Saat Elvira bangun dari tidurnya, dia merasa beban pikirannya telah hilang untuk beberapa saat. Entah berapa lama ia tidur sebelumnya, akan tetapi satu hal yang ia tahu, ia sudah tak berada di dalam mobil Ivan lagi. Kali ini ia berada di sebuah ruangan yang sangat luas dengan ornamen-ornamen yang megah layaknya hotel berbintang 5. Tidak, mungkin lebih baik dari itu.
Elvira pun langsung bangun dengan nafas terengah dan melihat sekelilingnya di mana tempat ini terlihat indah namun tak ia kenal. Setelah itu ia langsung turun dari tempat tidur dan membuka pintu, namun apa yang ia lihat membuatnya tercengang dan terdiam untuk waktu yang sangat lama.
'apa-apaan ini?'
Elvira melihat deretan pelayan menunggu di depan kamarnya sambil membawa berbagai macam pernak-pernik untuk keperluannya setelah bangun. Ia juga dapat melihat bahwa Rumah ini begitu luas dengan ruang tengah yang terkesan klasik dan mahal. Lampu-lampu kristal serta lukisan-lukisan yang menempel di dinding membuat Elvira menyadari bahwa ini jauh lebih baik dari rumah-rumah yang pernah ia kunjungi sebelumnya.
Saat Elvira keluar, para pelayan langsung menunduk hormat.
"Selamat sore Nyonya."
Melihat semua ini, Elvira pun mengingat kembali bagaimana adegan sebuah sinetron dari tontonan ibunya di masa lalu. Ia sempat berfikir bahwa cerita itu terlalu mengada-ada, bagaimana bisa ada orang yang dilayani sedemikian rupa di zaman yang modern ini. Akan tetapi setelah ia merasakannya sendiri sekarang, Elvira pun langsung sadar bahwa ia sebenarnya kurang wawasan.
"So-sore." ucap Elvira tergagap.
Elvira berasal dari kalangan orang kaya, keluarganya adalah orang terpandang yang memiliki hubungan dengan orang-orang yang memiliki jabatan tinggi. Akan tetapi entah kenapa ia merasa level Ivan terlalu jauh dari bayangan yang sebelumnya ada di benaknya. Sebenarnya sekaya Ivan itu?
Para sepupunya memang sempat membahas soal Ivan yang menjadi seorang pengusaha di luar kota. Akan tetapi tak ada yang membahas secara spesifik seberapa kaya kah Ivan sebenarnya. Namun jika melihat rumah ini maka dapat Elvira pastikan bahwa Ivan bukanlah orang kaya baru. Laki-laki itu pasti terlahir dengan sendok emas di mulutnya.
"Nyonya kami telah menyiapkan pakaian serta kebutuhan Nyonya. Jadi Nyonya dapat membersihkan diri sebelum makan malam nanti."
Elvira pun langsung mengangguk dan para pelayan langsung melayaninya dengan begitu telaten. Bahkan di kamar mandi ia dilayani layaknya berada di spa mahal dan profesional. Ia mandi dengan kelopak bunga mawar serta dipijit dengan berbagai macam rempah. Hal tersebut membuat Elvira mengumpat di dalam hati.
'sial, ini bahkan lebih baik dari spa langganan ibu. Apakah Ivan dilayani dengan cara ini sejak kecil?'
Membayangkan bagaimana Ivan dilayani seperti ini sejak kecil, Elvira pun berpikir bahwa ini adalah kehidupan yang ia idam-idamkan sepanjang hidupnya. Bahkan di otak kecilnya yang bodoh ini, ia sempat berpikir bahwa, bahkan jika Ivan berselingkuh dan memiliki wanita lain dalam pernikahan mereka, ia mungkin tak akan marah. Selama ia dilayani seperti ini sepanjang hidupnya.
Setelah menikmati berbagai pelayanan dari para pelayan yang bisa ia katakan sangat-sangat profesional. Elvira akhirnya bersiap untuk turun ke meja makan dan bertemu dengan anggota keluarga Ivan yang lainnya. Pakaian Elvira kali ini menggunakan dress merah muda yang terkesan bersahaja dan rambut bergelombang.
Melihat dirinya sendiri di pantulan cermin, Elvira pun kembali mengumpat di dalam hati. Ia benar-benar baru mengalami kehidupan semacam ini pertama kali dalam hidupnya. Bahkan saat ia melihat dirinya sendiri di depan cermin Elvira bahkan tak bisa mengenali dirinya sendiri. Dia terlihat sangat cantik, anggun dan memiliki kharisma yang berbeda seperti yang biasa ia lihat sebelumnya.
'ahhh aku terlihat sangat cantik, seperti putri konglomerat dari kalangan bangsawan'
Elvira sibuk memuji dirinya sendiri di dalam hati tentang betapa cantiknya ia malam ini dan betapa beruntungnya ia memiliki suami super kaya seperti Ivan. Ia bahkan lupa bahwa sebelumnya ia patah hati karena ditinggal oleh Zaydan setelah 3 tahun berpacaran.
Setelah semuanya siap akhirnya Elvira pun pergi menuju ruang makan dengan diantarkan oleh tiga pelayan. Sebenarnya Elvira sedikit gugup mengingat sepertinya keluarga Ivan bukanlah keluarga yang sembarangan. Ia takut akan melakukan sesuatu yang dapat menyinggung keluarga itu, apalagi mengingat ia dan Ivan sebelumnya adalah orang asing dan tiba-tiba ia datang menjadi seorang istri. Pasti mereka tidak akan menerimanya dengan terlalu cepat.
Elvira pun berjalan dengan langkah tegap dan elegan. Ia berusaha memberikan kesan pertama untuk keluarga Ivan agar menyukainya. Lagi pula Elvira sendiri telah dididik sejak kecil untuk bertingkah sopan layaknya keluarga kaya pada umumnya. Akan tetapi betapa kagetnya ia saat melihat ruang makan tersebut hanya berisi Ivan dan seorang gadis kecil yang terlihat berbinar saat melihatnya.
"Ayo duduk." ucap Ivan memulai.
Elvira pun langsung mendekat dan duduk. Ia masih tercengang melihat meja makan sebesar ini dengan makanan yang begitu berlimpah hanya berisi tiga orang saja.
Ivan pun menggenggam tangan Elvira dan tersenyum.
"Kamu terlihat cantik malam ini."
Seketika mendengar pujian tersebut Elvira pun langsung tersipu. Ia tidak menyangka kata pertama yang diucapkan Ivan setelah ia duduk di meja makan adalah pujian karena penampilannya yang cantik.
"Terimakasih, kamu juga tampan malam ini."
Ivan pun hanya tersenyum seolah ia terbiasa dipuji tampan oleh orang lain. Setelah itu Ivan melihat ke sisi kirinya, dimana ada seorang gadis kecil yang membawa iPad di tangannya. Gadis itu tersenyum dengan begitu lebar dan sangat antusias.
"Perkenalkan ini adalah putriku namanya Qilla."
Setelah itu Ivan pun membuat bahasa isyarat pada putrinya.
[Ayo perkenalkan dirimu]
Melihat isyarat dari sang ayah, anak itu dengan antusias menulis melalui iPad dan memperlihatkan tulisannya.
[Halo Mama, Nama aku Qilla]
Elvira masih terdiam sejenak, ia belum mampu mencerna informasi sebanyak ini dengan cepat. Ia berfikir apakah anak tirinya adalah seorang tuna rungu?
Melihat anak itu menunggu untuk waktu yang lama, Elvira pun menepis rasa penasarannya untuk sejenak dan menoleh ke arah Ivan.
"Bagaimana cara memperkenalkan diri dengan bahasa isyarat?"
Mendengar pertanyaan Elvira, Ivan pun langsung tersenyum lebar. Ia lalu mengajarkan Elvira satu persatu-satu dengan sabar dan teliti.
[Halo gadis cantik, perkenalkan nama Mama Elvira]
Setelah itu gadis itu tersenyum antusias dan bertepuk tangan, Ivan dan Elvira pun mengikutinya. Setelah beberapa saat akhirnya makan malam dimulai dan Ivan sesekali menatap Elvira.
"Ada apa?" ucap Elvira penasaran.
"Tidak ada, aku hanya ingin berterimakasih padamu karena menerima putriku dengan baik."
"Omong kosong apa yang kamu bicarakan. Bukankah seorang ibu selalu seperti itu."
Mendengar jawaban itu Ivan pun langsung terdiam sejenak. Ia sebenarnya tidak menyangka akan menikah lagi, ia takut anaknya akan mengalami pelecehan dari istri barunya. Tapi saat ia melihat Elvira malam ini, Ivan pun yakin bahwa Elvira akan menyayangi anaknya di masa depan.
"Elvira, aku tidak akan meminta banyak padamu di masa depan. Aku hanya berharap kamu bisa menjaga putri ku dengan baik dan memberinya kasih sayang layaknya seorang ibu. Aku berjanji padamu, aku akan berterimakasih padamu seumur hidupku. Aku akan setia dan tidak akan membiarkanmu kekurangan materi di masa depan. Aku hanya minta, tolong cintai dia."
Mendengar ungkapan sayang dan permintaan seorang ayah untuk putrinya, Elvira pun langsung terenyuh. Ia tidak menyangka Ivan begitu menyayangi putrinya ini, hal tersebut membuat Elvira sedikit cemburu dengan keberuntungan Qilla karena memiliki ayah seperti Ivan. Akan tetapi saat melihat Ivan yang menjadi suaminya sekarang, Elvira pun merasa lega. Setidaknya kelak jika mereka memiliki seorang anak, Ivan akan menyayangi anak mereka seperti dia menyayangi Qilla. Anaknya di masa depan mungkin tak akan kekurangan kasih sayang seperti yang ia alami dalam keluarganya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
OMG Qilla bisu kah?🥹
2024-01-28
0
Qaisaa Nazarudin
Ini bamanya muncul PELANGI SELEPAS HUJAN
2024-01-28
0
Qaisaa Nazarudin
Kalo bwgitu kenapa ortu nya berpisah??
2024-01-28
0