Hari ini, Ivan berencana membawa Elvira untuk ikut bersamanya ke tempat kerja. Hanya saja, mereka perlu mengantar Qilla, terlebih lagi gadis itu telah lama tidak pergi ke sekolah karena kondisi alergi sebelumnya. Akan tetapi ini juga dapat dikatakan sebagai sebuah keberkahan, mengingat bahwa ini pertama kalinya mereka mengantar Qilla ke sekolah berdua.
"Apakah kamu sudah siap?" Tanya Ivan pada putrinya.
Qilla mengangguk, ia tidak sabar untuk sampai ke sekolah lebih cepat. Ia ingin memperlihatkan pada semua orang betapa cantiknya ibunya saat ini. Ia juga ingin mengatakan bahwa ibunya adalah yang paling cantik diantara para ibu-ibu milik teman-temannya.
"Kamu terlihat tidak sabar untuk pergi ke sekolah. Apakah kamu sangat merindukan teman-temanmu?"
Qilla tersenyum lebar, akan tetapi ia segera menggeleng. "Aku tidak merindukan mereka, aku hanya ingin segera sampai di sekolah untuk memperlihatkan betapa cantiknya ibuku. Aku ingin pamer bahwa ibuku adalah wanita yang paling cantik diantara semua wali murid yang ada di sekolah."
"Haha pamer? Wahh, aku tidak menyangka anakku yang cantik ini ternyata sangat suka pamer."
Ivan pun mengusap kepala putrinya, lalu ia segera memasang sabuk pengaman. Setelah itu ia pun mengemudi menuju ke sekolah putrinya.
Dari awal hingga akhir kedua ayah dan anak itu berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat. Hal tersebut membuat Elvira tak bisa ikut ataupun mengerti tentang apa yang kedua orang itu bicarakan. Ia tidak tahu lelucon apa yang dibicarakan oleh putrinya kepada Ivan, dan hal tersebut membuat Elvira entah kenapa merasa sedikit tertinggal. Jadi Elvira hanya bisa terdiam dan melihat keduanya berinteraksi. Ketika mereka tertawa maka ia pun ikut tertawa walaupun ia tidak mengerti apa yang mereka bicarakan.
Ivan yang melihat istrinya hanya diam pun langsung menyadari bahwa ia sepertinya telah mengabaikan Elvira untuk beberapa saat.
"Kenapa kamu diam saja?"
"Tidak, aku hanya berpikir kalian berbicara dengan sangat mengasyikkan. Jadi aku tidak punya celah untuk ikut bersama kalian. Aku juga tidak mengerti apa yang kalian bicarakan." ucap Elvira jujur.
Ivan pun tersenyum dan segera mengusap kepala Elvira seperti halnya yang ia lakukan pada putrinya. Elvira masih sangat muda akan tetapi dia memiliki pemikiran yang cukup dewasa. Bahkan ketika ia mengatakan bahwa ia tidak mengerti maka ia akan mengatakan tidak mengerti. Bukan karena Elvira merasa rendah diri melainkan bahwa Elvira sadar bahwa kejujuran dan komunikasi adalah hal utama yang harus mereka lakukan saat menjalin hubungan.
"Suatu saat kamu juga akan mengerti apa yang kami bicarakan. Aku akan menyewa tutor untuk mengajarimu bahasa isyarat agar kamu dapat leluasa berkomunikasi dengan Putri kita. Akan tetapi aku takut itu akan membebani mu, jadi mari kita mulai pelan-pelan saja."
Elvira pun menganggukkan kepala dan mengerti bahwa mungkin terlalu cepat untuk dirinya belajar banyak hal sekaligus. Lagi pula ia memiliki lebih banyak waktu untuk berkomunikasi dengan mereka jadi mari kita mulai pelan-pelan saja.
Melihat Elvira tidak mempermasalahkan hal tersebut Ivan pun tersenyum. "Ngomong-ngomong yang aku bicarakan dengan Qilla tadi adalah tentang dirimu."
"Aku?"
"Ya. Putri kita tidak sabar untuk segera pergi ke sekolah dan memamerkan mu kepada teman-temannya. Dia ingin mengatakan pada mereka bahwa ibunya lah yang paling cantik di antara para wali murid di sekolahnya."
Mendengar hal itu Elvira pun tersipu. Ia tidak menyangka bahwa putrinya ternyata jauh lebih bersemangat dari siapapun saat ingin mengenalkannya pada orang lain. Mungkin karena Qilla sudah lama tidak memiliki sosok seorang ibu di sampingnya. Sehingga ia tidak sabar untuk pameran pada semua orang bahwa ia sebenarnya memiliki seorang ibu dalam hidupnya.
Elvira mengerti akan hal itu mengingat bahwa dirinya pun pernah merasakan hal yang sama. Walaupun dia memiliki keluarga yang lengkap dan orang tua yang hebat, tapi ia merasakan bahwa dua sosok itu sebenarnya tak pernah ada di sisinya. Kini Elvira merasakan pengalaman sebagai orang tua dan ia tentu saja tidak akan pernah mengulangi lagi kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang tuanya di masa lalu. Elvira pasti akan menjadi orang tua yang jauh lebih baik daripada mereka.
Setelah mereka sampai di sekolah, ketiganya pun akhirnya keluar dari mobil. Saat mereka keluar, betapa kagetnya Elvira saat melihat beberapa guru wanita datang dan mengerubungi Ivan dengan segera.
"Ahh, Tuan Ivan. Sudah lama tidak bertemu. Aku dengar Qilla sakit selama beberapa hari, itu membuat kami sangat khawatir." ucap mereka sambil mencubit pipi Qilla dengan gemas.
Akan tetapi sepertinya anak itu tidak terlalu suka saat para guru melakukannya. Jelas bahwa mereka sebenarnya lebih memperhatikan Ivan dibandingkan Qilla dan hal tersebut membuat Elvira tidak suka. Ia pun memberanikan diri untuk mendekat dan menarik Qilla di pelukannya.
Para guru wanita itu pun langsung menyadari bahwa sepertinya bukan hanya Ivan yang hadir untuk mengantar Qilla hari ini. Mereka baru pertama kali melihat Elvira dan mulai penasaran siapa sebenarnya wanita itu. Akan tetapi melihat bagaimana Ivan sangat jarang dekat dengan seorang wanita membuat mereka berpikir bahwa Elvira mungkin adalah kerabatnya. Apalagi penampilan Elvira sangat cantik dan masih muda membuat mereka menebak-nebak bahwa mungkin Elvira merupakan adik dari Ivan.
"Ohh, siapa wanita ini? Apakah ini adalah adik dari Tuan Ivan?"
"Sangat cantik, mirip seperti seperti kakaknya."
"Sepertinya keluarga Tuan Ivan memiliki gen yang sangat baik, jadi semua anggota keluarganya sangat cantik dan tampan."
Mendengar hal itu Ivan pun tersenyum. "Bukan, dia bukan adikku. Dia adalah Elvira, istriku."
Setelah Ivan mengatakan hal itu semua pun langsung hening. Tak ada satupun dari mereka yang berani untuk mengucapkan satu kalimat apapun. Selain karena mereka kaget, mereka juga takut menyinggung nyonya muda di depan mereka. Apalagi Elvira saat ini terlihat begitu galak dan tak tersenyum sedikitpun. Mungkin wanita itu marah karena mereka mendekati suaminya.
Mereka tidak takut pada Elvira Karena wanita itu terlihat galak ataupun menakutkan, tapi mereka takut pada akibat dari apa yang akan Elvira lakukan pada mereka. Karena semua orang tahu bahwa keluarga Ivan adalah keluarga yang berpengaruh dan memiliki kekayaan yang luar biasa.
Ivan sangat sering menyumbang banyak hal di sekolah ini, semua itu dikarenakan ia ingin menciptakan lingkungan yang sangat nyaman untuk putrinya. Hal itulah yang membuat para guru di sekolah mengetahui betapa kayanya keluarga Qilla. Mereka pun bermimpi untuk menjadi nyonya muda dalam keluarga mereka. Akan tetapi sepertinya angan-angan mereka untuk menjadi istri Ivan telah putus seketika. Istri Ivan sangat cantik dan mereka tak berani untuk bersaing dengannya.
"Ohh, Nyonya Ivan. Kami benar-benar tidak tau bahwa Tuan Ivan sudah menikah. Kami pikir anda adalah adiknya, kulit nyonya masih sangat halus dan terlihat sangat muda. Kami kira masih sekolah SMA." ucap mereka memuji.
Mendengar pujian mereka yang berlebihan, Elvira pun mencibir di dalam hati. Akan tetapi ia tetap tersenyum dan berkenalan dengan semuanya. Lagipula ia tidak ingin membuat musuh yang tidak penting, jadi sebaiknya ia berpura-pura saja untuk membuat semua orang nyaman.
"Terimakasih, kalian juga sangat cantik dan muda. Aku tidak menyangka bahwa guru-guru Qilla sangat energik dan bersemangat."
Entah itu sebuah sindiran atau pujian, mereka mengabaikannya. Yang penting Elvira tidak mempermasalahkan sikap mereka saat merayu Ivan sebelumnya. Jadi mereka pun tersenyum saja.
Setelah itu Elvira dan Ivan pun berpamitan meninggalkan Qilla. Mereka segera pergi ke perusahaan bersama. Akan tetapi dalam perjalanan Elvira menatap suaminya dengan tatapan tak suka.
"Kenapa guru-guru itu sangat genit dan centil. Mereka sama sekali tidak memiliki wibawa layaknya guru pada umumnya. Kamu juga, kenapa menanggapi mereka? Pake senyum-senyum segala lagi."
"Cieee cemburu." goda Ivan.
"Cihh, cemburu? Ogah."
Ivan hanya tersenyum dan melanjutkan perjalanannya. Ia senang saat melihat istrinya sedikit marah saat ia menanggapi godaan dari wanita lain. Hal tersebut entah kenapa membuatnya merasa sangat nyaman. Mungkin Elvira juga akan jatuh cinta padanya di masa depan. Atau mungkin wanita itu sudah jatuh cinta padanya tapi dia belum menyadarinya hingga sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments