15. Tersesat.

HAPPY READING...

***

Mita sedang memesan makanan yang sudah Arion pilih tadi. paha ayam dan kentang goreng. siapa yang tidak suka dengan kedua makanan tersebut? tentu saja semua orang menyukainya.

Arion bahkan tersenyum kegirangan sepanjang jalan tadi.

"Makanlah..." ucap Mita. membawa makanan dan meletakkannya di depan bocah laki-laki di depannya.

"Terimakasih tante..." ucap Arion dengan tulus.

keduanya makan bersama hingga sebuah panggilan telepon masuk ke ponsel Mita. dilihatnya suasana tempat makan yang cukup ramai ditbah alunan musik yang keras, Mita tak bisa mengangkat telepon disana.

"Tante keluar sebentar ya... habiskan makananmu..." ucap Mita meminta izin pada Arion.

"Iya...".

"Jangan kemana-mana! oke?" tambahnya. sedikit berbau ancaman agar Arion tidak meninggalkan tempat duduknya itu.

Bocah itupun mengangguk setuju. sedangkan Mita langsing keluar mencari tempat yang sedikit sunyi untuk menerima telepon.

Tinggal Arion sendirian di tempat duduknya. menikmati kentang goreng yang hanya tersisa beberapa ruas saja. sesekali menambahkan saus tomat di ujungnya.

hingga makanannya habis, Mita tak kunjung kembali. Arion terus saja mengedarkan pandangannya mencari sosok wanita yang bersamanya tadi. tapi tak terlihat.

Panik. itulah yang Arion rasakan saat ini.

Dimana dia?

Bangkit dari duduknya dan terus celingukan.

seharusnya Arion tetap menunggu saja di tempat duduknya seperti instruksi Mita tadi. tapi yang dilakukan bocah itu justru mencari keberadaan Mita.

Dengan langkah kebingungan, Arion justru ikut keluar dari tempat makan itu. mencari dan terus mencari. bahkan sesekali melihat ke arah jalanan.

"Mama..." panggil Arion semakin panik. untuk pertama kalinya ia datang ke tempat makan ini. tentu saja masih asing dengan lingkungan baru tersebut.

Entah apa yang dipikirkan Arion saat itu. bocah itu tiba-tiba berlari ke jalanan. tapi lebih membahayakan nya, Arion justru berlari ke arah yang berlawanan dari kantor Anna.

Kemana ini? Arion semakin kebingungan ditambah dengan jalanan yang ramai dengan kendaraan lain. Arion kecil semakin takut dan menangis. langkah kecilnya semakin membawanya jauh berlari.

Perusahaan Sean.

Pria itu tengah memimpin rapat. sibuk menjelaskan tanpa memperdulikan ponselnya yang berkedip di atas meja. perusahaan Sean baru akan meluncurkan produk baru. dan akhir-akhir ini adalah masa sibuk bagi semuanya.

hingga 2 jam kemudian, rapat pun usai.

Sean meninggalkan ruangan rapat sambil mengamati ponselnya.

Dia menelepon ku? batinnya tersentak. terkejut bukan main melihat nomor Anna beberapa kali menghubunginya.

terlihat aneh bukan? wanita yang akhir-akhir ini tak memperdulikannya tanpa ada angin ataupun hujan tiba-tiba menelepon Sean.

Sean segera menghubungi kembali Anna. menanyakan ada kepentingan apa hingga membuat wanita itu menghubunginya lebih dulu.

"Sorry, tadi aku tengah rapat dan baru saja selesai...".

"Arion...".

Terdengar jelas suara Anna yang parau. panik lebih tepatnya.

"Kenapa dengan Arion?". Jantung Sean ikut berdetak kencang. khawatir hal buruk terjadi.

"Dia bersamamu? apa putraku bersamamu? Arion tidak ada...".

Sean membulatkan mata. rasa kekhawatirannya mendasar. "Apa? bagaimana bisa? jika aku membawa Arion, tentu saja aku menghubungi mu Ann...". Sean tidak sebodoh itu. ia tentu saja akan meminta ijin dari Anna jika pergi ataupun membawa Arion bersamanya.

"Dia tidak ada Yan.. Arion hilang ... hiks...". Terdengar tangis Anna semakin pecah. panik sekaligus bingung harus mencari Arion kemana lagi.

"Tenangkan dirimu... dimana dia terakhir kali terlihat?". Sean bergegas meninggalkan Perusahaan. yang dipikirkan nya saat ini hanyalah Arion. bagaimana pun ia harus menemukan putranya. dan untuk masalah perusahaan, Sean sudah menyerahkannya pada sang Asisten.

Mobil hitam miliknya pun segera meninggalkan gedung pencakar langit untuk mencari Arion.

Sama dengan Sean. Mita terlihat menyesal. sepanjang jalan gadis itu menangis tanpa henti. meminta maaf pada Anna karena tak bisa menjaga kepercayaan dari sahabatnya itu.

"Maafin Aku Ann... aku benar-benar tidak menyangka kalau Arion akan pergi sendirian... aku sudah memintanya untuk tetap duduk. karena saat aku mengangkat telepon tadi, Arion masih menghabiskan makanannya...".

Sedangkan Anna terlihat tak menanggapi ucapan Mita. pandangannya terus menjelajar setiap tepi jalanan yang ia lewati. berharap ada Arion di sana. tapi sudah hampir 2 jam lamanya ia mencari, putranya itu tidak terlihat.

Dimana kamu sayang? batin Anna. matanya kian menggenang. bibirnya bergetar menahan tangis.

"Anna, maafin aku...".

"Diamlah Mita! fokuskan melihat jalanan di seberang sana..." bentak Anna. membuat Mita tak lagi bicara dan hanya mengamati jalanan di seberang sana sesuai permintaan Anna.

Hingga tiba di persimpangan jalan, Sebuah mobil tiba-tiba menghentikan lahu kendaraan Anna. hingga membuat wanita kt sempat terkejut dan menginjak rem dengan dalam.

Anna tau mobil siapa itu, hingga yang dilakukannya adalah turun.

"Aku sudah melewati jalanan itu... tapi tak ada apapun..." ucap Sean memulai pembicaraan.

sedangkan mendengar ucapan pria itu membuat Anna terduduk lemas. menangis sejadi-jadinya meluapkan rasa kekhawatirannya tentang Arion.

"Kemana aku harus mencarinya? kemana lagi?".

Sean, pria itu berdiri di dekat Anna. tangannya perlahan menyentuh ujung kepala Anna seperti tengah menguatkan wanita itu.

walaupun ia juga ikut khawatir, tapi Sean harus tetap tenang. karena jika ia ikut bingung, Sean tak bisa berpikir jernih. yang ada Arion akan sulit di temukan.

"Apa kau hafal jalanan sekitar tempat makan itu? mungkin jalanan kecil atau gang kecil..." tanya Sean pada Anna.

"Di belakang tempat itu hanya ada satu gang saja menuju ke kampung x ..." ucap Anna dengan suara terbata-bata karena isak tangis.

"Aku sudah menyusurinya, bertanya pada orang-orang tapi tak ada yang melihat putraku...".

Lalu kemana lagi?

"Arion tidak hafal area sini..." ucap Anna. seharusnya ia tak meninggalkan Arion tadi. hingga kejadian seperti ini bisa terjadi.

"Aku akan memutari jalan ini, dan kamu cari berlawanan..." ucap Sean memutuskan.

sesaat sebelum masuk kembali ke dalam mobil, Sean sempat menatap Mika dengan tatapan aneh. membuat gadis itu seketika menundukkan pandangannya penuh sesal.

Sudah jam 4 sore.

Jalanan semakin ramai oleh kendaraan. Sean semakin menajamkan mmatanya. berharap adanya sosok Arion di pinggir jalan.

Kemana kamu Arion?

bahkan Sean sempat menghubungi beberapa anak buahnya untuk ikut menyisir jalanan sekitar kantor Anna demi menemukan Arion. tapi sampai sekarang tak ada kabar yang ia dapatkan.

Tiba-tiba, Arion menginjak rem spontan. tatapannya terfokus pada sebuah ruko kosong di seberang sana. Samar-samar ada anak kecil yang tengah duduk sambil memeluk kedua lututnya.

Sean tak yakin apakah itu Arion karena jarak dan juga kendaraan yang lalu lalang menutupi pandangannya.

tapi Sean akan memastikannya dengan mendekati bocah itu.

Dengan susah payah, Sean menyeberang.

"Arion!" teriaknya saat diantaraa pembatas dia ruas jalan yang berlawanan.

cukup kencang hingga Sean yakin mampu didengar oleh anak itu.

"Arion..." panggil Sean lagi. bahkan ia tak sabar karena tak bisa menyeberangi jalanan yang padat saat ini.

Hingga kekhawatirannya berangsur hilang melihat sosok anak kecil itu mendongakkan pandangannya ke arah Sean.

"Papa..." teriak bocah itu memanggilnya. yang Sean lihat memang benar Arion, putranya.

"Papaa... huhu..." bocah itu menangis di ujung jalan.

"Tetap diam dan jangan menyebrang..." teriak Sean lagi. akan bahaya kalau Arion sampai berlari untuk menghampirinya. apalagi jalanan benar-benar sesak oleh kendaraan lalu lalang.

Dengan susah payah, Sean mampu menyebrangi jalanan itu. menghampiri putranya dan langsung disambut isak tangis Arion yang keras. bocah itu menangis sambil memeluk Sean.

"Papa... Arion takut...".

***

Terpopuler

Comments

tyasasih

tyasasih

kirain td Arion mau lari denger suara Sean, dh tegang takut ketabrak🤭

2023-10-31

1

Yuni Setyawan

Yuni Setyawan

tenang arion papahmu datang,kejadian sprti ini TDK akan terulang lagi👍👍👍👍🤭🤭🤭

2023-10-30

2

lihat semua
Episodes
1 1. PROLOG.
2 2. Sang Pelukis.
3 3. Permen.
4 4. Anak Itu?
5 5. Mencari tau.
6 6. Penasaran.
7 7. Persaingan.
8 8. Terungkap.
9 9. Aku Ayahnya!
10 10. Bohong!
11 11. Kenangan Masa Lalu.
12 12. Bermain Bersama.
13 13. Harus Bicara.
14 14. Sampel Rambut Arion.
15 15. Tersesat.
16 16. Janji Jari Kelingking.
17 17. Menemani Arion.
18 18. Putraku.
19 19. Terbongkar.
20 20. Kegundahan Hati.
21 21. Rencana Gila Sean.
22 22. Masalah Tidur.
23 23. Salah Tingkah.
24 24. Curhat.
25 25. Cemburu.
26 26. Langit Malam.
27 27. Mahes.
28 28. Kedekatan Berlanjut.
29 29. Pertengkaran.
30 30. Kemarahan Sean.
31 31. Arion Sakit!
32 32. Arion Sakit (2).
33 33. Rival.
34 34. Perhatian.
35 35. Demi Anna.
36 36. Kedatangan Ibu.
37 37. Kedatangan Ibu (2).
38 38. Ingkar.
39 39. Risau.
40 40. Kala Itu.
41 41. Rencana Ibu.
42 42. Vanessa.
43 43. Pulang.
44 44. Berdua.
45 45. Akhir Pekan.
46 46. Semerah Tomat.
47 47. Deru Ombak.
48 48. Jangan Menangis.
49 49. Membingungkan.
50 50. Dengan Siapa?
51 51. Kecemburuan.
52 52. Anna Salah Tingkah.
53 53. Dia lagi!
54 54. Syarat.
55 55. Ide Mita.
56 56. Mabuk.
57 57. Mabuk (2).
58 58. Khawatir.
59 59. Rahasia Hati.
60 60. Mencoba.
61 61. Mencurigakan.
62 62. Pergi
63 63. Cincin.
64 64. Pembangkang.
65 65. Restu Yang Ditolak.
66 66. Kepanikan.
67 67. Insiden.
68 68. Insiden (2).
69 69. Rindu.
70 70. Rahasiakan Dulu.
71 71. Keras Kepala Anna.
72 72. Koma.
73 73. Tidak Suka.
74 74. Doa Anak Baik.
75 75. Malam.
76 76. Bergerak?
77 77. Arion.
78 78. Syukurlah...
79 79. Sok Jual Mahal.
80 80. Aku lelah...
81 81. Kebahagiaan Ibu.
82 82. Menangis.
83 83. Neraka Sesaat.
84 84. Sebuah Rahasia.
85 85. Sebuah Rahasia (2).
86 86. Hari Itu..
87 87. Melepaskan.
88 88. Galau.
89 89. Bertemu Mahes.
90 90. Sssttt... Rahasia!
91 91. Semangkuk Mie.
92 92. Hari Berkabung.
93 93. Tumbuh Seperti Papa.
94 94. Surpriseee...
95 95. Sean Marah Besar.
96 96. Luka
97 97. Luka (2).
98 98. Drama Sean di Pagi Hari.
99 99. Menyelesaikan Masalah.
100 100. Ancaman.
101 101. Stasiun Kereta.
102 102. Aroma Parfum Sean.
103 103. Will You Marry Me?
104 104. Lala dan Ceritanya.
105 105. Pernikahan Tertutup.
106 106. Makan Malam Spesial.
107 107. Kado Aneh Vanessa.
108 108. Doa Ibu.
109 109. Pilih Yang Mana?
110 110. Luka itu.
111 111. Membuatnya tersenyum.
112 112. Kelaparan.
113 113. Tidak Enak Badan.
114 114. Anak?
115 115. Pemeriksaan.
116 116. Sean Murka.
117 117. Sean Murka (2).
118 118. Sesal.
119 119. Diam.
120 120. Lupakan.
121 121. Lupakan (2).
122 122. Menuju RS.
123 123. Malunyaa...
124 124. Maaf.
125 125. Angga Gugup.
126 126. Heboh.
127 127. Polusi Suara.
128 128. Kelucuan Lala.
129 129. Ketahuan.
130 130. Nama Panggilan.
131 131. Sean Iri.
132 132. Di Balik Sosok Angga.
133 133. Presdir Masa Depan.
134 134. Bermain Dengannya.
135 135. Angga Sakit?
136 136. Panik
137 137. Menjenguk Angga.
138 138. Mengantarkan Makanan.
139 139. Penciuman Sean Terganggu.
140 140. Aneh!
141 141. Mual.
142 142. Firasat Ibu.
143 143.Positif?
144 144. Masalah Naik Mobil.
145 145. Arion Cemburu.
146 146. Arion Cemburu (2).
147 147. Dongeng Menjelang Tidur.
148 148. Dia Bukan Kesalahan.
149 149. Balas Dendam.
150 150. Kekanakan!
151 151. Rujak Mangga.
152 152. Membuncit.
153 153. Gerakan Pertama.
154 154. Bawa Aku, Yan...
Episodes

Updated 154 Episodes

1
1. PROLOG.
2
2. Sang Pelukis.
3
3. Permen.
4
4. Anak Itu?
5
5. Mencari tau.
6
6. Penasaran.
7
7. Persaingan.
8
8. Terungkap.
9
9. Aku Ayahnya!
10
10. Bohong!
11
11. Kenangan Masa Lalu.
12
12. Bermain Bersama.
13
13. Harus Bicara.
14
14. Sampel Rambut Arion.
15
15. Tersesat.
16
16. Janji Jari Kelingking.
17
17. Menemani Arion.
18
18. Putraku.
19
19. Terbongkar.
20
20. Kegundahan Hati.
21
21. Rencana Gila Sean.
22
22. Masalah Tidur.
23
23. Salah Tingkah.
24
24. Curhat.
25
25. Cemburu.
26
26. Langit Malam.
27
27. Mahes.
28
28. Kedekatan Berlanjut.
29
29. Pertengkaran.
30
30. Kemarahan Sean.
31
31. Arion Sakit!
32
32. Arion Sakit (2).
33
33. Rival.
34
34. Perhatian.
35
35. Demi Anna.
36
36. Kedatangan Ibu.
37
37. Kedatangan Ibu (2).
38
38. Ingkar.
39
39. Risau.
40
40. Kala Itu.
41
41. Rencana Ibu.
42
42. Vanessa.
43
43. Pulang.
44
44. Berdua.
45
45. Akhir Pekan.
46
46. Semerah Tomat.
47
47. Deru Ombak.
48
48. Jangan Menangis.
49
49. Membingungkan.
50
50. Dengan Siapa?
51
51. Kecemburuan.
52
52. Anna Salah Tingkah.
53
53. Dia lagi!
54
54. Syarat.
55
55. Ide Mita.
56
56. Mabuk.
57
57. Mabuk (2).
58
58. Khawatir.
59
59. Rahasia Hati.
60
60. Mencoba.
61
61. Mencurigakan.
62
62. Pergi
63
63. Cincin.
64
64. Pembangkang.
65
65. Restu Yang Ditolak.
66
66. Kepanikan.
67
67. Insiden.
68
68. Insiden (2).
69
69. Rindu.
70
70. Rahasiakan Dulu.
71
71. Keras Kepala Anna.
72
72. Koma.
73
73. Tidak Suka.
74
74. Doa Anak Baik.
75
75. Malam.
76
76. Bergerak?
77
77. Arion.
78
78. Syukurlah...
79
79. Sok Jual Mahal.
80
80. Aku lelah...
81
81. Kebahagiaan Ibu.
82
82. Menangis.
83
83. Neraka Sesaat.
84
84. Sebuah Rahasia.
85
85. Sebuah Rahasia (2).
86
86. Hari Itu..
87
87. Melepaskan.
88
88. Galau.
89
89. Bertemu Mahes.
90
90. Sssttt... Rahasia!
91
91. Semangkuk Mie.
92
92. Hari Berkabung.
93
93. Tumbuh Seperti Papa.
94
94. Surpriseee...
95
95. Sean Marah Besar.
96
96. Luka
97
97. Luka (2).
98
98. Drama Sean di Pagi Hari.
99
99. Menyelesaikan Masalah.
100
100. Ancaman.
101
101. Stasiun Kereta.
102
102. Aroma Parfum Sean.
103
103. Will You Marry Me?
104
104. Lala dan Ceritanya.
105
105. Pernikahan Tertutup.
106
106. Makan Malam Spesial.
107
107. Kado Aneh Vanessa.
108
108. Doa Ibu.
109
109. Pilih Yang Mana?
110
110. Luka itu.
111
111. Membuatnya tersenyum.
112
112. Kelaparan.
113
113. Tidak Enak Badan.
114
114. Anak?
115
115. Pemeriksaan.
116
116. Sean Murka.
117
117. Sean Murka (2).
118
118. Sesal.
119
119. Diam.
120
120. Lupakan.
121
121. Lupakan (2).
122
122. Menuju RS.
123
123. Malunyaa...
124
124. Maaf.
125
125. Angga Gugup.
126
126. Heboh.
127
127. Polusi Suara.
128
128. Kelucuan Lala.
129
129. Ketahuan.
130
130. Nama Panggilan.
131
131. Sean Iri.
132
132. Di Balik Sosok Angga.
133
133. Presdir Masa Depan.
134
134. Bermain Dengannya.
135
135. Angga Sakit?
136
136. Panik
137
137. Menjenguk Angga.
138
138. Mengantarkan Makanan.
139
139. Penciuman Sean Terganggu.
140
140. Aneh!
141
141. Mual.
142
142. Firasat Ibu.
143
143.Positif?
144
144. Masalah Naik Mobil.
145
145. Arion Cemburu.
146
146. Arion Cemburu (2).
147
147. Dongeng Menjelang Tidur.
148
148. Dia Bukan Kesalahan.
149
149. Balas Dendam.
150
150. Kekanakan!
151
151. Rujak Mangga.
152
152. Membuncit.
153
153. Gerakan Pertama.
154
154. Bawa Aku, Yan...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!