11. Kenangan Masa Lalu.

HAPPY READING...

***

Anna menjatuhkan diri di atas ranjang. dadanya naik turun dan terasa amat sesak. tangisnya benar-benar pecah. perasaannya kalut dan hanya dirinya yang tau penyebabnya.

Aku harus bagaimana? bagaimana aku menjalani kehidupan setelah ini?

Ingatannya kembali ke 7 tahun silam.

Anna bertepuk tangan melihat sosok pria gagah di atas podium memberi sambutan. wajahnya benar-benar mampu memaku Anna untuk menatapnya seorang.

Di sebuah pusat perbelanjaan baru. dimana hari ini menjadi hari peresmiannya. logo dan bendera atas nama sebuah Perusahaan berkibar. menandakan bahwa betapa berpengaruhnya Perusahaan itu. Anna datang bersama dengan pengunjung lain. mencari sesuatu yang katanya ada promo besar-besaran sebagai upaya menarik pengunjung untuk datang ke Mall tersebut. saat itu Anna masih menjadi mahasiswa salah satu perguruan di Ibukota.

tau kan bagaimana hidup seorang mahasiswa yang harus irit dalam segala hal?

berburu promo dari produk-produk yang dibutuhkan.

Tampan sekali... batin Anna.

Berdesak-desakan dengan pengunjung lain, membuat Anna juga sesekali terdorong. terhimpit bahkan terjatuh sekali pun.

"Kau tak apa-apa?". tanya seseorang yang berusaha menarik Anna dari kerumunan.

Bahkan lebih tampan jika dari dekat... batin Anna.

itulah pertama kalinya ia melihat dan mengenal Sean. yang ternyata pemilik Pusat perbelanjaan sekaligus Presdir muda yang wajahnya selalu terpajang di majalah bisnis negeri ini.

"Tidak apa-apa...terimakasih telah membantuku..." jawab Anna. dengan mengamati pergelangan kakinya yang sedikit memar. mungkin karena terbentur ketika berdesakan tadi.

"Tolong obati kaki gadis ini..." perintah Sean pada salah satu staf di sana.

"Sekali lagi terimakasih..." ucap Anna. karena pria di hadapannya itu benar-benar pria yang baik.

"Tunggu," cegah Anna ketika Sean hendak pergi. "Siapa nama Anda?". pertanyaan bodoh yang dilontarkan Anna di depan banyak orang. membuat semua staf dan anak buah Sean tersenyum penuh ejek.

Apa salahku? batin Anna tersadar dengan tatapan orang-orang di sekitarnya.

sedangkan Sean Wijaya, pria itu hanya tersenyum pergi tanpa menjawab pertanyaan dari Anna.

"Hei, kenapa mereka menertawaiku?" tanya Anna dengan polosnya.

bahkan tatapannya masih tertuku pada Sean Wijaya diikuti oleh beberapa anak buah yang kian menjauh meninggalkan Mall tersebut.

"Anda tidak tau Nona? wahh...". tentu saja yang diajak bicara Anna keheranan. bahkan mungkin saja berpikir kalau Anna adalah gadis yang aneh hingga tak mengenal siapa Sean Wijaya itu.

"Kenapa? apa dia seterkenal itu?" gumam Anna lagi. masih tak tau siapa lawan bicaranya beberapa saat yang lalu.

"Dia adalah Pemilik Mall ini Nona, sekaligus Presdir GG...".

Anna menutup mulutnya saking terkejutnya.

Apa?

Tak menyangka kalau ia bisa bertemu secara langsung dengan salah satu pebisnis paling berpengaruh di negeri ini.

Itulah pertemuan singkat Anna dan Sean. hingga pertemuan-pertemuan berikutnya membuat mereka semakin dekat dan akhirnya menjalin hubungan.

"Hiks...". Anna masih menangis. entah kenapa kenangan-kenangan masa lalunya kembali berputar di dalam kepala. mengingatkan bahwa pria itu pernah menjadi bagian indah dari kenangan masa lalunya.

Hingga tanpa sadar, Anna tertidur dalam keadaan mata yang basah oleh air mata.

***

Di tempat lain.

Sean berada di mobil yang akan membawanya kembali pulang. sepanjang perjalanan, pria itu tak bersuara sama sekali. tatapannya kosong. sedangkan supir yang mengemudikan mobil juga tak mengatakan apapun.

Waktu itu.

1 tahun sudah sejak Sean dan Anna bertemu dan semakin dekat. pada akhirnya mereka memutuskan untuk menjalin sebuah hubungan.

Hari-hari pun terasa begitu indah bagi Sean. melaluinya dengan Anna, dengan dukungan gadis itu.

"Selamat ulang tahun Yan...".

Gadis manis yang selalu tersenyum indah di depan Sean. Anna bak magnet yang selaluembuat Sean hanya melihatnya saja.

lebih dari itu. Anna tidak seperti gadis lain yang terpesona hanya karena Sean anak orang kaya.

Ingat bagaimana pertemuan pertama mereka?

mungkin saat itu Sean sudah jatuh cinta. diantara banyak gadis yang mengenalnya, justru Anna lah yang tidak tau siapa Sean Wijaya. Ya... karena itu Sean jatuh cinta.

"Aku tidak percaya kalau kau ingat hari ini Ann...".

Merasa terjeut karena ternyata Anna mengingat hari istimewa Sean. hari kelahirannya.

"Maaf tidak bisa memberi kado yang mahal..." sesal Anna. memang apa yang bisa ia beli dengan uang yang pas-pasan. Anna seorang mahasiswa salah satu Perguruan tinggi negeri. itupun masuk lewat jalur beasiswa. Anna memang tak cukup banyak uang.

tapi tekadnya suatu hari nanti, Anna ingin menjadi seseorang yang sukses.

"Tidak apa... ini juga sudah terbilang mahal, karena hanya aku yang bisa memilikinya..." ucap Sean dengan bangga. karena kado ulang tahunnya kali ini adalah lukisan tangan Anna. tidak ada yang memilikinya di seluruh negeri. "Terimakasih Ann...".

Sean menghela nafasnya lagi. langit Ibu kota semakin gelap. butiran air hujan juga perlahan jatuh membasahi mobil yang masih berada di jalanan kali ini.

lamunannya kembali berputar. mengenang masa lalu yang seperti tak ada habisnya jika mengenang seorang sosok bernama Anna.

"Sean.. aku rasa kita sudah terlalu jauh.. hiks...".

Anna menangis. dengan balutan selimut yang membungkus tubuh gadis itu, meringkuk mengingat kesalahan yang ia lakukan bersama kekasihnya.

Anna merasa kalau ini adalah kesalahan terbesarnya. memberikan mahkota yang ia jaga selama ini kepada Sean. padahal mereka belum terikat dalam ikatan pernikahan.

"Aku akan tanggung jawab Ann..." jawab Sean dengan yakin. sungguh saat itu Sean benar-benar tidak bisa menahan diri untuk tidak menyentuh Anna. kewarasannya seperti di ambil alih keinginan.

"Bagaiamana kalau aku hamil? bagaimana dengan mu Yan?".

"Aku siap menentang semuanya Ann.." jawab Sean yakin. tak peduli dunia dan Masyarakat akan mengatakan hal buruk kepadanya, Sean tak peduli karena sejak awal ia memang sudah memilih Anna untuk menjadi masa depannya.

Tapi malam itu, seminggu sebelum Anna benar-benar pergi ke Amerika meninggalkan Sean dan segala kisah mereka. Sean memaksa Anna untuk melakukannya lagi. tapi karena kemarahan yang memuncak, Sean yakin kalau malam itu tak ada pengaman sama sekali.

Aku yakin... dia benar-benar anakku... batin Sean sambil menggigit kukunya. mengingat segala kesalahan yang pernah ia lakukan kepada Anna.

hingga karena kesalahannya itu, Anna hamil dan melahirkan seorang anak laki-laki

lebih menyakitkannya, Arion sampai tak tau siapa ayahnya di usianya yang hampir 4 tahun.

Anna tidak akan dengan mudah menerimaku...

Sean tau bagaimana sifat Anna. saat ini yang perlu ia lakukan adalah mendekati Arion lebih dulu. ia yakin bocah itu akan dengan mudah menerima nya. dan setelahnya, Sean akan diterima lagi.

"Ya... aku akan mendekati Arion..." gumam Sean pelan. hanya itu cara agar Anna menerimanya kembali.

***

Episodes
1 1. PROLOG.
2 2. Sang Pelukis.
3 3. Permen.
4 4. Anak Itu?
5 5. Mencari tau.
6 6. Penasaran.
7 7. Persaingan.
8 8. Terungkap.
9 9. Aku Ayahnya!
10 10. Bohong!
11 11. Kenangan Masa Lalu.
12 12. Bermain Bersama.
13 13. Harus Bicara.
14 14. Sampel Rambut Arion.
15 15. Tersesat.
16 16. Janji Jari Kelingking.
17 17. Menemani Arion.
18 18. Putraku.
19 19. Terbongkar.
20 20. Kegundahan Hati.
21 21. Rencana Gila Sean.
22 22. Masalah Tidur.
23 23. Salah Tingkah.
24 24. Curhat.
25 25. Cemburu.
26 26. Langit Malam.
27 27. Mahes.
28 28. Kedekatan Berlanjut.
29 29. Pertengkaran.
30 30. Kemarahan Sean.
31 31. Arion Sakit!
32 32. Arion Sakit (2).
33 33. Rival.
34 34. Perhatian.
35 35. Demi Anna.
36 36. Kedatangan Ibu.
37 37. Kedatangan Ibu (2).
38 38. Ingkar.
39 39. Risau.
40 40. Kala Itu.
41 41. Rencana Ibu.
42 42. Vanessa.
43 43. Pulang.
44 44. Berdua.
45 45. Akhir Pekan.
46 46. Semerah Tomat.
47 47. Deru Ombak.
48 48. Jangan Menangis.
49 49. Membingungkan.
50 50. Dengan Siapa?
51 51. Kecemburuan.
52 52. Anna Salah Tingkah.
53 53. Dia lagi!
54 54. Syarat.
55 55. Ide Mita.
56 56. Mabuk.
57 57. Mabuk (2).
58 58. Khawatir.
59 59. Rahasia Hati.
60 60. Mencoba.
61 61. Mencurigakan.
62 62. Pergi
63 63. Cincin.
64 64. Pembangkang.
65 65. Restu Yang Ditolak.
66 66. Kepanikan.
67 67. Insiden.
68 68. Insiden (2).
69 69. Rindu.
70 70. Rahasiakan Dulu.
71 71. Keras Kepala Anna.
72 72. Koma.
73 73. Tidak Suka.
74 74. Doa Anak Baik.
75 75. Malam.
76 76. Bergerak?
77 77. Arion.
78 78. Syukurlah...
79 79. Sok Jual Mahal.
80 80. Aku lelah...
81 81. Kebahagiaan Ibu.
82 82. Menangis.
83 83. Neraka Sesaat.
84 84. Sebuah Rahasia.
85 85. Sebuah Rahasia (2).
86 86. Hari Itu..
87 87. Melepaskan.
88 88. Galau.
89 89. Bertemu Mahes.
90 90. Sssttt... Rahasia!
91 91. Semangkuk Mie.
92 92. Hari Berkabung.
93 93. Tumbuh Seperti Papa.
94 94. Surpriseee...
95 95. Sean Marah Besar.
96 96. Luka
97 97. Luka (2).
98 98. Drama Sean di Pagi Hari.
99 99. Menyelesaikan Masalah.
100 100. Ancaman.
101 101. Stasiun Kereta.
102 102. Aroma Parfum Sean.
103 103. Will You Marry Me?
104 104. Lala dan Ceritanya.
105 105. Pernikahan Tertutup.
106 106. Makan Malam Spesial.
107 107. Kado Aneh Vanessa.
108 108. Doa Ibu.
109 109. Pilih Yang Mana?
110 110. Luka itu.
111 111. Membuatnya tersenyum.
112 112. Kelaparan.
113 113. Tidak Enak Badan.
114 114. Anak?
115 115. Pemeriksaan.
116 116. Sean Murka.
117 117. Sean Murka (2).
118 118. Sesal.
119 119. Diam.
120 120. Lupakan.
121 121. Lupakan (2).
122 122. Menuju RS.
123 123. Malunyaa...
124 124. Maaf.
125 125. Angga Gugup.
126 126. Heboh.
127 127. Polusi Suara.
128 128. Kelucuan Lala.
129 129. Ketahuan.
130 130. Nama Panggilan.
131 131. Sean Iri.
132 132. Di Balik Sosok Angga.
133 133. Presdir Masa Depan.
134 134. Bermain Dengannya.
135 135. Angga Sakit?
136 136. Panik
137 137. Menjenguk Angga.
138 138. Mengantarkan Makanan.
139 139. Penciuman Sean Terganggu.
140 140. Aneh!
141 141. Mual.
142 142. Firasat Ibu.
143 143.Positif?
144 144. Masalah Naik Mobil.
145 145. Arion Cemburu.
146 146. Arion Cemburu (2).
147 147. Dongeng Menjelang Tidur.
148 148. Dia Bukan Kesalahan.
149 149. Balas Dendam.
150 150. Kekanakan!
151 151. Rujak Mangga.
152 152. Membuncit.
153 153. Gerakan Pertama.
154 154. Bawa Aku, Yan...
Episodes

Updated 154 Episodes

1
1. PROLOG.
2
2. Sang Pelukis.
3
3. Permen.
4
4. Anak Itu?
5
5. Mencari tau.
6
6. Penasaran.
7
7. Persaingan.
8
8. Terungkap.
9
9. Aku Ayahnya!
10
10. Bohong!
11
11. Kenangan Masa Lalu.
12
12. Bermain Bersama.
13
13. Harus Bicara.
14
14. Sampel Rambut Arion.
15
15. Tersesat.
16
16. Janji Jari Kelingking.
17
17. Menemani Arion.
18
18. Putraku.
19
19. Terbongkar.
20
20. Kegundahan Hati.
21
21. Rencana Gila Sean.
22
22. Masalah Tidur.
23
23. Salah Tingkah.
24
24. Curhat.
25
25. Cemburu.
26
26. Langit Malam.
27
27. Mahes.
28
28. Kedekatan Berlanjut.
29
29. Pertengkaran.
30
30. Kemarahan Sean.
31
31. Arion Sakit!
32
32. Arion Sakit (2).
33
33. Rival.
34
34. Perhatian.
35
35. Demi Anna.
36
36. Kedatangan Ibu.
37
37. Kedatangan Ibu (2).
38
38. Ingkar.
39
39. Risau.
40
40. Kala Itu.
41
41. Rencana Ibu.
42
42. Vanessa.
43
43. Pulang.
44
44. Berdua.
45
45. Akhir Pekan.
46
46. Semerah Tomat.
47
47. Deru Ombak.
48
48. Jangan Menangis.
49
49. Membingungkan.
50
50. Dengan Siapa?
51
51. Kecemburuan.
52
52. Anna Salah Tingkah.
53
53. Dia lagi!
54
54. Syarat.
55
55. Ide Mita.
56
56. Mabuk.
57
57. Mabuk (2).
58
58. Khawatir.
59
59. Rahasia Hati.
60
60. Mencoba.
61
61. Mencurigakan.
62
62. Pergi
63
63. Cincin.
64
64. Pembangkang.
65
65. Restu Yang Ditolak.
66
66. Kepanikan.
67
67. Insiden.
68
68. Insiden (2).
69
69. Rindu.
70
70. Rahasiakan Dulu.
71
71. Keras Kepala Anna.
72
72. Koma.
73
73. Tidak Suka.
74
74. Doa Anak Baik.
75
75. Malam.
76
76. Bergerak?
77
77. Arion.
78
78. Syukurlah...
79
79. Sok Jual Mahal.
80
80. Aku lelah...
81
81. Kebahagiaan Ibu.
82
82. Menangis.
83
83. Neraka Sesaat.
84
84. Sebuah Rahasia.
85
85. Sebuah Rahasia (2).
86
86. Hari Itu..
87
87. Melepaskan.
88
88. Galau.
89
89. Bertemu Mahes.
90
90. Sssttt... Rahasia!
91
91. Semangkuk Mie.
92
92. Hari Berkabung.
93
93. Tumbuh Seperti Papa.
94
94. Surpriseee...
95
95. Sean Marah Besar.
96
96. Luka
97
97. Luka (2).
98
98. Drama Sean di Pagi Hari.
99
99. Menyelesaikan Masalah.
100
100. Ancaman.
101
101. Stasiun Kereta.
102
102. Aroma Parfum Sean.
103
103. Will You Marry Me?
104
104. Lala dan Ceritanya.
105
105. Pernikahan Tertutup.
106
106. Makan Malam Spesial.
107
107. Kado Aneh Vanessa.
108
108. Doa Ibu.
109
109. Pilih Yang Mana?
110
110. Luka itu.
111
111. Membuatnya tersenyum.
112
112. Kelaparan.
113
113. Tidak Enak Badan.
114
114. Anak?
115
115. Pemeriksaan.
116
116. Sean Murka.
117
117. Sean Murka (2).
118
118. Sesal.
119
119. Diam.
120
120. Lupakan.
121
121. Lupakan (2).
122
122. Menuju RS.
123
123. Malunyaa...
124
124. Maaf.
125
125. Angga Gugup.
126
126. Heboh.
127
127. Polusi Suara.
128
128. Kelucuan Lala.
129
129. Ketahuan.
130
130. Nama Panggilan.
131
131. Sean Iri.
132
132. Di Balik Sosok Angga.
133
133. Presdir Masa Depan.
134
134. Bermain Dengannya.
135
135. Angga Sakit?
136
136. Panik
137
137. Menjenguk Angga.
138
138. Mengantarkan Makanan.
139
139. Penciuman Sean Terganggu.
140
140. Aneh!
141
141. Mual.
142
142. Firasat Ibu.
143
143.Positif?
144
144. Masalah Naik Mobil.
145
145. Arion Cemburu.
146
146. Arion Cemburu (2).
147
147. Dongeng Menjelang Tidur.
148
148. Dia Bukan Kesalahan.
149
149. Balas Dendam.
150
150. Kekanakan!
151
151. Rujak Mangga.
152
152. Membuncit.
153
153. Gerakan Pertama.
154
154. Bawa Aku, Yan...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!