Pergi

Saat Elvira melihat kamarnya, ia merasSaat Elvira melihata bahwa hidupnya telah berantakan. Kemarin ia dengan mantap mengatakan akan pindah dengan segera, tapi hari ini ia merasa enggan untuk berpisah dengan kamarnya ini. Hal itu mungkin dikarenakan tempat dimana ia akan pindah adalah rumah milik orang asing. Sebelumnya, Elvira telah membayangkan bagaimana rasanya pindah dan hidup bersama dengan Zayden. Sekarang angan-angan itu hanya berupa harapan semata. Kini ia menikah dengan kakak dari mantan pacarnya sendiri dan harus tinggal bersama dengan laki-laki itu mulai sekarang.

Wajah Elvira yang murung berhasil masuk di penglihatan Ibunya. Wanita itu tidak puas dengan sikap Elvira dalam menghadapi pernikahan, ia pun masuk dan membuka lemari dan mengambil koper dengan segera. Hal itu membuat Elvira kaget, ia tak menyangka ibunya akan tiba-tiba masuk dan membuka lemarinya.

"Apa yang ibu lakukan?"

"Apa lagi yang bisa aku lakukan? Tentu saja aku membereskan barang-barang mu supaya kamu bisa cepat pindah."

Wanita itu terus mengambil pakaian Elvira dan itu berhasil membuat Elvira marah. Entah kenapa ia merasa bahwa ia sedang diusir saat ini dan hal itu membuatnya tidak nyaman.

"Bu?!" Teriak Elvira marah.

"Apa?" ucapnya sang Ibu dengan nada yang tak kalah menantang.

"Apa kamu sedang mengusirku?"

"Ya, lalu kamu mau apa?"

Elvira selalu tau bahwa keluarganya selalu mencintai reputasi. Tapi ia tidak pernah menyangka bahwa keluarganya akan mengabaikan perasaannya dengan begitu saja. Seolah perasaannya bukan sesuatu yang berarti.

"Kenapa?"

Mendengar pertanyaan anaknya, sang ibu langsung menatap Elvira dengan tatapan tajam. Sifat Elvira sangat kekanakan di matanya. Hal itu terbukti dari bagaimana payahnya ia saat memilih suami. Sangat tidak kompeten dan tidak bisa diandalkan.

"Kamu sangat bodoh, aku tidak tau darimana kamu mendapatkan kepribadian seperti itu. Menikah dengan Zayden adalah aib terbesar dalam keluarga kita. Beruntung kakaknya mau bertanggungjawab, kalau tidak kami akan menanggung malu seumur hidup. Sekarang suami mu sedang menunggumu di mobil, jadi sebaiknya kamu segera bersiap-siap dan pindah dengan segera. Aku terlalu malas untuk melihatmu, kamu terlalu bebal dan keras kepala. Biarkan suamimu yang akan mendidik mu di rumah kalian yang baru."

Mendengar celaan ibunya, Elvira merasa sakit hati. Ia tau ia salah saat memilih Zayden untuk menjadi suaminya. Tapi itu bukanlah rencananya, siapa yang tau bahwa laki-laki yang kamu cintai selama 3 tahun akan meninggalkan mu tanpa ragu beberapa jam sebelum pernikahan.

Saat ini Elvira merasa patah hati dan terpuruk, tapi tidak ada satupun anggota keluarga yang menghiburnya. Bahkan mereka begitu kompak menyelanya dan menyuruhnya untuk cepat-cepat pindah.

"Apa reputasi lebih penting dari perasaan putrimu?"

Suara Elvira sedikit bergetar, ia ingin dibujuk dan dihibur. Tapi saat ini tidak ada yang mengerti perasaannya dan itu berhasil membuatnya ingin menangis sekarang.

"Apa yang kamu harapkan? Reputasi adalah perasaan ibumu, tapi kamu mengabaikannya. Kenapa aku harus mengerti perasaanmu sedangkan kamu tidak mengerti perasaan Ibu mengenai hal itu. Pergilah, ibu sudah muak melihatmu."

Mendengar hal itu perasaan Elvira terasa begitu sakit. Hampir setiap hari sepanjang hidupnya ia berusaha untuk menjadi yang terbaik. Ia selalu menjadi anak yang berprestasi, hanya karena ia lebih memilih jadi pengusaha dan bukan bekerja di bidang hukum. Semuanya langsung berubah seketika. Semua hal yang ia lakukan selalu salah di mata keluarga. Termasuk saat ia memilih untuk menikah muda dan menikahi Zayden sebagai pendamping hidupnya.

Tanpa melihat ekspresi sedih anaknya, sang Ibu mengambil semua pakaian Elvira dan menaruhnya di 3 koper sekaligus. Semua pakaiannya sekarang sudah tidak ada di lemari, seolah ibunya melarang untuk ia pulang lagi ke rumah ini. Elvira pun langsung mengambil satu koper dengan marah.

"Ibu bisa membakar sisanya."

Elvira pun langsung keluar dari rumah. Ia tidak menyangka ia akan pergi dari rumah ini dengan cara yang begitu buruk. Hampir sepanjang hidupnya ia hidup di rumah ini, dan untuk pertama kalinya ia menyadari bahwa rumah ini tidak pernah menganggapnya sebagai bagian dari keluarga.

Elvira menahan kesedihannya dengan sekuat tenaga. Ia tidak sudi menangis untuk saat ini. Ia tidak mau anggota keluarga melihatnya dengan cara yang menyedihkan.

Saat Elvira sampai di depan mobil Ivan, ia pun sadar bahwa tidak ada satupun anggota keluarga yang keluar untuk mengantarkan kepergiannya. Hal itu membuat Elvira mencibir dan tersenyum miris.

'aku sangat tidak penting dalam hidup mereka'

Saat itulah Elvira merasa hidupnya begitu gagal, semua bayangan indah dalam hidupnya mengenai masa depan telah terhapus tanpa sisa.

Elvira bingung dan tidak tau arah hidupnya setelah ini. Menikah dengan orang asing dan ditinggalkan oleh keluarga, kekasih serta sahabatmu sendiri. Itu begitu menyakitkan dan ia tidak tau apakah ia bisa bangkit dan butuh waktu berapa lama untuk mengembalikan perasaannya seperti sedia kala.

Saat Elvira menatap ke depan dengan tatapan yang kosong. Ivan menepuk bahu Elvira dengan lembut.

"Ayo kita pulang."

Mendengar kata pulang, perasaan Elvira merasa hatinya sedikit perih.

"Pulang? Kemana?"

Ivan entah kenapa merasa Elvira terlihat begitu kosong. Ia tidak tahan melihat Elvira dengan penampilan semacam ini. Ivan pun memeluk Elvira sekali lagi dan menepuk bahu Elvira.

"Kemana? Tentu saja ke rumah kita."

Mendapatkan bahu lebar untuk ia bersandar membuat Elvira merasa begitu lemah. Ia pun menangis dan memeluk Ivan dengan erat. Ia menangis melampiaskan semua kesedihan yang ia rasakan. Elvira merasa bahwa menangis selama semalaman tidak cukup untuk membuat rasa sedihnya itu menghilang.

Pelukan Ivan begitu hangat hingga membuat Elvira merasa ingin bergantung padanya. Ia menangis untuk waktu yang lama dan menatap Ivan dengan tatapan bersyukur.

"Terima kasih."

Ini mungkin ucapan terima kasih yang ia ucapkan untuk Ivan yang kesekian kalinya. Ia tidak pernah menyangka dari semua orang yang paling ia sayangi, hanya ada satu orang asing yang akan menolongnya dalam keterpurukan.

Ivan pun mengambil koper milik Elvira tanpa melepas genggamannya pada tangan sang istri. Ia menggenggam begitu erat seolah enggan untuk kehilangan. Hal itu membuat Elvira merasa dibutuhkan dan dianggap begitu berharga. Walaupun ia tau itu mungkin sebuah ilusi, tapi Elvira entah mengapa menaruh begitu banyak harapan. Ia berharap Ivan akan menjadi orang yang akan menjaganya seumur hidup dan memeluknya dengan cara seperti ini untuk waktu yang lama.

Ivan dan Elvira pun pergi dari rumah itu dan berangkat menuju rumah masa depan mereka.

Di sudut kamar milik Elvira, Ibunya menatap nanar semua barang-barang yang Elvira tinggalkan.  Hal itu membuat sang suami hanya mampu menggelengkan kepala.

"Kamu terlalu keras padanya."

"Memangnya kalau tidak begini dia akan mau pergi. Dia sudah dewasa, sudah saatnya dia sadar bahwa tidak semua hal yang dia inginkan akan selalu menjadi miliknya. Kamu terlalu memanjakannya, itulah kenapa dia tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk untuknya."

Mereka memang selalu bertengkar soal masa depan Elvira. Bagi sang suami, asalkan Elvira bahagia maka dia bebas melakukan apapun. Tapi itu berbeda untuk sang istri, dia memiliki standar suksesnya sendiri. Hal itu membuat sang istri merasa bahwa Elvira adalah produk gagal yang tidak akan sukses. Hal itu membuat sang suami hanya mampu menghela nafas dengan pasrah.

'mungkin menikah dengan Ivan adalah salah satu jalan bagi Elvira menuju kebahagiaan'

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kenapa peran cewek nta TERLALU LEMAH menurut ku,Masih aja manangisi pengkhianat dan berharap dgn oerhatian keluarga yg EGOIS kek gitu,Ogeb..

2024-01-28

0

Fahri gani

Fahri gani

t

2023-11-22

0

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan harus berlangsung
2 Pernikahan tanpa cinta
3 Hanya berdua
4 Salah memilih
5 Bertemu di meja makan
6 Selalu bersama
7 Pergi
8 kondisi ivan
9 Bertemu keluarga Ivan
10 malam pertama
11 Ahli waris
12 Memasak untuk keluarga
13 Keberuntungan Elvira
14 Dia istriku
15 Kita bertiga
16 Pujian demi pujian
17 Pasangan baru
18 Nyonya CEO
19 Ketahuan
20 Patah hati nasional
21 Kesempatan
22 Proyek tertunda
23 Berkenalan
24 Ditolak
25 Pantas atau tidak
26 Mirip Ivan
27 Bahagia
28 Putri kita
29 Kembali lagi
30 Dia ada disini
31 Pergi
32 Kita bertemu
33 Memaksa
34 Berjuang kembali
35 Ibu membantu
36 Cinta Sena
37 Jauhi Zayden
38 Berita heboh
39 Elvira milikku
40 Butuh waktu
41 Ibu datang
42 Kemana Elvira?
43 Kita bertemu
44 Dia ibuku
45 Ceraikan Elvira
46 Ivan harus bahagia
47 Aku bersamamu
48 Zayden bisa menunggu
49 Hubungan kita
50 Aku kakakmu
51 Kacau
52 Mabuk
53 Emosi
54 Selesaikan
55 Memeriksa
56 Berjanjilah
57 Kamu pulang
58 Selamat
59 Kakak ipar
60 Selesaikan saja
61 Sambutan
62 Keluarga
63 Cucu pertama
64 Pelukan
65 tidak bisa bohong
66 Keputusan
67 awal baru
68 Pamer
69 Keluarga
70 Kemarilah
71 Kasar
72 Tidak normal
73 Terluka
74 Aneh
75 Harapan
76 Keadilan
77 Waktu berdua
78 Bangun
79 Menyadari
80 Mengingat
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Pernikahan harus berlangsung
2
Pernikahan tanpa cinta
3
Hanya berdua
4
Salah memilih
5
Bertemu di meja makan
6
Selalu bersama
7
Pergi
8
kondisi ivan
9
Bertemu keluarga Ivan
10
malam pertama
11
Ahli waris
12
Memasak untuk keluarga
13
Keberuntungan Elvira
14
Dia istriku
15
Kita bertiga
16
Pujian demi pujian
17
Pasangan baru
18
Nyonya CEO
19
Ketahuan
20
Patah hati nasional
21
Kesempatan
22
Proyek tertunda
23
Berkenalan
24
Ditolak
25
Pantas atau tidak
26
Mirip Ivan
27
Bahagia
28
Putri kita
29
Kembali lagi
30
Dia ada disini
31
Pergi
32
Kita bertemu
33
Memaksa
34
Berjuang kembali
35
Ibu membantu
36
Cinta Sena
37
Jauhi Zayden
38
Berita heboh
39
Elvira milikku
40
Butuh waktu
41
Ibu datang
42
Kemana Elvira?
43
Kita bertemu
44
Dia ibuku
45
Ceraikan Elvira
46
Ivan harus bahagia
47
Aku bersamamu
48
Zayden bisa menunggu
49
Hubungan kita
50
Aku kakakmu
51
Kacau
52
Mabuk
53
Emosi
54
Selesaikan
55
Memeriksa
56
Berjanjilah
57
Kamu pulang
58
Selamat
59
Kakak ipar
60
Selesaikan saja
61
Sambutan
62
Keluarga
63
Cucu pertama
64
Pelukan
65
tidak bisa bohong
66
Keputusan
67
awal baru
68
Pamer
69
Keluarga
70
Kemarilah
71
Kasar
72
Tidak normal
73
Terluka
74
Aneh
75
Harapan
76
Keadilan
77
Waktu berdua
78
Bangun
79
Menyadari
80
Mengingat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!