HAPPY READING...
***
Anna bergegas mengemas peralatan lukis. memasukkannya ke dalam tas kecil berwarna biru. terlihat begitu panik karena di kejar waktu yang seperti berputar begitu cepatnya.
"Sayang... cepat sedikit makannya...". sesekali pandangan Anna tertuju pada sofa di ujung sana.
anak laki-laki kecil tengah menikmati sepotong roti dengan selai cokelat kesukaannya. tak ada raut panik bahkan bersalah sama sekali. terus mengunyah perlahan tak memperdulikan sang Mama yang beradu dengan waktu.
"Arion, dimana tempat pensil mu?" tanya Anna lagi. mengacak-acak tumpukan peralatan lukis di samping meja belajar putranya.
sedangkan yang ditanya hanya menggelengkan kepalanya, membuat Anna hanya bisa menghela nafas penuh kesabaran.
Astaga..
"Arion, apa sudah selesai?" tanya Anna lagi. menenteng tas milik putranya dan langsung berkacak pinggang.
"Belum..." jawab anak kecil berusia 4 tahun itu dengan polosnya. karena masih kecil, Arion tidak tau bagaimana membagi waktunya.
seperti saat ini, ada acara lomba melukis di salah satu Mall yang diikuti anak-anak pra sekolah sepertinya. dan Arion tentu saja ikut andil memeriahkannya.
Bakat seni Anna benar-benar menurun pada putranya itu. walaupun tergolong masih kecil, bakat Arion benar-benar sudah tampak. banyak event melukis yang diikuti oleh Arion selama setahun belakangan. bukan karena desakan Anna, tapi karena keinginan Arion sendiri.
dan semoga event melukis kali ini, Arion kembali mendapatkan juara.
"Makan di mobil saja... kita sudah terlambat..." ucap Anna sambil melirik jam di pergelangan tangannya.
Jalanan Ibu kota benar-benar padat seperti biasanya. walaupun sudah lewat jam berangkat bekerja, tapi tetap saja tak ada lenggang sedikitpun. Anna mengemudikan mobilnya perlahan. beradu dengan kendaraan lain sambil sesekali mengawasi putranya yang meneruskan sarapannya.
"Nanti usahakan mewarnai nya dengan hati-hati ya sayang... biar dapat juara..." ucap Anna menyemangati putranya.
hati ibu mana yang tidak bahagia melihat putranya tumbuh sehat, pintar dan berbakat seperti Arion. Anna begitu bangga. Walaupun dulu, ia bahkan sempat berpikir untuk tidak memberi kesempatan bagi Arion melihat dunia ini.
Hamil di luar nikah, Anna tak tau apa yang menjadi penyemangat hidupnya saat ini. hingga dengan yakin melahirkan dan membesarkan Arion seorang diri.
banyak sekali cibiran yang Anna dapatkan selama ini, tapi semuanya seperti hilang ketika melihat wajah Arion yang begitu tulus tersenyum kepadanya.
Arion bak obat untuk Anna. penyemangat hidupnya hingga sekarang kebahagiaan Anna hanyalah Arion, putra semata wayangnya.
Tak terasa mobil hitam yang dikendarai Anna telah tiba di parkiran Mall yang cukup terkenal di Ibukota.
Ibu dan anak itu turun sambil bergandengan tangan dan menampakkan senyum ketika orang-orang menyapanya.
"Kak Anna...". sapa orang-orang yang mengenali wajah Anna.
Bagaimana tidak, hampir semua anak-anak dan orang tua mengenali Anna. Sang pelukis yang wajahnya kerap kali muncul di sebuah iklan televisi. banyak sekali produk yang memilih lukisan Anna dalam iklannya. terutama produk anak-anak. dan Anna memiliki tempat tersendiri dalam hati anak-anak di negeri ini.
Bukan hanya itu saja, Anna juga kerap kali melukis untuk buku cerita anak. walaupun baru saja kembali sekitar 2 tahun yang lalu, karir Anna benar-benar bisa dibilang cemerlang. kecintaannya terhadap seni lukis benar-benar membuat kehidupan Anna membaik.
"Halo..." sapa Anna dan tersenyum kepada semua orang disana.
Tak ada yang tau bagaimana kehidupan pribadi seorang Annara, si pelukis negeri ini. Anna benar-benar menjaga privasi kehidupannya dari konsumsi publik. karena yang semua orang tau, Anna adalah seorang wanita yang memiliki seorang anak laki-laki.
Ya... itu saja yang mereka tau tentang Anna.
Di tempat lain.
Seorang pria dengan setelan jas berwarna Navy baru saja tiba. berjalan masuk ke lobby sebuah gedung pencakar langit dengan diikuti seseorang di belakangnya yang mungkin saja adalah Asisten pribadinya.
masih dengan wajah datar tanpa ekspresi, Pria itu semakin berjalan masuk. menggunakan Lift khusus petinggi perusahaan untuk menuju ke lantai dimana ruangan Presdir berada.
Dia adalah Sean.
"Jam berapa acaranya?" tanya Sean sesaat setelah masuk ke dalan ruangan Presdir dan duduk di kursinya. bersiap dengan pekerjaan yang harus ia selesaikan hari ini.
"Kita bisa datang saat puncak acaranya... saat pembagian hadiah untuk juara mewarnai nanti, begitu yang dikatakan penyelenggara event kemarin.." jawab asisten yang mulai memilah beberapa berkas dan menaruhnya di atas meja.
Sean mengerti. menganggukkan kepalanya dan tenggelam dalam pekerjaan sampai beberapa jam kedepan.
---
"Mama...".
"Ya?". Anna segera beranjak dari tempat duduknya. menghampiri Arion yang berdiri sambil menggendong tas birunya.
"Ada apa Arion?".
Terlihat jelas wajah putranya itu tengah murung entah apa penyebabnya. tidak seperti saat mereka tiba beberapa saat yang lalu.
Ditanya seperti itu, Arion tak menjawab. pandangannya hanya tertuju pada sekelilingnya. dimana ada banyak sekali anak seusianya yang juga tengah mempersiapkan alat-alat lukisnya dibantu dengan orang tua mereka. senyum anak-anak itu seperti menunjukkan betapa bahagianya isa bersama orang tua di acara seperti ini.
Anna menghela nafas. seperti paham apa yang tengah membuat risau putranya itu. hatinya cukup sesak melihat Arion murung melihat pemandangan sekitar. dimana mungkin anak laki-laki itu iri melihat anak lain bersama dengan kedua orang tua mereka.
"Mau Mama bantu menyiapkan semuanya?" bujuk Anna. berjongkok di depan Arion sambil menampakkan senyum indah. Jangan merasa sendirian Arion.. kamu punya Mama... begitu hati Anna bicara.
"Hmm...". Arion menganggukkan kepala dan terukir senyum di sudut bibirnya.
"Ayo Mama bantu...".
Keduanya pun berjalan berbaur dengan anak-anak lain. menyiapkan posisi duduknya sambil menata alat-alat lukis di atas meja yang telah Anna siapkan dari rumah.
Anna telah mengalungkan tag name di leher Arion. "Semangat ya..." ucapnya menyemangati.
"Apa Mama sibuk setelah ini?" tanya Arion dengan polosnya.
Sejenak Anna mengerutkan keningnya. mencerna pertanyaan dari putranya itu dan langsung menjawab, "Tidak... Mama tidak sibuk... Arion butuh sesuatu?".
"Ayo bermain disana Ma..." tunjuk Arion pada lantai atas Mall tersebut. karena disana ada banyak sekali permainan anak-anak. sudah lama sekali Anna tidak membawa Arion bermain disana karena terlalu sibuk.
"Oke... setelah acara ini selesai ya..." jawab Anna. apapun keinginan Arion, Anna berusaha untuk mewujudkannya. semuanya demi Arion, demi kebahagiaan putranya itu.
"Hem..".
Arion kembali bersemangat mendengar perkataan Anna.
dan benar saja mood Arion kembali lagi. anak kecil itu selalu tersenyum dan mulai berbincang dengan teman di sampingnya. sedangkan Anna kembali ke tempat duduk yang sudah di siapkan sambil mengamati Arion dari kejauhan.
Sebagai seorang orang tua tunggal, Anna benar-benar harus pintar membagi waktu antara pekerjaan dan Arion. seperti sekarang ini, hanya karena ingin menemani putranya Anna rela membawa pekerjaannya disana.
mencoret-coret Tab di pangkuannya sambil sesekali menatap ke arah putranya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments
Sennja
msh nyimak❤
2023-11-08
2