5. Mencari tau.

***

Anna bergegas meninggalkan Mall. bersama dengan Arion sambil membawa piala dan berbagai peralatan lomba tadi. sekarang yang Anna lakukan hanyalah pergi. pergi secepatnya sebelum keadaan berubah runyam.

Ia ingat bagaimana cara Sean menatapnya tadi. penuh selidik dan hal itu membuat Anna kembali mengingat kenangan buruk di masa lalu.

"Mama, kenapa kita pergi? Mama sudah janji untuk menemani Arion bermain... kenapa malah pulang?" rengek Arion. menangih janji yang Anna berikan sesaat sebelum lomba di mulai.

Ya, rencananya memang Anna akan menemani Arion bermain. tapi semuanya gagal. Hanya karena situasi yang tidak tepat. karena keberadaan Sean lah yang menghancurkan rencana Anna dan Arion.

"Kita main di tempat lain sayang..." jawab Anna.

"Anak pintar, bagaimana rasanya permen tadi?"

Anna ingat pertanyaan Sean kepada putranya tadi. membuatnya penasaran apalah Arion dan Sean pernah bertemu sebelumnya?

"Arion..." panggil Anna sambil terus mengemudikan mobilnya meninggalkan Mall.

sesekali ia mengamati wajah putranya yang cemberut karena gagal bermain.

"Mama pembohong..." rengek Arion. bahkan yang dilakukan bocah itu adalah membuang muka ke arah jendela samping tempat duduknya. tak mau melihat ke arah Anna sekali pun.

Astaga... batin Anna. Semakin Arion besar, Anna benar-benar semakin melatih kesabarannya. ia tidak bisa marah kepada Arion yang mana akan menjadi boomerang bagi dirinya sendiri. karena hanya Anna yang Arion miliki.

"Kita akan pergi ke Mall lain, bermain disana sampai puas. tapi bisa jawab pertanyaan Mama dulu?". Mencoba bernegosiasi dengan putranya adalah solusi paling tepat.

"Apa?" tanya Arion.

"Em soal permen tadi, apakah Om tadi yang memberikannya?" tanya Anna dengan nada lembut. tapi pandangannya tetap ke arah jalanan di depan sana.

Apa Sean telah berhenti merokok?

"Iya..." jawab Arion penuh semangat. bahkan bocah itu langsung berubah ekspresi ketika Anna membahas pria yang memberi permen Arion.

"Dia baik kan Ma?".

Kesan pertama bertemu Sean adalah seseorang yang baik. hanya karena Sean memberikannya permen. sepolos itu pemikiran anak kecil.

Anna melamun,

"Berhentilah merokok Yan... aku tidak bisa bernafas lega..."

"Aku tidak bisa Ann,".

"Cobalah untuk berhenti... atau menggantinya dengan sesuatu...permen misalnya" saran Anna.

Anna kembali fokus pada jalanan di depan sana. "Jadi Arion belum pernah bertemu dengan nya kan?".

"Tidak,".

Anna merasa lega. setidaknya Arion tidak akan pernah bertemu dengan Sean lagi kedepannya. apalagi Arion akan mudah melupakannya bukan?

Untuk membuat Arion senang, Anna benar-benar membawa putranya ke Mall lain untuk bermain.

***

Sepanjang perjalanan kembali ke Perusahaan, Sean terlihat sibuk dengan ponselnya. mengetik sesuatu seperti tengah mencari informasi yang begitu penting.

bahkan sepanjang perjalanan, pria itu hanya diam tak memperdulikan apapun.

Apa ada sesuatu yang mengganggunya? batin Asisten yang tengah mengemudikan mobil. melirik dari kaca spion di depan sana.

Sean mencari informasi dari media online tentang Annara.

"Pelukis muda Annara Putri, akhirnya kembali".

"Annara putri, pelukis yang dicintai anak-anak".

"Menggandeng Pelukis cantik Annara Putri untuk buku cerita dongeng terbaru".

"Apa-apaan ini?" gumam Sean pelan, tapi tetap bisa di dengar oleh pria di depannya.

"Ada sesuatu yang mengganggu Pak?" tanya Asisten dengan sigap. karena apapun masalahnya, ia siap membantu Sean.

"Tidak," elak Sean. ia masih tak sudi membagi kebingungannya dengan pria di depan sana. mencari tahu seseorang, Ck... memalukan bukan?

Kenapa tidak ada informasi pribadinya ya? ucap Sean dalam hati sambil terus memandang jalanan dari balik jendela mobil.

"Aggghh... Si*l!" umpat Sean. menyesal karena seharusnya ia menyapa Anna tadi. tapi yang dilakukan Sean hanyalah diam tak berani mengatakan apapun. bahkan Anna seperti hilang begitu saja setelah turun dari panggung. wanita itu seperti menghilangkan jejak agar tidak dapat ditemukan Sean.

Bahkan pertemuan tadi mengganggu Sean sampai di Perusahaan. Sean tidak bisa berkonsentrasi terhadap pekerjaannya. kepalanya dipenuhi nama Anna bahkan wajah wanita itu seperti tak mau sirna dari pandangannya.

"Aku ingin bicara..." ucap Sean memberitahu Asisten pribadinya.

"Ya Pak,".

"Em... itu,". Sean justru ragu. apakah tak apa jika ia bertanya tentang Annara? ia tidak akan terlihat aneh bukan?

Bagaimana kalau dia akan mengejekku nanti?

Sedangkan Asisten itu dengan sabar menunggu kata yang terlontar dari mulut Sean.

"Pak Sean mau bertanya apa?" pancingnya.

"Tidak jadi... cepat selesaikan pekerjaanmu," jawab Sean ketus dan langsung kembali lagi berkutat dengan beberapa berkas di atas meja.

Salah jika menanyakan soal Anna kepadanya... gerutunya dalam hati.

Ck... kenapa dia? tentu saja Asisten Sean itu keheranan lagi. melihat tingkah bosnya yang sedikit aneh sejak pulang dari acara lomba lukis tadi.

Matahari telah sepenuhnya tenggelam, digantikan bulan yang masih belum sempurna bentuknya. Sean berdiri di samping jendela kaca ruangan tempatnya bekerja. mengamati langit Ibukota yang gelap. sedangkan Asisten pribadinya masih membereskan meja kerja atasannya itu.

Hari ini pekerjaan selesai tepat waktu. Langkah kaki keduanya perlahan meninggalkan lantai atas gedung Perusahaan. berjalan melewati Lobby dan masuk ke dalam mobil yang akan membawa mereka kembali ke rumah.

Di perjalanan, Sean termenung. ada sesuatu yang amat mengganggu dirinya tapi tak tau kepada siapa ia bertanya. lebih tepatnya Sean ragu menanyakan sesuatu yang terbilang privasi baginya.

Aku sangat penasaran... batinnya bergejolak.

hingga pada akhirnya Sean memutuskan untuk bertanya pada Asisten pribadinya. karena mungkin saja hanya pria itu yang mengerti dan bisa menjaga rahasia.

"Apa kamu tau Annara Putri?" sebuah pertanyaan terlontar langsung dari mulut Sean.

Annara? maksudnya pelukis tadi?

Asisten pribadi Sean belum menjawab, sesaat mencerna siapa yang Sean maksud tadi.

"Pelukis yang tadi? ibu dari anak yang mendapat juara melukis di Mall?".

Entah apa yang membuat Sean menanyakan sosok wanita yang mereka temui tadi pagi.

Sean hanya terdiam, membuat Asistennya kembali bersuara. "Pelukis yang sedang naik daun Pak... banyak sekali produk anak-anak yang memakai lukisannya dalam iklan..." lapornya.

"Benarkah? kenapa aku tidak tau?" tanya Sean. ia tau sosok Annara, hanya saja tidak tau kabar yang beredar saat ini. atau mungkin karena Sean jarang lihat televisi?

Asisten itu tersenyum, "Bapak ingin tau informasi Annara?".

paham kalau apa yang tengah mengganggu Atasannya sejak tadi adalah sosok wanita bernama Annara itu.

"Ti-tidak... jangan bicara ngawur kamu..." protes Sean. walaupun sebenarnya ia begitu penasaran tentang Anna. dengan siapa saat ini wanita itu menjalin hubungan?

"Baik..." jawab Asisten.

"Baik apanya? jangan aneh-aneh ya..." ucap Sean terbata-bata.

Apakah kelihatan sekali kalau aku penasaran? Sean salah tingkah dengan ucapan Asistennya itu. tapi beda lagi dengan pria yang menyetir mobil, tersenyum penuh arti.

Mencari informasi Annara Putri... sepertinya ini yang Pak Sean minta... batinnya bicara.

***

Terpopuler

Comments

Anita Jenius

Anita Jenius

Cerita bagus banget.
5 like mendarat buatmu thor. semangat ya

2024-04-28

1

Sennja

Sennja

😍😍😍😍crita bagus...

2023-11-08

1

lihat semua
Episodes
1 1. PROLOG.
2 2. Sang Pelukis.
3 3. Permen.
4 4. Anak Itu?
5 5. Mencari tau.
6 6. Penasaran.
7 7. Persaingan.
8 8. Terungkap.
9 9. Aku Ayahnya!
10 10. Bohong!
11 11. Kenangan Masa Lalu.
12 12. Bermain Bersama.
13 13. Harus Bicara.
14 14. Sampel Rambut Arion.
15 15. Tersesat.
16 16. Janji Jari Kelingking.
17 17. Menemani Arion.
18 18. Putraku.
19 19. Terbongkar.
20 20. Kegundahan Hati.
21 21. Rencana Gila Sean.
22 22. Masalah Tidur.
23 23. Salah Tingkah.
24 24. Curhat.
25 25. Cemburu.
26 26. Langit Malam.
27 27. Mahes.
28 28. Kedekatan Berlanjut.
29 29. Pertengkaran.
30 30. Kemarahan Sean.
31 31. Arion Sakit!
32 32. Arion Sakit (2).
33 33. Rival.
34 34. Perhatian.
35 35. Demi Anna.
36 36. Kedatangan Ibu.
37 37. Kedatangan Ibu (2).
38 38. Ingkar.
39 39. Risau.
40 40. Kala Itu.
41 41. Rencana Ibu.
42 42. Vanessa.
43 43. Pulang.
44 44. Berdua.
45 45. Akhir Pekan.
46 46. Semerah Tomat.
47 47. Deru Ombak.
48 48. Jangan Menangis.
49 49. Membingungkan.
50 50. Dengan Siapa?
51 51. Kecemburuan.
52 52. Anna Salah Tingkah.
53 53. Dia lagi!
54 54. Syarat.
55 55. Ide Mita.
56 56. Mabuk.
57 57. Mabuk (2).
58 58. Khawatir.
59 59. Rahasia Hati.
60 60. Mencoba.
61 61. Mencurigakan.
62 62. Pergi
63 63. Cincin.
64 64. Pembangkang.
65 65. Restu Yang Ditolak.
66 66. Kepanikan.
67 67. Insiden.
68 68. Insiden (2).
69 69. Rindu.
70 70. Rahasiakan Dulu.
71 71. Keras Kepala Anna.
72 72. Koma.
73 73. Tidak Suka.
74 74. Doa Anak Baik.
75 75. Malam.
76 76. Bergerak?
77 77. Arion.
78 78. Syukurlah...
79 79. Sok Jual Mahal.
80 80. Aku lelah...
81 81. Kebahagiaan Ibu.
82 82. Menangis.
83 83. Neraka Sesaat.
84 84. Sebuah Rahasia.
85 85. Sebuah Rahasia (2).
86 86. Hari Itu..
87 87. Melepaskan.
88 88. Galau.
89 89. Bertemu Mahes.
90 90. Sssttt... Rahasia!
91 91. Semangkuk Mie.
92 92. Hari Berkabung.
93 93. Tumbuh Seperti Papa.
94 94. Surpriseee...
95 95. Sean Marah Besar.
96 96. Luka
97 97. Luka (2).
98 98. Drama Sean di Pagi Hari.
99 99. Menyelesaikan Masalah.
100 100. Ancaman.
101 101. Stasiun Kereta.
102 102. Aroma Parfum Sean.
103 103. Will You Marry Me?
104 104. Lala dan Ceritanya.
105 105. Pernikahan Tertutup.
106 106. Makan Malam Spesial.
107 107. Kado Aneh Vanessa.
108 108. Doa Ibu.
109 109. Pilih Yang Mana?
110 110. Luka itu.
111 111. Membuatnya tersenyum.
112 112. Kelaparan.
113 113. Tidak Enak Badan.
114 114. Anak?
115 115. Pemeriksaan.
116 116. Sean Murka.
117 117. Sean Murka (2).
118 118. Sesal.
119 119. Diam.
120 120. Lupakan.
121 121. Lupakan (2).
122 122. Menuju RS.
123 123. Malunyaa...
124 124. Maaf.
125 125. Angga Gugup.
126 126. Heboh.
127 127. Polusi Suara.
128 128. Kelucuan Lala.
129 129. Ketahuan.
130 130. Nama Panggilan.
131 131. Sean Iri.
132 132. Di Balik Sosok Angga.
133 133. Presdir Masa Depan.
134 134. Bermain Dengannya.
135 135. Angga Sakit?
136 136. Panik
137 137. Menjenguk Angga.
138 138. Mengantarkan Makanan.
139 139. Penciuman Sean Terganggu.
140 140. Aneh!
141 141. Mual.
142 142. Firasat Ibu.
143 143.Positif?
144 144. Masalah Naik Mobil.
145 145. Arion Cemburu.
146 146. Arion Cemburu (2).
147 147. Dongeng Menjelang Tidur.
148 148. Dia Bukan Kesalahan.
149 149. Balas Dendam.
150 150. Kekanakan!
151 151. Rujak Mangga.
152 152. Membuncit.
153 153. Gerakan Pertama.
154 154. Bawa Aku, Yan...
155 155. Sisi Lain Sean.
156 156. Maaf Sayang.
157 157. Minggu Ku.
158 158. Sebenarnya...
159 159. Kecelakaan Pesawat.
160 160. Kesalahan Angga.
161 161. Nyawa Hidupku.
162 162. Duniaku.
163 163. Piknik.
164 164. Kecemasan Sean.
165 165. Kontraksi.
166 166. Kekonyolan Sean.
167 167. Kecemburuan Anak Sulung.
168 168. Meluluhkan Hati Arion.
169 169. 1 Hari Bersama Arion.
170 170. Menginap.
171 171. Pengantin Baru?
172 172. Melihat Dari Kejauhan.
173 173. Kecemasan Seorang Suami.
174 174. Perut Buncit Sean.
175 175. Hari Peresmian.
176 176. Peternakan Buaya.
177 177. Olahraga.
178 178. Sebuah Keikhlasan.
179 179. Hari Bebas.
180 180. Harapan.
181 181. Liburan Selesai.
182 182. Permintaan Angga.
183 183. Persiapan.
184 184. Dia Masih Hidup.
185 185. Alasan Kau Datang...
186 186. Sebuah Kesalahan.
187 187. Tangis Kehilangan.
188 188. Kisah Angga.
189 189. Menjemput Kebahagiaan.
190 190. Sempurna.
191 191. Galau Stadium Akhir.
192 192. Dunia Pernikahan.
193 193. Ibu Pulang.
194 194. Penantian Panjang.
195 195. Berdamai.
196 196. Saling Melengkapi.
197 197. Calon Pembimbing.
198 198. Perpisahan (End).
Episodes

Updated 198 Episodes

1
1. PROLOG.
2
2. Sang Pelukis.
3
3. Permen.
4
4. Anak Itu?
5
5. Mencari tau.
6
6. Penasaran.
7
7. Persaingan.
8
8. Terungkap.
9
9. Aku Ayahnya!
10
10. Bohong!
11
11. Kenangan Masa Lalu.
12
12. Bermain Bersama.
13
13. Harus Bicara.
14
14. Sampel Rambut Arion.
15
15. Tersesat.
16
16. Janji Jari Kelingking.
17
17. Menemani Arion.
18
18. Putraku.
19
19. Terbongkar.
20
20. Kegundahan Hati.
21
21. Rencana Gila Sean.
22
22. Masalah Tidur.
23
23. Salah Tingkah.
24
24. Curhat.
25
25. Cemburu.
26
26. Langit Malam.
27
27. Mahes.
28
28. Kedekatan Berlanjut.
29
29. Pertengkaran.
30
30. Kemarahan Sean.
31
31. Arion Sakit!
32
32. Arion Sakit (2).
33
33. Rival.
34
34. Perhatian.
35
35. Demi Anna.
36
36. Kedatangan Ibu.
37
37. Kedatangan Ibu (2).
38
38. Ingkar.
39
39. Risau.
40
40. Kala Itu.
41
41. Rencana Ibu.
42
42. Vanessa.
43
43. Pulang.
44
44. Berdua.
45
45. Akhir Pekan.
46
46. Semerah Tomat.
47
47. Deru Ombak.
48
48. Jangan Menangis.
49
49. Membingungkan.
50
50. Dengan Siapa?
51
51. Kecemburuan.
52
52. Anna Salah Tingkah.
53
53. Dia lagi!
54
54. Syarat.
55
55. Ide Mita.
56
56. Mabuk.
57
57. Mabuk (2).
58
58. Khawatir.
59
59. Rahasia Hati.
60
60. Mencoba.
61
61. Mencurigakan.
62
62. Pergi
63
63. Cincin.
64
64. Pembangkang.
65
65. Restu Yang Ditolak.
66
66. Kepanikan.
67
67. Insiden.
68
68. Insiden (2).
69
69. Rindu.
70
70. Rahasiakan Dulu.
71
71. Keras Kepala Anna.
72
72. Koma.
73
73. Tidak Suka.
74
74. Doa Anak Baik.
75
75. Malam.
76
76. Bergerak?
77
77. Arion.
78
78. Syukurlah...
79
79. Sok Jual Mahal.
80
80. Aku lelah...
81
81. Kebahagiaan Ibu.
82
82. Menangis.
83
83. Neraka Sesaat.
84
84. Sebuah Rahasia.
85
85. Sebuah Rahasia (2).
86
86. Hari Itu..
87
87. Melepaskan.
88
88. Galau.
89
89. Bertemu Mahes.
90
90. Sssttt... Rahasia!
91
91. Semangkuk Mie.
92
92. Hari Berkabung.
93
93. Tumbuh Seperti Papa.
94
94. Surpriseee...
95
95. Sean Marah Besar.
96
96. Luka
97
97. Luka (2).
98
98. Drama Sean di Pagi Hari.
99
99. Menyelesaikan Masalah.
100
100. Ancaman.
101
101. Stasiun Kereta.
102
102. Aroma Parfum Sean.
103
103. Will You Marry Me?
104
104. Lala dan Ceritanya.
105
105. Pernikahan Tertutup.
106
106. Makan Malam Spesial.
107
107. Kado Aneh Vanessa.
108
108. Doa Ibu.
109
109. Pilih Yang Mana?
110
110. Luka itu.
111
111. Membuatnya tersenyum.
112
112. Kelaparan.
113
113. Tidak Enak Badan.
114
114. Anak?
115
115. Pemeriksaan.
116
116. Sean Murka.
117
117. Sean Murka (2).
118
118. Sesal.
119
119. Diam.
120
120. Lupakan.
121
121. Lupakan (2).
122
122. Menuju RS.
123
123. Malunyaa...
124
124. Maaf.
125
125. Angga Gugup.
126
126. Heboh.
127
127. Polusi Suara.
128
128. Kelucuan Lala.
129
129. Ketahuan.
130
130. Nama Panggilan.
131
131. Sean Iri.
132
132. Di Balik Sosok Angga.
133
133. Presdir Masa Depan.
134
134. Bermain Dengannya.
135
135. Angga Sakit?
136
136. Panik
137
137. Menjenguk Angga.
138
138. Mengantarkan Makanan.
139
139. Penciuman Sean Terganggu.
140
140. Aneh!
141
141. Mual.
142
142. Firasat Ibu.
143
143.Positif?
144
144. Masalah Naik Mobil.
145
145. Arion Cemburu.
146
146. Arion Cemburu (2).
147
147. Dongeng Menjelang Tidur.
148
148. Dia Bukan Kesalahan.
149
149. Balas Dendam.
150
150. Kekanakan!
151
151. Rujak Mangga.
152
152. Membuncit.
153
153. Gerakan Pertama.
154
154. Bawa Aku, Yan...
155
155. Sisi Lain Sean.
156
156. Maaf Sayang.
157
157. Minggu Ku.
158
158. Sebenarnya...
159
159. Kecelakaan Pesawat.
160
160. Kesalahan Angga.
161
161. Nyawa Hidupku.
162
162. Duniaku.
163
163. Piknik.
164
164. Kecemasan Sean.
165
165. Kontraksi.
166
166. Kekonyolan Sean.
167
167. Kecemburuan Anak Sulung.
168
168. Meluluhkan Hati Arion.
169
169. 1 Hari Bersama Arion.
170
170. Menginap.
171
171. Pengantin Baru?
172
172. Melihat Dari Kejauhan.
173
173. Kecemasan Seorang Suami.
174
174. Perut Buncit Sean.
175
175. Hari Peresmian.
176
176. Peternakan Buaya.
177
177. Olahraga.
178
178. Sebuah Keikhlasan.
179
179. Hari Bebas.
180
180. Harapan.
181
181. Liburan Selesai.
182
182. Permintaan Angga.
183
183. Persiapan.
184
184. Dia Masih Hidup.
185
185. Alasan Kau Datang...
186
186. Sebuah Kesalahan.
187
187. Tangis Kehilangan.
188
188. Kisah Angga.
189
189. Menjemput Kebahagiaan.
190
190. Sempurna.
191
191. Galau Stadium Akhir.
192
192. Dunia Pernikahan.
193
193. Ibu Pulang.
194
194. Penantian Panjang.
195
195. Berdamai.
196
196. Saling Melengkapi.
197
197. Calon Pembimbing.
198
198. Perpisahan (End).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!