga yang biasanya membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit saja, Sean baru tiba sekitar 30 menit kemudian. langsung turun dari mobil dan berlari masuk ke gedung Apartemen di depan sana.
"Bukankah ini Apartemen tempat pelukis itu tinggal?" gumam Asisten. ikut turun walaupun sudah tertinggal jauh dari bosnya.
Sean terus berlari, menekan tombol Lift dengan tergesa-gesa dan mencari Unit dimana Anna tinggal.
sungguh informasi yang ia dapatkan dari anak buahnya memang berguna. dan sekarang Sean akan menemui Anna. menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada wanita itu. dan apakah Arion adalah darah dagingnya sendiri?
Dengan nafas berantakan Sean termenung di depan sebuah Unit Apartemen. mengatur nafasnya kembali sebelum akhirnya menekan bell di dekat pintu. cukup lama, tak ada pergerakan sama sekali. hingga saat Sean sedikit frustasi, tibai pintu terbuka.
Sean sudah berharap kalau Anna lah yang membuka pintu itu. tapi harapannya sirna. karena yang ada di depannya saat ini adalah pengasuh Arion.
"Ada perlu apa Pak?" tanya pengasuh itu kebingungan menerima tamu tak di kenal. padahal tak ada seorang pun yang tau tempat Anna tinggal.
"A-Anna ada?" tanya Sean dengan gugup.
melirik ke arah dalam rumah dengan sudut matanya.
"Nyonya tidak ada di rumah...".
Tidak ada? kemana?
"Nyonya pergi menghadiri pameran lukisan temannya... ada keperluan apa biar saya sampaikan...".
"Dimana atau mungkin bisa minta nomor teleponnya?" tanya Sean lagi. sedikit memaksa karena hanya itu yang ia inginkan.
"Saya kurang tau, untuk nomor handphone nya tunggu sebentar...".
Pengasuh itu ijin masuk kedalam lagi untuk mencatat nomor majikannya. dan menyerahkan secarik kertas kepada ria di depannya.
"Terimakasih... bilang saja Sean mencarinya..." pamit Sean dan langsung undur diri dari sana.
Sepanjang jalan keluar dari Gedung Apartemen, Sean menyimpan nomor baru Anna.
"Apa ada pameran lukisan di sekitar sini?" tanya Sean pada Asisten pribadinya yang berdiri menunggu di lobby.
"Saya cari tau dulu Pak...". dengan sigap pria yang bersama Sean itu langsung mencari informasi terkait pameran lukisan.
Si*l! kenapa dia mengirim banyak pesan kepadaku... umpat Sean melihat beberapa pesan dari Jessi yang belum ia baca sama sekali.
"Ada Pak, di hotel A tak jauh dari sini..." lapor Asisten.
"Kita ke sana sekarang...".
----
Jessi, pelukis terkenal yang tengah mengadakan pameran lukisan di sebuah hotel. tengah berdiri menyambut kedatangan tamu dan beberapa rekan seprofesinya. senyum wanita berambut panjang itu tak henti-hentinya pudar. menjadi pusat perhatian semua orang.
"Apa dia belum juga datang? pesanku bahkan belum di baca sama sekali..." gumam Jessi.
diantara banyaknya tamu, Jessi masih menunggu seseorang.
lebih tepatnya pria yang berusaha dikenalkan oleh kedua orang tuanya.
"Sepertinya belum... tapi bukankah pameran ini bukan untuk dia?".
Jessi tersenyum. memang betul apa yang dikatakan temannya itu. pameran ini bukan untuk menarik perhatian Sean Wijaya.
Jessi melakukan hal ini untuk menarik seekor tikus masuk dalam perangkapnya.
"Kalau bisa menjebak banyak tikus, kenapa harus satu saja..." ucap Jessi dengan senyum penuh misteri di ujung bibirnya.
"Jess Ayo...".
Pameran telah resmi di buka. Setidaknya Jessi harus memberikan sambutan kecil dan beberapa patah kata untuk tamu undangan malam ini.
dan wanita cantik itu berjalan ke arah podium dengan anggunnya.
"Terimakasih telah menyempatkan diri untuk datang di acara kami... mendukung hasil kerja keras saya dan tim lainnya...".
semua orang bertepuk tangan penuh kebahagiaan.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Sennja
mudah2n sean dteng tepat wktu
2023-11-08
1