4. Anak Itu?

***

Semua orang bersorak. bertepuk tangan menyambut kedatangan tamu undangan yang dinanti-nantikan.

Semua orang memuji terutama kaum ibu-ibu yang seperti kagum dengan ketampanan pria yang tengah berdiri di atas panggung tersebut.

"Mama... Arion tidak kelihatan..." protes Arion sambil sesekali berjinjit penasaran melihat siapa yang berada di atas panggung di depan sana. dengan tinggi badan yang segitu, Arion tentu saja tidak bisa melihatnya. membuatnya terus merengek memaksa Anna untuk berpindah tempat sedikit ke depan.

"Tidak bisa Arion... tidak ada tempat lagi..." ucap Anna menjelaskan. yang ada mereka akan kena marah nanti jika memaksa masuk dan berdiri paling depan.

"Arion tidak kelihatan Ma...". Arion terus saja merengek membuat Anna kewalahan.

bahkan digendong pun tak ada perubahan. Arion tetap tidak bisa melihat pemandangan apa di depan sana.

"Agghh...". Anna benar-benar harus sabar menghadapi anaknya itu. pandangannya terus mengamati sekitar, mencari celah agar bisa dilalui untuk mendekat ke arah panggung.

"Lewat sini sayang..." ajak Anna dengan terus menggandeng tangan Arion agar tidak terpisah.

"Permisi kak...". Perlahan Anna dan Arion memang sedikit mendekati panggung. tapi tetap saja Arion tidak bisa melihat secara jelas. beda lagi dengan Anna, dengan jarak yang sedikit cukup jauh wanita tetap mampu melihat dengan jelas. matanya membulat sempurna melihat siapa sosok yang tengah berdiri di atas sana. sedikit memberi sambutan kepada seluruh pengunjung Mall tersebut.

Dia?

Dadanya berdegup kencang. tak menyangka kalau akan di pertemukan dengan Sean, mantan kekasihnya di tempat seperti ini.

"Mama, mau kemana?" protes Arion karena melihat Anna kembali menggandeng tangannya dan berjalan menjauhi panggung.

padahal Arion sudah sangat senang bisa lebih dekat dan melihat panggung dari jarak yang cukup dekat.

"Arion mau disini... disini saja..." rengek bocah itu. sedangkan Anna, yang dilakukannya adalah sedikit menundukkan pandangannya agar tak terlihat dari siapapun.

Kenapa dia disini? batin Anna masih terus penasaran tentang keberadaan Sean di Mall ini, apalagi menjadi tamu undangan Acara melukis kali ini.

"Jangan-jangan..?". Anna beralih pada banner di sekelilingnya. matanya membulat sempurna.

Kenapa aku baru menyadarinya? sesalnya dalam hati setelah melihat logo Perusahaan milik keluarga Sean terpampang jelas di atas sana.

Sungguh Anna benar-benar tidak tau kalau Acara ini adalah Acara yang diadakan atas nama Perusahaan dibawah kepemimpinan Sean.

andai tau hal itu sejak awal, Anna tidak akan membawa Arion kesini.

walaupun hubungan Anna dan Sean telah berakhir beberapa tahun silam, tapi tetap saja. masih ada hal yang belum terselesaikan.

Sejenak Anna menatap wajah putranya penuh kekhawatiran.

Bagaimana ini?

Meninggalkan tempat itu lebih awal juga percuma. Arion tidak akan mau, apalagi bocah itu sangat bersemangat mendengar pengumuman hasil lomba barusan yang akan di bacakan sebentar lagi.

MC Acara bersiap membacakan siapa saja pemenang lomba kali ini.

mulai dari juara harapan hingga puncaknya juara satu. bersamaan dengan itu pula, jantung Anna semakin berdebar kencang. bingung harus berbuat apa nanti, jika seandainya Arion menjadi salah satu anak beruntung yang menang lomba mewarnai.

Apa yang harus aku lakukan?

"Juara satu pemenang lomba mewarnai kali ini adalah...". MC mulai bersuara, disambut dengan teriakan orang tua yang menyebutkan nama anak mereka. sedangkan Anna memejamkan mata begitu rapat. berharap sekaligus takut mendengar pengumuman itu.

"Dia adalah..." teriak MC lagi.

"Huuu..." sorakan orang-orang semakin kencang, karena merasa di goda oleh pembawa acara tersebut.

"Selamat untuk Nomor peserta 022 atas nama Arion..." ucap MC itu menyebutkan sebuah nama.

"Arion... mana yang bernama Arion...?".

Semua orang saling pandang. mencari nomor 022 di dada setiap anak.

Arion? Anna terkejut sekaligus bahagia.

"Mama...". Arion juga tidak kalah hebohnya ketika namanya di sebut.

"Iya sayang... Arion menang..." ucap Anna dengan bangganya.

"Nak Arion dimohon untuk segera naik ke panggung untuk menerima piala dan hadiah utama..." MC bersuara.

membuat Anna dengan gemetar menggandeng tangan Arion mendekati panggung. tentu saja dengan pandangan terus melihat ke arah bawah. takut pria di depan sana menyadari keberadaannya.

"Arion naik sendiri ya... mama tunggu disini" pinta Anna sesaat sebelum Arion benar-benar berjalan naik panggung dengan senyum bahagia.

Bukankah dia anak yang tadi?

Sean terkejut. tak menyangka kalau Arion yang menang lomba adalah anak yang ia temui beberapa saat yang lalu saat dirinya dan Asisten pribadinya baru saja tiba.

"Dimohon untuk Pak Sean menyerahkan piala dan hadiahnya..." ucap MC memimpin acara.

Dengan sigap, Sean memberikan piala kecil dan hadiah kepada Arion. "Selamat Arion..." ucapnya dengan tulus.

"Terimakasih Om...". Arion sangat bahagia.

"Jadi Arion, bagaimana perasaanmu menang lomba?" tanya MC kepada Arion.

"Senang," jawab Arion singkat. disambut dengan gelak tawa pengunjung lain melihat tinggah lucu bocah itu.

"Ada yang bisa Arion ucapkan? untuk orang tua mungkin..." lanjut MC.

Arion mengambil alih Mic pemberian MC. menatap ke arah depan dimana Anna berdiri.

"Mamaa terimakasih... Arion menang..." teriak Arion dan semua pengunjung bertepuk tangan.

sedangkan Anna terharu mendengar ucapan terimakasih dari putranya itu.

"Jadi Arion datang bersama Mama?".

"Hem,".

"Dimana Mamanya Arion?" tanya MC lagi.

Seketika Arion menunjuk ke arah pengunjung di depan sana.

"Mamanya Arion..." MC mengedarkan pandangannya. hingga tatapan semua orang tertuju pada Anna. "Yang memakai baju warna Pastel?" tanya MC pada Arion dan langsung dibalas anggukan kepala bocah itu.

"Oh, Nona Annara Putri?". MC terkejut melihat siapa yang Arion sebut dengan Mama itu.

bukan hanya MC, Sean yang tadinya tak begitu peduli langsung menaikkan pandangannya mendengar sebuat nama di sebut. matanya itu mencari sosok Annara putri itu.

Anna?

"Oh sangat diluar dugaan... ternyata pemenang lomba kali ini adalah putra dari seorang pelukis tanah air Nona Annara... bisa beri tepuk tangan yang meriah?" MC itupun mempersilahkan Anna ikut memberi motivasi untuk seluruh anak yang ikut lomba kali ini.

dengan langkah yang sedikit ragu, pada akhirnya Anna benar-benar berjalan ke arah panggung disertai dengan detak jantung yang kian berpacu hebat.

Anna tengah memberi sedikit sambutan dan memotivasi seluruh anak di tempat ini. sedangkan Sean, pria tak lepas mengamati sosok mantan kekasihnya yang tak lagi ia lihat beberapa tahun belakangan.

Anna... Anak itu anaknya Anna? dia sudah menikah? kapan?

Melihat Anna kembali, entah kenapa da perasaan aneh yang merayap di dalam hati Sean. entah perasaan apa itu, hanya saja rasanya sedikit menyesakkan.

"Terimakasih untuk penyelenggara acara pada pagi ini, terimakasih telah memilih Arion menjadi pemenang. tapi bagi anak-anak lain, jangan berkecil hati... ayo lebih berlatih dan terus berlatih..."

Bahkan sampai Anna selesai bicara sekalipun, Sean terus mengamatinya.

Semua orang bertepuk tangan.

***

Terpopuler

Comments

Sennja

Sennja

crita'a bgus smpe sni..mudah2 bab slanjut'a bagus jg❤❤❤

2023-11-08

2

lihat semua
Episodes
1 1. PROLOG.
2 2. Sang Pelukis.
3 3. Permen.
4 4. Anak Itu?
5 5. Mencari tau.
6 6. Penasaran.
7 7. Persaingan.
8 8. Terungkap.
9 9. Aku Ayahnya!
10 10. Bohong!
11 11. Kenangan Masa Lalu.
12 12. Bermain Bersama.
13 13. Harus Bicara.
14 14. Sampel Rambut Arion.
15 15. Tersesat.
16 16. Janji Jari Kelingking.
17 17. Menemani Arion.
18 18. Putraku.
19 19. Terbongkar.
20 20. Kegundahan Hati.
21 21. Rencana Gila Sean.
22 22. Masalah Tidur.
23 23. Salah Tingkah.
24 24. Curhat.
25 25. Cemburu.
26 26. Langit Malam.
27 27. Mahes.
28 28. Kedekatan Berlanjut.
29 29. Pertengkaran.
30 30. Kemarahan Sean.
31 31. Arion Sakit!
32 32. Arion Sakit (2).
33 33. Rival.
34 34. Perhatian.
35 35. Demi Anna.
36 36. Kedatangan Ibu.
37 37. Kedatangan Ibu (2).
38 38. Ingkar.
39 39. Risau.
40 40. Kala Itu.
41 41. Rencana Ibu.
42 42. Vanessa.
43 43. Pulang.
44 44. Berdua.
45 45. Akhir Pekan.
46 46. Semerah Tomat.
47 47. Deru Ombak.
48 48. Jangan Menangis.
49 49. Membingungkan.
50 50. Dengan Siapa?
51 51. Kecemburuan.
52 52. Anna Salah Tingkah.
53 53. Dia lagi!
54 54. Syarat.
55 55. Ide Mita.
56 56. Mabuk.
57 57. Mabuk (2).
58 58. Khawatir.
59 59. Rahasia Hati.
60 60. Mencoba.
61 61. Mencurigakan.
62 62. Pergi
63 63. Cincin.
64 64. Pembangkang.
65 65. Restu Yang Ditolak.
66 66. Kepanikan.
67 67. Insiden.
68 68. Insiden (2).
69 69. Rindu.
70 70. Rahasiakan Dulu.
71 71. Keras Kepala Anna.
72 72. Koma.
73 73. Tidak Suka.
74 74. Doa Anak Baik.
75 75. Malam.
76 76. Bergerak?
77 77. Arion.
78 78. Syukurlah...
79 79. Sok Jual Mahal.
80 80. Aku lelah...
81 81. Kebahagiaan Ibu.
82 82. Menangis.
83 83. Neraka Sesaat.
84 84. Sebuah Rahasia.
85 85. Sebuah Rahasia (2).
86 86. Hari Itu..
87 87. Melepaskan.
88 88. Galau.
89 89. Bertemu Mahes.
90 90. Sssttt... Rahasia!
91 91. Semangkuk Mie.
92 92. Hari Berkabung.
93 93. Tumbuh Seperti Papa.
94 94. Surpriseee...
95 95. Sean Marah Besar.
96 96. Luka
97 97. Luka (2).
98 98. Drama Sean di Pagi Hari.
99 99. Menyelesaikan Masalah.
100 100. Ancaman.
101 101. Stasiun Kereta.
102 102. Aroma Parfum Sean.
103 103. Will You Marry Me?
104 104. Lala dan Ceritanya.
105 105. Pernikahan Tertutup.
106 106. Makan Malam Spesial.
107 107. Kado Aneh Vanessa.
108 108. Doa Ibu.
109 109. Pilih Yang Mana?
110 110. Luka itu.
111 111. Membuatnya tersenyum.
112 112. Kelaparan.
113 113. Tidak Enak Badan.
114 114. Anak?
115 115. Pemeriksaan.
116 116. Sean Murka.
117 117. Sean Murka (2).
118 118. Sesal.
119 119. Diam.
120 120. Lupakan.
121 121. Lupakan (2).
122 122. Menuju RS.
123 123. Malunyaa...
124 124. Maaf.
125 125. Angga Gugup.
126 126. Heboh.
127 127. Polusi Suara.
128 128. Kelucuan Lala.
129 129. Ketahuan.
130 130. Nama Panggilan.
131 131. Sean Iri.
132 132. Di Balik Sosok Angga.
133 133. Presdir Masa Depan.
134 134. Bermain Dengannya.
135 135. Angga Sakit?
136 136. Panik
137 137. Menjenguk Angga.
138 138. Mengantarkan Makanan.
139 139. Penciuman Sean Terganggu.
140 140. Aneh!
141 141. Mual.
142 142. Firasat Ibu.
143 143.Positif?
144 144. Masalah Naik Mobil.
145 145. Arion Cemburu.
146 146. Arion Cemburu (2).
147 147. Dongeng Menjelang Tidur.
148 148. Dia Bukan Kesalahan.
149 149. Balas Dendam.
150 150. Kekanakan!
151 151. Rujak Mangga.
152 152. Membuncit.
153 153. Gerakan Pertama.
154 154. Bawa Aku, Yan...
Episodes

Updated 154 Episodes

1
1. PROLOG.
2
2. Sang Pelukis.
3
3. Permen.
4
4. Anak Itu?
5
5. Mencari tau.
6
6. Penasaran.
7
7. Persaingan.
8
8. Terungkap.
9
9. Aku Ayahnya!
10
10. Bohong!
11
11. Kenangan Masa Lalu.
12
12. Bermain Bersama.
13
13. Harus Bicara.
14
14. Sampel Rambut Arion.
15
15. Tersesat.
16
16. Janji Jari Kelingking.
17
17. Menemani Arion.
18
18. Putraku.
19
19. Terbongkar.
20
20. Kegundahan Hati.
21
21. Rencana Gila Sean.
22
22. Masalah Tidur.
23
23. Salah Tingkah.
24
24. Curhat.
25
25. Cemburu.
26
26. Langit Malam.
27
27. Mahes.
28
28. Kedekatan Berlanjut.
29
29. Pertengkaran.
30
30. Kemarahan Sean.
31
31. Arion Sakit!
32
32. Arion Sakit (2).
33
33. Rival.
34
34. Perhatian.
35
35. Demi Anna.
36
36. Kedatangan Ibu.
37
37. Kedatangan Ibu (2).
38
38. Ingkar.
39
39. Risau.
40
40. Kala Itu.
41
41. Rencana Ibu.
42
42. Vanessa.
43
43. Pulang.
44
44. Berdua.
45
45. Akhir Pekan.
46
46. Semerah Tomat.
47
47. Deru Ombak.
48
48. Jangan Menangis.
49
49. Membingungkan.
50
50. Dengan Siapa?
51
51. Kecemburuan.
52
52. Anna Salah Tingkah.
53
53. Dia lagi!
54
54. Syarat.
55
55. Ide Mita.
56
56. Mabuk.
57
57. Mabuk (2).
58
58. Khawatir.
59
59. Rahasia Hati.
60
60. Mencoba.
61
61. Mencurigakan.
62
62. Pergi
63
63. Cincin.
64
64. Pembangkang.
65
65. Restu Yang Ditolak.
66
66. Kepanikan.
67
67. Insiden.
68
68. Insiden (2).
69
69. Rindu.
70
70. Rahasiakan Dulu.
71
71. Keras Kepala Anna.
72
72. Koma.
73
73. Tidak Suka.
74
74. Doa Anak Baik.
75
75. Malam.
76
76. Bergerak?
77
77. Arion.
78
78. Syukurlah...
79
79. Sok Jual Mahal.
80
80. Aku lelah...
81
81. Kebahagiaan Ibu.
82
82. Menangis.
83
83. Neraka Sesaat.
84
84. Sebuah Rahasia.
85
85. Sebuah Rahasia (2).
86
86. Hari Itu..
87
87. Melepaskan.
88
88. Galau.
89
89. Bertemu Mahes.
90
90. Sssttt... Rahasia!
91
91. Semangkuk Mie.
92
92. Hari Berkabung.
93
93. Tumbuh Seperti Papa.
94
94. Surpriseee...
95
95. Sean Marah Besar.
96
96. Luka
97
97. Luka (2).
98
98. Drama Sean di Pagi Hari.
99
99. Menyelesaikan Masalah.
100
100. Ancaman.
101
101. Stasiun Kereta.
102
102. Aroma Parfum Sean.
103
103. Will You Marry Me?
104
104. Lala dan Ceritanya.
105
105. Pernikahan Tertutup.
106
106. Makan Malam Spesial.
107
107. Kado Aneh Vanessa.
108
108. Doa Ibu.
109
109. Pilih Yang Mana?
110
110. Luka itu.
111
111. Membuatnya tersenyum.
112
112. Kelaparan.
113
113. Tidak Enak Badan.
114
114. Anak?
115
115. Pemeriksaan.
116
116. Sean Murka.
117
117. Sean Murka (2).
118
118. Sesal.
119
119. Diam.
120
120. Lupakan.
121
121. Lupakan (2).
122
122. Menuju RS.
123
123. Malunyaa...
124
124. Maaf.
125
125. Angga Gugup.
126
126. Heboh.
127
127. Polusi Suara.
128
128. Kelucuan Lala.
129
129. Ketahuan.
130
130. Nama Panggilan.
131
131. Sean Iri.
132
132. Di Balik Sosok Angga.
133
133. Presdir Masa Depan.
134
134. Bermain Dengannya.
135
135. Angga Sakit?
136
136. Panik
137
137. Menjenguk Angga.
138
138. Mengantarkan Makanan.
139
139. Penciuman Sean Terganggu.
140
140. Aneh!
141
141. Mual.
142
142. Firasat Ibu.
143
143.Positif?
144
144. Masalah Naik Mobil.
145
145. Arion Cemburu.
146
146. Arion Cemburu (2).
147
147. Dongeng Menjelang Tidur.
148
148. Dia Bukan Kesalahan.
149
149. Balas Dendam.
150
150. Kekanakan!
151
151. Rujak Mangga.
152
152. Membuncit.
153
153. Gerakan Pertama.
154
154. Bawa Aku, Yan...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!